Disusun oleh: RIZKI NUGRAHA WIIWK WAHYUNI KARAKTER TOKOH UTAMA ANTAGONIS LAKI-LAKI DALAM NOVEL MENCARI PEREMPUAN YANG HILANG KARYA DR. IMAD ZAKIR ALIH BAHASA : Prof. DR. Zuriyati (PENDEKATAN PSIKOANALISIS) Disusun oleh: RIZKI NUGRAHA WIIWK WAHYUNI
RIZKI NUGRAHA WIWIK WAHYUNI
Latar Belakang Sebuah karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang digambarkan dan digambarkan dalam bentuk novel, cerpen,puisi ataupun karya lainnya. Pada umumnya karya sastra bersifat fiksi, namun karena ia merupakan hasil imajinasi pengarangnya, adakalanya sebuah karya sastra ada dan terjadi dalam kehidupan nyata. Hal ini dikarenakan pengarang menginginkan apa yang ada dalam pikirannya menjadi sesuatu yang bersifat nyata. Teks sastra dapat menjadi karya yang sangat kompleks, karena berasal dari berbagai dimensi dan sudut pandang kehidupan dari para tokoh-tokohnya. Dengan ini, maka mempelajari dan menelaah karya sastra juga memerlukan pembelajaran berbagai disiplin ilmu lainnya, seperti Psikologi, Sosiologi, Agama bahkan Politik
Tujuan Tujuan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. Untuk mengetahui aspek psikologis tokoh utama Laki-laki Antagonis dalam novel Mencari Perempuan yang Hilang karya Dr. Imad Zaki berdasarkan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya aspek psikologis tokoh utama antagonis dalam novel Mencari Perempuan yang Hilang karya Dr. Imad Zaki.
Penokohan Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita, tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. TOKOH PROTAGONIS ANTAGONIS
Psikoanalisis Menurut Sigmund Freud Sigmun Freud adalah pencetus pertama kali teori psikoanalisis. Menurut Freud faktor terpenting dalam pikiran manusia adalah ketidaksadaran. Freud tertarik terhadap eksplorasi psikoanalitik yang semakin luas untuk mencoba menemuka cara beroperasinya pikiran manusia yang “normal Pada 1983 Freud dan Breur mempublikasikan “ Studies on Hysteria” yang dipandang sebagai permulaan dari psikoanalisis. Mula-mula freud berpendapat, kehidupan psikis mengandung 2 bagian yaitu kesadaran (the conscious) dan ketiidaksadaran (unconsiuous) , Bagian ketidaksadaran diibaratkan dengan bagian gunung es yang nampak dipermukaan laut, yang jauh lebih besar berada dipermukaan laut mengandung insting-insting yang mendorong semua perilaku manusia.
ID . Id adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang berada di dalam naluri bawaan Id merupakan bagian ketidaksadaran yang primitive di dalam pikiran yang terlahir bersama kita. EGO Ego merupakan bagian dari pikiran yang bereaksi terhadap kenyataan eksternal ego adalah bagian dari Id yang berkembang dalam rangka menghadapi ancaman dari dunia luar. SE Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai atau aturan yang bersifat evaluative (menyangkut baik dan buruk). mencerminkan yang ideal bukan yang real, Memperjuangkan kesempurnaan, bukan kenikmatan,
Analisis Novel Mencari Perempuan Yang Hilang ditulis oleh DR. Imad Zaki dan dialih bahasakan oleh Dr. Zuriyati , dosen pengajar mata kuliah Teori Sastra dan Apresiasi Seni yang sedang diikut. Sigmund Freud menyebutkan terdapat tiga jenis wilayah pikiran yang mempengaruhi psikologis seseorang, yaitu id, ego dan superego. Dalam novel yang menjadi objek analisis kali ini – Mencari Perempuan yang Hilang karya Dr. Imad Zaki, akan dianalisis tokoh utama.
1. Id Kutipan tersebut berdasarkan ucapan Tuan Abdul Ghani. Sikap yang terlihat ialah dia selalu menjunjung tinggi uang dan menganggap uang adalah segalanya. “ Salah! Itu tidak benar, Dokter! Harta adalah segala-galanya,” jawabnya memotong. “Tanpa harta kau tidak akan bahagia, kau tak akan kuat dan kau tidak akan hidup.” Dia tertegun sejenak. “Dan kau tidak akan bisa menikah...” (halaman 202) Dalam kutipan tersebut Abdul Ghani masih memandang bahwa yang terpenting dalam dunia ialah harta. Pada cerita dalam judul- judul di novel pun ia berusaha dengan keras untuk mendapat uang yang banyak agar martabatnya naik. “Memang, dunia bisnis itu mengasyikan, bagaikan api yang membakar daun-daun kering. Bisnis bisa membuat orang lupa daratan. Tujuan bisnis adalah hasil, keuntungan, kekayaan, kekuatan dan kekuasaan. Dengan uang kau bisa membeli apa saja, bahkan membeli kebahagiaan sekalipun.” (halaman 194)
2. Ego Tuan Abdul Ghani merupakan manusia kerja dan cerdas, Dia senantiasa membangkitkan motivasi agar karyawannya bekerja dengan penuh semangat dan rajin, salah satu caranya adalah member bonus yang berharga untuk karyawan yang berprestasi. “(hal 328). Aku tidak pernah kuliah sepertimu tapi aku mampu bagus tidaknya pemasaran yang kau buat, Kalau menguntungkan perusahaan berarti kau sukses kalau merugikan perusahan berarti kau gagal “ (halaman 338) “ Dalam Kutipan diatas menjelaskan bahwa tuan Abd. Ghani memperlihatkan sisi baiknya dimana dia memberi pujia,motivasi kepada karyawannya dengan memberi Bonus.
3. Superego “Tuan Hakim! Saya mengakui apa yang dikatakan oleh anak saya, Ahlam. Dia benar… saya penipu, pencuri dan pembunuh. Saya mengakui telah mempermainkan undang-undang yang berlaku. Saya sudah mengelabui pengadilan yang terhormat ini. Sekian lama saya tersesat. Saya betul-betul keterlaluan bagaikan binatang buas di tengah rimba. Kejahatan saya memang telah mengantarkan saya pada kemewahan , apngkat dan tahta (Halaman 360) Kutipan diatas menunjukkan pengakuan dari sisi jahat yang melanggar n orma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyrakat.
Penutup “Mencari perempuan yang hlang ini kami menganalisis tentang Kepribadian Tokoh yang terbagi atas tiga unsure yaitu : ID, EGO dan SUPEREGO. Tokoh yang sangat menonjol dalam novel tersebut adalah Tuan Abd. Ghani. Dr. Sholeh dan Dr. Ahlam ketiganya memiliki kepribadian yang berbeda, dimana tuan Abd.Ghani didiskripsikaan sebagai tokoh antagonis yang mengorbankan segalanya demi harta/kepuasaan dirinya hingga rela mengorbankan anaknya sendiri dalam hal ini tentang asmaranya, sementara Dr. Ahlam yang lemah lembut namun penuh duka dan dr.Sholeh yang jujur dan baik kini menanggung derita karena kisah cinta mereka terhalang karena keegoisan, ketamakan dan keserakahan seorang ayah (Tuang Abd,Ghani).