PENCERNAAN
PROSES PENCERNAAN Proses penyiapan Bahan/Zat makanan sejingga siap diserap oleh Alat pencernaan Terdapat 3 Proses Pencernaan : Mekanik Fermentatif Hidrolitik
Proses Mekanik/Motorik Perenggutan/Konsumsi Pakan Menggunakan Bibir, lidah dan gigi Frekuensi/lama bergantung pada : Hewan Pakan Pengosongan Rumen
Pengunyahan Memperkecil Ukuran Pergerakan Horizontal dan Vertikal Pada awal hanya selintas pencampuran dengan air liur/saliva
Air Liur/Saliva Agak alkalin/basa Larutan penyangga Tak ada enzim Mengandung Bicarbonate + Phiosphate Domba : 5-15 l/hari Sapi : 50-60 l/hari Fungsi : Membasahi/pelembab Pengunaannya sebagai Buffer/penyangga Lebih banyak berperan pada pakan berserat Pencegahan Bloat
Ruminasi Suatu aktivitas dimana pakan dalam retikulo-rumen dikembalikan ke mulut (regurgitasi) untuk dikunyah (mastikasi) dan diberi air ludah dan selanjutnya ditelan kembali
Aspek Transit Partikel pakan yang telah cukup akan masuk ke omasum Bersifat kontinyu, tetapi terutama saat ruminasi Masuk ke omasum banyak air Selama di omasum air diserap Konsumsi bergantung pada lama tinggal pakan di rumen : fungsi ukuran partikel
26 menit (2-52 menit)/periode SPESIES RUMINASI MAKAN ISTIRAHAT Domba 6 jam 7 jam 11 jam Sapi 10 jam Ruminasi 15-20 periode 26 menit (2-52 menit)/periode 411-509 bolus diregurgitasi/24 jam dan dikunyah 54 detik/bolus Terjadi saat : Istirahat, Tidur, Diperah (sapi perah) Gerakan reflek
Eruktasi Eliminasi gas (600 l/24 jam) Peranan kontraksi rumen+Oeshapagus
Lama Transit dalam Alat Pencernaan SPESIES MAKAN-DEFIKASI LAMA TRANSIT TOTAL FESES (KG/HARI) Sapi 3 hari 8-10 hari 25-40 Domba 2-3 hari 6-8 hari 1-3 Kuda 24 jam 3-4 hari 15-20 Babi 12-24 jam 3,5 hari 1-3,5
ASPEK MIKROBIOLOGIS DARI PENCERNAAN Alat pencernaan steril saat lahir Kontaminasi pada saat pertama bernafas + menelan Populasi tinggi pada herbivora (mikroba pencerna selulosa) Ada terjadi symbiose antar mikroba dengan induk semang
Protozoa Umumnya bersilia (siliata) Siliata Oligotricha (kabanyakan) Holotricha Jumlahnya sangat bergantung pada jenis pakan Pakan mempengaruhi imbangan antar species protozoa Berkisar 2 s/d 12 g/l cairan rumen
Peranan Protozoa Sedikit berperan dalam pencenrnaan serat Memangsa bakteri Dapat membuffer pH rumen Cenderung diretensi di rumen, mendekat atau menempel pada partikel pakan dan juga pada bolus Kualitas protein protozoa lebih baik dari bakteri (A. amino esensial tinggi, terutama lisin)
Bakteri Jumlah : 109-1011/ml cairan rumen 3-10 g/l cairan rumen Peranan Menghasilkan sellulase Memanfaatkan NPN Sumber protein berkualitas Mensitesis vit B dan K
ASPEK BIOKIMIAWI PROSES PENCERNAAN Di Rumen Ada degradasi/perombakan komponen kimiawi pakan Ada proses sintesis Ada proses penyerapan Dalam proses di atas Ada aktivitas enzim dari saluran pencernaan Ada aktivitas enzim mikrobial
Karbohidrat Glukosa, fruktosa, sukrosa : Difermentasi cepat Asam laktat dapat berakumulasi 100 g dapat hilang dalam 2,5-3,5 jam Dapat digunakan untuk sintesa bakteri Pati : Difermentasi agak lambat, berkat adanya amilase bakteri
