RUANG VEKTOR.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
General Vector Spaces.
Advertisements

Definisi kombinasi linear
RUANG VEKTOR UMUM.
Sistem Persamaan Linier
RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah..
SUB RUANG ..
Matrik dan Ruang Vektor
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
BAB IV V E K T O R.
ALJABAR MATRIKS pertemuan 10 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
Ruang Vektor berdimensi - n
Aljabar Linear Elementer
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
PENGANTAR VEKTOR.
Matrik dan Ruang Vektor
Matriks Dan Tranformasi Linear
Sistem Persamaan Linier
MATRIKS DEFINISI MATRIKS :
Pengantar Vektor.
BAB VII RUANG VEKTOR UMUM (lanjutan).
BAB VII RUANG VEKTOR UMUM.
TRANSFORMASI LINIER.
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
KELOMPOK 3 Matematika 5F MATERI : 4.4 MEMBANGUN DAN BEBAS LINIER
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
TRANSFORMASI LINIER.
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
RUANG PERKALIAN DALAM.
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
VEKTOR-VEKTOR DALAM RUANG BERDIMENSI 2 DAN RUANG BERDIMENSI 3
2. VEKTOR 2.1 Vektor Perpindahan B
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
Sistem Persamaan Linier Oleh : Sudaryatno Sudirham
Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
Ruang Vektor: Ruang baris, ruang kolom dan ruang nol Edi Cahyono
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
Ruang-n Euclides Orang yang pertama kali mempelajari vektor-vektor di Rn adalah Euclides sehingga vektor-vektor yang berada di ruang Rn dikenal sebagai.
MATRIKS DEFINISI MATRIKS :
ALJABAR LINEAR RUANG EUCLID, RUANG VEKTOR, DAN SUB RUANG
(Tidak mempunyai arah)
P. X w A B B v v+w v+w w v v v+w w v -v v-w v v v-w -w w w
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
MODUL VII BASIS DAN DIMENSI
RUANG HASIL KALI DALAM Kania Evita Dewi.
ALJABAR LINEAR BASIS DAN DIMENSI
BAB I SISTEM PERSAMAAN LINIER
MATRIKS DEFINISI MATRIKS :
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
PENGANTAR VEKTOR.
ALJABAR LINEAR KOMBINASI LINEAR, MERENTANG
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCA MARGA
Aljabar Linier Pengantar vektor(geometris) Aljabar Linier Pengantar vektor(geometris) Perkalian titik vektor Proyeksi vektor Disusun oleh kelompok.
Ruang vektor real Kania Evita Dewi.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
RUANG VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
Pertemuan 2 Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
Definisi Jika n adalah sebuah bilangan bukat positif, maka tupel-n-terorde (ordered-n-tuple) adalah sebuah urutan n bilangan real (a1, a2, a3, ,
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
TRANSFORMASI LINEAR  Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linear Dosen Pengampu : Abdul Aziz Saefudin, M.Pd   Disusun oleh : Kelompok 7 Kelas.
KANIA EVITA DEWI RUANG VEKTOR REAL.
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
Vektor dan Ruang Vektor
RUANG VEKTOR bagian pertama
PERTEMUAN 4 Vektor Dimensi 2 dan Dimensi 3.
PERTEMUAN 7 RUANG N EUCLEDIAN.
Vektor Indriati., ST., MKom.
RUANG VEKTOR II BUDI DARMA SETIAWAN.
Standard Unit Vektor Kombinasi Linear Membangun Bebas Linear Basis
PENGANTAR VEKTOR.
Transcript presentasi:

RUANG VEKTOR

Vektor : segmen-segmen garis terarah atau panah-panah di ruang-2 atau ruang-3 atau Rn; arah panah menentukan arah vektor dan panjang panah menyatakan besarnya. Ekor panah dinamakan titik awal (initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik terminal (terminal point). Vektor akan dinyatakan dengan huruf kecil tebal misalnya, a, v, w, dan x. Bila membahas vektor, maka bilangan akan dinyatakan sebagai skalar. Semua skalar merupakan bilangan riil dan akan dinyatakan oleh huruf kecil biasa misalnya, k, dan l.

