Ilmu Sosial Budaya Dasar HAKIKAT MANUSIA Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
HAKIKAT MANUSIA Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species menyatakan “manusia berasal dari kera hasil perkembangan evolusioner selama jutaan tahun”, tetapi setelah diuji secara ilmu pengetahuan dan teknologi, baik dari segi fisiologis, anatomis maupun biologis, manusia jauh berbeda dari kera, sehingga teori Darwin tidak dapat diterima.
Rohiman Notowidagdo (1996, hlm Rohiman Notowidagdo (1996, hlm. 17) menyatakan “Al-Quran lah yang mampu menjawab dari mana manusia berasal. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, manusia memiliki akal, nurani dan kehendak”.
Abdulkadir (2008, hlm 58) menyatakan “manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa, wujudnya konkret, tetapi tidak abadi, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain”.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA “manusia yang memiliki akal yang dapat digunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring berjalannya waktu”.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU Herimanto dan Winarno (2016, hlm. 41) menyatakan “manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai mahkluk individu bersifat nyata, berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan ciri khas tertentu”.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Herimanto dan Winarno (2016, hlm. 43) menyatakan “manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri, dalam menjalani kehidupannya senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lain”.
KEBUTUHAN MANUSIA Abdulkadir (2008, hlm. 63) menyatakan “sebagai makhluk budaya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri”, terdapat tiga jenis kebutuhan dasar manusia yaitu :
1. Kebutuhan Jasmani (Phisical Needs) Abdulkadir (2008, hlm. 63) menyatakan “kebutuhan jasmani adalah kebutuhan materiel yang berguna bagi pengembangan raga, kelangsungan hidup, dan untuk bertahap hidup”. Kebutuhan tersebut terdiri dari empat jenis yaitu : 1. Kebutuhan Jasmani (Phisical Needs)
Pangan, yaitu makanan dan minuman untuk mengatasi rasa lapar dan haus Sandang, yaitu pakaian yang menutupi badan untuk mengatasi rasa dingin dan panas serta gigitan binatang Rumah, yaitu tempat tinggal dan berlindung bagi keluarga selama hidupnya Olahraga, yaitu kegiatan untuk memelihara kesehatan badan
2. Kebutuhan Rohani (Psycologycal Needs) Abdulkadir (2008, hlm. 63) menyatakan “kebutuhan rohani adalah kebutuhan immaterial yang berguna bagi pengembangan jiwa, intelektual, kesenian, dan ketakwaan kepada Tuhan”, kebutuhan ini terdiri dari : 2. Kebutuhan Rohani (Psycologycal Needs)
Keagamaan, yaitu kepatuhan untuk mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan guna memelihara ketakwaan, selalu ingat dan dekat kepada Tuhan Pendidikan dan pelatihan, yaitu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berbuat serta kematangan jiwa mengatasi keterbelakangan IPTEK Hiburan, yaitu upaya untuk menikmati keindahan guna mengatasi kejenuhan dan membangkitkan gairah hidup Kesenian, yaitu upaya untuk mengembangkan dan mengungkapkan rasa seni guna memelihara keindahan dan kehalusan jiwa
3. Kebutuhan Biologis (Sexual Need) Abdulkadir (2008, hlm. 64) menyatakan “kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi”.
ETIKA DAN MORAL Bertens (1994) menyatakan “etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos artinya adat kebiasaan, akhlak yang baik, bentuk jamaknya etha, dari bentuk jamak ini dibentuk istilah bahasa Inggris ethics yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi etika, yaitu ilmu tentang kebiasaan yang baik”.
a. Kebiasaan Berbuat Baik dan Berbuat Buruk Kebiasaan berbuat baik, artinya terbiasa berbuat yang menyenangkan serta bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain, disebut etis. Contoh perbuatan etis, antara lain : Menata lingkungan yang sehat Mencegah dan membasmi peredaran narkoba Menolong orang yang terkena musibah
Kebiasaan berbuat buruk, artinya terbiasa berbuat yang tidak menyenangkan serta tidak bermanfaat, merugikan diri sendiri dan orang lain, disebut tidak etis. Contoh perbuatan tidak etis, antara lain : Memprovokasi orang lain untuk berbuat jahat atau onar Melakukan pungutan liar Membegal motor orang lain dan menganiaya pemiliknya
b. Sistem Nilai Budaya Sebagai Acuan Perilaku Norma moral, sebagai acuan perilaku Keberlakuan norma moral, hasilnya perbuatan baik, benar, dan bermanfaat Nilai-nilai, sebagai produk perbuatan berdasarkan norma moral.
