TERIPANG DAN UBUR-UBUR KOMODITAS DAN PENANGANAN HASIL PERAIRAN ARIS MUNANDAR
TERIPANG
Karakteristik Hidup bergerombol Deposit feeder Dasar perairan: berpasir atau terumbu karang
Nama lain: timun laut, iriko, hai-som, sea cucumber TERIPANG Nama lain: timun laut, iriko, hai-som, sea cucumber Tubuh elastis dan bentuk bervariasi Warna kulit kusam Deposit feeder dan suspensi feeder Identifikasi Internal, bentuk calcareous ring, ada/tidaknya pohon pernapasan, organ cuverian, dan bentuk spikula Eksternal, bentuk dan jumlah tentakel, kaki tabung, dan papila
HABITAT Ekosistem terumbu karang Salinitas 29-33 , pH 6,5-8,5, suhu 20-25oC, kandungan oksigen 4-8 ppm, kecerahan 50-150 cm
KLASIFIKASI FILUM : Echinodermata KELAS : Holothuroidea ORDO : Aspidoochirota Dendrochirota FAMILI : Aspidochirotae GENUS : Holothuria Stichopus Thelonota Actinopyga Muelleria
JENIS TERIPANG di INDONESIA
JENIS TERIPANG di INDONESIA
ANCAMAN pENGELOLAAN Over exploitation Degradasi habitat teripang Pengayaan stok (stock enhamcement) terhadap jenis-jenis target Produksi teripang berbasis budidaya
PENANGANAN TERIPANG Pencucian Perendaman air daun pepaya (15 menit) Dibersihkan + pengkulitan Ditiriskan 1 jam
PENANGANAN TERIPANG Isi perut dikeluarkan 3-5 jam Pengikatan
PRODUK TERIPANG Teripang kering (beche-de-mer) Gonad kering (kanoko) Otot kering Kanowata (usus asin) Kerupuk teripang Tepung teripang
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) SNI 2732.1: 2009 Teripang Kering Bagian 1: Spesifikasi SNI 2732.2: 2009 Teripang Kering Bagian 2: Persyaratan Bahan Baku SNI 2732.3: 2009 Teripang Kering Bagian 3: Penanganan dan Pengolahan
UBUR-UBUR
Karakteristik Kandungan airnya tinggi Hewan ini terdiri dari payung, tentakel, dan lengan mulut Habitat: pantai hingga dasar laut Ukuran: mm hingga m (besar) Pergerakannya pasif (zooplankton) Sel penyengat (nematosis) menegluarkan neurotoksin Fungsi: pemangsaan, pertahanan diri, dan pergerakan
Karakteristik Batere Kematian Sakit yang parah Rasa sakit ringan Physalia physalis Chrysaora quinquecirrha
Karakteristik Pencegahan Pembagian Kelas Hydrozoa Scyphozoa Cubozoa 1.Menggunakan baju renang yang ketat serta menutupi seluruh badan 2.Memakai perlengkapan lain seperti sepatu selam dan helm 3.Berenang di daerah yang terawasi oleh penjaga pantai sehingga dia bisa memberi peringatan akan kehadiran ubur ubur 4.Mematuhi tanda peringatan (akan keberadaan ubur-ubur) 5.Berenang di dalam jaring pengaman, jika memungkinkan Hydrozoa Scyphozoa Cubozoa Anthozoa
Klasifikasi Filum : Coelenterata Kelas : Scyphozoa Ordo : Rhizostomeae Famili : Rhizostomatidae Ulmaridae Cyaneidae Semaeostomaeae Genus : Rhizostoma Pelagia Aurelia Cyanea
Daur Hidup
Peranan Sumber pangan Penstabil populasi hewan mangsa Makanan bagi hewan yang lebih besar Simbiosis bagi hewan lain Indikator pencemaran lingkungan
Peranan
Peranan
Peranan
Penanganan 1. Perendaman payung dalam larutan (tawas:pemutih:air tawar ; 5:2:1) selama 3-5 jam 2. Susun payung menghadap atas, dan selipkan garam dan tawas (1:5 dari berat payung) selama 3-4 hari 3. Rendam dalam campuran tawas dan garam (3:4) selama 3 hari 4. Pindahkan ke bak lain yang ditambahkan separuh tawas dan garam pada fase 3 selama 4 hari, lalu cuci dengan larutan garam pH 4 (2x)
Penanganan 5. Payung disusun dan diberi garam dapur (3000 g) selama 3 hari, lalu cuci dengan larutan garam pH 4 (2x) 6. Taburi garam dapur (2000 g), lalu diberi larutan garam pH 4 (4/5) dan bagian atas ditutup 7. Pindahkan dalam bak bersih, dikemas dan di simpan
STANDAR NASIONAL INDONESIA a. SNI 2707.1:2010 Ubur-ubur Asin Bagian 1: Spesifikasi b. SNI 2707.2:2010 Ubur-ubur Asin Bagian 2: Persyaratan bahan baku c. SNI 2707.3:2010 Ubur-ubur Asin Bagian 3: Penanganan dan pengolahan
Penanganan
Penanganan
Pemanfaatan Kadar protein 28,1012%, lemak 32,5153%, air 18,3809%, abu 8,0169%, serat kasar 12,0120%, dan karbohidrat 1,3816%
Nggak Belajar, ya Nggak Gaul Aku Cinta Laut - Laut Masa Depan Kita