Vektor ekivalen

Jika, titik awal vektor v adalah A dan titik terminalnya adalah B, maka kita tuliskan Vektor-vektor yang mempunyai panjang dan arah yang sama walaupun mungkin diletakkan pada kedudukan yang berbeda-beda, dinamakan ekivalen. Jika v dan w ekivalen maka kita tuliskan v = w Dua vektor u = (u1, u2, ..., un) dan v = (v1, v2, ..., vn) pada Rn dinamakan sama jika u1 = v1, u2 = v2, ... , un = vn

Jika v dan w adalah sebarang dua vektor, maka v + w = w + v Jika v adalah sebarang vektor yang tak nol, maka vektor w yang memenuhi v + w = 0 adalah negatif dari v w = - v

Jika v dan w adalah sebarang dua vektor, maka pengurangan didefinisikan oleh v - w = v + (-w)

Koordinat-koordinat (v1, v2) dari titik terminal v dinamakan komponen-komponen dari v, dan kita menuliskannya sebagai v = (v1, v2)

Jika v = (v1, v2) dan k adalah sebarang skalar, maka kv = (kv1, kv2 )

NORMA VEKTOR Terdiri dari 33 Teorema

TEOREMA 1 Jika u =(u1, u2, ..., un), v = (v1, v2, ..., vn) dan w = (w1, w2, ..., wn) adalah vektor – vektor pada Rn dan k serta l adalah skalar , maka : u + v = v +u u + (v + w ) =(u + v) + w u + 0= 0 +u = u u + (-u) =0, yakni, u – u = 0 k(lu) = (kl)u k(u + v) = ku + kv (k + l)u = ku + lu lu = u

TEOREMA 1 Panjang vektor v = norma dari v = v. vektor v = (v1, v2) di dalam ruang-2 adalah v = Jika v adalah vektor dalam ruang-3, maka v =

Jika P1 = (x1, y1, z1) dan P2 = (x2, y2, z2) adalah dua titik didalam ruang-3, maka jarak diantara kedua titik tersebut adalah norma vektor

PANJANG DAN SUDUT DI RUANG HASIL KALI DALAM Jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam, maka norma (atau panjang) vektor u dinyatakan oleh ||u|| dan didefinisikan oleh ||u|| = Jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam, maka jarak antara dua titik (vektor) u dan v dinyatakan oleh d(u,v) dan didefinisikan oleh d(u,v) = ||u – v||

TEOREMA 2 Jika u,v, dan w adalah vektor pada dan k adalah sembarang skalar, maka : u . v = v . u (u + v) . w = u . w + v . w (ku) . v = k(u . v) v . v ≥ 0, Selanjutnya, v . v = 0 jika dan hanya jika v = 0

TEOREMA 3 Misalkan V adalah sebuah ruang vektor, u sebuah vektor pada V, dan k sebuah skalar; maka : 0u = 0 k0 = 0 (-1)u = - u jika ku = 0, maka k = 0 atau u = 0

TEOREMA 4 Jika W adalah himpunan dari satu atau lebih vektor dari sebuah ruang vektor V, maka W adalah subruang dari V jika dan hanya jika kondisi-kondisi berikut berlaku. Jika u dan v adalah vektor-vektor pada W, maka u + v terletak di W. Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor pada W, maka ku berada di W. Contoh soal

TEOREMA 4 Sebuah vektor w dinamakan kombinasi linear dari vektor-vektor v1, v2, ....,vr jika vektor tersebut dapat diungkapkan dalam bentuk w = k1v1 + k2v2 + ... + krvr dimana k1, k2, ...., kr adalah skalar. Jika v1, v2, .....,vr adalah vektor-vektor pada ruang vektor V dan jika masing-masing vektor pada V dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear v1, v2, ....,vr maka kita mengatakan bahwa vektor-vektor ini merentang V.

TEOREMA 5 Jika v1, v2, ....,vr adalah vektor-vektor pada ruang vektor V, maka : Himpunan W dari semua kombinasi linear v1, v2, ....,vr adalah subruang V. W adalah subruang terkecil dari V yang mengandung v1, v2, ....,vr dalam arti bahwa setiap subruang lain dari V yang mengandung v1, v2, ....,vr harus mengandung W.

