Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mutia Rahmi Pratiwi Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
Advertisements

Sosiologi Pedesaan Pertemuan I
BAB 01 ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE DALAM MENGKAJI FENOMENA SOSIAL
Sosiologi Sutinah Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga
Perkembangan Sosiologi/Sosiologi sebagai ilmu Pengetahuan Pertemuan (1) Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga Bahagia akan mengantarkan sukses.
Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli
P ERTEMUAN K E - 4 T OPIK P EMIKIRAN - PEMIKIRAN YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SOSIOLOGI HUKUM BERUPA HASIL PEMIKIRAN PARA SOSIOLOG Dessi Perdani Yuris.
PENGANTAR SOSIOLOGI Oleh Sudi Prayitno Padang, 21 Desember
MATERI 2 PENGERTIAN SOSIOLOGI
PENGERTIAN SOSIOLOGI Nb: diharapkan mahasiswa mengerti & dapat menjelaskan tentang ilmu pengetahuan, pengertian & objek sosiologi.
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
Sosiologi Antropologi Pendidikan
KONSEP DAN PENDEKATAN SOSIOLOGI PERTEMUAN 02
PERINTIS & TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
SOSIOLOGI ??.
Muhammmad Noor Hidayat, M I Kom
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan.
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
SOSIOLOGI OLEH TEAM SOSIOLOGI AKPER LUMAJANG.
Jurusan Sosiologi FISIP UNHAS
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Asal Usul Sosiologi Definisi Sosiologi Perkembangan Sosiologi
Asal Usul Sosiologi Definisi Sosiologi Perkembangan Sosiologi
SOSIOLOGI DESAIN TIU: Setelah mengikuti Mata Kuliah Sosiologi Desain, mahasiswa mengerti tentang proses pemikiran dan perwujudan hasil karya yang terkait.
KONSEP-KONSEP DASAR SOSIOLOGI
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN PENGETAHUAN
PENGERTIAN SOSIOLOGI MASYARAKAT & KAJIAN SOSIOLOGI
SOSIOLOGI PERTANIAN (Pendahuluan)
Sejarah sosiologi: kelahiran dan perkembangannya Awan jeminy putra e
PENGERTIAN SOSIOLOGI Karina Jayanti,S.I.Kom.
Muhammmad Noor Hidayat
Muhammmad Noor Hidayat Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
Mengenal Sosiologi
PENGANTAR SOSIOLOGI KOMUNIKASI
Asal Usul Sosiologi Definisi Sosiologi Perkembangan Sosiologi
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
CABANG-CABANG SOSIOLOGI
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
MANFAAT SOSIOLOGI Kartika Melati Putri
PENGERTIAN SOSIOLOGI Endah Purwitasari.
By Kelompok 1 (X Unggulan 2)
SOSIOLOGI Yanto Heryanto, S.Sos., M.Si
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
Welcome to the gate of Sociology
PENGERTIAN SOSIOLOGI.
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT
Makalah ilmu sosiologi
PENGERTIAN SOSIOLOGI pertemuan pertama
PENGERTIAN SOSIOLOGI Ciciolina Dwi N, S.IKom.
PENGANTAR SOSIOLOGI YUSNANIK BAKHTIAR.
Aliran Pemikiran Tentang Sosíologi Hukum
Sosiologi Oleh : Sazkia Arias R.
Sosiologi & Politik.
Sosiologi Pedesaan (Sosiologi Pertanian)
Konsep dan pendekatan sosiologi
FUNGSI DAN PERAN SOSIOLOGI DRA. SULISTIYOWATI. Tujuan pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian, obyek kajian, ciri ciri, hakekat, metode, fungsi dan peran.
PENDAHULUAN PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
S O S I O L O G I Pertemuan Pertama TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
PENGERTIAN SOSIOLOGI pertemuan pertama
SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Karina Jayanti,S.I.Kom.,M.Si
Pengantar Sosiologi.
MODUL 1 KEGIATAN BELAJAR 1
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI POLITIK
Transcript presentasi:

Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H. SOSIOLOGI Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

Bacaan a.l. : 1. J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto Sosiologi ; Teks Pengantar & terapan (2004) 2. Soeryono Soekanto Sosiologi ; Suatu Pengantar ( 2006) 3. Kamanto Sunarto Pengantar Sosiologi ( 2004 ) 4. Paul Horton & Chester L Hunt Sosiologi ; Jilid 1 dan 2 ( 1992 ) 5. James M. Henslin, Sosiologi: denganPendekatan Membumi, Jilid 1 (edisi 6) (2006)

Obyek Sosiologi Yang Belum Diketahui Orang Awam Selama hidupnya sudah mempunyai pengalaman-pengalaman dalam hubungan sosial antar manusia. Ia atahu, bahwa kebudayaan dan peradaban dewasa ini merupakan hasil pengalaman masa lalu. Ia tahu bahwa ia mempunyai persamaan-persamaan dengan orang lain disamping mempunyai sifat-sifat khas yang berlaku bagi dirinya.

