BAB. 3 (Skalar, Vektor) 5/22/2018 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB III VEKTOR.
Advertisements

KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK
BAB 2 VEKTOR Besaran Skalar Dan Vektor
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Matrik dan Ruang Vektor
Vektor oleh : Hastuti.
FISIKA LISTRIK DAN MEKANIKA
besaran fisis yg hanya memiliki besar (kuantitas) saja.
BAB 2 VEKTOR 2.1.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
VEKTOR KELAS X SEMESTER 1. VEKTOR KELAS X SEMESTER 1.
Vektor By : Meiriyama Program Studi Teknik Komputer
VEKTOR.
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
Matakuliah : K0252/Fisika Dasar I Tahun : 2007 Versi : 0/2
Hasil kali silang dua vektor
1 Pertemuan 01 Matakuliah: K0614 / FISIKA Tahun: 2006.
BESARAN, SATUAN, DIMENSI, VEKTOR
VEKTOR SK DAN KD INDIKATOR ANALISIS VEKTOR PERKALIAN VEKTOR
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
VEKTOR 2.1.
BAB 1 Vektor.
Tri Rahajoeningroem,MT T. Elektro - UNIKOM
VEKTOR VEKTOR PADA BIDANG.
OPERASI VEKTOR Pertemuan 3
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
Kalkulus 2 Vektor Ari kusyanti.
Vektor.
Besaran Vektor faridisite.wordpress.com.
VektoR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
VEKTOR.
MATERI DASAR FISIKA.
PERTEMUAN II VEKTOR.
BESARAN dan SATUAN (review).
VEKTOr Fisika I 4/30/2018.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Pujianti Donuata, S.Pd M.Si
MEDAN ELEKTROMAGNETIK TF 2204
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Aljabar Linier Vektor Oleh: Chaerul Anwar, MTI.
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X MIA / Ganjil Materi Pembelajaran : Vektor Alokasi Waktu : 1 x 120 menit.
VEKTOR SK DAN KD INDIKATOR ANALISIS VEKTOR PERKALIAN VEKTOR
BESARAN VEKTOR Disusun oleh: 1. Wasilah Arwanda Arna ( ) 2. Nur Chanif Muflichah ( ) 3. Dwi Indrawati ( ) Fakultas Keguruan.
BAB 3 VEKTOR 2.1.
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
FISIKA DASAR VEKTOR KELOMPOK 1 ANGGOTA : CHINTA EVA A. ( )
BAB I ANALISIS VEKTOR 1.1 SKALAR DAN VEKTOR Skalar Vektor Medan skalar
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
VEKTOR.
PENJUMLAHAN BESARAN VEKTOR
VEKTOR.
VEKTOR VECTOR by Fandi Susanto.
VEKTOR.
Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Adriansyah-SMAN 13 JKT1 VEKTOR SK DAN KD INDIKATOR BESARAN VEKTOR PENJUMLAHAN VEKTOR ANALISIS VEKTOR PERKALIAN VEKTOR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 2 VEKTOR 2.1.
V E K T O R (4 SKS ).
VEKTOR.
1 VEKTOR SK DAN KD INDIKATOR BESARAN VEKTOR PENJUMLAHAN VEKTOR ANALISIS VEKTOR PERKALIAN VEKTOR.
MODUL-3 VEKTOR dan SKALAR
BIMBEL: SURYA SOLUTION191 VEKTOR Kompetensi Dasar(KD) INDIKATOR BESARAN VEKTOR PENJUMLAHAN VEKTOR ANALISIS VEKTOR PERKALIAN VEKTOR.
Transcript presentasi:

BAB. 3 (Skalar, Vektor) 5/22/2018 1

Pendahuluan. Di dalam Fisika, pembicaraan suatu gejala [peris-tiwa (alam)], diperlukan pengertian dasar yang disebut besaran. Dalam besaran (fisika), termuat (sesuatu yang mengikutinya), misal nilai, sifat dan sistem besaran  kita dapat membicarakan (gejala alam) yang bersangkutan dengan kaitan tertentu. 5/22/2018

1. Besaran Skalar Besaran skalar: besaran fisis yang hanya memi-liki besar (kuantitas) saja, (satu dimensi yaitu nilai). Contoh. Suhu, kelajuan, energi dan lain sebagainya. 5/22/2018

2. Besaran Vektor Besaran vektor: besaran fisis yang memiliki dua pengertian dasar yaitu besar (ku-antitas) dan arah. Contoh: gerak mobil, besaran vektornya yaitu ke-cepatan (terdapat arah perpindahan, nilai kelajuan). Besaran vektor digambarkan sebagai anak panah (), (misal A → B). A titik tangkap vektor, panjang panah (panjang AB, nilai, besaran skalar) besar vektor, dan arah panah (arah vektor), B ujung vektor. 5/22/2018

