Erna Prasetyaningrum,M.Sc.,Apt FARMAKOTERAPI 1 Erna Prasetyaningrum,M.Sc.,Apt
Kontrak perkuliahan Beban perkuliahan =3 sks=150 menit Banyaknya tatap muka = 7 kali pertemuan Kehadiran mahasiswa minimal 75% untuk bisa mengikuti ujian akhir. Nilai
Harian : Tugas dan Quis Ujian Akhir: Wawancara Close Book Open book
Ujian akhir berupa Close book
Bobot nilai : 1. Tugas : 25 % 2. Keaktifan : 25 % 3. Ujian akhir : 50%
Materi / bahasan Rhinitis alergi Hiperlipid Batuk Gagal jantung Asma Ginjal PPOK Diabetes mellitus Diare Hipertiroid Tukak peptic Hipertensi
Subjektif, objektif Data subjektif adalah data yang bersumber dari pasien atau keluarganya atau orang lain yang tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Sedangkan yang dimaksud dengan data objektif adalah data yang bersumber dari hasil observasi, pengukuran yang dilakukan oleh profesi kesehatan lain. Contohnya : Tekanan darah, hasil laboratorium, hasil pemeriksaan USG, yang mendukung problem medic (diagnose, comorbid, dan underlying diseases).
Asessment a. Evaluasi Database-Farmakoterapi Farmasi melakukan assessmen terhadap informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan diatas dikaitkan dengan prinsip farmakoteapi, guideline terapi, EBM terkait. Dalam assessmen perlu dipikirkan peluang untuk meningkatkan dan atau menjamin keamanan, efektifitas terapi obat, serta peluang untuk meminimalkan DRP. Farmasis mencatat kesimpulan berupa DRP ke dalam Dokumen Farmasis. Farmasis mendiskusikan kesimpulan dengan pasien bila perlu dan menjamin pemahaman tentang kondisi sakit serta harapan pasien terkait terapi obat yang diberikan. b. Pendekatan Problem List Assessmen dapat pula dilaksanakan melalui pendekatan problem list. Informasi obyektif dikelompokkan menjadi kelompok problem medic yaitu meliputi diagnose, gejala, disfungsi organ, cacat fisik dan penyakit penyerta, serta morbiditas. Untuk setiap problem medis dipasangkan dengan terapi yang ada. Selanjutnya, dianalisis sesuai kaidah farmakoterapi. Mengorganisir informasi sesuai dengan problem medik yang dimiliki pasien membantu memecahkan situasi kompleks khususnya pasien yang memiliki problem lebih dari dua. Problem disusun berdasarkan urutan penting yang didukung bukti subyektif maupun obyektif yang terkumpul. Hasil akhir dari assessmen ini sama sepeti di atas yaitu teridentifikasinya DRP.
Plan Rekomendasi terapi, berdasarkan assessmen yang didapat
Contoh penyelesaian kasus
Parameter laboratorium
Terapi TERAPI Dose Frek Rute 22 23 24 25 26 27 28 Dexanta syr 3 x 1 PO 3 x 1 PO √ Sprironolacton 100 mg 1-0-0 Amlodipin 5mg 1 x 1 CPG 75mg Warfarin 2 mg Digoxin 0,125mg ISDN Ranitidin 2 x 1 IV OMZ Citicolin 500 mg Lovenox 2 x 0,4UI/SC √ Manitol 100ml 4x 6x 5x 3x 2x 1x Tutofusin 1 flas/hari infus Insulin Humulin-R 10U-10U-10U SC 12U-12U-12U Levemir 0-0-10U √
Asessment
Terapi Diabetes Melitus Hiperglikemia belum adekuat Plan Problem Medik Rekomendasi Terapi Terapi Diabetes Melitus Hiperglikemia belum adekuat Saran terapi : meningkatkan dosis insulin Humulin-R sebanyak 2-4 unit menjadi 12U-14U dan menunda pemberian Levemir hingga diperoleh target kadar gula darah. Fakta dilapangan : intervensi rekomendasi yang diterima adalah rekomendasi kedua dengan meningkatkan dosis Humulin-R menjadi 12U dan melanjutkan terapi Levemir.
Apakah ada pertanyaan ?