Validitas dalam penelitian eksperimental Pengertian, Faktor2 validitas internal, Faktor2 validitas Eksternal, Hubungan validitas internal-eksternal
Pengertian Validitas Validitas penelitian berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang dihasilkan, berkaitan dengan kontrol yang dilakukan terhadap variabel sekunder. Dalam penelitian, ada 2 jenis validitas: Validitas Internal, berkaitan dengan sejauh apa hubungan sebab akibat antara VB-VT ditemukan dalam penelitian. Semakin kuat hubungan sebab akibat maka semakin besar validitas internalnya. Validitas Eksternal , beraitan dengan generalisasi hasil penelitian, sejauh apa hasil penelitian dapat diterapkan pada subjek, situasi dan waktu di luar situasi penelitian.
Pengertian Validitas Dalam penelitian eksperimental, validitas yang ingin dicapai adalah validitas internal. Salah satu kesulitan dalam penelitian eksperimental adalah menentukan bahwa VB benar2 dipengaruhi oleh VT, bukan variabel lain (variabel sekunder). Oleh karena itu diperlukan kontrol atas variabel2 sekunder untuk mendapatkan validitas internal yang tinggi.
Faktor yang mempengaruhi validitas internal Proactive history Perbedaan individual yang dibawa kedalam penelitian: usia, jenis kelamin, kepribadian, sikap, intelegensi, dill Retroactive history terjadi pada penelitian yang menggunakan pretest-posttest, hal-hal yang dapat mempengaruhi VB yang terjadi pada rentang waktu antara pretest dan posttest. Contoh: pengaruh kampanye pencegahan HIV/Aids terhadap persepsi seks bebas. Diantara pretest dan posttest ada keluarga responden yang meninggal akibat HIV/AIDS. Maturation Kematangan atau perubahan biologis dan atau psukologis pada responden dalam waktu tertentu. Contoh: efektifitas terapi wicara pada anak dengan speech delay. Sebelum terapi belum bicara, setelah terapi berlangsung 2 tahun, anak dapat bicara. Testing terjadi pada penelitian dengan pretest dan posttest, saat alat yang digunakan dalam pretest dan posttest sama, skor yang didapat dari pretest dan posttest dapat dipengaruhi oleh ingatan/proses belajar responden.
Faktor yang mempengaruhi validitas internal Statistical regression pengukuran berulang cenderung membuat nilai ekstrim (tinggi dan rendah) untuk mengarah ke tengah. Pada penelitian dengan pretest dan posttest. Anak dengan IQ tinggi pada pengukuran pertama cenderung turun pada pengukuran kedua, dan sebaliknya. Experimental mortality pada penelitian yang memakan waktu lama (bulanan/tahunan) subjek dapat mengalami hal2 seperti meninggal, sakit, dll. Sehingga dapat menurunkan jumlah subjek penelitian. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan hasil. Interaction effect terjadi pada desain penelitian within subject dimana individu memperoleh lebih dari satu kali perlakuan. Pengaruh dari perlakuan sebelumnya belum hilang.
Faktor yang mempengaruhi validitas internal Instrumentation effect terkait dengan instrumen penelitian: alat ukur, observasi, wawancara. Validitas alat ukur, keahlian interviewer/observer. Experimenter effect Bias eksperimenter Atribut eksperimenter, karakteristik fisik dan psikologis dari eksperimenter yang mungkin berinteraksi dengan VB. Harapan eksperimenter, harapan peneliti terhadap hasil penelitian Participant effect Participant sophistication, pengetahuan subjek penelitian atas topik yang hendak diteliti.
Faktor yang mempengaruhi validitas eksternal Validitas Populasi, terkait kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar. Perlu dibedakan antara populasi target dan populasi yang dapat dijangkau. Validitas Ekologis: terkait dengan situasi Multi-treatment interference, pada penelitian dengan perlakuan lebih dari satu kali. Sulit untuk menemukan kondisi yang sama di dunia nyata. Hawthorne Effect, subjek mengetahui bahwa dirinya sedang diteliti Experimenter effect, karakteristik individual penelitii yang berintaraksi dengan variabel penelitian. Pretesting effect, pretest dapat membuat subjek berprilaku berbeda. Hasil penelitian hanya dapat digeneralisasi pada populasi yang juga di beri pretest sebelumnya.
Faktor yang mempengaruhi validitas eksternal Validitas Temporal: terkait dengan waktu Variasi musiman, perubahwan yang biasa terjadi sepanjang waktu dalam populasi Fixed time variation, perubahan dapat diprediksi, contoh kemacetan di hari kerja dan hari libut Variabel time variation, perubahan tidak terprediksi, contoh: terapi, stress dan putus cinta Variasi siklus, bentuk variasi musiman tapi terjadi pada manusianya, contoh penelitian konsentrasi belajar dilakukan pada siang hari. Tidak dapat digeneralisasi pada malam hari Variasi personal, variasi karakterisitik individu sepanjang waktu. Atribut dalam diri manusia yang terkait VB dan VT dapat berubah. Contoh kesadaran berpolitik meningkat menjelang pemilu dan menurun setelahnya.
Hubungan Validitas Internal-Eksternal Penelitian eksperimental mementingkan validitas internal. Karena penelitian eksperimental bertujuan mengungkap hubungan VB-VT. Dalam upaya mengungkap hubungan VB-VT maka peneliti melakukan kontrol. Kontrol mengakibatkan situasi penelitian menjadi tidak alamiah, karena VS tetap ada dikehidupan sehari-hari. Sulit digeneralisasikan. Penelitian eksperimental lebih mementingkan randomisasi dibanding random sampling. Sehingga, subjek tidak mewakili populasi (homogen), dan oleh karena itu pengaruh VB terhadap VT cenderung tinggi dalam penelitian. Penelitian eksperimental biasanya memberikan VB dalam satu waktu tertentu, sehingga pengaruh VB ke VT lebih tinggi, dibandingkan pemberian VB pada beberapa waktu yang berbeda.
Hubungan Validitas Internal-Eksternal Dapat disimpulkan bahwa hubungan validitas internal dan eksternal berbanding terbalik. Penelitian dengan validitas internal tinggi, memiliki validitas eksternal yang rendah demikian sebaliknya. Dibandingkan penelitian tipe lain, validitas internal penelitian eksperimen lebih tinggi namun validitas eksternalnya lebih rendah. Penelitian eksperimental tipe lapangan memiliki validitas ekologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian tipe laboratorium.