Lanjutan. Jika titik tangkap vektor digeser sepanjang garis kerja vektor tersebut, maka pengaruh vektor tersebut tidak berubah. B! A!   B A Besaran vektor yang tidak dikaitkan dengan sis-tem koordinat disebut vektor planimetrik. , A 5/22/2018

Lanjutan. Vektor A ditulis dengan vektor satuan menjadi Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan Vektor B lawan vektor A, besar vektor A = vektor B, hanya arah-nya berlawanan. 5/22/2018

0perasi Vektor 1. Perkalian vektor dengan tetapan (k), hasilnya vektor dengan besar k kali besar awal vektor. A k = 3, menjadi 3A k = - 2, menjadi - 2A Perkalian skalar dengan vektor dapat digunakan untuk mencari linieritas. 5/22/2018

Contoh. Tentukan nilai y dan z agar ketiga titik A (1, 2, 5); B (4, y, 9) dan C (7, 10, z) menjadi satu garis lurus ! Penyelesaian. Garis AC dinyatakan sebagai vektor, A = 6 i + 8 j + (z - 5) k Garis AB dinyatakan sebagai vektor, B = 3 i + (y - 2) j + 4 k. Tiga titik akan segaris jika AC = k AB atau A = k B, 6 i + 8 j + (z - 5) k = k [3 i + (y - 2) j + 4 k]. Dihasilkan persm, 6 = 3 k  k = 2 ; 5/22/2018

Lanjutan. 8 = 2 (y - 2)  y = 6 z - 5 = 8  z = 13. Dengan demikian jika koordinat titik, A (1, 2, 5); B (4, 6, 9) dan C (7, 10, 13) akan se-garis. 5/22/2018

2. Penjumlahan dua vektor, (hasilnya vektor) B A A B C  A + B B + A A + B = B + A = C C2 = A2 + B2 + 2 A B cos  5/22/2018

Contoh. Diketahui dua buah vektor, besar masing-ma-sing 5 dan 8 satuan. Berapakah besar jumlah dua vektor tersebut jika membentuk sudut apit 30o ? Penyelesaian. C2 = 52 + 82 + 2 (5)(8) cos 30o = 25 + 64 + 80 (1/2 ) satuan = (89 + 40 ) satuan = 157,- satuan Jadi panjang (besar) vektor C = 12,- satuan 5/22/2018

Contoh. Gunakan kaidah penjumlahan vektor. Buktikan bahwa dua garis berat pada suatu segitiga ber-potongan dengan perbandingan panjang 2 : 1! Penyelesaian. AB = c A B C D F E b c AC = b b + CB = c,  CB = C - b AD = AC + ½ CB AD = b + ½ (c – b) CE = CA + AE = - b + ½ c 5/22/2018

Sambungan. AF = k AD = ½ k c + ½ k b CF = ℓ CE = ½ ℓ c - ½ ℓ b Akhirnya dihasilkan ½ k c = ½ ℓ c → k = ℓ . Diperoleh pernyataan ½ k b = (1 - ℓ) b atau → ½ k = 1 - ℓ = 1 - k Dengan demikian dihasilkan 1½ k = 1 atau k = 2/3 Sehingga AF = 2/3 AD akhirnya diperoleh FD = 1/3 AD. Sehingga terbukti jika AF : FD = 2 : 1 atau 5/22/2018

Penjumlahan Beberapa Vektor. R = A + B + C + D Penjumlahan dengan cara poligon vektor. 5/22/2018

Hukum Penjumlahaan. R = A + B = B + A Hukum komutatif 5/22/2018

Lanjutan. Hukum Asosiatif, A + (B + C) = (A + B) + C 5/22/2018

3. Pengurangan dua vektor, hasilnya vektor Pengurangan, adalah penjumlahan dengan lawan vektornya. B B + (- A) = D A A B - A   D B - A D2 = A2 + B2 + 2 A B cos  D2 = A2 + B2 - 2 A B cos  5/22/2018

Hukum Pengurangan, vektor Anti Komutatif A – B = A + (- B) = - (B – A) A B - A   D - B A - B B - A 5/22/2018

Contoh. Diketahui dua buah vektor besar masing-masing (A), 5 dan (B), 8 satuan. Berapakah besar selisih (A – B), jika kedua vektor tersebut membentuk sudut apit 30o ? Penyelesaian. D2 = 52 + 82 - 2 (5)(8) cos 30o = 25 + 64 - 80 (1/2 ) satuan = (89 - 40 ) satuan = 20,- satuan Jadi panjang (besar) vektor D = 4,- satuan 5/22/2018

Tabel Penjumlahan Vektor Besar sudut dengan sb. sb x sb y sb z Fx Fy Fz Vektor ΣFx ΣFy ΣFz dst.

