Komplikasi dan penyakit kehamilan TM I dan II
abortus pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu. Usia kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.
Tanda tanda abortus pada umumnya Terjadi kontraksi uterus/rahim Terjadi perdarahan uterus/rahim Dilatasi serviks (pelebaran mulut rahim) Ditemukan sebagian atau seluruh hasil konsepsi/pembuahan
patofisiologi Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta, yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2. Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit. Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya : a Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya : a. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama b. Sekaligus dalam jumlah besar dapat disertai gumpalan c. Akibat perdarahan, dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung (akral) dingin.
Klasifikasi 1. Berdasarkan Kejadian a. Abortus spontan Keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi medis maupun mekanis, atau terjadi tanpa ada unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri b. Abortus Buatan / Abortus provokatus (disengaja,digugurkan)
2. Berdasarkan gambaran Klinis a. Abortus iminens (keguguran mengancam) ancaman terjadinya abortus, ditandai perdarahan per vaginam(lewat vagina), ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
b. Abortus Insipiens ( Keguguran berlangsung ) abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks telah mendatar, ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran. Ciri : Perdarahan per vaginam dengan kontraksi makin lama makin kuat dan makin sering, serviks sudah terbuka.
c. Abortus Inkompletus ( Keguguran tidak lengkap ) peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 20 minggu, berat janin < 500 gram Ciri : Perdarahan per vaginam yang banyak, disertai kontraksi, serviks terbuka, sebagian jaringan konsepsi keluar. Penanganan : optimalisasi keadaan umum dan tanda vital ibu (perdarahan banyak dapat menyebabkan syok), pengeluaran seluruh jaringan konsepsi dengan eksplorasi digital dan bila perlu dilakukan kuretase.
d. Abortus Kompletus ( keguguran Lengkap ) peristiwa pengeluaran lengkap seluruh jaringan hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 20 minggu, berat janin < 500 gram. Ciri : Perdarahan per vaginam yang banyak, kontraksi uterus, serviks sudah menutup, keluar jaringan hasil konsepsi, tidak ada sisa jaringan di dalam uterus. Penanganan : optimalisasi keadaan umum dan tanda vital ibu.
e. Abortus Habitualis kejadian abortus berulang pada 3 kehamilan atau lebih berturut - turut. Abortus habitualis umumnya disebabkan karena kelainan anatomik uterus (mioma, septum, serviks inkompeten, dll), atau kelainan faktor-faktor imunologi. Pada kasus abortus habitualis perlu dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat ada/tidaknya kelainan anatomi. Selain itu juga perlu dilakukan rangkaian pemeriksaan faktor-faktor hormonal / imunologi / kromosom.
f. Missed Abortion ( Abortus Tertunda ) embrio/fetus meninggal dalam kandungan dan masih tertahan dalam kandungan. Biasanya didahului tanda dan gejala abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau menghilang setelah pengobatan. Penanganan : mengeluarkan jaringan konsepsi dengan stimulasi kontraksi uterus. Jika dilakukan tindakan kuretase, maka harus sangat hati-hati karena jaringan telah mengeras, dan dapat terjadi gangguan pembekuan darah akibat komplikasi kelainan koagulasi (hipofibrinogenemia).