Angiofibroma Nasofaring Juvenilis

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BEDAH THT DENGAN TUNTUNAN ENDOSKOP DI MAKASSAR
Advertisements

1. FRANKY MARTION(17) 2. MIM JAZULI(25) 3. OKI RISKI KARLISNA(31) 4. RONALD GUNTORO(35) 5. UMMUL AMANIA SARI(38) 6. YOGA ARFYAN(41) INDERA PENCIUMAN.
Susunan respirasi. Gambaran anatomi sistem pernafasan
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
Striktur Uretra dr. Arnold M Simanjuntak, SpU.
Tri Lestari Handayani, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
Perkembangan hidung dan telinga.
Hidung dan Sinus paranasal
MIMISAN Kelompok FCP 1B:
BIOPSI ).
APA ITU KANKER ? Suatu pertumbuhan dari sel-sel tubuh /organ yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan untuk sel-sel tersebut.
TUTORIAL KLINIK : ANATOMI MATA
TUMOR THT.
HIDUNG BUNTU (OBSTRUKSI NASI)
NASOFARINGOSKOPI UNTUK DETEKSI DINI KARSINOMA NASOFARING
Ns. Yani Sofiani, M. Kep., Sp KMB
SPONDYLOLISTHESIS.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
OLEH AYU LESTARI Tingkat IIIB
Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi pertemuan II
Pendahuluan dan Kontrak Belajar Patology Kesehatan Masyarakat
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
CANCER.
Infeksi Leher Bagian Dalam
TENTANG FEBROADENOMA,SARKOMA,KISTA SARKOMAFILODES
TUMOR JINAK DAN GANAS PADA VULVA, VAGINA, TUBA DAN UTERUS
FIBRIO ADENOMA. Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi BY: VANITRA IRMA
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Tumor Hidung dan Sinus Paranasalis
Askeb IV SILVIA PRADIPTA.
Asuhan Pada Wanita/Ibu Dengan Gangguan Sistem Reproduksi
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Kanker Endometrium Adalah jaringan endometrium yg tumbuh di luar rahim. Bukan penyakit akibat hubungan seksual. Umumnya terjadi pada wanita menopause.
KANKER PAYUDARA.
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
PERDARAHANAN DI LUAR HAID
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
PROLAPSUS UTERI BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Oleh: Susri syahjana putri
Karsinoma Tonsil.
KANKER VULVA.
KARSINOMA NASOFARING.
Myoma Uteri Arruhul Amini Inten Nur Rasadina Nazarrudin Nur Rien Esty Toto Marzuki Welly Elvandari Wandri Okta Mahyudi Yogi Ersandi.
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Asal : Pembengkakan mukosa hidung atau sinus yg berisi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
FIBRIO ADENOMA,KISTA SARCOMA ,SARCOMA
Klimaktorium,Menopouse, Kuswati,Ns
HISTOLOGI LIDAH.
ANATOMI SISTEM RESPIRASI Oleh : dr. Neni Destriana.
BASIC KNOWLEDGE BIOPSY
Hormon dibentuk di kelenjar endokrin.
Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
ENDOMETRIOSIS.
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
Pembuluh darah kepala. Perdarahan arteri kepala berasal dari a.karotis komunis dan a.subklavia untuk mendarahi alat-alat di kepala yaitu tulang, jaringan.
Indera Penciuman Kelompok Disusun oleh Dwi Riska Putri
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
Hormon Hormon adalah senyawa kimia yang membantu mengatur proses-proses metabolisme tubuh. Hormon beredar di dalam darah sepanjang pembuluh darah untuk.
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Polip Hidung Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan, bening licin dlm rongga hidung. Adalah : massa lunak bertangkai. putih atau keabuan,
Terjadi dalam 3 bentuk: 1.Penanahan akut dalam kelenjar limf retrofarings sesudah infeksi saluran nafas atas. Biasanya terjadi pada anak-anak. 2. Benda.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Transcript presentasi:

Angiofibroma Nasofaring Juvenilis

Angiofibroma Nasofaring Juvenilis (ANJ) Tumor jinak yg berasal dari dinding nasofaring Tumor tumbuh ekspansif ke sekitarnya, progresif, mudah berdarah  perdarahan hebat dari hidung dan mulut  klinis ganas

ANJ

ANJ cenderung tumbuh & ekspansi keluar nasofaring Anterior  ke rongga hidung, sinus maksila & etmoid, rongga orbita Inferior  tumor menekan palatum mole (“bombans’), ke meso/orofaring ( obstruksi jln napas atas)

Superior  ke intra kranial yaitu: - ke sinus sfenoid, lalu ke fosa pituitari, menekan sinus kavernosus - ke fosa kranii anterior (melalui lamina kribrosa) Lateral  ke fosa infra temporalis

Vaskularisasi tumor terut. dr cab a. maksilaris interna & a. faringealis asenden

Makroskopis Tumor berbentuk oval/bulat, berlobus-lobus, kadang bertangkai Konsistensi padat kenyal, diliputi mukosa Warna kemerahan, atau merah-ungu Berbatas jelas

