Proses Anaerob Atp ase a. ATP  ADP + P +energi bebas.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
Advertisements

PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
Menghitung kalori.
BAJU WIDJASENA BAGIAN K3 FKM UNDIP
TEKNIK PLUMBING DAN SANITASI
PENGATURAN MEKANISME BERNAFAS PADA MANUSIA
Mekanisme Pernafasan Pada Manusia.
PROSES PERNAPASAN OLEH : IDA RIANAWATY, S.Si. M.Pd. Ida Rianawaty.
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
TRANSFER ENERGI pd aktivitas
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
KECEPATAN METABOLISME DAN PENGUKURANNYA
FUNGSI PARU, JANTUNG PADA OLAHRAGA. VALSAVA MANCUVER  Glottis menutup saat inspirasi penuh dan otot ekspirasi max.aktif, tekanan pada exhalasi akan meningkatkan.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA GANGGUAN KARDIORESPIRASI
BIOENERGI.
SISTEM GANGGUAN JANTUNG DAN PEREDARAN DARAH ROSIDA.
Disusun oleh : HARIS RUSANDI NIM
DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN
Alat Ukur dan Pengukuran
Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
KEBUTUHAN & KECUKUPAN ENERGI
Fisika Kesehatan Fisika Enginering
TEAM TEACHING Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Kebutuhan Oksigenasi R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
PENGUKURAN ENERGI FISIK SEBAGAI TOLOK UKUR PERBAIKAN TATA CARA KERJA
Hipertensi.
Pengukuran Energi Fisik Sebagai Tolak Ukur Perbaikan Tata Cara Kerja
BAB 7 Sistem Pernapasan.
BESARAN & SATUAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan tertentu. Contoh.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
DASAR-DASAR KEPELATIHAN
Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
Alat Pernapasan Penyerapan Gas Mekanisme Bernapas Gangguan Pernapasan
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
PROSES PERNAPASAN.
FAAL KERJA: METABOLISME & KAPASITAS KERJA
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA GANGGUAN KARDIORESPIRASI
PRINSIP LATIHAN FISIOLOGIK
Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
FISIOLOGI PERNAPASAN m.nukhun.
FLUIDA 2 Laju Endap,Aliran laminer dan Turbulensi, Alat ukur Tekanan zat cair,Pernafasan.
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL TM I, II, III
ANALISIS SOAP ‘STROKE’
Olahraga untuk Penderita Obesitas
RC PATOLOGI KLINIK ERITROSIT & LEUKOSIT
Askep Kardilogi by : Ns. MB. Purbo Kuncoro.
penggunaan energi dalam keadaan istirahat & latihan
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III SISTEM PENAFASAN Oleh: Sofianti Risa B.
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Ayu Cahyani Noviana, dr., M.KKK
KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
Fisiologi Tubuh.
Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks.[1] Proses ini membutuhkanenergi dari.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW
Pengukuran, Satuan, Hukum Newton, Gaya pada tubuh, Analisa Gaya,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
Bagian Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan Kerja
PERNAFASAN / RESPIRASI
By Vennylia Trimurwani, AMD
FLUIDA 2 Laju Endap,Aliran laminer dan Turbulensi, Alat ukur Tekanan zat cair,Pernafasan.
PENCEGAHAN STROKE PADA LANJUT USIA
Aplikasi SMART PULMO untuk Interpretasi Gangguan Asam Basa
PEMERIKSAAN SPIROMETRI
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
KESEIMBANGAN ENERGI (PENGENALAN GIZI MAKRO )
TEKNIS PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI BAGI CALON JAMAAH HAJI
Transcript presentasi:

Proses Anaerob Atp ase a. ATP ----------- ADP + P +energi bebas. Creati phosphokinese b.      ADP ------------------------------- ATP + kreatin. (Atp – kreatin tranphor fonilase) C Creatin phosphate + ATP ----------------- ADP + PC miokenase d.      ADP + ADP ATP + AMP Glukose  2 ATP + 2 asam laktat + energi Glykogen3ATP+2 asam laktat + energi (kerja berat)

Proses aerobik. a. Oksidative enzymes ·  Glukose + O2 36 ATP + CO2 + H2O + panas. ·      Terjadi di mitokondria. ·      Sisa mudah dibuang. ·      Hambatan O2 terbatas penyediaannya. Asam lemak + O2 129 ATP +CO2 + H2O + panas. ·        Energi tinggi 9 k kal / gram. ·     Digunakan setelah aktivitas > 20 menit.

Penilaian VO2. VO2 dapat dihitung secara matematik (fick) VO2 = COP X (a – vo2)   a-vo2 = Perbedaan O2 arteri dan Vena COP = Heart rate X stroke volume.

Dengan spirometry. a. Volume paru : Spirometer elektronik (kering) digunakan untuk menilai: a.       Volume paru : TV= 500 cc dengan BB 60-70 kg atau 10 cc/kg, IRV 2,5 liter , ERV (1,5 liter) dan RV (1,5 liter). b.    Kapasitas paru : Kapasitas paru total, kapasitas vital, kapasitas inspirasi c. Volume waktu : ·        Kapasitas vital paksa KVP (Forced vital capacity) ·        Volume ekspirasi paksa detik pertama VEP1 (Forced expiratory volume/detik (FEV 1). ·      VEP1 / KVP %.

