EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE Oleh : Nurul Wandasari S Program Studi Kesehatan Masyarakat (Semester 6) Univ Esa Unggul 2011/2012
DEFINISI PENYAKIT DIARE adalah Penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya ( lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari )
Definisi Gastroenteritis adalah radang dari lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah.
Jenis diare berdasarkan gejala dan penyebabnya Diare cair akut (watery) Terjadi tiba-tiba, sering, lembek/cair, darah -, < 14 hari, muntah +, panas + kematian akibat dehidrasi Retrovirus, E. Coli, Shigella, Campilobacter jejuni, Cryptospridium Disentri Tinja mengandung darah Shigella, Campilobacter jejuni, EIEC, Salmonella, Entamoeba histolitica Diare persistens Diare > 14 hari, dapat cair maupun, disentri EAEC, Shigella, Cryptosporidium
Patofisiologi : Berkurangnya kemampuan usus untuk menyerap cairan, akibat : 1. Kerusakan sel mukosa usus 2. Invasi dan perusakan sel mukosa oleh bakteri 3. Toksin (racun) yang diproduksi oleh beberapa jenis bakteri 4. Gerakan peristaltik usus yang bertambah 5. Permukaan usus terlapis oleh cairan sehingga mengganggu penyerapan Bertambahnya kemampuan usus untuk mensekresikan cairan ke dalam rongga lumen usus
Presentase jumlah hari menderita diare menurut umur PREVALENSI DIARE Presentase jumlah hari menderita diare menurut umur 18 Guatemala Indonesia 16 Bangladesh 14 12 10 8 6 4 2 6 12 18 24 30 36 42 Umur dalam bulan
Pencegahan penyakit diare a. Memutuskan perpindahan agen penyebab ke inang baru, dengan jalan : 1. Hanya memberikan ASI pada bayi sampai berumur 4 –6 bln 2. Hindarkan pemberian susu botol pada bayi 3. Menggunakan air bersih 4. Mencuci tangan sebelum makan dan menyiapkan makanan 5. Membuang tinja dengan baik agar terhindar dari kontaminasi
Pencegahan Penyakit Diare (2) b. Meningkatkan daya tahan 1. Tetap memberikan ASI sampai bayi berumur 2 tahun 2. Memperbaiki status gizi anak dengan makanan sapihan yang sesuai 3. Imunisasi campak
Faktor Risiko dan Faktor-faktor yang memudahkan penularan Diare Sanitasi lingkungan yang rendah Higiene perorangan yang rendah Alat-alat makan Daya tahan tubuh yang rendah
Beberapa kebiasaan khusus yang menyebabkan mudahnya transmisi kuman pathogen ke dalam usus Tidak memberikan ASI eksklusif untuk 4 – 6 bulan pertama Menggunakan susu botol Menyimpan makanan pada suhu kamar Menggunakan air minum yang terkontaminasi Tidak mencuci tangan setelah defekasi, membuang kotoran bayi atau sebelum mengurus makanan Tidak membuang kotoran appropriately
Tidak memberikan ASI untuk paling tidak hingga anak berusia 2 th Faktor host yang menyebabkan peningkatan insiden, severity dan duration of Diarrhea pada anak adalah : Tidak memberikan ASI untuk paling tidak hingga anak berusia 2 th Malnutrisi Campak Immunodeficiensy
Manajemen penderita diare Penggantian cairan dan elektrolit Penderita harus tetap makan Antimikroba dan antiparasit
Etiologi diare menurut Jenisnya di Sarkes dan Masyarakat Tabel 1 Etiologi diare menurut Jenisnya di Sarkes dan Masyarakat Tahun 1980 - 1990 Mikroorganisme R S Puskesmas Masyarakat Rotavirus 40 - 55 23,9 16,2 - E.Toxigenic E. coli 4 - 14 6,8 12,2 Salmonella spp 3 - 20 0,8 4,0 Vibrio cholera 1,5 - 73 - 0,6 - Vibrio NAG 0,3 - 0,6 2,6 0,8 - Vibrio parahemolyticus 1,7 - 2,1 - Campylobacter spp 0,2 - 8,2 - 1,6 - Yersinia enterocolytica 0,2 5,1 1,2 - E.histolytica - - - - Crypto sporidium 1,3 0,8 -
EPIDEMIOLOGI DIARE Proporsi tertinggi pada kelompok 6 - 11 bulan. Kebanyakan diare muncul pada dua tahun pertama umur anak. Proporsi tertinggi pada kelompok 6 - 11 bulan. Sebagian besar bersifat akut ( 3 - 5 hari ), tetapi 5 - 15 % kejadian diare berlangsung 14 hari / lebih. Diare persisten diperkirakan menyebabkan 1/3 - 1/2 atau lebih kematian karena diare. Dipengaruhi : a. Cara penularan dan faktor risiko b. Faktor Musim c. Etiologi.