SOSIOLOGI SOSIOLOGI LOGOS (Y) ILMU PENEGETAHUAN SOCIUS (L) KAWAN, BERTEMAN, BERMASYARAKAT

Sosiologi mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comtetahun 1842. Sehingga Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Émile Durkheim — ilmuwan sosial Perancis — yang kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis. Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology pada tahun 1876. Di Amerika Lester F.Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Peter L. Berger: Sosiologi: Studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu. Sosiologi adalah ilmu/studi ilmiah: Bersifat Empiris dan rasional Bersifat Teoritis Bersifat Kumulatif Berifat non ethis

Apa itu Masyarakat ? Peter L. Berger: Masyarakat: Merupakan suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sif.atnya Menunjuk pada suatu sistem interaksi. Interaksi: tindakan (action) yang terjadi paling kurang antara dua orang yang saling mempengaruhi perilakunya.

Apa itu Individu ? Individu: - subyek yang melakukan sesuatu; - subyek yang mempunyai pikiran; - subyek yang mempunyai kehendak; - subyek yang mempunyai kebebasan; - subyek yang memberi arti pada sesuatu; - subyek yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Subyek yang bertindak (actor). Subyek: menunjuk pada sesuatu keadaan yang berhubungan dengan dunia internal manuisia. Obyek: menunjuk pada dunia eksternal/ ada di luar individu

Hubungan Individu dan Masyarakat Kedua kenyataan subyektif dan obyektif saling menentukan, yang satu tidak ada tanpa yang lain

Max Weber: Sosiologi: ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interpretatif mengenai tindakan sosial. Pemahaman Interpretatif (versthen): metode (cara) untuk mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan tindakan sosial. Tindakan sosial: tindakan itu ada arti subyektif yang memperhitungkan perilaku orang lain yang terlibat dalam tindakan itu

Auguste Comte (Perancis 1789-1853) cours de pholosphie positive – yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi – bapak sosiologi. Sosiologi: ilmu posistip tentang masyarakat. Positip =Empiris

Emile Durkheim (1858-1917) Sosiologi: ilmu yang mempelajari fakta sosial, dan fakta bukanlah fakta individual. Fakta Sosial: setiap cara bertindak, yang fiks/tidak mampu bekerja atas individu sebagai tekanan dari luar (eksternal), atau setiap cara bertindak yang umumnya terdapat dalam suatu masyarakat tertentu, yang sekaligus memiliki eksistensinya sendiri, dengan cara dan dunianya sendiri terlepas dari manifestasi-manifestasi individu. Contoh: kebiasaan, peraturan, norma (hukum)

Apakah SOSIOLOGI itu? : 1. Roucek and Warren ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok kelompok 2. Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial

Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain. William F. Ogburn dan Meyer F Nimkoff  sosiologi mempelajari interaksi dan hasilnya yaitu organisasi sosial J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammers  sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Sosiologi Memenuhi Syarat Sebagai Ilmu Pengetahuan, yaitu : Pengetahuan  hasil penginderaan Tersusun secara sistematis unsur- unsurnya tersusun sebagai suatu kesatuan Menggunakan pemikiran (otak/olah pikir/ penalaran) Hasilnya dapat dikontrol orang lain

Sifat dan Hakekat Sosiologi 1. Sebagai ilmu sosial Yang membahas gejala-gejala kemasyarakatan, dimana dalilnya bersifat relatif (bisa berubah)  Berbeda dengan ilmu alam, kimia, fisika dan biologi yang rumusnya pasti dan tidak bisa berubah

Sebagai disiplin Kategoris Artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini, dan bukan yang seharusnya terjadi. Sosiologi dapat menetapkan masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai tertentu TETAPI tidak dapat ditentukan bagaimana nilai-nilai tersebut seharusnya.

Sebagai Ilmu Pengetahuan Murni Artinya sosiologi bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu secara abstrak hanya untuk mempertinggi kualitasnya, dan tidak dimaksudkan untuk digunakan. Sosiologi bertujuan untuk menemukan fakta-fakta masyarakat yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam masy. Sosiologi sebagai ilmu yang abstrak dan bukan konkret. Artinya sosiologi memperhatikan bentuk dan pola-pola peristiwa yang terjadi dalam masyarakat , TETAPI bukan dalam wujud yang konkret.

Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum Sosiologi melalui penelitiannya berusaha untuk mencari prinsip-prinsip ataupun hukum-hukum umum dari hasil interaksi antar manusia, bentuk, isi dan struktur masyarakat. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan yang Empiris dan Rasional Artinya Sosiologi mendasarkan diri pada hasil observasi/penelitian terhadap kenyataan dengan metode tertentu dan menggunakan akal sehat.

Sosiologi Merupakan ilmu Pengetahuan Umum Artinya sosiologi mempelajari gejala umum yang muncul dari setiap interaksi yang terjadi antarmanusia. Sosiologi mempelajari faktor-faktor sosial dalam semua bidang kehidupan. Misalnya: keluarga, politik, hukum, agama, ekonomi, organisasi, gender, industri, pendidikan, dll.

