POTENSI JAMU SAINTIFIK SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN MODERN Prof. Dr. Suwijiyo Pramono DEA, Apt. Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta
PENGERTIAN PENGOBATAN DAN OBAT TRADISIONAL SUPRANATURAL : Magic AGAMIS : Rukyah KETRAMPILAN FISIK : Pijat, tusuk jarum, sengat lebah, kompres, sangkal putung, bekam, kerokan OBAT TRADISIONAL/JAMU/HERBAL/OBAT BAHAN ALAM
KRITERIA OBAT BAHAN ALAM SK KEPALA BADAN POM RI No. HK.00.05.4.2411 JAMU /OT EMPIRIS OBAT HERBAL TERSTANDAR FITOFARMAKA Khasiat berdasarkan empiris, tradisional, turun temurun Khasiat berdasarkan uji farmakologi dan uji toksisitas pada hewan Khasiat berdasar uji farmakologi dan uji toks pd hewan, serta uji klinis pd manusia Standardisasi kandungan kimia belum dipersyaratkan Standardisasi kandungan kimia bahan baku penyusun formula Standardisasi kandungan kimia bahan baku dan sediaan
Obat Bahan Alam / HERBAL Obat Bahan Alam Asing (OBA Asing) v Jamu Empiris (JE) Jamu Terstandar JAMU TERSTANDAR (JT) H HHerbal Terstandar Fitofarmaka (FF) Obat Bahan Alam Asing (OBA Asing) (TA/ TI) Jamu empiris wajib daftar, contoh: jamu dengan kode registrasi TR saat ini, Jamu empiris dengan bukti ilmiah preklinik Jamu empiris dengan bukti uji klinik = Fitofarmaka Produk Saintifikasi jamu (Jamu Saintifik) Penemuan bahan obat alam baru dg uji praklinik Sediaan dg Bahan aktif hasil fraksinasi (dengan bukti uji pra klinik) Produk dengan komposisi bukan tradisional (dengan bukti uji praklinik) Produk dengan klaim bukan tradisional (dengan bukti uji pra klinik) Penemuan bahan obat alam baru Sediaan dg Bahan aktif hasil fraksinasi (dengan bukti uji klinik) Produk dengan komposisi bukan tradisional (dengan bukti uji klinik) Produk dengan klaim bukan tradisional (dengan bukti uji klinik) Jamu empiris tidak wajib daftar, contoh jamu racikan dan jamu gendong, jamu BATTRA
EMPIRIS DALAM ISTILAH JAWA Ilmu Titèn – Nitèni : Mengalami atau mengamati suatu hal untuk kemudian menimbulkan kemampuan untuk mengingat, mengulang, menjelaskan kepada orang lain sehingga menjadi suatu pengetahuan umum di masyarakat. Turun temurum : Pengetahuan umum yang timbul dari ilmu titèn diturunkan dari generasi ke generasi
RUANG LINGKUP EMPIRIS Apakah ada persyaratan ruang lingkup atau luas jangkauan pengetahuan umum tersebut (masyarakat adat, etnis tertentu, kerajaan, provinsi?) Apakah ada persyaratan waktu keberadaannya untuk dapat dikatakan empiris? Apakah pengetahuan umum itu harus tercatat atau ada bukti tertulisnya Jika tidak ada bukti tertulis apakah pengetahuan empiris tersebut dapat disurvai (survai etnomedisin)?
LUAS JANGKAUAN PENGETAHUAN EMPIRIS Pegagan, gagan-gagan, kaki kuda, pacul goèng, pani goèng, antanan gede, kos-tekosan Di Sleman : Reketek, rekètèk, regèdèk (bunyi yang timbul saat dicabut dari ujung di atas tanah Apakah nama di Sleman dapat dianggap sebagai pengetahuan empiris? Centella asiatica (L.) Urb.