TEOREMA 6 Himpunan S dengan dua vektor atau lebih adalah Tak bebas linear jika dan hanya jika paling tidak satu diantara anggota himpunan vektor S dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari anggota himpunan vektor S lainnya. Bebas linear jika tidak ada anggota himpunan vektor S yang dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dalam anggota himpunan vektor S lainnya.

TEOREMA 6 Jika S = {v1, v2, ....,vr} adalah himpunan vektor, maka persamaan vektor k1v1 + k2v2 + ... + krvr = 0 mempunyai paling sedikit satu pemecahan, yakni k1 = 0, k2 = 0, ...., kr = 0 Jika ini adalah satu-satunya pemecahan, maka S kita namakan himpunan bebas linear (linearly independent). Jika ada pemecahan lain, maka S kita namakan himpunan tak bebas linear (linearly dependent).

TEOREMA 7 Jika sebuah himpunan mengandung vektor nol, maka himpunan itu takbebas linear. Sebuah himpunan yang mempunyai persis dua vektor takbebas linear jika dan hanya jika salah satu dari vektor itu adalah perkalian dari skalar lainnya.

TEOREMA 8 Misalkan S = {v1, v2, ....,vr} adalah himpunan vektor-vektor pada Rn. Jika r > n, maka S takbebas linear.

TEOREMA 9 Jika S = { v1, v2, ....,vn } adalah basis untuk ruang vektor V, maka setiap himpunan dengan lebih dari n vektor adalah takbebas linear.

TEOREMA 9 Jika V adalah sebarang ruang vektor dan S = { v1, v2, ....,vr} merupakan himpunan berhingga dari vektor-vektor pada V, maka S kita namakan basis untuk V jika S bebas linear ; S merentang V Sebuah ruang vektor taknol V dinamakan berdimensi berhingga (finite dimensional) jika ruang vektor tersebut mengandung sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor { v1, v2, ....,vn } yang membentuk sebuah basis. Jika tidak ada himpunan seperti itu, maka V dinamakan berdimensi takberhingga (infinite dimensionel). Tambahan lagi, kita akan menganggap ruang vektor nol sebagai ruang vektor berdimensi berhingga walaupun ruang vektor tersebut tidak mempunyai himpunan bebas linear, sehingga basispun tidak ada.

TEOREMA 10 Sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai jumlah vektor yang sama.

TEOREMA 11 Jika S = { v1, v2, ....,vn } adalah sebuah himpunan n vektor bebas linear pada sebuah ruang V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis untuk V. Jika S = { v1, v2, ....,vn } adalah sebuah himpunan n vektor yang merentang ruang V yang berdimensi n, maka S adalah basis untuk V. Jika S = { v1, v2, ....,vn } adalah sebuah himpunan bebas linear pada ruang V yang berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar menjadi basis untuk V ; yakni, vektor-vektor vr+1 ,....,vn sehingga {v1, v2,,....,vr,vr+1,....,vn} adalah sebuah basis untuk V.

RUANG BARIS DAN KOLOM MATRIKS; RANK; PENERAPAN TERHADAP PENCARIAN BASIS Matriks mxn

VEKTOR BARIS

VEKTOR KOLOM

TEOREMA 12 - 14 Operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks. Vektor-vektor baris taknol berbentuk eselon baris dari matriks A membentuk basis untuk ruang baris A Jika A adalah sebarang matriks, maka ruang baris dan ruang kolom A mempunyai dimensi yang sama. Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan rank (A).

TEOREMA 15 Jika A adalah matriks n x n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen satu sama lain. A dapat dibalik. A x = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial. A ekivalen baris dengan In. A x = b konsisten untuk tiap-tiap matriks b yang berukuran n x 1. det(A) ≠ 0. A mempunyai rank n. Vektor-vektor baris A bebas linear. Vektor-vektor kolom A bebas linear

TEOREMA 16 - 18 Sebuah sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b berada pada ruang kolom A Sebuah sistem persamaan linear Ax = b akan konsisten jika dan hanya jika rank dari matriks koefisien A sama dengan rank dari matriks yang diperbesar [A|b]. Jika Ax = b adalah sistem linear konsisten dari m persamaan n bilangan takdiketahui, dan jika A mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut mengandung n – r parameter