1998 angka kesakitan turun menjadi 280 per 1000. Angka kesakitan 1981 s.d 1993 semua golongan umur sekitar 200 - 300 per 1000 penduduk Episode pada balita 1,6 - 2,2 1998 angka kesakitan turun menjadi 280 per 1000. KLB diare yang terjadi penyebabnya adalah Vibrio Cholera ogawa Tahun 2000 meningkat menjadi 301 per 1000 penduduk
Subdit Diare Ditjen PPM & PL Depkes RI III. Angka Kesakitan Tabel 3 Insiden Diare Pada Balita & Semua Umur ( 1989 - 2000 ) Tahun Balita Semua Umur Keterangan 1989 0,784 0,184 10 propinsi 1990 1,026 0,202 8 propinsi 1991 0,872 0,226 7 propinsi 1992 0,789 0,210 12propinsi 1993 0,841 0,185 9 propinsi 1996 1,078 0,284 10 propinsi 2000 1,278 0,301 10 propinsi Subdit Diare Ditjen PPM & PL Depkes RI
Proporsi Kematian Diare menurut golongan umur (SKRT) Tabel 4 Proporsi Kematian Diare menurut golongan umur (SKRT) Golongan Umur 1985 1992 1995 Balita 75,7 % 49 % 49,8 % Alita 24,3 % 50,5 % 50,2 %
Tabel 5 Kecenderungan Insidens Episode Diare Balita Di 14 Propinsi Tahun 1983 - 1990 Propinsi 1983 (%) 1989 (%) 1990 (%) 1991 (%) 1996 (%) 2000 (%) Sumut 2.08 0.66 - - 0.7 1.6 Sumbar 1.29 1.03 - - - - Riau - - - - 0.6 - Sumsel 2.09 0.73 - - 1.05 - Bengkulu - - - 0.89 - - Lampung 1.42 0.73 - - - 2.7 Kalbar 1.99 - 1.16 - 1.3 1.7 Kaltim - - - - - 0.9 Kalsel 0.81 - 0.34 - 1.4 - Kalteng - - - 2.2 - - Jabar 3.9 1.17 - - 1.4 - Jateng 1.07 0.73 1.15 - - - DIY 1.84 - - - - 0.5 Jatim 9.08 1.51 1.27 - - 1.3 Bali 1.5 - 0.63 - 0.7 0.6 Sulut 1.45 - - 1.02 - 1.2 Sulteng - - - - - - Sulsel 3.08 0.39 - 0.67 1 0.8 Sultra - - - - - - NTT 5.7 0.24 - - - - NTB - - - 0.83 2.5 2.7 maluku - - - 0.65 - - Papua - - - - - - Rata-2 1.98 0.78 1.04 0.88 1.1 1.2
Penemuan & pengobatan penderita Diare Tabel 6 Penemuan & pengobatan penderita Diare Di Puskesmas Tahun 1997 - 2002 Tahun SARKES KADER TOTAL KET 97 4.131.268 (78%) 1.145.627 (22%) 5.276.895 (100%) 27 Prop. 98 4.146.892 (80%) 1.024.249 (20%) 5.171.135 (100%) 27 Prop. 99 4.057.272 (83%) 823.691 (17%) 4.880.963 (100%) 25 Prop. 00 2.502.754 (87%) 370.460 (13%) 2.873.414 (100%) 25 Prop. 01 4.020917 (84%) 750.423 (16%) 4.771.348 (100%) 25 Prop. 02 233.503 (88%) 30.259 (12%) 263.762 (100%) 6 Prop Sumber Subdit Diare : Laporan P4D Puskesmas
5. Pembahasan dan rangkuman 5.1. Mortalitas dan Fatalitas * Kematian bayi menurun dari no.1 ( 1980 ) -> no.3 ( 1995 ) * Kematian balita menurun dari no 1 ( 1992 ) -> no.2 ( 1995 ) * Kematian semua umur menurun dari dari no 1 ( 1985 ) -> no 3. ( 1992 ) * CFR saat KLB cenderung menurun menjadi 1.9 % ( 2000 ) 5.2. Morbiditas * Angka kesakitan diare balita menurun dari 1983 s.d 2000 * Angka kesakitan diare semua umur meningkat sejak 1998
* Frekwensi KLB menurun sejak 1992 s.d 2000 5.3. KLB Diare. * Frekwensi KLB menurun sejak 1992 s.d 2000 * Frekwensi terjadi tiap Juli - Agustus 5.4 Etiologi * Penyebab diare terbesar : Rotavirus * Penyebab KLB diare terbesar : Vibrio cholera 5.5 Rekording = Reporting. * Proporsi pelayanan penderita terbesar : Sarkes. * Proporsi yang melapor menurun sejak 2001.
