TEORI TAKSONOMI BLOOM
Pengertian Taksonomi Bloom Hakikat hasil pembelajaran adalah perubahan perilaku subjek belajar dengan preoses memanusiakan manusia sehongga terbentuk "human ability" Dalam pelaksanaan pembelajaran selama ini, tuuan pendididikan mengacu pada definisi klasifikasi Benyamin S. Blomm meiputi 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor ■ ■
1. Ranah Kognitif
Pengertian Teori Belajar Kognitif 1. Pengertian Teori Belajar Kognitif ■ Teori belajar Kognitif merupakan teori yang melibatkan proses berfikir secara komplek dan mementingkan proses belajar. Menurut Drs. H. Baharuddin dan Esa Nur wahyuni (2007: 89) yang menyatakan: ■ ”Aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukan sekedar stimulus dan respons yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam individu yang sedang belajar”.
2. Ranah Kognitif Taksonomi Bloom Sebelum direvisi, pada ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang piramida yang tertinggi yang diurutkan secara hierarki
• Pengetahuan (Knowledge)/C1 Pengetahuan merupakan aspek paling dasar dalam taksonomi Bloom. Dapat disebut juga aspek ingatan (recall). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk mengenali dan mengetahui adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah, sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Bentuk operasionalnya dari mengingat meliputi rangkain penjabaran : Mengindentifikasi, Menyebutkan, Menjodohka, Memilih Ketepatan, Memberi nama/ istilah Pencernaan makanan pertama kali dilakukan oleh ............................... Hidung Lambung Mulut Usus
Mulut-lambung-kerongkongan-usus besar-usus halus-anus • Pemahaman (Comprehension)/C2 Tingkat kemampuan ini mengharapkan siswa mampu memahami arti dan konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya Kemampuan pemahaman dapat dibedakan dalam tiga yaitu : tingkatan, a) Penerjemahan (translation) b) Penafsiran (Interpretation) c) Ekstrapolasi (Ekstrapolation) Bagaimana proses pencernaan makanan dalam tubuh manusia............................... Mulut-lambung-kerongkongan-usus besar-usus halus-anus Mulut-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-anus lambung- Mulut-kerongkongan-usus besar-usus halus-anus Usus besar- Mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-anus
Penghancuran d. Penghancuran secara manual • Penerapan (Apllication)/C3 Tingkat kemampuan ini menuntut siswa untuk bisa menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi baru dan konkret.Pemahaman (Comprehension)/C2. Kemampuan dalam bentuk operasional dimensi ini meliputi: Memperhitungkan Membuktikan Menemukan Ketika kita makan biskuit. Lalu terjadi proses penghancuran makan oleh gigi. Hal ini proses apa yang terjadi di dalam mulut adalah... Mekanik c. Penyerapan Penghancuran d. Penghancuran secara manual
Kemampuan analisis ini dibedakan atas yaitu: tiga kelompok, • Analisis (Analysis)/C4 Tahap kemampuan ini mengharapkan siswa dapat menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantaranya. Kemampuan analisis ini dibedakan atas yaitu: tiga kelompok, a) b) c) Analisis unsur Analisis hubungan Analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi Berikut ini adalah jenis penyakit yang terjadi dalam tubuh kita, kelompok penyakit yang terjadi di pencernaan adalah Gondok c. Sembelit Asma d. katarak
• Sintesis (Synthesis)/C5 Kemampuan sintesis merupakan kebalikan dari kemampuan analisis. Jenjang sintesis merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan keseluruhan yang bagian-bagian terpadu, atau pola yang yang terpisah menjadi suatu menggabungkan bagian-bagian sehingga mengambil terjelma berkaitan secara logis, yang atau ada kesimpulan dari peristiwa-peristiwa hubungannya satu dengan yang lainnya. Kemampuan sintesis dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu : a) Kemampuan menemukan hubungan yang unik b) Kemampuan membuat rancangan c) Kemampuan mengembangkan suatu tatanan (set) hubungan yang abstrak
• Sintesis (Synthesis)/C5 Seorang anak menuangkan air dari ember ke dalam botol menggunaka gyung dan corong air. Bentuk air dalam botol seperti.... Ember c. Corong ir Gayung d. botol
