STRATEGI POLITIK NU MASA PENJAJAHAN JEPANG Oleh : JAMAL MUHLIS 161250000199 ARIF NUR ICHSAN 161250000164 Sistem Informasi Unisnu Jepara
Pendahuluan Dengan semakin berkembangnya zaman, NU harus dapat ikut menyesuaikan terhadap adanya perubahan tersebut. Maka dari itu, peran NU sangat penting untuk kita pelajari dari masa ke masa. Kita sebagai warga NU seharusnya tidak melupakan sejarah dari berdirinya NU sampai sekarang terutama peran dan strategi NU pada masa pnjajahan jepang. Karena itu adalah hal yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh warga NU atau yang sering disebut warga Nahdliyin.
Jepang Masuk ke Indonesia Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945, memasuki daerah-daerah lain di Indonesia dan dalam tempo yang sangat singkat telah menguasai seluruh wilayah Hindia Belanda. Pada tanggal 9 maret 1942 belanda menyerah tanpa syarat kepada kekaisaran jepang, dengan demikian seluruh wilayah jajahan belanda berada dibawah kekuasaan jepang.
Respon Ulama Islam pada Pendudukan Jepang Pada awal kedatangan jepang di indonesia, jepang melakukan membuat suatu kebijakan agar meraih empati dari masyarakat indonesia, terkhusus kepada umat islam jepang membuat kegiatan dan kebiajakan yang islami. Namun bangsa Indonesia menyadari bahwa Jepang mempunyai tujuan buruk yaitu ingin menipponkan bangsa Indonesia, dan menggantikan Islam dengan Sintoisme. Walaupun umat Islam Indonesia telah dilatih tentang hal-hal kemusyrikan seperti berseikeirei ( memberi hormat kepada kaisar jepang dengan membukkuan badan ke arah matahari terbit ), tetapi perlawanan dari umat Islam tetap berjalan baik secara keras maupun lunak.
sikap keras dengan perang yang diperlihatkan oleh ulama-ulama secara individual menimbulkan pemberontakan lokal, awalnya jepang ingin berdamai akan tetapi selalu gagal dan pada akhirnya jepang melakukan serangkaian serangan tetapi mendapat perlawanan dari umat islam. sikap lunak yang diperlihatkan oleh pemimpin-pemimpin muslim melalui organisasi-organisasi. diarahkan oleh Jepang untuk membentuk organisasi buatan Jepang dengan maksud dapat menjadi alat pencapaian tujuannya, ternyata bertolak belakang dengan harapan Jepang. Organisasi-organisasi yang dibuat Jepang dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk memperkuat persatuan muslimin Indonesia, dalam mempersiapkan kemerdekaan dan menyebarkan agama Islam.
Organisasi - Organsasi Buatan Jepang Shumubu yaitu kantor urusan agama, yang dimaksudkan untuk mengendalikan segala urusan agama agar kegiatan yang dilakukan oleh umat islam bisa di pantau dan tidak ada indikasi melawan jepang. Hizbullah yaitu sejenis organisasi militer bagi pemuda-pemuda muslim indonesia. Organisasi ini yang akan menjadi basis militer di kalangan NU dalam menghadapi jepang dan belanda yang ingin merebut kembali hindia belanda ketika jepang kalah perang.
Masyumi organisasi keagamaan yang digunakan jepang sebagai salah satu politik untuk mengendalikan umat islam indonesia. BPUPKI yaitu organisasi bentukan jepang yang digunakan untuk mengawasi politik indonesia yang pada saat itu guna mempersiapkan kemerdekaan sementara jepang berada pada kekalahan melawan sekutu. PPKI yaitu organisasi bentukan jepang digunakan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia.
Mobilisasi Politik Jepang strategi politik Jepang bukanlah terletak pada politik penindasan fisik. Strategi dasar Jepang dengan cara memobilitasi rakyat, demi tercapainya kemenangan perang Asia Timur Raya. Oleh karena itu, diletakkan dasar kebijakan yaitu Kebijakan Politik Jepang atas umat Islam untuk mengekploitasi tokoh-tokoh muslim dan ulama. Kepercayaan Jepang ini dimanfaatkan juga oleh umat Islam untuk bagkit memberontak melawan Jepang sendiri yaitu untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, mutlak diperlukan pemuda-pemuda yang terampil mempergunakan senjata dan berperang.
Kesimpulan Sikap umat Islam terbagi menjadi dua, yaitu, sikap keras dengan perang Sementara sikap lunak yang diperlihatkan oleh ulama mana kala jepang membuat berbagai macam kebijakan antara lain mengajak para ulama untuk bekerjasama dengan jepang dengan tujuan agar rakyat mau mengikuti ulama mereka, sikap para ulama yaitu mengikuti instruksi yang di buat oleh jepang akan tetapi tujuan dari ulama justru sebaliknya. Ulama justru memanfaatkan kebijakan jepang tersbut untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia ulama dan tentang akidah tetap berpegang teguh pada akidah islam dan tidak mau menuruti apa yang diperintakan oleh jepang.
SEKIAN & TERIMA KASIH