MOTIVASI
PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI Teori awal motivasi Teori Hirarki Kebutuhan (A. Maslow) Teori dua faktor (Frederick Herzberg) Teori X dan Y (Douglas McGregor) TEORI MOTIVASI KONTEMPORER Teori E-R-G (Clayton Alderfer) Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland) Equity Theory (S. Adams) Expectancy Theory (Victor Vroom) Goal Setting Theory (Edwin Locke) Reinforcement Theory (B.F. Skinner)
Hierarchy of Needs Theory (Abraham Maslow; 1935) Kebutuhan Manusia : Physiological Safety & Security Social (Belongingness & Love) Esteem Self Actualization
Two Factor Theory (Frederick Herzberg) Hygiene Factors Two Factor Theory (Frederick Herzberg) Hygiene Factors Motivator No Dissatisfaction Dissatisfaction Satisfaction Gaji Rasa Aman Status Kondisi Ling. Kerja Hub. Dgn Atasan. Rekan Achievement Recognition Responsibility Challenging Work Advancement,Involvement
PENDEKATAN TRADISIONAL Berangkat dari : “TEORI X” Mc Gregor : 1. Orang itu tidak suka bekerja, malas dan sependapat mengkin menghindarinya. 2. Orang itu tidak Jujur, tidak mau bertangung jawab, dan lebih suka “carti selamat” 3. Orang itu tidak kreatif, ambisinya rendah, tidak mementingkan pekerjaan tetapi apa yang dia peroleh.
TEKNIK MEMOTIVASI “ BE STRONG” Pemaksaan Pengawasan secara ketat Perilakun pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman Tugas dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana dan mudah dipelajari.
PENDEKATAN HUMAN RELATIONS Berangkat dari “ TEORI Y” Mc Gregor : 1. Orang itu rajin dan suka bekerja keras. 2. Orang itu jujur dan bertanggung jawab. 3. Orang itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi untuk berprestasi.
TEKNIK MEMOTIVASI “ BE GOOD” Otonomi Tanggungjawab Keterlibatan Pemberdayaan Kesempatan untuk berkembang Meaningful & Challenging Works
ERG THEORY (Clayton Alderfer) E (Existence) R (Relatedness) G (Growth) Mekanisme Kebutuhan : Frustation – Regression Satisfaction - Progression
Trchotomy of Needs (David McClelland) Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat Power Motive (nPow): Motif untuk berkuasa
PERBANDINGAN EMPAT TEORI ISI Maslow Basic Security Social Esteem Self Act. Alderfer Existence Relatedness Growth McClelland nAff nAch nPow Herzberg Hygiene Motivator
KEBUTUHAN & INSTRUMEN ORGANISASI (I) Physiological - Gaji - Breakfast/Lunch Program - Rumah Dinas Safety - Benefit Plans - Pensiun - Gaji Social - Coffee Breaks - Team Work - Tim Olah Raga - Arisan - Piknik Bersama
KEBUTUHAN & INSTRUMEN ORGANISASI (II) Esteem - Otonomi - Tanggungjawab - Gaji (as symbol of status) Achievement - Tantangan dlm pekerjaan - Gaji Power - Leadership Positions - Otoritas Self Actualization - Challenge & Otonomi
EQUITY THEORY (Social Comparison Theory) Pada dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil / sebanding Ind. Rewards Others Reward Ind. Input Others Input Felt Negatif/Positif Motivates
BENTUK OUTCOME & INPUT REWARDS : - Gaji - Status / Jabatan - Penilaian / Penghargaan INPUT : - Pendidikan - Pengalaman - Umur - Jenis Kelamin - Usaha / Produktivitas
EXPECTANCY THEORY (Victor Vroom) Besar kecilnya usaha kerja yang akan diperlihatkan oleh seseorang, tergantung pada bagaimana orang tersebut memandang kemungkinan keberhasilan dari tingkah lakunya itu dalam mencapai tujuan yang diinginkan Ind. Ind. Org. Ind Effort Performance Rewards Goals
EXPECTANCY THEORY, fokus pada 3 hubungan : Hubungan upaya-kinerja. Probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu itu akan mendorong kinerja Hubungan Kinerja-Gambaran. Derajat sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat tertentu akan mendorong tercapainya suatu keluaran yang diinginkan. Hubungan Ganjaran-Tujuan pribadi. Derajat sejauh mana Ganjaran-ganjaran organisasional memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seorang individu untuk individu tersebut dan potensi daya tarik ganjaran tersebut
GOAL SETTING THEORY (Edwin Locke) Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentyukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai. Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat. Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.
REINFORCEMENT THEORY (Thorndike & B.F. Skinner) Teori ini didasarkan atas “hukum pengaruh” Tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang, sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk tidak diulang. Rangsangan Respon Konsekuensi
Caveat Emptor : TEORI MOTIVASI TERIKAT BUDAYA Jepang, Yunani dan Meksiko : menghindari ketidakpastian ; kebutuhan akan rasa aman akan berada pada puncak hirarki. Denmark, Swedia, Norwegia, Belanda, dan Finlandia : akan menaruh kebutuhan sosial dipuncak, kerja kelompok akan lebih memotivasi karyawan bila budaya negeri itu berskor tinggi pada kriterium kualitas. Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris : kebutuhan akan prestasi, kesediaan menerima resiko, dan peduli akan kinerja.
From Theory to Practice : Guidelines for Motivating Employees Mengakui perbedaan individu Cocokkan orang dengan pekerjaan Gunakan Tujuan/Sasaran Jaminan bahwa sasaran dapat dicapai Mengindividualisasikan imbalan Mengkaitkan imbalan & pengakuan dgn kinerja Memeriksa kesetaraan sistem imbalan/adil Uang merupakan insentif yang penting
ISU-ISU ISTIMEWA DALAM MOTIVASI : Diskusi Isu-isu istimewa dalam motivasi.doc: Option : MEMOTIVASI PARA PROFESIONAL MEMOTIVASI PEKERJA SEMENTARA/TIDAK TETAP MEMOTIVASI ANGKATAN KERJA YANG BERANEKA RAGAM MEMOTIVASI KARYAWAN BERKETERAMPILAN RENDAH MERANCANG PROGRAM UPAH BAGI KINERJA MENGGUNAKAN MANJEMEN BUKU TERBUKA
Terimakasih
Perhatikan hal-hal yang mungkin membantu anda memahami lebih baik apa yang memotivasi Lena Maria!