Penilaian (Evaluation)/C6 • Penilaian (Evaluation)/C6 Dengan kemampuan penilaian, siswa diharapkan mampu membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan sebagainya berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penilaian ini dapat bersifat intern dan ekstern. Penyakit diare adalah penyakit yang disebabkan karena penyebab tertentu. Buatlah obat tradisional dengan menggunakan bahan tradisional untuk mengobati penyakit tersebut... Rebusan daun blimbing c. Rebusan Daun Jati Rebusan Daun Sirsak d. Rebusan Daun Jambu
2. Ranah Afektif
Pengertian Ranah Afektif Dalam Penilaian 1. Pengertian Ranah Afektif Dalam Penilaian ■ Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil penilaian afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. ■
2. Cara Pengaplikasian Penilaian Afektif Secara umum aspek afektif yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran terhadap berbagai mata pelajaran mencakup beberapa hal, sebagai berikut: ■ Penilaian sikap terhadap materi pelajaran. Berawal dari sikap positif terhadap mata pelajaran akan melahirkan minat belajar, kemudian mudah diberi motivasi serta lebih mudah dalam menyerap materi pelajaran. ■ Penilaian sikap terhadap guru Peserta didik perlu memilki sikap positif terhadap guru, sehingga ia mudah menyerap materi yang diajarkan oleh guru.
■ Penilaian sikap yang berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya peserta didik mempunyai sikap positif terhadap upaya sekolah melestarikan lingkungan dengan mengadakan program penghijauan sekolah. ■ Penilaian sikap yang berkaitan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran. Peserta didik memiliki sikap positif terhadap berbagai kompetensi setiap kurikulum yang terus mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan. ■ Penilaian sikap terhadap proses pembelajaran Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap proses pembelajaran, sehingga pencapaian hasil belajar bisa maksimal. Hal ini kembali kepada guru untuk pandai-pandai mencari metode yang kira-kira dapat merangsang peserta didik untuk belajar serta tidak merasa jenuh.
3. Ranah Afektif Taksonomi Bloom
■ A1 – Menerima Contoh kata kerja operasional : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Mematuhi, Meminati ■ A2 – Menanggapi Contoh kata kerja operasional : Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengkompromikan, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Memilah, Mengatakan, Menolak. ■ A3 – Menilai Contoh kata kerja operasional : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas, Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Memperjelas, Mengusulkan, Menyumbang.
■ A4 – Mengelola Contoh kata kerja operasional : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengkombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Memadukan, Mengelola, Menegosiasikan, Merembukkan. ■ A5 – Menghayati Contoh kata kerja operasional : Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruhi, Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan, Memecahkan.
3. Ranah Psikomotor
1. Pengertian Psikomotor • Ranah dengan menari, psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya lari, memukul, dan sebagainya. melompat, melukis, • Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (1979) berpendapat bahwa belajar ranah yang psikomotor berhubungan dengan hasil pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.
Pembelajaran Psikomotor 2. Pembelajaran Psikomotor Dalam melatihkan kemampuan psikomotor atau keterampilan gerak ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar pembelajaran mampu membuahkan hasil yang optimal. langkah-langkah dalam mengajar praktik adalah : a) Menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan b) Menganalisis keterampilan secara rinci dan berutan.
c) Mendemonstrasikan keterampilan disertai dengan penjelasan singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan bagian yang sukar. dan bagian- d) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba melakukan praktik dengan pengawasan dan bimbingan. Memberikan penilaian terhadap usaha peserta didik. e)
Penilaian Hasil Belajar Psikomotor 3. Penilaian Hasil Belajar Psikomotor Leighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil psikomotor mencakup : belajar 1) 2) Kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja. Kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan. Kecepatan mengerjakan tugas. Kemampuan membaca gambar dan atau simbol. 3) 4) 5) Keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan.
