PENDUGAAN POPULASI Tujuan :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR
Advertisements

PENGERTIAN DAN PROSEDUR
Teknik penarikan sampel
DASAR2 TEKNOLOGI MANAJEMEN
SURVIVAL KELULUSHIDUPAN.
THE RATIO ESTIMATOR VARIANCE DAN BIAS RATIO PENDUGA SAMPEL VARIANCE
Penarikan Sampel Dua Fase ( Two phase / Double sampling )
Dua Populasi + Data Berpasangan
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
Metode Penarikan Contoh II
DASAR-DASAR AKUSTIK KELAUTAN ITK232 Koord : Dr.Ir. Sri Pujiyati, M.Si
3). Klaster dengan jumlah unit tidak sama (unequal cluster)
Pendugaan DPI berdasarkan Frekuensi Panjang Ikan Praktikum m.k. DPI Bagian Sistem & Kebijakan Perikanan Tangkap Dept. PSP – FPIK IPB 2010 Julia E. Astarini.
PERTUMBUHAN & PENENTUAN UMUR IKAN Oleh: DR. Windarti, MSc.
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
TRAWL Pukat Udang Pukat Harimau Pukat Tarik
Penarikan sampel dua fase ( Two phase / Double sampling )
PENGERTIAN DAN PROSEDUR
Sampling klaster stratifikasi (Stratified cluster sampling)
Sampling Klaster untuk Proporsi
Stratified Random Sampling
OBSERVASI BAWAH AIR ECHO-SOUNDER.
Populasi Lingkungan Populasi :
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK
PENDUGA REGRESI (REGRESSION ESTIMATOR)
PERTEMUAN 11 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
BERBAGAI KERAGAAN PRODUKTIVITAS PRIMER
Metode Penarikan Contoh II
FEKUNDITAS KELOMPOK 4 Jian Saputra
STATISTIKA Pertemuan 13-14: Analisis Nonparametrik Dosen Pengampu MK:
STATISTIKA Pertemuan 5: Distribusi Peluang Normal Dosen Pengampu MK:
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
Modul 4: Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan
Dian Safitri P.K. ANALISIS TIME SERIES.
Materi 11 METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING
Pengukuran masalah kesehatan
Metode Statistika Pertemuan VII
PENGOPERASIAN PUKAT UDANG DOBLE RIGGER
ESTIMASI UKURAN POPULASI (^N)
Statistik 1- sesi 11 MENGHIMPUN DATA Teja Aryudha
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
STATISTIKA Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Selisih Rata-rata Dua Populasi Dosen Pengampu MK: Evellin Dewi Lusiana, S.Si, M.Si.
Materi Presentasi Sistem Sonar
SUARA, ULTRA SOUND DAN ENERGI SUARA.
STATISTIK Pertemuan 6: Interval Konfidensi Dosen Pengampu MK:
BAB 3 PENARIKAN SAMPEL DAN PENDUGAAN
MORTALITIES.
Bab 5. Teori Pendugaan PENDUGAAN TUNGGAL
REKRUITMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
STATISTIK Pertemuan 6: Teori Estimasi (Interval Konfidensi)
Dragged gear Muta Ali Khalifa Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian
FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR.
Aliran Permukaan Air keluar dr suatu daerah aliran sungai (DAS) dapat melalui: Aliran permukaan yi air yg mengalir di atas permukaan tanah. Bentuk ini.
STATISTIK II Pertemuan 5: Metode Sampling dan Interval Konfidensi
PERTUMBUHAN IKAN Prof.Dr.Ir.Arief Prajitno, MS 22 oktober 2012
Pertemuan 9: Pengujian Hipotesis Dua Populasi
DINAMIKA POPULASI #2 Markus Sembiring,S.Pi.,M.I.L
Maximum Sustainable Yield (MSY): [Hasil Tangkap Maksimum Berimbang Lestari] -definisi -definisi overfishing SLIDE 1: Model Schaefer Tujuan: Maximum.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik sampling vektor dan bp
EKONOMI SUMBER DAYA TERBARUKAN: PERIKANAN
Metode Statistika Pertemuan VII
FEKUNDITAS DIPELAJARI DARI ASPEK NATURAL HISTORY & DINAMIKA POPULASI, SIFAT RASIAL, PRODUKSI & STOK – REKRUITMEN SECARA TIDAK LANGSUNG DAPAT: (1) MENAKSIR.
Entangling Net Muta Ali Khalifa Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian
Surplus Production Model Model Produksi Surplus
TM-02 Beta Indi Sulistyowati. Outline Definisi TLI Hal yang mendasari TLI Fisiologi Ikan.
PERTEMUAN Ke- 5 Statistika Ekonomi II
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
Transcript presentasi:

