Sequence, Procedure & Function Marsel Willem Aipassa, S. Kom. Dasar-Dasar Pemrograman
Sequence Sequence adalah urut-urutan dalam menjalankan suatu instruksi secara logika agar maksud yang dituju tercapai. Karena ada banyak cara untuk mencapai suatu tujuan, maka ada banyak pula sequence yang dihasilkan. Contoh: *** Untuk menghasilkan output diatas maka salah satu sequence yang dapat dibuat adalah write(‘*’); write(‘*’); writeln(‘*’); Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Prosedur (1) Prosedur adalah kumpulan perintah-perintah yang terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai subprogram. Untuk membuat suatu prosedur diawali dengan kata kunci ‘procedure’. Prosedur sering digunakan karena: Merupakan penerapan konsep program modular, yaitu memecah- mecah program yang rumit menjadi program-program bagian yang lebih sederhana dalam bentukprosedur-prosedur. Untuk hal-hal yang sering dilakukan berulang-ulang, cukup dituliskan sekali saja dalam prosedur dan dapat dipanggil atau dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Struktur Prosedur PROGRAM NamaProgram (FileList); PROCEDURE NamaProsedur; VAR (* pendeklarasian variabel untuk prosedur*) BEGIN (* perintah-perintah prosedur *) END; (* batang tubuh / main body *) END. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Contoh Prosedur (1) program contoh1; uses crt; procedure cetakBintang; begin writeln(‘*****’); end; begin (* program utama *) cetakBintang; (* memanggil prosedur cetakBintang *) cetakBintang; end. Output ***** Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Contoh Prosedur (2) Output ***** * * program contoh2; uses crt; procedure cetakBintang; begin writeln(‘*****’); end; procedure cetakSpasi; writeln(‘* *’); begin (* program utama *) cetakBintang; (* memanggil prosedur cetakBintang *) cetakSpasi;(* memanggil prosedur cetakSpasi *) cetakSpasi; cetakBintang; end. Output ***** * * Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Contoh Prosedur (3) program contoh3; uses crt; procedure hitung; var x, y : real; begin x := 5; y := 2; writeln(‘x + y = ’, (x+y)); end; begin (* program utama *) hitung; (* memanggil prosedur cetakBintang *) writeln(’x * y = ’, (x*y)); end. Output ***** * * Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Prosedur (2) Agar variabel dapat digunakan di prosedur lainnya yang membutuhkan, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: Variabel tersebut dibuat menjadi variabel global (harus dideklarasikan diatas prosedur yang menggunakannya). Variabel tersebut dikirim sebagai parameter ke prosedur yang membutuhkan. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Contoh Variabel Global program var_glo; uses crt; procedure pro1; begin writeln(‘prosedur 1’); end; var x, y : real; procedure hitung; x := 5; y := 2; writeln(‘x + y = ’, (x+y)); begin (* program utama *) hitung; x := 3; writeln(’x * y = ’, (x*y)); end. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Function Fungsi pada dasarnya mirip dengan prosedur. Akan tetapi yang membedakan fungsi dengan prosedur adalah fungsi memberikan nilai balik sedangkan prosedur tidak. Untuk membuat fungsi dipakai kata kunci ‘function’. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Struktur Function PROGRAM NamaProgram (FileList); FUNCTION NamaFungsi: <tipe_data_nilai_balik>; VAR (* pendeklarasian variabel untuk fungsi*) BEGIN (* perintah-perintah fungsi *) …………………… NamaFungsi := nilai_balik; END; (* batang tubuh / main body *) END. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.
Contoh Function program function1; uses crt; function hitung : real; var x, y : real; begin hitung := x+y; end; begin (* program utama *) writeln(hitung); end. Marsel Willem Aipassa, S. Kom.