Jenis Perilaku Ranah Psikomotor 4. Jenis Perilaku Ranah Psikomotor Adapun jenis perilaku pada ranah psikomotor, antara lain : a. Persepsi Persepsi menunjuk pada proses kesadaran akan adanya perubahan setelah keaktifan, yaitu melihat, mendengar, menyentuh, merasakan membau serta gerak dari urat syaraf kita dan lebih dekat terhadap alat panca indra kita. b. Kesiapan Kesiapan menunjuk langkah lanjut setelah adanya persepsi kemampuan dalam membedakan, memilih menggunakan neor omuscular yang tepat dalam membuat response.
Yang menjadi tujuan dalam hal kesiapan adalah : 1) Kesiapan mental, memilih dan membuat sintesa. 2) Kesiapan fisik, dalam menyesuaikan kemampuan neuromuscular. 3) Kesiapan emosional dalam merespon menurut sikap yang tepat. c. Gerakan terbimbing Gerakan terbimbing, dengan persepsi dan kesiapan diatas mengembangkan kemampuan dalam aktifitas. Yang menjadi tujuan dalam tahap ini adalah imitasi (meniru contoh) atau mempertunjukkan sesuatu.
d. Gerakan terbiasa Setelah melewati pada tahapan gerakan terbimbing, maka akan mendapati pada gerakan terbiasa pada satu keterampilan tertentu. Tujuan dalam tahap ini adalah mulai muncul kecepatan dalam menggunakan waktu tertentu pada satu keterampilan tertentu. e. Gerakan kompleks Penggunaan sejumlah skill dalam aktifitas yang kompleks, meliputi sema gerakan diatas. f. Penyesuaian pola gerakan Kreativitas g.
Taksonomi Domain Psikomotor 5. Taksonomi Domain Psikomotor Ada tiga taksonomi utama domain psikomotor, yaitu sebagai berikut : a. Menurut A. Harrow dalam karyanya, A Taxonomy of The Psychomotor Domain : A Guide for Developing Behavioral Objectives (1972), yaitu :
1) Gerakan refleks yaitu respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. 2) Gerakan dasar yaitu gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus. 3) Kemampuan perseptual yaitu kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak. 4) Kemampuan fisik yaitu kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil.
5) Gerakan terampil yaitu gerakan yang memerlukan belajar, seperti keterampilan dalam olah raga. 6) Komunikasi nondiskursif yaitu kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.
b. Menurut R. Dave (1967) dalam penjelasannya mengatakan bahwa hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu : 1) Imitasi Yaitu kemampuan melakukan kegiatan kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. 2) Manipulasi Yaitu kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja.
3) Presisi Yaitu kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. 4) Artikulasi Yaitu kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh. 5) Naturalisasi Yaitu kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.
c. Menurut E. Simpson dalam karyanya, The Classification of Educational Objectives The Psychomotor Domain : The Psychomotor Domain (1972), yaitu : 1) Persepsi Yaitu kemampuan untuk menggunakan isyarat sensoris untuk memadu aktivitas fisik. 2) Perangkat Yaitu kesiapan untuk bertindak, mengharuskan pembelajar mendemonstrasikan sebuah kesadaran atau pengetahuan tentang perilaku yang dibutuhkan untuk menggunakan keterampilan.
Yai yan 3) Memadu respons Yaitu tahapan awal pembelajaran sebuah keterampilan yang kompleks, memasukkan imitasi, bisa menyelesaikan langkah- langkah yang terlibat dalam keterampilan sebagaimana yang diarahkan. 4) Mekanisme Yaitu kemampuan untuk melakukan suatu keterampilan motoris yang kompleks atau tahapan pembelajaran lanjutan sebuah keterampilan yang kompleks. 5) Respons kompleks yang jelas Yai yan Yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan psikomotor g komplet secara benar.
6) Adaptasi Yaitu bisa memodifikasi keterampilan motoris agar sesuai dengan sebuah situasi baru. 7) Mencipta Yaitu kemampuan mengembangkan sebuah keterampilan asli yang menggantikan keterampilan seperti yang pada awalnya dipelajari.
Thanks! Any questions? ✋