4. Dot product dua vektor, hasilnya skalar. A . B, hasilnya = besar vektor A kali vektor B dan cos sudut antara A dan B A . B = A B cos  B cos  B  A A 5/22/2018

Contoh. Diketahui dua buah vektor besar masing-masing A, (5) dan B, (8 satuan). Hitunglah nilai A . B dari dua vektor tersebut jika membentuk sudut apit 30o ? Penyelesaian. A . B = (5)(8) cos 30o = 20 satuan 5/22/2018

4. Cross product dua vektor, hasilnya vektor. A x B = C C  A dan C  B C = A B sin  A B C  B x A = - C 5/22/2018

Lanjutan. A x B didefinisikan sebagai vektor (C) dengan C te-gak lurus pada kedua vektor (A dan B) dan nilainya sama dengan luas jajaran genjang yang sisi-sisinya A dan B. B sin  B A  5/22/2018

Contoh. Diketahui dua buah vektor besar masing-masing A, (5) dan B, (8) satuan. Berapa A x B dari dua vektor tersebut jika membentuk sudut apit 30o ? Penyelesaian. C A x B = C C = (5)(8) sin 30o = 20 satuan C  A dan C  B B A 5/22/2018

Sistem Koordinat Cartesian. X Y A (x, y) (y) (x) Cartesian dua dimensi Letak titik A ditentukan oleh nilai x dan y. 5/22/2018

Sistem Koordinat Cartesian. Y Z A (x, y, z) (y) (x) X (z) Cartesian tiga dimensi Letak titik A ditentukan oleh nilai x, y dan z. 5/22/2018

Vektor dan sistem Koordinat. Y Z A (x, y, z) (B j) (A i) X (C k) V Cartesian tiga dimensi 0A vektor posisi V = A i + B j + C k i, j, k vektor satuan dalam arah sumbu X+, Y+, Z+ 5/22/2018

Lanjutan. Dalam sistem koordinat letak suatu titik dapat dinyatakan sebagai vektor. Vektor yang menyatakan letak suatu titik dise-but dengan vektor letak (vektor posisi). Letak titik A, dinyatakan dengan sistem koordi-nat kartesian tiga dimensi persm-nya menjadi, A(x, y, z) R X Z x y z (0A) = R = x i + y j + z k Y 5/22/2018

0perasi vektor dengan sistem koordinat. 1. Penjumlahan. A = Ax i + Ay j + Az k B = Bx i + By j + Bz k Jika A + B = C, maka C dinyatakan sebagai C = (Ax + Bx) i + (Ay + By) j + (Az + Bz) k 5/22/2018

Contoh. A = 5 i + 8 j + 2 k B = i + 3 j - 4 k Hitung A + B ? Penyelesaian. Jika A + B = C, maka C dinyatakan sebagai C = (5 + 1) i + (8 + 3) j + (2 - 4) k = 6 i + 11 j - 2 k 5/22/2018

2. Pengurangan. A = Ax i + Ay j + Az k B = Bx i + By j + Bz k Jika A - B = D, maka D dinyatakan sebagai D = (Ax - Bx) i + (Ay - By) j + (Az - Bz) k 5/22/2018

Contoh. A = 5 i + 3 j + k B = 7 i + 2 j + 4 k Hitung A – B ? Penyelesaian. Jika A - B = D, maka D dinyatakan sebagai D = (5 - 7) i + (3 - 2) j + (1 - 4) k = - 2 i + j - 3 k 5/22/2018

3. Dot product. A = Ax i + Ay j + Az k B = Bx i + By j + Bz k 0perasi A . B, hasilnya skalar dan skalar tersebut dinyatakan sebagai A . B = [Ax i + Ay j + Az k] . [Bx i + By j + Bz k] = (Ax)(Bx) i . i + (Ax)(By) i . j + (Ax)(Bz) i . k + (Ay)(Bx) j . i + (Ay)(By) j . j + (Ay)(Bz) j . k + (Az)(Bx) k . i + (Az)(By) k . j + (Az)(Bz) k . k 5/22/2018

Lanjutan. i . i = j . j = k . k = (1)(1) cos 0o = 1 i . j = i . k = j . i = j . k = k . i = k . j =(1)(1) cos 90o = 0 A . B hasilnya menjadi, = (Ax)(Bx) + (Ay)(By) + (Az)(Bz) = skalar A . B = B . A 5/22/2018

Contoh. A = 5 i + 3 j + k B = 7 i + 2 j + 4 k Hitung A . B ? Penyelesaian. A . B = C, maka C dinyatakan sebagai C = (5)(7) + (3)(2) + (1)(4) = 35 + 6 + 4 = 45 5/22/2018

