PENGARUH BUDAYA PADA KONTEKS: Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Bahan Kuliah Komunikasi Lintas Budaya Jumat, 10 Juni 2011 Oleh : Sarmiati
KOMUNIKASI PELAYANAN KESEHATAN DALAM MASYARAKAT DENGAN BUDAYA BERAGAM Misscommunication Dokter Amerika dan Pasien Iran, Pasien Iran yang tidak bisa bahasa Inggris dan dokter Amerika yang tidak memahami budaya Iran, ketika pasien Iran duduk di lantai komat kamit dan berperilaku aneh menurut dokter amerika sedang sakit kemudian dibantu namun pasien Iran tersebut merasa terganggu karena dia sedang berdo’a.
DINAMIKA PENDIDIKAN YANG BERUBAH Mahasiswa asal Jepang dan dokter Amerika, tentang kekuatan simbol, angka 4 di Jepang merupakan simbol kesialan (mati) sedangkan di Amerika simbol kesialan itu angka 13. sehingga ketika pasien asal Jepang mau dioperasi di ruang/kamar 4 menjerit histeris karena ketakutan akan mati.
KOMUNIKASI PELAYANAN KESEHATAN LUCKMAN mengatakan bahwa pelayanan kesehatan yang kompeten membutuhkan komunikasi yang efektif diantara individu yang terlibat, pasien, dokter, tenaga medis yang lain, penerjemah dan anggota keluarga KUNDHAL DAN KUNDHAL menyatakan bahwa “latar belakang etnis dan budaya pasien dapat membentuk pandangan mereka terhadap penyakit dan kesehatan fisik dan spiritual dan memengaruhi pandangan mereka terhadap pelayanan kesehatan dan juga hasil dari perawatan tersebut.
SISTEM KEPERCAYAAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERAGAM Semua budaya memiliki kepercayaan mengenai penyakit dan kesehatan yang diperoleh dari cara pandang mereka dan yang disampaikan dari generasi ke generasi Dalam banyak budaya ada kepercayaan bahwa ima, do’a dan bahkan kekuatan gaib dapat memberikan kesehatan dan menyembuhkan penyakit.
Andrews menyarankan paradigma yang komprehensif dimana sistem kepercayaan kesehatan dibagi dalam 3 kategori besar, yaitu: Supernatural/magis/religius, Holistik Ilmiah/biomedis
Tradisi Supernatural/magis/religius, Premis yang mendasari Orang yang mengikuti pandangan supernatural/magis/religius percaya bahwa keadaan kesehatan seseorang dipengaruhi oleh ilmu sihir, kekuatan magis dan roh-roh jahat
PENYEBAB PENYAKIT, 5 kategori kepercayaan yang dianggap bertanggung jawab atas penyakit, Ilmu sihir Melanggar hal yang tabu Mengganggu objek yang sakit Mengganggu roh yang menyebabkan penyakit Kehilangan jiwa
PENGOBATAN PENYAKIT, Pengobatan melibatkan hubungan yang positif dengan roh-roh dan dewa-dewa Pengobatan dilakukan oleh Shaman (dukun), ahli obat, kahuna, curandero, santero atau penyembuh jiwa
TRADISI HOLISTIK PREMIS YANG MENDASARI, Holisme berhubungan dengan hubungan pikiran, tubuh serrta jiwa dan bagaimana orang-orang berinteraksi dengan lingkungannya
PENYEBAB PENYAKIT, Pendekatan holistik dan naturalis terhadap penyebab penyakit bberanggapan bahwa ada hukum alam yang mengatur segala sesuatu dan setiap orang yang ada di alam semesta
PENGOBATAN PENYAKIT, Mengembalikan keseimbangan antar tubuh, pikiran dan jiwa. Di Cina ada pengobatan yang mengembalikan keseimbangan yin dan yang
Tradisi Ilmiah/Biomedis PREMIS YANG MENDASARI Sistem pelayanan kesehatan ilmiah/biomedis berfokus pada diagnosis objektif dan penjelasan ilmiah atas penyakit. PENYEBAB PENYAKIT, Masalah biologis dan ketidaknormalan dalam struktur fisik atau fungsi kimianya PENGOBATAN PENYAKIT Pengobatan berusaha untuk mengembalikan tubuh pada kondisi normal melalui bedah atau terapi.
PERBEDAAN BUDAYA DALAM MENCEGAH PENYAKIT Di Amerika dan budaya berteknologi tinggi lainnya, kesehatan yang baik didasarkan pada pemeriksaan fisik tahunan, imunisasi, latihan dan nutrisi yang baik. Kaum muslim afganistan bergantung pada ajaran Quran dalam melindungi mereka dari penyakit, yaitu ta’wiz, ayat quran ditulis di kertas dan dibungkus dan dimasukkan dalam kain atau dimasukkan dalam air untuk diminum atau dibakar dan asapnya dan minyaknya diletakkan dekat pasien
KOMPETENSI PELAYANAN KESEHATAN ANTAR BUDAYA Kepekaan dan pengetahuan tentang budaya seseorang pasien merupakan hal penting dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang memuaskan Atribut yang mudah diidentifikasi, Kesadaran budaya Pengetahuan budaya Pemahaman budaya Kemampuan budaya
Anderson, Scrimshaw, dan Fillilove percaya bahwa kompetensi antarbudaya harus melibatkan perpaduan dari atribut berikut, Staf yang berbeda secara budaya yang mencerminkan budaya orang yang dilayaninya Ahli medis atau penerjemah yang berbicara dalam bahasa pasien Pelatihan yang dilakukan pada penyedia pelayanan kesehatan tentang budaya dan bahasa orang yang mereka layani Tanda dan petunjuk literatur dalam bahasa pasien dan sesuai dengan norma budaya mereka Situasi pelayanan kesehatan yang spesifik secara budaya.