PENDUGAAN POPULASI Tujuan : Memonitor perubahan populasi seperti kepadatan populasi pada waktu tertentu, Mengetahui produksi, Dasar pengelolaan perikanan yang rasional

Beberapa METODE Pendugaan POPULASI Metode pemberian TANDA (Mark-recapture Methods) Sampling berjenjang (Stratified Sampling) Metode sapuan dasar (Swept area methods) Metode penipisan (Depletion Methods) Metoda sensus visual bawah air (Underwater visual census methods) Metode akustik (Acoustic methods) Metode produksi telur (Egg production methods) BIOLOGI PERIKANAN

1. Mark Recapture Methods Merupakan metode penandaan paling sederhana, Dikenal juga dengan Metode Petersen (sensus tunggal) Melalui metoda ini, diketahui banyaknya ikan bertanda yang tertangkap untuk mengetahui ukuran stok yang ada.

MARK – RECAPTURE METHODS (T : N) = (R : C) N = (TC : R)

MARK – RECAPTURE METHODS Pada kasus diatas diperlihatkan bahwa 32 ikan yang ditangkap dari suatu stok diberi tanda dan kemudian dilepaskan. Beberapa saat kemudian, dari stok ikan tersebut diambil untuk penangkapan dan terambil 36 ikan. Dari 36 ikan yang tertangkap tersebut 6 diantaranya ternyata bertanda. Stok ikan seluruhnya diestimasikan dengan hitungan : (T : N) = (R : C) N = CT : R = (32 x 36) : 6 = 192 ekor

Contoh kasus 2 Ikan ditangkap dalam suatu perairan sebanyak 750 ekor, kemudian ikan-ikan tsb diberi tanda dg memotong sirip ekor bawah, Ikan tangkapan yang telah diberi tanda dilepaskan lagi, Setelah berselang, ikan ditangkap lagi. Penangkapan kedua ini mendapatkan 150 ekor ikan. Dimana 25 diantaranya bertanda.

…dugaan besarnya populasi ikan di daerah tersebut : M = 750 C = 150 R = 25, N = (750*150) : 25 = 4.500 ekor

Partial Counts Cara langsung yang banyak digunakan untuk menentukan kelimpahan mutlak (absolute abundance) adalah dengan menghitung jumlah individu pada bagian-bagian kecil (atau pada unit sampling) dari seluruh populasi.

Contoh : Distribusi Timun Laut dari total area 15.600 m2 yang melingkupi bukit pasir

Penghitungan Dari transek 6A, 6C, 6E, 6G, 6I, 6K dan 6M X rata-rata = (4 + 15 + 9 + 6 + 7 + 13 + 5) : 7 = 8,43 N = (15.600 : 100) x 8,43 = 1.315 timun laut

2. STRATIFIED SAMPLING Metode Sampling Berjenjang X rata-rata (area A) + X rata-rata (area B) X rata-rata = _____________________________ Total Area

Contoh : Distribusi Timun Laut dari total area 15.600 m2 yang melingkupi bukit pasir

2. STRATIFIED SAMPLING Metode Sampling Berjenjang X rata-rata (area A) + X rata-rata (area B) X rata-rata = _________________________ Total Area Area Density Sampling Ratio Stratum m2 ratio numbers A 5800 58 14,5 5 290 B 9800 98 5,8 2 196

Dari data diatas, area terbagi karena adanya perbedaan kepadatan, dimana pada area A terdiri dari kerapatan populasi kedalaman 5 – 10 meter, dan area B terdiri dari kedalaman yang lebih dangkal ataupun lebih dalam. Adanya perbedaan kedalaman itulah yang menyebabkan perbedaan kelimpahan. Dari perhitungan yg didapat, diambil 10 bagian dari luasan area tsb, shg diambil 6 bagian A dan 4 bagian B