BATASAN WAKTU DISEBUT EMPIRIS Phaleria macrocarpa Dipopulerkan sebagai bahan obat tradisional anti kanker Muncul dan populer di ,asyarakat hanya mulai tahun 2000 an Demikian juga kulit manggis
APAKAH PENGETAHUAN EMPIRIS HARUS TERCATAT? Lontar Relief candi Tembang atau nyanyian Buku : Cabe puyang warisan Nenek Moyang, 1965, Sudarman Mardisiswoyo dan Harsono Radjakmangunsudarso, Penerbit Prapanca Jakarta Serat Primbon Racikan Jampi Jawi, 1960, Soeroyo Tarusuwardjo, Kraton Mangkunegaran Tumbuhan Berguna Indonesia, 1927, Heyne K., Terjemahan Badan Litbang Kehutanan, Jakarta 1987 Kloppenburg, Obat Asli Indonesia, Daftar Obat Alam (ISFI/IAI Jateng), Jampi Puro Pakualaman
APAKAH PENGETAHUAN EMPIRIS DAPAT DISURVAI? RISTOJA 2016 : Riset Tanaman Obat dan Jamu dari Badan Litbangkes : beberapa ramuan disebutkan untuk anti kanker; sejak kapan masyarakat kita kenal dengan penyakit kanker? Survai ramuan dukun bayi di DIY dan Kedu Selatan (2014) : Jamu walikan, Jamu sorogan, Jamu anton-anton muda, anton-anton tua
REALITAS DI LAPANGAN Sebagian besar Dokter hanya mau menggunakan obat tradisional yang sudah memiliki evidence based sesuai pandangan medis Produk yang berdasarkan hasil uji klinis yang valid yang dapat diterima Produk luar negeri banyak yang sudah memiliki data uji klinis Badan POM sulit untuk menolak pendaftarannya
TAHAP PENGEMBANGAN JAMU PENDEKATAN MEDIS KONVENSIONAL REVERSE APPROACH/PEMBUKTIAN TERBALIK Pemilihan bahan tanaman Pembuatan ekstrak Pengujian praklinik Fraksinasi-uji praklinik Uji toksisitas Standarisasi Uji klinik Penentuan isolat aktif Pemilihan ramuan empiris Penyiapan sediaan tradisional: rebusan, seduhan atau perasan Observasi klinik Uji klinik Penentuan fraksi aktif Penentuan isolat aktif
SAINTIFIKASI JAMU Program Kemenkes untuk meningkatkan penggunaan jamu di kalangan medis Membangun jejaring di kalangan dokter dan apoteker untuk mengenal, mempelajari aspek terapi, melakukan penelitian dan melakukan terapi dengan jamu Membuat evidence based jamu dan tanaman obat Indonesia
MEMBANGUN EVIDENCE BASED JAMU MELALUI PROGRAM SAINTIFIKASI JAMU Pendekatan melalui pembuktian terbalik Pengujian dilakukan terhadap formula empiris yang berasal dari buku tradisional asli seperti Serat Primbon Jampi Jawi, Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, Kloppenburg Versteegh Pengujian terhadap sediaan tradisional berupa rebusan Pengujian awal dilakukan dengan observasi klinik, kemudian dilakukan uji klinik Penyusunan ramuan berdasarkan prinsip pendekatan holistik
MEMBANGUN EVIDENCE BASED JAMU ATAU TANAMAN OBAT INDONESIA Banyak bahan obat dari luar negeri: R/ Ginkgo biloba ekstr. 40 mg sebagai ginkgo flavone glycoside 9,6 mg Memacu daya ingat milyaran rupiah untuk impor R/ Silybi marianae Fructus, Cynarae Folium, Curcumae longae Rhiz Untuk kelainan fungsi hati Apakah benar tidak ada bahan obat tradisional Indonesia yang potensial untuk ditetapkan evidence based – nya? Centella, Curcuma, Andrographis, Orthosiphon Buat evidence based sendiri
EVIDENCE BASED VALIDATED GRADING RATIONALE GRADE LEVEL OF EVIDENCE TINGKATAN EVIDENCE A Strong Scientific Evidence Dasar pembuktian ilmiah kuat B Good Scientific Evidence Dasar pembuktian ilmiah baik C Unclear or Conflicting Scientific Evidence Dasar pembuktian ilmiah tidak jelas atau kontradiksi satu dengan yang lain D Fair Negative Scientific Evidence Tidak terbukti adanya dasar ilmiah