Analisa gas darah. Parameter nilai normal darah arteri adalah sebagai berikut. pH 7.35 – 7.45 (H+) 45 – 35 n mol / l PaO2 10.7 - 13.3 kPa atau 80 – 100 mmHg. Pa CO2 4.7 – 6.0 kPa atau 35 – 45 mmHg. HCO3 22 - 26 m mol./ l SaO2 97 – 98 % Hipoksemia ringan PaO2 60 – 79 mmHg , sedang 50 – 59 mmHg dan berat 40 – 49 mmHg

Parameter nilai normal darah vena. pH 7.32 – 7.41 (H+) 46 – 38 n mol/l PO2 5.0 – 5.6 kPa ( 37 – 42 mmHg). PCO2 5.6 – 6.7 kPa ( 42 – 50 mmHg) Hipokapnia PaCO2 kurang dari 37 mm Hg terjadi hiperventilasi. Bila PaCO2 meningkat lebih dari 43 mmHg hiperkapnia dan terjadi hipoventilasi

Indikasi pemeriksaan aerobik Pemeriksaan obyektif kemampuan aerobik Untuk mendukung penegakan diagnosa Untuk evaluasi Untuk membuat program latihan Tujuan Penelitian Tujuan Seleksi

Indikasi untuk menghentikan pemeriksaan Gejala dan tanda-tanda. 1. Nyeri dada 2. Sesak napas sangat 3. Rasa lelah sangat 4. Sempoyongan 5. Penolakan dengan tanda tanda obyektif

Tekanan darah 1. Penurunan BP sampai dengan 25 mmhg 2. Sistole saat pemeriksaan mencapai 250 – 280 mmhg Mencapai target ( intensitas tes )

Persiapan pasien 1. Cukup tidur tidak kurang dari 6 jam. 2.      Tidak habis makan menjelang 2 jam latihan. 3.      Tidak minum obat penenang, vasodilatator. 4.      Lakukan pemanasan dan beban progresif. 5.     Pemeriksaan FTs :vital sign, fungsi fisiologis. 6. Indikasi dilakukan pemeriksaan

Tes Balke Lama test 12 menit Pelaksanaan test. Pilih lintasan yang diukur dalam meter. Mengukur waktu dalam menit. jarak yang ditempuh dalam meter.

Menganalisa hasil (VO2 maks). Rumus : X = Jarak tempuh selama 12 menit. Y = Jarak tempuh permenit dalam meter. Z = Y – 133 konstan. P = Z kali 0,172 konstan VO2 maks = P +33,3 ml/kg/min.

laki-laki umur 30 th. Berat Badan 60 Kg. intensitas = 220 – 30 = 190/min (HR maks) HR sub maksimal = 85 x 190 = 162/min. 100 Waktu test = 12 menit. Hasil test : X = jarak tempuh 12 min 2250 meter. Y =Jarak tempuh /min 2250 : 12 = 187,5 meter Z = Y–133 = 187,5 – 133 = 54,5 P = Z Kali 0,172 = 54,5 x 0,172 = 9,374 VO2 maks = 9,374 + 33,3 ml/kg/min = 42,674 ml/kg/min. VO2 maks dalam liter = 42,7 X 60 : 1000 = 2,562 L/min .

Nilai standar : Wanita. Pengambilan O2 maksimum ml/kg/min. . Umur th. Rendah memadai sedang bagus tinggi (low) (fair) (Avarage) (good) (high) 20 - 29 < 24 24 – 30 31 - 37 38 - 48 > 49 30 - 39 < 20 20 - 27 28 - 33 34 - 44 > 45 40 - 49 < 17 17 - 23 24 - 30 31 - 41 > 42 50 - 59 < 15 15 - 20 21 - 27 28 - 37 > 38 60 - 69 < 13 13 - 17 18 - 23 24 - 34 > 34 ( Hasjim Effendi, prof,dr. 1983)

Bila nilai lebih kecil dari standar normal diatas penilaian berlaku standar patologi sebagai berikut: Klas.   I > 21 Masa kembali kerja. II . 15 - 21 Masa home cavery III. 7 - 14,9 Masa penyembuhan di rumah sakit. IV. 3,5 - 6,9 Masa sub acut (N.B. Oldridge 1978)

Satuan- satuan parameter kemampuan kerja. a. VO2 maks dari mili liter atau Liter. ml/Kg/min X BB dibagi 1000. b. Mets = 3,5 ml/Kg/min. c. Kpm = Kgm d. Watt: satuan tenaga listrik yg = 6,12 Kpm/min. e. 1 liter O2 = 5 kilo kalori = 5000 kalori.

Step Test Tinggi bangku 4 Cm - 40 Cm. 1 menit awal tanpa bangku. Cara naik bangku: waktu 11 min naik 4 cm tiap min Repetisi/min: 12 (48 beat/min), 18 (72 beat/min), 24 (96 beat/min). 30 (120 beat/min)

Energie Expenditure in Mets During Step testing.   frekuensi steps / min Step Height Cm 12 18 24 30   0 1,2 1,8 2,4 3,0 4 1,5 2,3 3,1 3,8 8 1,9 2,8 3,7 4,6 12 2,2 3,3 4,4 5,5 16 2,5 3,8 5,0 6,3 20 2,8 4,3 5,7 7,1 24 3,2 4,8 6,3 7,9 28 3,5 5,2 7,0 8,7 32 3,8 5,7 7,7 9,6 36 4,1 6,2 8,3 10,4 40 4,5 6,7 9,0 11,2  (Vivian H Heyward 1984)

Contoh penghitungan: Mampu melakukan sampai 8 menit atau tinggi bangku 28 Cm dengan repetisi 18 kali/min Nilainya = 5,2 mets nilai maksimal. 5,2 X 3,5 = 28,2 ml/kg/min.