Ilmu Sosial Budaya Dasar HAKIKAT MANUSIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN Sebagai Norma Hidup Anggota Gerakan Pramuka
Advertisements

Apakah Etika Itu?.
NORMA DALAM MASYARAKAT
Pancasila sebagai ETIKA kehidupan berbangsa
PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI
Pendahuluan Wawasan Budi Luhur
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Akhlak Materi -11.
Professional Ethics Introduction M-1 Tony Soebijono.
STMIK/ AMIK “PARNA RAYA” MANADO
Pengertian & Kekhusuan Norma
Beda Etika dan Moral Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos,” artinya adat kebiasaan, (jamaknya “ta etha”),. Moral berasal dari bahasa Latin “mos,” artinya.
ETIKA PROFESI KEGURUAN
Sosiologi Antropologi Pendidikan
BAB XIII ETIKA PROFESI/BISNIS
Nilai, Norma, Moral dan Akhlak
Etika Kepribadian (KMN)
KONSEP PRINSIP ETIKA.
NAMA : - Maya Indah. S ( ) -Sri Hardiyanti ( )
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP
Manusia Dan Kebudayaan
Etika dan profesi M1. Introduction.
Dr. Risma Niswaty, S.S., M.Si..
Definisi Etika Pemerintahan
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK budaya oleh : iswadi, Mpd
Etika Administrasi IKA RUHANA.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
Ilmu Sosial Budaya Dasar Tipe-Tipe Kelompok Sosial
SIH RINI HANDAJANI, M.MID
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
Akhlak Materi -7.
PENGANTAR FILSAFAT Topik 8 ETIKA.
MK. 702 Peristilahan, Pengertian, dan Konsep Etika (Materi 3)
Ilmu Sosial Budaya Dasar KEBUDAYAAN, PERADABAN, DAN SISTEM NILAI BUDAYA Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu.
Ilmu Sosial Budaya Dasar TANGGUNG JAWAB dan KESADARAN
Bab III MORALITAS.
Definisi Etika Pemerintahan
Oleh : Purnamasari Nazara Am.Keb SST
ETIKA DALAM LINGKUNGAN MAHASISWA/I
KODE ETIK PROFESI.
ETIKA PROFESI.
Ilmu Sosial Budaya Dasar PERUBAHAN SISTEM NILAI BUDAYA DAN MASALAH KEMANUASIAAN PERUBAHAN SISTEM NI Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah.
Definisi Etika Pemerintahan
ETIKA KOMUNIKASI MASSA
etika Fahrobby adnan S.KOM., MMSI
ETIKA BERBANGSA Menjelaskan Pemahaman landasan pendidikan Pancasila, demokrasi, hak Asasi manusia, geopolitik dan geostrategi, wawasan nusantara, ketahanan.
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
1. Latar Belakang Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan.
Masyarakat, Norma dan Hukum
KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF AKSIOLOGY
Krisis etika yang menyebabkan saya jadi begini.
HAKIKAT DAN PERAN MANUSIA
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
Segi Tiga Keseimbangan: Tuhan, Manusia dan Alam Raya
MEMPERSEMBAHKAN KELOMPOK 1 M. Reza Ansyari LubisMuammad Abduh Arya Syaputra Novika LubisWiwik HerawatiSiti Nuranis.
Apakah Etika Itu?.
KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
ETIKA PROFESI.
Pengenalan Mata Kuliah
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ETIKA. Bio 10 C Kelompok 2 SRI MAYUNI No. PIN : 1 WISKA OKTAVIA RILLA No. PIN : 3.
BAB 2 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
PENGERTIAN. ETIKA . MORAL DAN ETIKET
AHMAD RAMADHAN P KEPRIBADIAN PEMIMPIN. kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari masalah hubungan antar pribadi. Pemimpin dengan sifat-sifat.
ETIKA DAN MORAL. MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Transcript presentasi:

Ilmu Sosial Budaya Dasar HAKIKAT MANUSIA Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan

HAKIKAT MANUSIA Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species menyatakan “manusia berasal dari kera hasil perkembangan evolusioner selama jutaan tahun”, tetapi setelah diuji secara ilmu pengetahuan dan teknologi, baik dari segi fisiologis, anatomis maupun biologis, manusia jauh berbeda dari kera, sehingga teori Darwin tidak dapat diterima.