JAMU SAINTIFIK HASIL UJI KLINIK Penurun asam urat (daun kepel, daun tempuyung, kayu secang, temulawak, kunyit, meniran) Penurun tekanan darah (seledri, pegagan, kumis kucing, temulawak, kunyit, meniran) Pereda wasir (daun ungu, daun duduk, daun iler, temulawak, kunyit, meniran) Pereda radang sendi (adas, kumis kucing, rumput bolong, temulawak, kunyit, meniran) Penurun kolesterol (daun jati cina, daun jati belanda, daun tempuyung, daun teh hijau, temulawak, kunyit, meniran) Pereda gangguan fungsi hati (Temulawak, kunyit, daun jombang) Pereda gangguan lambung (Jahe, daun sembung, jinten hitam, kunyit)
KELEMAHAN SAINTIFIKASI JAMU Bentuk sediaan berupa rebusan, tidak praktis, banyak pasien yang menginginkan bentuk sediaan farmasetis (kapsul, sirup, produk instan) Harus melalui tahap ekivalensi jika ingin diarahkan ke industrialisasi Banyak kalangan medis yang apriori karena kurangnya sosialisasi
A. STRONG SCIENTIFIC EVIDENCE Statistically significant evidence of benefit from > 2 RCT, or Evidence from 1 properly RCT and 1 conducted meta analysis, or Evidence from multiple RCTs with a clear majority of the properly conducted trial showing statistically significant evidence of benefit and with supporting evidence in basic science, animal studies, or theory
HASIL UJI KLINIS BAHAN TUMBUHAN OBAT INDONESIA NAMA BAHAN TINGKAT EVIDENCE INDIKASI SENYAWA AKTIF DOSIS Aloe vera A Laksansia Aloin 10-30 mg/hari Cinnamon B Karminativa Sinamaldehid 50-200 mg/hari Plantago Hiperkolesterol Arabinoksilan 400-3.000 mg/hari Konstipasi 750-2.000 mg/hari Garlic Hiperlipidemia Allisin (Alliin) 7-10 g/hari Thymi Batuk Timol, karvakrol 3 x 120 mg/hari Andrographis Diare Andrografolid 4 x 500 mg/hari Orthosiphon Diuretika Flavonoid total 3 x 20 mg/hari Sambucus 3 x 150 mg/hari Curcuma Dislipidemia Kurkuminoid 160 mg/hari Valerian Insomnia Valepotriate 45-90 mg/hari
HASIL UJI KLINIK FASE II NAMA BAHAN INDIKASI DOSIS ZAT AKTIF Daun Jambu mete Hipertensi 800 mg ekstrak Flavonoid total Turmeric/kunyit Dispepsia Perasan 100 g Minyak atsiri Buah pisang batu 15 g serbuk Sitoindosida Buah pare Diabetes tipe II 800 mg fraksi perasan Polipeptida Daun ungu Wasir Rebusan daun kering 30 g/hari Flavonoid
HASIL UJI PRAKLINIS YANG KONSISTEN NAMA BAHAN INDIKASI BENTUK BAHAN UJI Centella Hipertensi Fraksi etanol dari Ekstrak air/Rebusan Andrographis Resistensi insulin Definsi insulin Cabe jawa Aprodisiaka Ekstrak etanol Mengkudu Imunostimulan Ekstrak air Daun jati belanda Obesitas Rebusan Kedelai Hiperkolesterol Daun kepel Hiperurisemia
PEMILIHAN TANAMAN Bukan tanaman yang dilarang karena toksik (Kecubung, kava-kava, tapak dara, Artemisia annua) Tidak memiliki kandungan yang memabukkan atau membuat ketagihan (ganja, koka, kartom) Bukan tanaman langka (mesoyi, poncosuda, bunga Raflesia) Berfungsi ganda sebagai TOGA (sayuran, buah, peneduh, pagar, hias) Mudah dibudidayakan (Purwaceng hanya tumbuh di tempat dengan kandungan belerang) Ramah lingkungan (Jangan akar dari pohon yang besar)
TERIMA KASIH