Kalau Nilai di Sekolah Buruk

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Semuanya Indah Jangan Menangis Mama
Advertisements

 Syair lagu untuk anakku Anakku yang kusayangi………
Belanja di Toko Kebahagiaan Seorang muda yang selalu resah dan gelisah menemui seorang bijak dan bertanya, “Berapa lamakah waktu yang saya butuhkan untuk.
STRATEGI BELAJAR EFEKTIF
PETUNJUK PENGISIAN RAPOR
Oleh Tim Dosen Simulasi Model Pembelajaran PKn
CARA BELAJAR YANG BAIK 1 MATA PELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING
My Mother And Me Cinta, perjuangan, kasih karunia,
Dr Isti Ilmiati Fujiati Msc CM-FM, MPK RAHASIA SUKSES BELAJAR
BI SUMMATIVE TASK By:NICOLE 6c.
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS V SEMESTER I
HAKIKAT MENULIS.
Bindo sepuluh-II (3-4) SK: Membaca: 11. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai 11.1 Merangkum seluruh isi informasi teks buku ke dalam beberapa.
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
MENGIDENTIFIKASI TEKS CERITA PENDEK
Mukmin Sejati Sesudah pertemuan itu saya sering bertanya pada diri sendiri, di mana sumber sifat-sifat Bung Hatta? Itulah yang sering menjadi renungan.
Latihan Kasus.
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
Anak, Masa Depan Kita Topik ini terinspirasi dari sebuah lagu indah “Greatest Love of All”. Anak-anak adalah masa depan kita karena kita tidak pernah terlepas.
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
Tugas Kesukaran Belajar
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Kue Terakhir Ketika Athar  ulang tahun, tanggal 26 Desember 1979, Oom Hatta juga datang. Oom agak sakit dan tetap duduk di kursi panjang, tetapi Oom bertepuk.
OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
Pendalaman Alkitab untuk KTB – CM UKSW : Minggu 4 Bulan Desember 2014
EVALUASI DIAGNOSTIK DAN REMEDI
Dialog Seputar KMB Segala sesuatu yang diungkapkan di atas bukan berarti bahwa Bung Hatta tidak pernah marah terhadap saya, ataupun dalam hubungan antara.
Kosongkan Cangkir Tehmu
Menjadi Tamu Undangan Murase
SURAT UNDANGAN KELAS V SEMESTER 1 SK KD TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI.
Analisis Tabel Kontingensi
STANDAR KOMPETENSI: Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi dengan berpidato melaporkan isi buku dan baca puisi KOMPETENSI DASAR 6.1 Berbicara Berpidato.
Kisah ayah dan anak naik kuda S.Belen
Walau Sakit Tetap Memakmurkan Masjid
MEMBACA PERMULAAN (2) PERTEMUAN KE-4 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
BAHASA INDONESIA KELAS V SMT 1
Prolog Sang Sekretaris
Cara Mengatasi Anak Malas Belajar
MENGOMENTARI BUKU CERITA YANG DIBACA
PEMBUATAN BUTIR SOAL Disajikan oleh : B.Bremaniwati, S.Pd
3 Keterampilan Dasar Bertanya
Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.
KELUARGAKU AYO CERITAKAN AYO BELAJAR AYO LAKUKAN AYO BERLATIH
SARJANA …(1) Tulis (+) jika sesuai dengan anda dan (-) jika tidak seseuai: Aku bangun dengan rasa segar hampir setiap pagi. Bila seseorang melakukan kesalahan.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
Semangat Belajar Belajar Semangat
Teaching Children with Diverse Ability
Kesulitan Belajar Matematika
8 Click.
CONTOH RANCANGAN MENGAJAR SECARA KOPERATIF
Ulangan Harian Kenaikan Kelas (UKK) PKn 5/2 SENIN, 21 MEI 2018.
Oleh : Hasanuddin Sirait 15 desember 2012
Pemikiran: Dasar Ekonomi Islam
MEMAHAMI SIKAP.
Tajuk: Adat Perkahwinan Melayu
PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN (AR2)
MEMAHAMI SIKAP.
MEMAHAMI SIKAP.
8 Click.
MEMAHAMI SIKAP.
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI (LLDIKTI)
KESEPAKATAN KELAS 8.1 ( PAK ) KBM PENDIDIKAN AGAMA = 80
Elemen Pengajaran yang Baik
SALAM-UNM1 Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional Pengembangan Profesi.
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Diselamatkan oleh Sabuk Pengaman
Transcript presentasi:

