PAULUS : LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN Pelajaran Sekolah Sabat ke 11, 12 September 2015
Ayat Hafalan : “Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.” Kisah 9:15-16
PENDAHULUAN Saul dilahirkan di Tarsus, suatu kota penting dalam rute perdangan Siria dan Asia barat (Kisah 22:3). Tarsus adalah pusat pendidikan dan industry aneka budaya dan untuk waktu singkat, menjadi tempat tinggal Cicero, seorang juru pidato dan senator terkenal. Saul mungkin dididik di sekolah sinagog di tarsus sampai usia 12, disusul dengan pendidikan kerabian di Yerusalem oleh seorang Rabbi terkemuka Gamaliel. Latar belakang Paulus sebagai orang Farisi adalah suatu unsur penting dalam pekerjaan misinya bagi bangsa Yahudi maupun bukan Yahudi. Sebagai orang Farisi dia diperleng-kapi dengan pengetahuan yang rinci akan Perjanjian Lama, satu-satunya kitab yang tersedia bagi orang-orang Kristen awal. Juga mengajari dia berbagai tambahan para Ahli Taurat, dan perluasan, hukum-hukum Perjanjian Lama.
Hal yang perlu DIRENUNGKAN untuk DIDISKUSIKAN.......! Mengapa Paulus selalu menceritakan asal usul Kekristenannya disetiap kesempatan dalam memberitakan Injil? Pelajaran apakah yang kita dapat contoh dari tabiat dan kepribadiaan Paulus dalam pelayanan penginjilan perorangan? Pelajaran apakah yang peroleh dari pekerjaan misionaris Paulus tentang pengjinjilan atau pemuridan? Kepada siapa sajakan misi Injil itu ditujukan oleh Paulus dalan pekerjaan misionarisnya?
SAUL DARI TARSUS “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini” (Kis 22:3) Siapakah Saulus dan dari mana asal usulnya? Ia lahir di Tarsus, Kilikia. Dia adalah seorang warga negara Romawi. (Kisah 22: 3,28). Nama lahirnya Saul = Ibrani “sha’ul” = ‘diminta dari Allah’. Ia berasal dari suku Benyamin (Filipi 3:. 5). Dia dididik di sekolah sinagog di Tarsus sampai usia 12 tahun dan melanjutkan pendidikan kerabian di Yerusalem. 5. Dia adalah seorang Farisi seperti ayahnya Yahudi diaspora (Kisah 23: 6). 6. Ia dibesarkan di Yerusalem. Ia juga seorang murid dari Gamaliel (Kis 22: 3).
SAULUS DARI TARSUS 7. Dia adalah anggota dari Sanhedrin, jadi dia me- nikah. Ia telah sendiri ketika ia menulis surat- suratnya (1Kor 7:8). 8. ia memiliki setidaknya adik dan keponakan yang tinggal di Yerusalem (Kisah 23:16) 9. Dia adalah pembuat tenda (Kis 18: 3). 10.Dia seorang Rasul yang menjalankan misinya kepada orang bukan Yahudi (Kis13:9). 11.Dia yang namanya ‘Saulus’ diganti menjadi ‘Paulus’ oleh Allah (Kis 14). “… Ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya: "Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan orang mati” (Kis 23:6). Paulus adalah sumber energi misi untuk gereja yang mula-mula. Dia seorang organisator yang luar biasa, ahli strategi dan pemimpin rohani.
PAULUS, ORANGNYA “Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,…” (1 Korint 15:9-10). Siapakah Paulus dan bagaimana orangnya? Dia adalah seorang yang berkeyakinan dan semangat besar. Bukti sebelum pertobatanya : Ia mendukung pembunuhan Stefanus (Kis 7:58). Ia menganiaya Gereja dengan memprakarsai pemenjaraan para pria dan wanita Kristen (Kis 8: 3). Dia mengancam akan membunuh para murid (Kis 9: 1). Ia mengorganisir serangan dan penangkapan terhadap orang Kristen di Damaskus (Kis 9: 2; Gal 1:13). Catatan : “Sifat-sifat kepribadian adalah respon khas seseeorang terhadap keadaan lingkungan sekitar, kebudayaan dan pendidikan. Tabiat adalah gabungan sifat-sifat, mutu dan kesanggupan-kesanggupan yang membentuk kepribadiaan seseorang.