4. Cross product. A = Ax i + Ay j + Az k B = Bx i + By j + Bz k 0perasi A x B, hasilnya vektor dan vektor terse-but dinyatakan sebagai A x B = [Ax i + Ay j + Az k] x [Bx i + By j + Bz k] = (Ax)(Bx) i x i + (Ax)(By) i x j + (Ax)(Bz) i x k + (Ay)(Bx) j x i + (Ay)(By) j x j + (Ay)(Bz) j x k + (Az)(Bx) k x i + (Az)(By) k x j + (Az)(Bz) k x k 5/22/2018

Lanjutan. i x i = j x j = k x k = (1)(1) sin 0o = 0 i x j = - j x i = k J x k = - k x j = i k x i = - i x k = j Dengan demikian A x B menjadi, A x B = i [(Ay)(Bz) - (Az)(By)] + j [(Az)(Bx) - (Ax)(Bz)] + k [(Ax)(By) - (Ay)(Bx)] 5/22/2018

Contoh. A = 5 i + 3 j + k B = 7 i + 2 j + 4 k Hitung A x B ? Penyelesaian. A x B hasilnya menjadi A x B = i [(3)(4) - (1)(2)] + j [(1)(7) - (5)(4)] + k [(5)(2) - (3)(7)] A x B = 10 i - 13 j - 11 k 5/22/2018

Contoh. Di dalam ruang terdapat tiga buah vektor yang masing-masing bentuk sebagai berikut: A = 5 i + 2 j , [bertitik tangkap pada koordinat (1, 2, 3)] B = - j + 2 k , [bertitik tangkap pada koordinat (2, 2, 3)] C = - 4 i - k , [bertitik tangkap pada koordinat (1, 3, 1)] Berapakah resultan vektor tersebut dan dimana letak titik tangkapnya ? 5/22/2018

Penyelesaian. V = A + B + C = (5 - 4) i + (2 – 1) j + (2 – 1) k (X i + Y j + Z k) × (i + j + k) = i (Y - Z) + j (Z - X) + k (X - Y) (X i + Y j + Z k) × (i + j + k) = (i + 2 j + 3 k) × (5 i + 2 j) + (2 i + 2 j + 3 k) × (- j + 2 k) + ( i + 3 j + k) × (- 4 i - k) (i + 2 j + 3 k) × (5 i + 2 j) = - 6 i + 15 j – 8 k (2 i + 2 j + 3 k) × (- j + 2 k) = - 6 i + 3 j + 2 k 5/22/2018

Sambungan. (i + 3 j + k) × (- 4 i - k) = - 3 i - 3 j + 12 k (Y - Z) i + (Z - X) j + (X - Y) k = - 15 i + 15 j + 6 k Berlaku bentuk persm: Y - Z = - 15, Z - X = 15 dan X - Y = 6 Dihasilkan X = 3, Y = - 3 dan Z = 18. Dengan demikian titik tangkap resultan vektor ter-sebut menjadi, (3, - 3, 18) 5/22/2018

Resultan banyak vektor dalam ruang. R = V1 + V2 + .........+ Vn R = Σ Vi Jika rc letak titik tangkap resultan gaya, maka berlaku, rc x V = r1 x V1 + .............+ rn x Vn r1 ........rn koordinat letak titik tangkap masing-ma- sing gaya 5/22/2018 43

koordinat tiga dimensi Berat. Berat (w) merupakan salah satu dari bentuk resul-tan gaya-gaya sejajar [arah sama (sejajar)]. Berlaku, R x F = Σ (ri x Fi) r3 w = Σ mi g r1 r2 F1 F2 R F3 koordinat tiga dimensi F 5/22/2018

Contoh. Di dalam ruang terdapat tiga buah vektor sebagai berikut A = 5 i + 2 j bertitik tangkap pada koordi-nat (1, 2, 3), B = - j + 2 k koordinat (2, 2, 3) dan C = - 4 i – k koordinat (1, 3, 1). Berapakah resul-tan vektornya dan dimana letak titik tangkapnya. Jawaban. R = A + B + C = i + j + k (x i + y j + z k) x (i + j + k) = (i + 2 j + 3 k) x (5 i + 2 j) + (2 i + 2 j + 3 k) x (- j + 2 k) + (i + 3 j + k) x (- 4 i - k = - 15 i + 15 j + 8 k 5/22/2018 45

Lanjutan. Dari hasil perkalian silang trsebut diperoleh persm, y – z = - 15, z – x = 15 dan y – x = 8 Dihasilkan nilai x = - 4 , y = 4 dan z = - 19.  Koordinat titik tangkap resultan gaya terletak pada posisi (- 4, 4, - 19) 5/22/2018 46

5/22/2018