Histopatologi  tumor t.d. stroma dgn sel2 fibroblas & sejumlah serat2 kolagen, ditemukan banyak pembuluh darah seperti kapiler berukuran besar tanpa tunika muskularis Gejala utama  epistaksis profus

usia 10 -17 th (pubertas, dekade 2) jarang > 25 th Laki >>> wanita usia 10 -17 th (pubertas, dekade 2) jarang > 25 th bertambahnya usia (> 20-25 th)  tumor mengecil (teoritis) 0,05% dari tumor Kepala Leher Angka kejadian 1:5.000 s.d 1:50.000

Etiologi Belum pasti Teori: Teori jaringan tempat asal tumor Pertumbuhan abnormal jar. paraganglionik di sktr bag. akhir a. maksilaris interna (nutrisi utama) Pertumbuhan jar. fibrokartilago embrionik & korpus sfenoid yg tjd sblm wkt osifikasi tlg kepala

Periostium ventral ddg posterior nasofaring tdk bisa mjd tlg yg semestinya  tjd hipertrofi jaringan akibat peningkatan hormon pertumbuhan Pertumbuhan fasia basalis yg terbentuk dr pertemuan aponeurosis faringeal & fasia bukofaringeal dekat dasar tlg kepala

Teori Hormonal Gangguan keseimbangan hormon androgen & estrogen Pemberian estrogen  menurunkan ukuran tumor & mengurangi kecenderungan perdarahan Pemberian testosteron  meningkatkan ukuran tumor

sistem pituitari androgenital

Lokasi  atap nasofaring (plg sering), dinding lateral nasofaring Tumor tumbuh relatif cepat  memenuhi nasofaring  ke struktur sekitar

Anamnesis Hidung buntu (uni/bilateral) Epistaksis berulang, profus (bisa sampai anemi) Sakit kepala (o.k. blokade sinus paranasalis  vacum sinus headache) Hidung / wajah membengkak 10-18%

Nasofaringoskopi

Pemeriksaan Klinis R.A.  massa kemerahan / ungu di hidung RP  massa di nasofaring Tumor ekspansi ke sekitarnya : - mesofaring  massa di mesofaring, palatum mole “bombans” - rongga orbita  protopsis (10-15%) - sinus maksila  maksila membengkak - fosa pterigopalatina  mass di pipi (infratemporal) - intra kranial  (sefalgi)

Radiologi Foto plain : Waters, skull AP/Lat, basis kranii Arteriografi CT Scan / MRI

Diagnosis Laki2, usia pubertas Ax : hidung buntu, epistaksis berulang & profus Pem. klinis : tumor nasofaring dgn permukaan licin, warna kemerahan / ungu Radiologis (CT Scan / MRI)  massa tumor di nasofaring (ekstensi ke sekitarnya)

Staging ANJ Menurut Session (1981), di revisi Radkowski (1996) : Std I : tumor terbatas di nasofaring Std II: tumor meluas ke rongga hidung &/ sinus sfenoid Std III: tumor meluas ke sinus maksila, etmoid, fosa pterigomaksila, fosa infratemporal, orbita Std IV : tumor meluas ke intrakranial

Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews (1989): Staging ANJ Menurut Fish (1983), direvisi oleh Andrews (1989): Std Ia : tumor terbatas di nasofaring &/ kavum nasi Std Ib : perluasan kedalam satu/lbh sinus paranasal Std IIa: perluasan minimal kedalam fosa pterigomaksila Std IIb: ke fosa pterigomaksila disertai penekanan ke depan dinding posterior antrum sinus maksila, ekstensi ke atas  erosi tlg orbita Std IIc: perluasan ke fosa pterigomaksila Std III: perluasan ke intrakranial

TERAPI Operasi (treatment of choice) - Std Ia : transpalatal - Std Ib, IIa : transpalatal ± RL - Std IIb: RL diperluas dg membelah bibir atas - Std IIc: RL diperluas membelah bibir atas + maksilektomi posterior & medial ± embolisasi / ligasi A.Karotis ekst. pra bedah Radiasi & / hormon  untuk Std III, tumor sgt besar, tumor residif (kecil) Hormon estrogen : Dietil-stilbestrol (5 mg/hari, selama 2-3 bln) Folliculin (estrogen sintetis)  Tujuan : mengecilkan tumor

Contoh kasus ANJ CT scan

dgn pendekatan transpalatal Operasi ekstraksi ANJ dgn pendekatan transpalatal Insisi mukosa palatum bentuk U

Memisahkan mukosa & otot dari tulang  flap mukosa palatum Fiksasi flap palatum ke anterior

Tulang palatum durum di potong dgn pahat  tampak / teraba tumor Tumor dipegang dgn tang khusus  tumor di ekstraksi

ANJ

Prognosis Stadium dini → baik Stadium lanjut (perluasan ke rongga tengkorak)  jelek