Standar Akreditasi Pertemuan 8.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disampaikan Dihadapan Mahasiswa S1. FK. UGM
Advertisements

Dr. Bambang Hariyana, M.Kes
Oleh : Baju Widjasena Bagian K3 FKM UNDIP
Saida Simanjuntak, SKp, MARS
INDIKATOR KINERJA RS HOSIZAH.
MUTU PELAYANAN KEBIDANAN “PROGRAM MENJAGA MUTU”
Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS
Undang Undang No. 44/2009 tentang RS
DIAN KUSUMA, SKM, MPH PALEMBANG, JANUARI 2007
STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT ( SPRS )
Standar Akreditasi Pertemuan IV.
QUALITY ASSURANCE FITA RAHMAWATI.
MEMBINA MUTU PELAYANAN KESEHATAN
AUDIT KLINIS DI RUMAH SAKIT
DITJEN BINA PELAYANAN MEDIK
KEPASTIAN TEPAT-LOKASI pembedahan, TEPAT PROSEDUR, dan TEPAT PASIEN di kamar bedah By: Nabhani, S.Pd, S.Kep, M.Kes.
Pertemuan ke-10 Pengantar:
Standar dan instrumen akreditasi
OLEH : Poppy Fransisca Amelia, S.SiT
AKREDITASI RUMAH SAKIT bidang ADMINISTRASI & MANAJEMEN
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
MANAJEMEN RUMAH SAKIT.
PENGANTAR AKREDITASI.
QUALITY ASSURANCE & QUALITY IMPROVEMENT
PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN DI RUMAH SAKIT
QA DAN PERFORMANCE IMPROVEMENT
PERIJINAN DAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
Materi 4 Manajemen Rumah Sakit AKK – smt 7
Akreditasi Definisi Depkes Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 1 TAHUN 2016
Menjaga Mutu/Jaminan mutu (Quality Assurance)
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 2 TAHUN 2016
Akreditasi rumah sakit & mutu
RUMAH SAKIT.
Dr Djoni Darmadjaja,SpB,FinaCS,MARS
PESERTA PELATIHAN AKREDITASI FKTP PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG
Instalasi Farmasi Rumah Sakit
KEBIJAKAN DAN STARTEGI DEPKES
AUDIT MEDIS PERTEMUAN 9.
Manajemen Data (4) S1 - Kesmas
Topik 2 : PERFRORMANCE IMPROVEMENT
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Langkah persiapan akreditasi puskesmas
REKAM KEDIS Darmawan MUB, S.Kom, SKM.
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT
Akreditasi Definisi Depkes Akreditasi Rumah Sakit adalah suatu
Lembaga-lembaga derma bukan merupakan organisasi yang bertujuan mencari keuntungan, maka rumah sakit tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan-perbuatan.
MANAJEMEN PELAYANAN RS
Pengantar akreditasi rumah sakit di Indonesia
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
Menjaga Mutu/Jaminan mutu (Quality Assurance) 1. Program menjaga mutu adalah upaya yang berkesinambungan, sistematis dan obyektif dalam memantau dan menilai.
TAHAPAN AKREDITASI PUSKESMAS
PROGRAM NASIONAL ( PROGNAS )
PROGRAM NASIONAL.
PENDEKATAN SISTEM DALAM AKREDITASI PUSKESMAS
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
Pertemuan ke-11 Standar akreditasi baru berstandar internasional
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)
AKREDITASI NASIONAL RUMAH SAKIT
STANDARKETERANGANELEMENTELUSURSTATUS ADA/BELUM TL/PICTARGET WAKTU AP. 1Rumah sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan.
PERAN KARS DAN PROFESI KESEHATAN DI INDONESIA
Manajemen Data (3) S1 - Kesmas
KEGIATAN PENINGKATAN MUTU NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
Masa awal (1995 – 2009) Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) di Indonesia adalah lembaga independen, sebuah organisasi not for profit yang berkomitmen.
MANAJEMEN RUMAH SAKIT. DASAR HUKUM UU no. 44 tahun 2009 Kepmenkes no. 129 th 2008 ttg standar pelayanan minimal rumah sakit.
PENETAPAN AREA PRIORITAS KOMITE PMKP TAHUN APRIL Staf RS & sumber daya terbatas Tidak semua proses di RS dapat diukur dan diperbaiki.
National Nosocomial Infection Control (Policy & Manajemen)
1. Pokok Bahasan Pengertian audit Pengertian audit Jenis audit Jenis audit Pengertian audit internal Pengertian audit internal Manfaat audit internal.
QUALITY ASSURANCE & QUALITY IMPROVEMENT Oleh: Lily Widjaja, AmdPK, SKM MM.
Transcript presentasi:

Standar Akreditasi Pertemuan 8

STANDAR AKREDITASI USA: JCAHO (Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations) Ex. Comprehensive Accreditation Manual for Hospitals. JCAHO sudah mensurvey 19500 fasilitas (th.2000) NCQA (National Committee for Quality Assurance): private, non profit. Berdedikasi u. meningkatkan QA dg mengembangkan standar kinerja asuhan kesehatan

Akreditasi RS dan QA di Indonesia 1981 RS Gatot Subroto yang pertama kali menerapkan “Upaya penilaian mutu didasarkan pada kepuasan pasien”. 1982: Sistem Kesehatan Nasional: Akreditasi RS harus dijalankan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat 11 Mei 1989: dg.SK PERSI: no.42/PERSI/ V/89 dibentuk panitia tetap u. mengembangkan QA di RS

Standar Akreditasi membandingkan Standar pelayanan dengan kinerja yang dinilai saat proses akreditasi

PENGERTIAN AKREDITASI RS Akreditasi Rumah Sakit adalah : suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada RS karena telah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan (DEPKES). suatu pengakuan publik melalui suatu badan nasional akreditasi rumah sakit atas prestasi RS dalam memenuhi standar akreditasi yang dibuktikan melalui suatu asesment pakar sebaya (peer) eksternal yang independen

TUJUAN AKREDITASI RS UMUM Meningkatkan mutu layanan RS KHUSUS Memberikan jaminan, kepuasan dan perlindungan masyarakat Memberikan pengakuan kepada RS yang telah menerapkan standar pelayanan RS Menciptakan lingkungan intern RS yang kondusif untuk penyembuhan dan pengobatan termasuk peningkatan dan pencegahan sesuai standar struktur, proses dan hasil

DASAR HUKUM AKREDITASI RS Undang-undang 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal 59 menegaskan bahwa peningkatan mutu sarkes perlu diperhatikan Permenkes no. 159b/88 tentang RS, pasal 26 mengatur tentang akreditasi RS SK Menkes 436/93 menyatakan berlakunya standar yan RS & standar yangmed SK Menkes 1333/ Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan RS SK Menkes tahun 2004 tentang Komisi Akreditasi RS (KARS)

ALASAN AKREDITASI RS Komitmen ASEAN  Inter country meeting di Bangkok, 1998 Komitmen Global  Chicago APEC conference di Chicago, 2002 Komitmen Nasional  Pelayanan medik prima

Hubungan : STANDAR – AKREDITASI – MUTU MUTU STANDAR 100% RS “A”   Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. SA Survei AKREDITASI : Menilai pemenuhan RS terhadap standar, mengunakan INSTRUMEN instrumen

Akreditasi Mutu RS Struktur Proses Outcome Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed.

STRUKTUR Refers to : physical facilities, organizational structure, finances, staffing, equipment and supplies, policies, programs and qualifications of personnel i.e. resources, inputs or frameworks

PROSES Refers to : the actual operations of the organization, department or service and how staff provide care or service to clients / customers

OUTCOME Refers to :the end results or achievements in health care they include: changes in patient health states, changes in Knowledge and behaviour potentially impacting on future health states, and satisfaction with health care (expressed as opinion or inferred behaviour) Reference: “The Role of Outcomes in Quality Assessment and Assurance”. Avedis Donabedian, QRB, November 1992 It can also include: decreased costs, decreased rework, less 'down-time', increased staff satisfaction.