Rohiman Notowidagdo (1996, hlm Rohiman Notowidagdo (1996, hlm. 17) menyatakan “Al-Quran lah yang mampu menjawab dari mana manusia berasal. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, manusia memiliki akal, nurani dan kehendak”.

Abdulkadir (2008, hlm 58) menyatakan “manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa, wujudnya konkret, tetapi tidak abadi, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain”.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA “manusia yang memiliki akal yang dapat digunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring berjalannya waktu”.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU Herimanto dan Winarno (2016, hlm. 41) menyatakan “manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai mahkluk individu bersifat nyata, berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan ciri khas tertentu”.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL Herimanto dan Winarno (2016, hlm. 43) menyatakan “manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri, dalam menjalani kehidupannya senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lain”.

KEBUTUHAN MANUSIA Abdulkadir (2008, hlm. 63) menyatakan “sebagai makhluk budaya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri”, terdapat tiga jenis kebutuhan dasar manusia yaitu :

1. Kebutuhan Jasmani (Phisical Needs) Abdulkadir (2008, hlm. 63) menyatakan “kebutuhan jasmani adalah kebutuhan materiel yang berguna bagi pengembangan raga, kelangsungan hidup, dan untuk bertahap hidup”. Kebutuhan tersebut terdiri dari empat jenis yaitu : 1. Kebutuhan Jasmani (Phisical Needs)

Pangan, yaitu makanan dan minuman untuk mengatasi rasa lapar dan haus Sandang, yaitu pakaian yang menutupi badan untuk mengatasi rasa dingin dan panas serta gigitan binatang Rumah, yaitu tempat tinggal dan berlindung bagi keluarga selama hidupnya Olahraga, yaitu kegiatan untuk memelihara kesehatan badan

2. Kebutuhan Rohani (Psycologycal Needs) Abdulkadir (2008, hlm. 63) menyatakan “kebutuhan rohani adalah kebutuhan immaterial yang berguna bagi pengembangan jiwa, intelektual, kesenian, dan ketakwaan kepada Tuhan”, kebutuhan ini terdiri dari : 2. Kebutuhan Rohani (Psycologycal Needs)

Keagamaan, yaitu kepatuhan untuk mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan guna memelihara ketakwaan, selalu ingat dan dekat kepada Tuhan Pendidikan dan pelatihan, yaitu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berbuat serta kematangan jiwa mengatasi keterbelakangan IPTEK Hiburan, yaitu upaya untuk menikmati keindahan guna mengatasi kejenuhan dan membangkitkan gairah hidup Kesenian, yaitu upaya untuk mengembangkan dan mengungkapkan rasa seni guna memelihara keindahan dan kehalusan jiwa

3. Kebutuhan Biologis (Sexual Need) Abdulkadir (2008, hlm. 64) menyatakan “kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi”.

ETIKA DAN MORAL Bertens (1994) menyatakan “etika berasal dari bahasa Yunani kuno ethos artinya adat kebiasaan, akhlak yang baik, bentuk jamaknya etha, dari bentuk jamak ini dibentuk istilah bahasa Inggris ethics yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi etika, yaitu ilmu tentang kebiasaan yang baik”.

a. Kebiasaan Berbuat Baik dan Berbuat Buruk Kebiasaan berbuat baik, artinya terbiasa berbuat yang menyenangkan serta bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain, disebut etis. Contoh perbuatan etis, antara lain : Menata lingkungan yang sehat Mencegah dan membasmi peredaran narkoba Menolong orang yang terkena musibah