Kalau Nilai di Sekolah Buruk Seperti biasanya angka-angka ulangan anak-anak sekolah kadang-kadang baik dan kadang-kadang buruk. Saya juga pernah mengalami nasib jelek mendapat angka rendah. Ayah kurang puas bilamana angka ulangan ataupun angka rapor kami menurun. Satu saat rapor saya ada yang nilainya rendah, tetapi sebelum menghadapkan rapor itu pada ayah, saya sudah “memasang strategi” terlebih dahulu dengan menjelaskan, angka apa yang kurang bagus, supaya kekecewaan ayah agak mengendor. Kadang-kadang saya menggoda ayah, “Iya, Ayah, angka 10 itu menurut guru hanya untuk Tuhan, lalu angka 9 untuk guru dan angka 8 merupakan angka 10-nya para murid. Jadi bagaimana saya mungkin mendapat angka 8 terus-menerus?!” Kalau sudah digoda begini biasanya ayah hanya mengatakan dengan keras, “Akh, omong kosong!” Memang ayah tidak bisa dibujuk, tapi toh setidak-tidaknya rasa tegang pada diri saya berkurang. Meskipun ayah tidak pernah marah, tetapi toh rasa malu saya mendapatkan angka rendah tetap ada. Sering juga ayah memperhatikan angka-angka saya dengan serius dan sebelum ayah sempat berkomentar, saya sudah bilang, “Susah deh angka saya, abisnya otak saya pas-pasan saja.” Kemudian ayah tertawa mendengarnya. Ayah memang senang bilamana angka kami terus tinggi, tetapi ayah tidaklah menilai dari angka saja. Yang beliau nilai justru kerajinan dalam belajar. Bilamana kita sudah belajar semaksimal mungkin tetapi hasilnya pas-pasan saja, biasanya beliau tidak berkomentar apa-apa. Walaupun begitu ayah pernah marah besar sewaktu saya terpaksa meminta tanda tangan ayah atas ulangan mata pelajaran koperasi sewaktu saya kelas 2 SMP karena saya mendapat nilai 2,5 (!) dalam ulangan. Di sekolah, setiap angka ulangan di bawah 5,5 haruslah ditandatangani oleh orang tua murid. Ibu tidak mau menandatangani kertas ulangan tersebut sebab ulangan itu adalah mengenai koperasi. Betul saja, begitu ayah membaca judul mata pelajaran yang sedemikian buruk nilainya itu, karuan ayah naik pitam, “Memalukan sekali, masa sampai mendapat nilai serendah ini.” Ayah tidak mengerti mengapa saya tidak menguasai masalah koperasi, padahal sebelumnya saya pernah membaca karangan ayah mengenai perkoperasian. Saya membela diri dengan menerangkan bahwa guru yang menilai ulangan saya tidak jujur dalam pemberian angka. Kawan saya yang jawabannya hampir mirip mendapat angka yang lebih baik untuk pertanyaan-pertanyaan yang dijawabnya, sedangkan saya tidak. Memang dari semula hubungan saya dengan guru itu agak tidak baik. Guru itu pernah saya koreksi kesalahannya di saat mengajar, dan rupanya dia menjadi kesal karena kesalahannya berulang kali. Sesungguhnya ia bukanlah guru favorit di sekolah kami. Walaupun begitu ayah tidak terpengaruh oleh keterangan saya, dan dikatakannya bahwa saya hanya mengada-ada. Untunglah bahwa akhirnya setelah ayah meneliti jawaban-jawaban saya di kertas ulangan tersebut, beliau meminta saya memperlihatkan buku koperasi yang saya pelajari di sekolah. Setelah membolak-balikan buku itu berulang kali sambil membacanya secara teliti, akhirnya ayah menjadi marah karena rendahnya mutu buku itu. Ayah sangat sedih bahwa buku semacam itulah yang disebarluaskan di Indonesia. Saya betul-betul bersyukur pada Tuhan bahwa akhirnya “nyawa” saya selamat, meskipun sempat juga kena teguran keras ayah. Adapun kelanjutan daripada peristiwa itu adalah bahwa ayah menulis surat pada kepala sekolah saya dan juga kepada Menteri PdK saat itu untuk menghentikan pemakaian buku yang rendah mutunya itu di sekolah-sekolah. Akhirnya tidak lama setelah kenaikan kelas diadakan, buku tersebut sudah ditarik peredarannya dari sekolah-sekolah, dan kami mendapat buku koperasi dari pengarang lain. Walaupun kejadian itu berakhir dengan “damai”, tetapi peristiwa tersebut sangat berkesan bagi saya. Rasanya belum pernah sebelum ataupun sesudah peristiwa itu saya mendapat nilai 2,5 lagi. Saya selalu berusaha agar nilai-nilai ulangan saya tak membuat malu orang tua, apalagi untuk mata pelajaran koperasi. Gemala Rabi’ah Chalil Hatta, Pribadi Manusia Hatta, Seri 2, Yayasan Hatta, Juli 2002