Sejarah ringkas Sosiologi Tokoh yang dianggap sebagai bapak Sosiologi adalah Auguste Comte seorang ahli filsafat dari Perancis(1798-1853). Bukunya yang berjudul Positive Philosophy terbit tahun 1838. Dalam buku inilah istilah sosiologi pertama kali dikenalkan.

Comte membedakan sosiologi menjadi 2 yaitu sosiologi statis dan dinamis.  Memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Studi ini merupakan semacam anatomi sosial yang mempelajari aksi reaksi timbal balik dari sistem sosial. Cita-cita dasar sosiologi statis adalah bahwa semua gejala sosial saling berkaitan.

Sosiologi Dinamis Merupakan teori tentang perkembangan dalam arti pembangunan. Sosiologi menggambarkan perkembangan manusia yang terjadi dari tingkat intelligensia rendah ke tingkat lebih tinggi. Comte yakin masyarakat akan berkembang menuju kesempurnaan, melalui: tahap teologis atau fiktif (manusia menafsirkan gejala secara teologis dengan kekuatan roh) tahap metafisik (tiap gejala memiliki kekuatan yang akhirnya akan terungkap tanpa verifikasi) dan tahap positive dinama ilmu pengetahuan memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Setelah A.Comte, perkembangan sosiologi dapat dikelompokkan ke dalam mazhab a.l: Mazhab Geografi dan lingkungan  Buckle dan Le Play masyarakat dapat berkembang bila ada tempat berpijak dan tempat hidup Mazhab Organis dn Evolusioner Herbert Spencer,  melakukan analogi antara masyarakat manusia dengan organisme manusia. W.G. Sumner,  mengenai kebiasaan sosial yang timbul secara tidak sadar dalam masyarakat

Emile Durkheim unsur baku dalam masyarakat adalah solidaritas (mekanis: belum ada pembagian kerja; organis: ada pembagian kerja dan spesialisasi) F. Tonnies bagaimana warga kelompok mengadakan hubungan dengan sesamanya dasar hubungan tersebut menentukan bentuk kehidupan sosial tertentu (Gemeinschaft dan gesellschaft)

Mazhab Formal George Simmel untuk menjadi warga masyarakat perlu mengalami proses individualisasi dan sosialisasi tanpa menjadi warga masyarakat tidak mungkin akan mengalami proses interaksi antara individu dan kelompok Leopold von Wiese  Sosiologi memusatkan perhatian pada hubungan antarmanusia tanpa mengaitkan dengan tujuan dan kaidah

Mazhab Psikologi Gabriel Tarde gejala sosial mempunyai sifat psikologis terdiri dari interaksi jiwa-jiwa individu (terdiri dari kepercayaan dan keinginan) Richard H Cooley individu dan masyarakat saling melengkapi, individu akan menemukan bentuknya di dalam masyarakat

Karl Marx Mazhab Ekonomi menggunakan sejarah dan filsafat untuk membangun teori tentang perubahan yang menunjukkan perkembangan masy menuju keadilan sosial. selama masy masih terbagi atas kelas-kelas maka kekayaan akan terhimpun pada kelas yang berkuasa Selama masih ada kelas yang berkuasa, maka tetap terjadi eksploitasi terhadap kelas yang lemah.

4 tipe ideal aksi sosial: Max Weber Semua bentuk organisasi sosial harus diteliti menurut perilaku warganya. 4 tipe ideal aksi sosial: aksi yang bertujuan, tingkah laku yang ditujukan untuk mendapatkan hasil yang efisien; aksi yang berisikan nilai yang telah ditentukan, perbuatan untuk merealisasikan dan mencapai tujuan; aksi tradisional menyangkut tingkah laku yang melaksanakan suatu aturan yang bersanksi; aksi emosional, yang menyangkut perasaan seseorang.

Mazhab Hukum Emile Durkheim  menaruh perhatian pada hukum yang dihubungkan dengan jenis solidaritas Solidaritas mekanis  terdapat kaidah hukum dengan sanksi represif  berakibat penderitaan , menyangkut kemerdekaan, kehormatan dan masa depan warga masyarakat ( hukum pidana) Solidaritas organis  terdapat kaidah hukum dengan sanksi restitutif tujuannya mengembalikan keadaan dalam situasi semula (hukum perdata, dagang, acara, administrasi)

Max Weber 4 tipe ideal hukum:  mempelajari pengaruh faktor politik, agama dan ekonomi terhadap perkembangan hukum 4 tipe ideal hukum: Hukum irasional dan materiil, pembentuk UU dan hakim mendasarkan keputusan pada nilai emosional tanpa menunjuk suatu kaidah Hukum irasional dan formal, berpedoman pada kaidah-kaidah di luar akal dan didasarkan pada wahyu atau ramalan Hukum rasional dan materiil, keputusan menunjuk pada kitab suci, kebijakan penguasa atau ideologi Hukum rasional dan formal, hukum dibentuk semata-mata atas dasar konsep-konsep abstrak ilmu hukum