KOMPONEN AKREDITASI Standar : Kerangka utk menyiapkan yan yg bermutu Self Assessment Alat u. melakukan monitoring kinerja & pencapaian Indikator mutu RS Survei akreditasi Peer review utk memberikan feedback performance organisasi Review paska survei Komisi Akreditasi RS Org fungs yg diberi tgs Dirjen yanmed utk melak akreditasi Dirjen Yanmed Mengesahkan status akreditasi RS

STANDAR Ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu Merupakan kerangka untuk menyiapkan pelayanan yg bermutu Merupakan acuan dalam menyusun instrumen akreditasi FOCUS  Structure, process, outcome LEVEL  Minimum VS desirable SCOPE  * Organization * Wide VS service specific FRAMEWORK  - Client - focussed - Quality improvement.

STANDAR KEGIATAN PELAYANAN Falsafah & tujuan, Administrasi & pengelolaan, Staf & pimpinan, Fasilitas & Peralatan, Kebijakan & Prosedur, Pengembangan staf & program pendidikan, Evaluasi & pengendalian mutu

Standar Pelayanan RS 1. Administrasi & manajemen 2. Pelayanan Medis 3. Pelayanan Gawat Darurat 4. Pelayanan Keperawatan 5. Rekam Medis 6. Pelayanan Radiologi 7. Pelayanan Laboratorium 8. Kamar Operasi 9. Pelayanan Farmasi 10. K-3=Kesel Krj,kebkran, Kwspdaan Bencana 11. Perinatal Resiko Tinggi 12. Pengendalian Infeksi 13. Pelayanan Anestesi 14. Rehabilitasi Medis 15. Pelayanaan Gizi 16. Pelayanan Intensif 17. Sterilisasi sentral 18. Pemeliharaan Sarana 19. Pelayanan lain 20. Perpustakaan

SURVEI AKREDITASI RS 16 Pelayanan 12 Pelayanan 5 Pelayanan Admin & manaj Yanmed G.D Keperawatan Rekam Medis Kamar Operasi Laboratorium Radiologi Yan Risti Dal.infeksi Farmasi K-3 Rehab. Medis Yan intensif Yan gizi Yan darah 12 Pelayanan Admin & manaj Yanmed G.D Keperawatan Rekam Medis Kamar Operasi Laboratorium Radiologi Yan Risti Dal.infeksi Farmasi K-3 5 Pelayanan Admin & manaj Yanmed G.D Keperawatan Rekam Medis Dr.Luwiarsih

Akreditasi lengkap tidak 20 yan tetapi 16 yan oleh karena : Sterilisasi sentral dimasukan ke dalam instrumen pengendalian infeksi Pemeliharaan sarana dimasukan ke dalam instrumen administrasi & manajemen Perpustakaan dimasukkan ke dalam instrumen administrasi & manajemen Pelayanan anestesi dimasukkan ke dalam instrumen pelayanan intensif & kamar operasi

Self Assessment Merupakan upaya RS utk melakukan penilaian diri sendiri dgn menggunakan instrumen akreditasi RS Tujuan adalah untuk membudayakan RS melakukan internal audit Self assessment dilakukan oleh Tim akreditasi RS & pokja-2 sesuai bidang pelayanan yang menjadi kewenangannya Self assessment dilakukan pra dan paska akreditasi

Instrumen Akreditasi RS (Self Assessment) Disusun dengan mengacu pada standar pelayanan RS Skoring 0 - 5 Dilengkapi dengan Difinisi Operasional (DO), Cara pembuktian (CP) yang meliputi Dokumentasi, Observasi & Wawancara Dipergunakan untuk semua jenis RS, tidak membedakan jenis RS & kelas RS Secara berkala dilakukan revisi (3 tahun)  revisi terakhir th 2006 (dlm proses penyelesaian)

INDIKATOR MUTU U.AKREDITASI RS Angka pasien dng dekubitus Angka ketidaklengkapan pengisian RM Angka kejadian infeksi dng jarum infus Angka keterlambatan yan pertama GD Angka infeksi luka operasi Angka perawatan ulang Alos pra bedah Angka kematian di OK Angka kematian di UGD (tdk termasuk DOA) Angka infeksi RS per ruangan

shifa lilywi