MENGEMBANGKAN KOMPETENSI ANTARBUDAYA Mengetahui budaya sendiri Pengetahuan tentang subkultur Pelayanan kesehatan yang memuaskan pada pasien dengan budaya beragam dicapai dengan menghargai kepercayaan pasien mengenai penyebab penyakit, bagaimana mengobati dan bagaimana mencegahnya dimasa yang akan datang
STRATEGI KOMUNIKASI PELAYANAN KESEHATAN LUCKMANN, mengidentifikasi 8 halangan yang dapat terjadi dalam pelayanan kesehatan, Kurangnya pengetahuan mengenai latarbelakang dan kepercayaan pasien Ketakutan dan ketidakpercayaan pasien Rasisme Prasangka dan rasa Etnosentrisme dari baik pemberi dan penerima pelayanan Stereotip mutual Perilaku taat terhadap ritual Perbedaan bahasa Perbedaan persepsi dan harapan
MENGATASI halangan komunikasi, Jangan memperlakukan pasien sama dengan perlakuan yang anda inginkan dari orang lain. Mulailah interaksi dengan pasien yang lahir di budaya lain dengan lebih formal Izinkan pasien terbuka dan jujur Jangan abaikan pengaruh yang mungkin ditimbulkan oleh kepercayaan pada kekuatan supernatural terhadap kesehatan pasien Tanyakan langsung kepercayaan pasien terhadap obat-obatan tradisional Jangan pernah mencoba memaksakan perubahan atau menuntut pasien Berempatilah dalam menyampaikan pesan anda Kendalikan diri terhadap berita buruk Ikuti gaya komunikasi pasien Gunakan model LEARN (Listen, Explain, Acknowledge, Recommed, Negotiate)
BAHASA DAN PELAYANAN KESEHATAN Perbedaan bahasa It’s time for your douche (Belanda: douche=mandi), (b.inggris:dauche=pembersiha alat kewanitaan) Horita (Spanyol=sekarang) (Puerto Rico=sejam atau lebih) dll Melakukan wawancara Menggunakan jasa penerjemah
Kasus-kasus Dalam masyarakat Timur yang kolektivitas komunikasi lebih rumit daripada dalam masyarakat Barat yang individualis, orang kolektivitas cenderung berbasabasi, kalau perlu berbohong untuk menyenangkan orang lain. Suatu kasus klasik perawat Filipina di AS diminta dokter Amerika memberi obat pada pasien, walaupun perawat sadar kalau dokter telah memberi resep yang salah dan akan merugikan pasien, terpaksa dia mengikuti pesan tanpa membantahnya.
Kebiasaan dokter yang merusak adalah keengganan mendengarkan pasien, berdasarkan penelitian di Barat ditemukan hanya 23% pasien punya kesempatan menuntaskan penjelasannya Dalam 69% kunjungan pasien, dokter malakukan interupsi, mengarahkan pasien pada penyakit tertentu Dokter memotong pembicaraan pasien rata-rata setelah 18 detik mereka berbicara
Di Indonesia, kemungkinan besar dokter mendominasi lagi pembicaraan dengan pasien, karena masyarakat Indonesia paternalistik Aspek komunikasi non verbal yang penting adalah sentuhan, jadi riset dalam komunikasi kesehatan menunjukkan bahwa kebutuhan pasien akan sentuhan tidak dipenuhi Pijatan dan sentuhan oleh perawat dan dokter menghasilkan efek positif terhadap pasien, namun perlu diperhatikan oleh profesional medis, bentuk, frekuensi, lokasi sentuhan, jenis kelamin, budaya, dan agama pasien agar pasien merasa nyaman
Tidak banyak dokter yang menyadari bahwa penataan ruang bersifat simbolik dan mempengaruhi hubungan dokter dan pasien ternyata berdasarkan penelitian dokter Abraham White apakah menja yang membatasi pasien dan dokter ddalam konsultasi, hasilnya kalau meja ditiadakan pasien menjadi lebih santai.
Sekian Terimakasih
Diskusi Kelompok 1 Ade (Moderator) Anggi ( Presenter I) Febiadi (Presenter II) IrRa (Presenter III) Deni (Presenter IV) Dicko (Presenter V)
Tanya Jawab Yuke: di indonesia yang mana lebih dominan, biomedis, magis atau …. Anggi jawab: pendidikan,profesi dan ekonomi mempengaruhi,
Kelompok II Tidak presentasi karena bahan tidak terbawa