Angka kesakitan juga cenderung menurun walaupun Kecenderungan Penyakit Diare di masa mendatang : Angka kematian diare akan terus menurun. Angka kesakitan juga cenderung menurun walaupun tidak sepesat penurunan angka kematian diare. Angka serangan dan angka fatalitas pada KLB diare akan terus cenderung menurun. Tatalaksana diare secara konsisten tetap mengutamakan Upaya Rehidtasi Oral. Adanya formula baru oralit mampu menekan diare, muntah dan lama sakit serta lamanya rawat inap.
1,3 Mily (Balita) =====> 3 juta meninggal =====> 1 setiap menit ASIA 1,3 Mily (Balita) =====> 3 juta meninggal =====> 1 setiap menit INDONESIA * Sakit 200 - 301 / 1000 (SU) * 1,5 kali per tahun (Balita) * SKRT (1995) ===> D I A R E KEMATIAN --SU = 54/100.000 pddk --Balita = 2,5/1000 balita
TUJUAN UMUM: Menurunkan angka kesakitan dan kematian diare bersama program dan sektor terkait TUJUAN KHUSUS BALITA Kematian diare Balita 2,5 - 1,8 Episode 1,5 - 1,3 SU Kesakitan Diare 301 - 200 / 1000 CFR Diare - RS < 0,5% CFR Diare - KLB < 1,5% - Jangkauan Yan.di Sarkes. 100% - Jangkauan oralit 100% - TTL tepat di Sarkes 80% - Oralit Use rate di RT 45% - Oralit Use rate di Sarkes 100% Target indikator
KEBIJAKSANAAN UMUM - PROPENAS & RENSTRA KEBIJAKSANAAN UMUM - PROPENAS & RENSTRA.=> P2 DIARE => KUALITAS = LP/LS KEBIJAKSANAAN OPERASIONAL - Adopsi standard tatalaksana - Tatalaksana di RT & pencegahan dengan KIE - Manajemen Oralit - Penyebarluasan pesan baku TTL dan rujukan serta upaya pencegahan - Meningkatkan manajemen pengelolaan program semua tingkatan - Penyebaran petunjuk SKD
S T R A E G I PENCEGAHAN -Meningkatkan CRT -Meneruskan makanan -Merujuk S T R A E G I TTL DI RT -Rehidrasi oral -Intra Vena --> Dehidrasi berat -Anti-biotika --> Rasional -Nasehat -->makanan, rujukan, pencegahan TTL DI SARKES 7 INTERVENSI WHO * Meningkatkan A S I * M P A S I * Penggunaan Air bersih * Penggunaan jamban * Pembuangan kotoran tepat * Cuci tangan * Immunisasi campak PENCEGAHAN Dir-Diare-04
KEGIATAN P2 DIARE :. 1. PENYUSUNAN PERENCANAAN. 2 KEGIATAN P2 DIARE : 1. PENYUSUNAN PERENCANAAN 2.TATALAKSANA PENDERITA DIARE 3. PENGELOLAAN LOGISTIK 4. PENCEGAHAN DIARE 5. PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT 6. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI 7. KEGIATAN PELATIHAN 8. KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI 9. PENELITIAN 10. KOMUNIKASI LINTAS PROGRAM / SEKTORAL 11. PEMANTAUAN KEGIATAN 12.EVALUASI PROGRAM .
TERIMA KASIH