Kebiasaan berbuat buruk, artinya terbiasa berbuat yang tidak menyenangkan serta tidak bermanfaat, merugikan diri sendiri dan orang lain, disebut tidak etis. Contoh perbuatan tidak etis, antara lain : Memprovokasi orang lain untuk berbuat jahat atau onar Melakukan pungutan liar Membegal motor orang lain dan menganiaya pemiliknya

b. Sistem Nilai Budaya Sebagai Acuan Perilaku Norma moral, sebagai acuan perilaku Keberlakuan norma moral, hasilnya perbuatan baik, benar, dan bermanfaat Nilai-nilai, sebagai produk perbuatan berdasarkan norma moral.

c. Kumpulan Asas atau Nilai Moral (Akhlak) Kode Etik berisi gambaran perilaku bagaimana seharusnya seorang professional berbuat atau tidak berbuat yang bermanfaat bagi semua orang. Contohnya seorang guru atau dosen seharusnya mengutamakan tugas mengajarnya dengan baik, teliti, up to date, menyenangkan anak didik serta bertanggung jawab dalam proses pembelajaran sesuai dengan tingkat profesionalnya sebagai guru atau dosen. c.  Kumpulan Asas atau Nilai Moral (Akhlak)

Label berisi gambaran perilaku bagaimana seharusnya orang berbuat atau tidak berbuat di tempat tertentu yang bermanfaat bagi semua orang. Contohnya isi label kalimat tunggal yang sering terdapat ditempat umum yaitu : Dilarang merokok dalam ruang ber-AC Bayarlah dengan uang pas Kurangi kecepatan, tikungan tajam

Bertens (1994) menyatakan “kata Moral berasal dari bahasa Latin mos, bentuk jamaknya mores, bahasa Inggrisnya moral, diserap ke dalam bahasa Indonesia tanpa perubahan, yang juga berarti kebiasaan berbuat baik, sebagai lawan dari kebiasaan berbuat buruk”.

Abdulkadir (2008, hlm. 68) menyatakan “moral adalah kebiasaan berbuat baik (akhlak baik) disebut perbuatan moral (susila), sedangkan kebiasaan berbuat buruk (akhlak buruk) disebut perbuatan moral (asusila)”. Moral bersifat kodrati dan moral bersifat asasi.

Abdulkadir (2008, hlm. 71) menyatakan ada dua jenis sumber etika dan moral yaitu : 1. Tuhan Sang Pencipta Yang menurunkan Etika dan Moral kepada manusia makhluk budaya ciptaan-Nya. Etika dan Moral yang bersumber dari Tuhan Sang Pencipta disebut Etika dan Moral kodrat 2. Manusia (masyarakat) Yang merupakan Etika dan Moral kepada kelompoknya dalam bentuk produk budaya yang dipatuhi oleh semua individu anggota masyarakat. Etika dan Moral yang bersumber dari manusia disebut Etika dan Moral Budaya SUMBER ETIKA DAN MORAL

Etika dan Moral Kodrat Abdulkadir (2008, hlm. 71) menyatakan “kebiasaan berperilaku atau berbuat baik, dan benar, bermanfaat bagi semua orang karena kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna”.

Contoh Etika dan Moral Kodrat, antara lain : Berkata jujur dan berbuat adil Menghargai hak orang lain Menghormati orang tua, guru dan atasan Membela kebenaran dan keadilan

Etika dan Moral Budaya Abdulkadir (2008, hlm. 72) menyatakan “kebiasaan berbuat baik, benar, dan bermanfaat bagi semua orang karena kesempatan bersama antara sesama anggota masyarakat pada waktu tertentu dan tempat tertentu”.

Contoh Etika dan Moral Budaya, antara lain : Upacara kelahiran, perkawinan dan kematian menurut adat setempat Busana dan perangkat adat setempat Perdamaian menurut adat setempat

Upaya pembinaan dan pemeliharaan moral menurut Abdulkadir (2008, hlm Upaya pembinaan dan pemeliharaan moral menurut Abdulkadir (2008, hlm. 72), antara lain : Meningkatkan dan memantapkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Meningkatkan pendidikan dan pelatihan Utamakan mempergunakan pertimbangan akal sehat dan tidak emosional Hindari perilaku perbuatan tercela dan tidak terpuji Perbanyak perbuatan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain     

Apakah ada yang ingin bertanya

TERIMA KASIH