c. Kumpulan Asas atau Nilai Moral (Akhlak) Kode Etik berisi gambaran perilaku bagaimana seharusnya seorang professional berbuat atau tidak berbuat yang bermanfaat bagi semua orang. Contohnya seorang guru atau dosen seharusnya mengutamakan tugas mengajarnya dengan baik, teliti, up to date, menyenangkan anak didik serta bertanggung jawab dalam proses pembelajaran sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai guru atau dosen. c. Kumpulan Asas atau Nilai Moral (Akhlak)
Label berisi gambaran perilaku bagaimana seharusnya orang berbuat atau tidak berbuat di tempat tertentu yang bermanfaat bagi semua orang. Contohnya isi label kalimat tunggal yang sering terdapat ditempat umum yaitu : Dilarang merokok dalam ruang ber-AC Bayarlah dengan uang pas Kurangi kecepatan, tikungan tajam
Bertens (1994) menyatakan “kata Moral berasal dari bahasa Latin mos, bentuk jamaknya mores, bahasa Inggrisnya moral, diserap ke dalam bahasa Indonesia tanpa perubahan, yang juga berarti kebiasaan berbuat baik, sebagai lawan dari kebiasaan berbuat buruk”.
Abdulkadir (2008, hlm. 68) menyatakan “moral adalah kebiasaan berbuat baik (akhlak baik) disebut perbuatan moral (susila), sedangkan kebiasaan berbuat buruk (akhlak buruk) disebut perbuatan moral (asusila)”. Moral bersifat kodrati dan moral bersifat asasi.
Abdulkadir (2008, hlm. 71) menyatakan ada dua jenis sumber etika dan moral yaitu : 1. Tuhan Sang Pencipta Yang menurunkan Etika dan Moral kepada manusia makhluk budaya ciptaan-Nya. Etika dan Moral yang bersumber dari Tuhan Sang Pencipta disebut Etika dan Moral kodrat 2. Manusia (masyarakat) Yang merupakan Etika dan Moral kepada kelompoknya dalam bentuk produk budaya yang dipatuhi oleh semua individu anggota masyarakat. Etika dan Moral yang bersumber dari manusia disebut Etika dan Moral Budaya SUMBER ETIKA DAN MORAL
Etika dan Moral Kodrat Abdulkadir (2008, hlm. 71) menyatakan “kebiasaan berperilaku atau berbuat baik, dan benar, bermanfaat bagi semua orang karena kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna”.
Contoh Etika dan Moral Kodrat, antara lain : Berkata jujur dan berbuat adil Menghargai hak orang lain Menghormati orang tua, guru dan atasan Membela kebenaran dan keadilan
Etika dan Moral Budaya Abdulkadir (2008, hlm. 72) menyatakan “kebiasaan berbuat baik, benar, dan bermanfaat bagi semua orang karena kesempatan bersama antara sesama anggota masyarakat pada waktu tertentu dan tempat tertentu”.
Contoh Etika dan Moral Budaya, antara lain : Upacara kelahiran, perkawinan dan kematian menurut adat setempat Busana dan perangkat adat setempat Perdamaian menurut adat setempat
Upaya pembinaan dan pemeliharaan moral menurut Abdulkadir (2008, hlm Upaya pembinaan dan pemeliharaan moral menurut Abdulkadir (2008, hlm. 72), antara lain : Meningkatkan dan memantapkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Meningkatkan pendidikan dan pelatihan Utamakan mempergunakan pertimbangan akal sehat dan tidak emosional Hindari perilaku perbuatan tercela dan tidak terpuji Perbanyak perbuatan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain
Apakah ada yang ingin bertanya
TERIMA KASIH