Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT"— Transcript presentasi:

1 PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018

2 PENDAHULUAN Rumput laut telah dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan sejak ribuan tahun lalu. Seiring perkembangan zaman, rumput laut menjadi bahan baku yang dimanfatkan secara luas, bukan hanya untuk makanan namun digunakan dalam berbagai bidang industri, seperti industri farmasi, kosmetik, kertas, pakan ternak, hingga bioenergi. Rumput laut secara umum dibedakan atas 3 jenis berdasarkan kandungan polisakarida yang bersifat hidrokoloid, yaitu yang menghasilkan agar-agar dari jenis agarofit, misalnya Gracillaria sp; yang menghasilkan karaginan dari jenis karaginofit, misalnya K. alvarezii; yang menghasilkan alginat dari jenis alginofit, misalnya Sargassum sp dan Turbinaria sp. Ketiga jenis hidrokoloid inilah yang dapat dimanfaatkan dan diolah untuk berbagai keperluan industri.

3 Penanganan Rumput Laut Pasca Panen
Penanganan rumput laut pasca panen sangat perlu diperhatikan sejak dipanen hingga dikeringkan atau diolah, karena akan berpengaruh terhadap mutu yang dihasilkan. Umumnya setelah dipanen, rumput laut dikeringkan, baik dengan cara digantung maupun diletakkan di atas para-para (bilah-bilah bambu/kayu yang dirancang seperti dudukan dan diletakkan di atas tanah) atau di atas terpal yang dihamparkan di atas pasir

4 Pemanenan Kegiatan pemanenan diawali dengan cara melepaskan tali jalur yang berisikan rumput laut siap panen. Rumput laut tersebut diangkut ke tepi pantai kemudian dirontokan dengan jalan memasang dua patok kayu dalam satu lubang kemudian kedua ujung patok atas direntangkan sehingga membentuk huruf Y. Setelah itu dua sampai tiga ujung dari tali jalur yang berisikan rumput laut hasil panen tersebut dimasukkan ke antara kedua patok tersebut dan ditarik sehingga rumput laut rontok dan siap untuk dijemur

5 Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan selama 2-3 hari atau kadar air mencapai standar kekeringan untuk rumput laut yang telah ditetapkan SNI yaitu untuk jenis Eucheuma 32 %, Gracilaria 25% dan untuk Sargassum dan Turbinaria sebesar 20%. Pengeringan rumput laut dapat dilakukan dengan cara digantung, diletakkan di atas para-para, atau di atas terpal. Segera setelah kering rumput laut dibersihkan dari kristal-kristal garam yang berwarna putih yang melekat pada permukaan rumput laut

6 Pengemasan dan penyimpanan
Rumput laut yang telah kering dikemas dengan menggunakan kemasan berupa karung plastik atau goni yang bersih dan bebas dari bahan yang berbahaya. Oleh karena rumput laut merupakan bahan yang bersifat mengembang, maka untuk pengemasannya diperlukan alat pengepres hidrolik sehingga diperoleh kemasan yang berbentuk persegi empat dengan isi kemasan yang padat dan volume kemasan yang cukup kecil. Berat kemasan sebaiknya tidak lebih dari 50 kg, sehingga mudah untuk diangkat. Setelah dikemas rumput laut kemudian diberi label yang memuat nama rumput laut serta berat masing-masing kemasan.

7 Pemanfaatan Rumput Laut dalam Industri Pangan dan Non Pangan
(Concon, 2012) menyebutkan bahwa sekitar 80% rumput laut Indonesia hanya diekspor sebagai bahan baku primer (raw material) dalam bentuk rumput laut kering dengan harga relatif rendah, dan hanya 20% saja yang diolah di dalam negeri. Hal ini menyebabkan nilai tambah yang dihasilkan oleh produk rumput laut cenderung minim. Padahal rumput laut merupakan komoditas yang mampu menghasilkan nilai tambah yang cukup tinggi apabila telah melalui proses pengolahan.

8 Pemanfaatan rumput laut dalam industri pangan
Rumput laut merupakan bahan baku pangan yang sangat baik bagi pencernaan manusia karena kandungan seratnya yang tinggi. Mengkonsumsi bahan pangan berserat dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, kardiovaskuler, mencegah obesitas serta efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah. (Matanjun, et al. 2009) melaporkan bahwa kandungan serat larut air K. Alvarezii jauh lebih tinggi (18,3%) dibandingkan serat tidak larutnya (6,8%).

9 Pemanfaatan rumput laut dalam industri non pangan
Dalam industri non pangan, rumput laut telah dimanfaatkan dalam bidang farmasi, kosmetik, kertas, cat, pakan ternak, insektisida, bioetanol, dan biogas

10 Pengolahan Rumput Laut menjadi Makanan
Rumput laut dapat diolah menjadi berbagai produk makanan siap saji, seperti manisan, dodol, jelly, dan selai. Jenis rumput laut yang paling sesuai untuk diolah menjadi makanan adalah jenis Euchema cotonii (K. Alvarezii) (Suryaningrum, Pengolahan rumput laut menjadi produk pangan, 2007). Agar produk makanan yang diolah dari rumput laut tidak berbau amis, maka rumput laut yang telah dipanen diperlakukan berbeda dengan rumput laut yang digunakan untuk industri. Rumput laut segar harus segera dicuci sampai bersih kemudian direndam dengan air tawar selama 3 hari

11


Download ppt "PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google