GROUP THINK THEORY (Irving L. Janis, 1972) KAPITA SELEKTA GROUP THINK THEORY (Irving L. Janis, 1972)
1. Latar Belakang Irving L. Janis dalam karyanya “Victims of Groupthink: A. Psychological Study of Foreign Decision and Fiascoes Istilah Groupthink menunjukkan pada suatu model berfikir sekelompok orang yang bersifat kohesif (terpadu) Groupthink tercapai apabila para anggota mencapai unanimity sehingga menghilangkan motivasi mereka untuk menilai secara realistis rangkaian tindakan alternatif. Groupthink akan mengambil keputusan inferior jika mereka dihadapkan pada pemecahan masalah
2. Riset tentang Groupthink Peristiwa Pearl Harbour (1941)peringatan dini yang dianggap tidak perlu oleh komandan militer amerika di Hawaii Penyerangan Bay of Pigs (1961) Kesalahan JF. Kennedy bahwa penyusupan militer untuk menggulingkan Fidel Castro (Kuba) tidak diketahui oleh Castro, padahal intelejen Amerika telah memperingatkan hal itu. Irangate (1981)Ronald Reagen melakukan kesalahan fatal dengan pengiriman senjata secara gelap ke Iran. Peluncuran Challenger tragedi Ring-O yang belum pernah di uji pada titik beku 53oF sebagai resiko yang tidak pernah diperhitungkan
3. Gejala-Gejala Groupthink Illusion of Invulnerability: segala sesuatu akan berlangsung dengan baik karena kita adalah kelompok khusus (berpengalaman) Belief in Inherent of Group: kita berada dalam kelompok khusus dan terbukti andal dalam memutuskan sebuah masalah pandangan kita adalah benar Collective Reality: mindset yang menolak setiap pandangan yang berbeda tanpa mengevaluasinya secara memadai Out-Group Stereotype: membuat asumsi sederhana dan belum tentu benar mengenai orang-orang yang bukan anggota kelompok
Self-Censorship: individu dalam kelompok menekan setiap keragu-raguan yang mereka rasakan mengenai pemikiran kelompok Illusion of Unanimity: anggota kelompok memiliki pemahaman yang salah mengenai kelompok, yakni mereka menganggap kelompok sebagai anonimus (semua anggota kelompok memiliki pandangan yang sama) Direct Pressure on Dissenter: anggota kelompok ditekan atau dibujuk untuk tidak menentang pemikiran kelompok Self-Appointed Mindguards: melindungi pimpinan dari serangan-serangan gagasan yang “salah”
4. KRITIK TERHADAP JANIS Kelompok yang kohesif adalah efektif dibandingkan dengan yang kurang kohesif dalam mencapai tujuan masing-masing (Marvin Shaw). Padahal menurut Janis “superglue” yang mengikat orang seringkali mengakibatkan proses mental yang macet. Groupthink tidak selalu buruk, mereka akan lebih cepat mencapai konsesus bila dihadapkan pada pemecahan masalah yang segera.