Selulosa Depolimerisasi → Sellobiosa → Glukosa →VFA Lignin : Tidak terombak/tercerna
Skema Pembentukan Produk Akhir Fermentasi Karbohidrat di Rumen Karbohidat Sakarida sederhana Glukosa G-6-P CH3COCOOH Pyruvate AcetylCo-A CH3COOH Asetat CH3CH2CH2COOH Butirat Oxaloasetat Suksinat Laktat Formate CO2 H2 Metan CH4 Skema Pembentukan Produk Akhir Fermentasi Karbohidrat di Rumen
Energy pathways in the Ruminant
Biosintesa Protein Informasi Umum Sumber Nitrogen Pakan Tidak ada protease pada saliva Tidak ada sekresi rumen Mikroorganisme respon terhadap pencernaan di rumen (dan retikulum), yaitu : bakteri protozoa Pakan 1) Protein Nitrogen (protein suplemen, SBM, CSM, Bungkil) 2) Non Protein Nitrogen (Urea) Endegenous (recycled) N Saliva Dinding rumen
Degradasi Protein Rumen Pencernaan Fermentatif Penggunaan NPN Enzim protease dan peptidase Mikroorganisme memecah ikatan peptida dan melepas asam amino Asam amino dideaminasi oleh mikroba menjadi NH3 dan C skleton (kerangka karbon) Mikroorganisma menggunakan NH3, kerangka karbon dan energi (terutama dari pati dan selulosa) untuk membentuk asam amino dirinya sendiri Formasi NH3 lebih bnyak dan sedikit asam amino bebas Urea (dan banyak sumber NPN lainnya) cepat didegradasi menjadi NH3
Pembatasan Sintesa Protein Mikrobial Dua yang mungkin membatasi Ketersediaan energi Ketersediaan NH3 Membutuhkan sinkronisasi dari keduanya Untuk pakan yang mengandung urea membutuhkan Sulfur (S untuk asam amino sulfur) Kerangka karbon bercabang, mikroorganisme tidak dapat membuat kerangka karbon bercabang dalam kondisi normal hal itu tidak masalah
Kelebihan Amonia Ketersediaan energi yang rendah sementara produksi NH3 tinggi Hati : NH3 → Urea Urea akan didaur ulang atau dibuang bergantung pada kebutuhan ternak Saliva Dinding rumen
Protein Meninggalkan Rumen Protein Mikrobial Protein yang lolos (by pass protein) Masuk ke dalam abomasum dan intestine Dicerna oleh enzim proteolitik yang sama dengan non ruminansia Lepas vs by pass protein Secara teknis bukanlah by pass protein
Ekskresi Lewat Kantung Kemih Makanan Protein Protein tak terdegradasi Protein terdegradasi Peptide Asam Amino Protein Mikroba Pencernaan dalam Saluran pencernaan Belakang NPN Amonia Air Liur Hati Amonia → Urea R U M E N Ginjal Ekskresi Lewat Kantung Kemih
INTESTINE RUMEN N P N 5-48% 90% 52-95% 100% 80% Protein Mikroba Protein Pakan Protein Lolos NH3 Protein Pakan Lolos As. Amino 5-48% 90% 52-95% 100% 80% N P N Protein Mikroba
Sebagian besar mikroba rumen memanfaatkan amonia sebagai sumber nitrogen bagi pertumbuhannya, sedangkan yang lainnya memanfaatkan asam amino. Amonia yang diserap dalam rumen dimanfaatkan oleh bakteri untuk mensintesis protein mikroba (Arora, 1989). Kebanyakan mikroba rumen (terutama bakteri) tidak mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan asam amino secara langsung, dikarenakan tidak tersedianya sistem transportasi untuk mengangkut asam amino ke dalam selnya (Preston dan leng, 1987). METABOLISME Asam Amino yang Diabsorbsi Hidup Pokok dan Pertumbuhan Asam amino yang Dimetabolisme 47% 53%
Protein Pathways in the Ruminant