3. SWEPT AREA METHODS (Metode Sapuan Dasar) Tujuan : Menghitung kepadatan ikan demersal (dalam satuan berat atau ekor) pada luasan tertentu Alat : Otter/ Beam Trawl dasar

B = 3. SWEPT AREA Methods CPUE A E B = kepadatan ikan = Stok density (berat atau ekor per satuan luas) CPUE = Catch per unit Effort (jumlah ikan tertangkap per hauling) A = luas area yang disapu E = escapement factor(=0,5)

A = 3. SWEPT AREA Methods C . HR . V . T C = nilai konstanta bukaan mulut jaring waktu dioperasikan (=0,5) HR = panjang HEAD ROPE V = kecepatan kapal pada saat menarik jaring T = lama waktu jaring ditarik

4. Depletion Methods (Metode Penipisan) Pendugaan kelimpahan stok (populasi) dengan menggunakan metode ini diilustrasikan dengan sebuah contoh sederhana dari sebuah survey perikanan, dimana ikan yang ditangkap (CPUE) pertama adalah 50 ekor per jam penangkapan. Setelah 3.000 ikan tertangkap, CPUE menjadi 30 ekor per jam penangkapan. Dari data ini terjadi penurunan 40% nilai CPUE setelah adanya penangkapan 3.000 ekor. Dari gambaran diatas, diestimasikan akan mengalami penurunan 100% atau habis sama sekali apabila telah tertangkap 7.500 ekor ikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kelimpahan stok (populasi) ikan tersebut adalah 7.500 ekor

4. Depletion Methods (Metode Penipisan) CPUE awal = 50 ekor per jam CPUE x = 30 ekor per jam (ikan tertangkap 3.000 ekor) (50 – 30) ------------ x 100% = 40 % 50 Sehingga pada saat tertangkap 3.000 ekor = Terjadi penipisan stok Total seluruh stok (populasi) = (100 % : 40 %) x 3.000 = 7.500

5. UNDERWATER VISUAL CENSUS METHODS Menggunakan kamera bawah air yang ditarik kapal atau penyelam Pengukuran dilakukan dengan menarik kapal yang dilengkapi kamera bawah air sepanjang transek dengan ketinggian tetap (konstan) dan melingkupi swathe (=sapuan) tertentu suatu dasar laut

5. UNDERWATER VISUAL CENSUS METHODS Penghitungan ikan dilakukan secara cepat oleh pengamat terlatih dari monitor pengamat di kapal penarik, Hasil rekaman  pendugaan stok selanjutnya Sapuan (=swathe) biasanya berukuran 5 m x 50 m.

6. ACOUSTIC METHODS Menggunakan SONAR atau ECHO SOUNDER Getaran energi akustik (dr echosounder) objek (gerombolan ikan atau dasar perairan)  terpantul terdeteksi oleh transducer set di lambung kapal. Ikan dapat dihitung dan perkiraan (estimasi) ukuran diperoleh dari jumlah dan amplitudo sinyal echosounder tersebut

7. EGG PRODUCTION METHODS Pada synchronous spawners, spesies yang mengeluarkan telur secara bersamaan dalam suatu periode tertentu, konsentrasi/ kepadatan telur pada suatu tempat pada kolom air laut dapat digunakan sebagai pendugaan stok biomasa (Parker, 1980). Sebuah plankton net (ikat pd flow meter) ditarik sepanjang gerombolan telur

7. EGG PRODUCTION METHODS Telur  dihitung  estimasi konsentrasi per unit vol air. Sepanjang sex ratio dan hubungan fekunditas thd ukuran ikan diketahui, stok biomas dpt diduga (estimeted). Berhasil atau tidaknya metode ini tergantung pada pengetahuan tentang proporsi pengeluaran telur induk pada saat musim spawning (bertelur)

7. EGG PRODUCTION METHODS B = E : (f x s) E = daily egg production f = fecundity s = proportion spawning (release egg over the particular spawning season being studied)