PAULUS, ORANGNYA Siapakah Paulus dan bagaimana orangnya? Dia adalah seorang yang berkeyakinan dan semangat besar. Bukti sesudah pertobatanya : Dia menyesal lama baru mengenal Kristus (Filipi 3:6-7). Dia adalah pekerja keras (2Tes 3:7-8). Dia menyesal dan merasa tidak berarti tanpa Kristus (1Tim. 1:16). Dia adalah seorang yang tangguh (2 Kor 11:23-33). Dia adalah seorang yang rendah hati (1 Kor 15: 9). Dia seorang yang berserah dan selalu bersyukur. “Seberkas sinar kemuliaan Allah, secara sinar kemuliaan Kristus, menembusi jiwa membuat setiap noda kecemaran itu nyata sekali dan membentangkan kekurangan dan keburukan tabiat manusia, diperlihat-kannya keinginan-keinginan yang cemar, hati yang kurang percaya, bibir yang najis.” Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hal. 31.
DARI SAULUS MENJADI PAULUS “Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti” (Kis 26:16 Paulus menganggap Yesus sebagai Musa baru yang telah pergi kepada bangsa-bangsa lain untuk mela-kukan kehendak Allah. Dalam hal inilah Allah memanggilnya untuk melakukan kehendak-Nya Hasil dari pekerjaan misionaris Paulus adalah : Membuka mata semua orang. Menjadikan Allah dan Yesus itu nyata, hadir, aktif dan menarik. Beralih dari kegelapan kepada terang, dari kebodohan kepada pengetahuan dengan satu tema inti Injil -Luk 1:78-79. Berbali dari kuasa setan kepada Allah. Menerima pengampunan dosa. Masalah dosa mendapatkan penyelesaian. Inilah inti pekabaran Kristen yang menghidupkan dan menyembuhkan. Mendapatkan tempat diantara orang-orang yang dikuduskan, arti-nya keanggotaan gereja tanpa padang suku, kelamin dan bangsa.
PAULUS DI LADANG MISI “Oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus” (Roma 15:19). Unsur penting dalam usaha misionaris Paulus adalah : Inti dari pekabarannya adalah tentang Kristus dan Dia yang tersalib ke mana pun ia pergi (1Kor 1:23; 2:2) Ia setia kepada panggilan yang diberikan kepadanya dan dengan rendah hati ia menjalankan misi Kristus (Gal 6:14). Paulus tidak memberitakan Yesus hanya sebagai suatu kebenaran obyektif fan berbicara dengan sesuka hatinya. Pokok utama dalam pekerjaanya adalah membangun jemaat, memulai komunitas Kristen wilayah demi wilayah di seluruh dunia di zamannya di mana pun ia berada.
PAULUS DI LADANG MISI “Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1 Kor 2 : 2). Misi Paulus yang terlibat tiga aspek utama : Memberitakan Yesus Kristus. Paulus selalu meninggikan salib Kristus di atas semua (1Kor 2:2). Penanam Gereja. Dia menanam gereja di setiap kota yang dikunjunginya (Titus 1: 5). Pemeliharaan Gereja. Dia dipelihara Gereja dan dikoreksi kesalahan dengan surat-suratnya (1Kor 14:37). “Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus” (Kolose 1:28).
MISI DAN MULTIKULTURALISME “Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat” (1 Korintus 9:20). Misi Paulus adalah misi yang multikultural. Dia memberitakan Injil kepada orangYahudi dan juga kepada bangsa-bangsa lain. Ia menyesuaikan dengan budaya di sekelilingnya ketika berbagi Kebenaran. Dia meyakinkan orang-orang Yahudi menerima bangsa-bangsa lain di gereja tanpa memaksakan adat budaya. Dia bahkan ditegur Petrus tentang keutuhan gereja berisiko karena alasan budaya (Galatia 2: 11-16). Paulus adalah seorang Farisi; ia tahu Kitab Suci dan tradisi. Dia bisa membedakan mana yang penting dalam keduanya, kebenaran abadi dari unsur budaya dan agama.
Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 7, hal. 168 Kutipan Roh Nubuat Pada akhirnya, ketika Petrus mengunjungi Antiokia, dia memenangkan kepercayaan banyak orang oleh perbuatannya yang bijaksana terhadap orang-orang kafir yang bertobat. Untuk suatu saat ia bertindak dengan terang yang diberikan dari surga. Sampai sejauh itu ia dapat mengatasi sifat prasangkanya walau pun duduk satu meja dengan orang-orang kafir yang bertobat.Tetapi ketika orang-orang Yahudi tertentu datang dari Yerusalem yang tekun mengikuti upacara-upacara korban, Petrus mengubah pendiriannya sehingga ia tidak bijaksana terhadap orang yang bertobat dari kekafiran…Terbukanya rahasia kelemahan dari pada sebagian pemimpin yang dihormati dan dicintai itu, memberi satu kesan yang pahit dalam pikiran orang-orang kafir yang telah percaya. Sidang telah terancam dalam perpecahan.” Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 7, hal. 168
Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 7, hal. 303 PERTANYAAN PENERAPAN Apakah saya dapat merasakan betapa pentingnya menyambut panggilan Allah ? Sudahkah saya merasa bahwa panggilan kepada penginjilan adalah kewajiban saya sesuai dengan printah Agung Allah? Berkat istimewa apakah yang saya dapatkan ketika saya dapat menjalankan misi keselamatan dari Kristus? “Kedudukan mereka yang telah dipanggil Allah untuk bekerja dalam perkataan dan doktrin dalam membangun sidang-Nya adalah salah satu tanggung jawab yang penting untuk diperdamaikan dengan Allah; dan mereka dapat menggenapi misi mereka sementara mereka menerima hikmat dan kuasa dari atas.” Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 7, hal. 303
KESIMPULAN Paulus adalah seorang yang berkeyakinan dan semangat besar. Sebelum pengalaman lahir baru-nya, ia menggunakan semangatnya untuk mengani-aya gereja mula-mula. Paulus juga seorang yang rendah hati. Ia seorang yang memberitakan bahwa kebenaran Kristus adalah satu-satunya harapan keselamatan kita, ia sadar betapa berdosanya dia dibandingkan dengan Allah yang kudus dan pengenalan akan hal itu sudah lebih dari dari cukup untuk menjadikan dia tetap rendah hati, berserah dan berterima kasih Paulus merupakan rasul yang paling memenuhi syarat untuk membedakan antara kemutlakan Ilahi yang berbasis Alkitab dan berkekalan di satu pihak dengan tambahan-tambahan yang bersifat kebudayaan Yahudi, yang tidak mengikat, sehing-ga bisa diabaikan oleh pengikut-pengikut, sehing-ga bisa diabaikan oleh pengi-kut-pengikut Yesus yang bukan Yahudi di pihak lain.
KESIMPULAN Pekerjaan misi misionaris sejati Paulus menghasilkan : Membuka mata orang. Menjadikan Allah dan Yesus itu nyata, hadir, aktif dan menarik. Beralih dari kegelapan kepada terang, dari kebodohan kepada pengetahuan, suatu tema inti Injil (Lukas 1:78-79). Berbalik dari kuasa Setan kepada Allah. Menerima pengampunan dosa. Masalah dosa mendapat-kan penyelesaikannya. Inilah inti pekabaran Kristen yang menghidupkan dan menyembuhkan. Mendapatkan tempat di antara orang-orang yang dikudus-kan; artinya keanggotaan dalam gereja Allah, tanpa pan-dang suku, kelamin, atau bangsa. Setelah mendengar panggilan Allah, Paulus dengan setia menyambut panggilan-Nya dan dunia telah berubah sejak saat itu. Paulus memeroleh kekuatan setelah mengalami rahmat Allah dan memanfaatkan pengetahuannya untuk menjangkau yang belum bertobat menerima Yesus sebagai Juruselamatnya.
Ellen G. White, Alfa dan Omega,Jilid 7, hal. 299 Kutipan Roh Nubuat “Seorang hamba Allah yang mengorbankan diri yang bekerja dengan tidak kenal lelah dalam perkataan dan doktrin, memikul suatu beban yang berat di hatinya. Ia tidak mengukur pekerjaannya menurut jam. Upahnya tidak mempengaruhi dia dalam pekerjaan, pula ia tidak berbalik dari kewajibannya seba keadaan yang tidak menyenangkan. Dari surga ia menerima perintahnya, dan dari surga ia memandang untuk upahnya bila pekerjaan yang dipercayakan kepadanya telah dilakukan” Ellen G. White, Alfa dan Omega,Jilid 7, hal. 299
Aplikasi SELAMAT MELAYANI TUHAN MEMBERKATI Setiap orang diharapkan dapat MEMPEMPERTIMBANGKAN bagaimana kehidupan dan pengalaman masa lalu Rasul Paulus dapat menolong dia untuk menunai-kan misinya kepada bangsa-bangsa lain. Setiap orang diharapkan dapat MENGHARGAI bagaimana rahmat dan pengampunan yang dialami Rasul Paulus menjadi suatu penga-ruh yang sangat berkuasa dalam hidupnya, memberi motivasi bagi strategi misi dan pelayanan. Setiap orang diharapkan dapat BERKOMITMEN untuk pekerjaan Allah dalam hidup mereka dan perbaharui komitmen agar tetap terbuka bagi tuntunan Allah. SELAMAT MELAYANI TUHAN MEMBERKATI Prevared by : Togu F. Tampubolon,ss/pp dsks 11/3/15 Alamat e-mail : tfesthamin@yahoo.co.id & togufesthamintampubolon@gmail.com Telp. 0711352606.No.Hp. 081367150504