RESPON IMUN TERHADAP TRANSPLANTASI D.H. Setya Palupi
Definisi “the act of transferring cells, tissues, or organs from one site to another” Transplantasi organ mengganti organ yang rusak jaringan kembar, dr organ yang sehat. Tujuan : mengganti fungsi organ atau jaringan yang rusak dengan organ atau jaringan yang sehat.
Masalah perbedaan genetik diantara jaringan/tissue atau organ yang di transplantasi. Respon imun tubuh : reaksi penolakan masuknya benda asing (sel/jar./organ)
Transplantasi organ perlu “memanipulasi” sistem imun Tanpa manipulasi sistem imun terjadi penolakan (fatal untuk pasien) Perlu obat yang menekan respon imun (immunosuppresant)
Jenis Transplantasi Autograf Isograf Allograf Xenograf
Autograf Transplantasi jaringan dari satu bagian tubuh ke bagian lain pada orang yang sama tidak dianggap asing oleh sistem imun tidak menyebabkan masalah kekebalan tubuh tidak ada variasi genetik dan MHC dapat mengenal jaringan atau organ yang baru sebagai self
Allograf Pencangkokan dari satu organisme ke organisme lain tp latar belakang genetik berbeda. Molekul MHC penerima akan mengenal bagian cangkokan sbg benda asing, memberitahu sistem kekebalan tubuh utk menolaknya.
Isograf Transplantasi jaringan atau organ dari donor yang secara genetik identik dengan resipien atau jaringan dari individu
Xenograf (Heterolog) Pencangkokan satu spesies suatu organisme ke spesies lain. Masalah variasi genetik terlalu besar sehingga penolakan sangat cepat ke jaringan atau organ berasal dari respon sel dibantu oleh IgM.
Keberhasilan transplantasi ditentukan oleh kendali sistem imun untuk mengizinkan proses adaptasi pencangkokan Mencegah proses penolakan. Pengenalan antigen-antigen asing peran gen-gen
Mekanisme Aksi sitotoksik oleh Tc Sel cangkok menstimulir TH melalui MHC kelas II dan dikenal oleh Tc melalui MHC kelas I TH menolong Tc untuk aksi sitotoksik sel cangkokan Destruksi oleh makrofag Sel cangkok menginduksi TH melalui MHC kelas II rilis limfokin yang akan mengaktifkan makrofag utk destruksi sel cangkokan
Klasifikasi Penolakan Hiperakut: respon mediasi komplemen pada penerima dgn antibodi yg ada pada donor terjadi dalam hitungan menit sehingga cangkokan tsb.harus segera dibuang, mencegah respons inflamasi sistemik yang parah.
Akut umumnya tjd 5-10 hari setelah pencangkokan dpt menghancurkan cangkokan Respon yang dimediasi oleh sel T Obat penekan sist imun sangat efektif mencegah tipe penolakan ini.
Penolakan Kronis Penolakan jangka panjang diakibatkan respon imun alloreaktif penerima dapat terjadi pada semua tipe cangkokan (Pencangkokan jantung, paru, ginjal dll.)
Preventif dari penolakan Imunosupresif. Tujuan terapi imunosupresif : mencegah “ allorecognition” dan menyerang terus menerus kepada organ/jaringan transplantasi Ada 4 imunosupresif yg dipakai: Antilimfosit, antimetabolit, glucocorticoids dan inhibitor kalsineurin
Terima kasih