MATA KULIAH. WAWASAN NUSANTARA (WASANTARA) PPS UGM PROGRAM STUDI TANNAS MATA KULIAH. WAWASAN NUSANTARA (WASANTARA) VIDE SURAT PENGELOLA PPS TANNAS UGM NO :43/SPs/PKN/2010 tanggal 02 September 2010
Jadwal kuliah Tgl 01 Okt 2010 pertemuan I - Introduksi Wawasan, Wawasan Nasional, Nasionalisme Tgl 15 Okt 2010 pertemuan II Landasan Pemikiran Wasantara Tgl 29 Okt 2010 pertemuan III Konsep Dasar Wasantara Tgl 12 Nop 2010 pertemuan IV Perjuangan penegakan Wasantara, Ujian tengah semester/take home test Tgl 19 Nop 2010 pertemuan V Potensi Kerawanan Wasantara Tgl 12 Des 2010 pertemuan VI Dinamika Wasantara Tgl 19 Des 2010 pertemuan VII Review dan Ujian akhir Semester Catatan Jadwal waktu diatas bersifat tentative, perubahan akan diinformasikan sedini mugkin
SESIE I MEMAHAMI WAWASAN WAWASAN NASIONAL NASIONALISME
WAWASAN NUSANTARA (WASANTARA) APA MAKNA HAKIKI WAWASAN APA MAKNA HAKIKI NUSANTARA APA MAKNA HAKIKI WAWASAN NUSANTARA APA KORELASINYA DENGAN WAWASAN NASIONAL
WAWASAN WAWASAN KEBANGSAAN WAWASAN NASIONAL WAWASAN NUSANTARA APA KORELASINYA
AWAS,WAWAS---LIHAT,PANDANG,TINJAU SECARA TAJAM/FOKUS, TERMINOLOGI WAWASAN AWAS,WAWAS---LIHAT,PANDANG,TINJAU SECARA TAJAM/FOKUS, TANGGAP, KERAHKAN PANCA INDERA& SEGENAP PUAN, PEDULI, AWARE, SIKAP TANGGAP WAWASAN SIKAP,PANDANGAN, OVER VIEW, CARA PANDANG MENYELURUH (DR TITIK TINJAU STRATEGIS), VISI/VISION
FAHAM KEBANGSAAN NASIONALISME WAWASAN KEBANGSAAN RASA KEBANGSAAN FAHAM KEBANGSAAN NASIONALISME SEMANGAT KEBANGSAAN BELA BANGSA SCR CERDAS NASIONALISME
Asal Kata Nasionalisme Natio (Latin) yang berarti “saya lahir” (Guido Zernatto, 1944) Asemblee Nationale dipakai oleh Parlemen Perancis pasca Revolusi Perancis abad 18. Sejak saat itu nation digunakan untuk menyebut penduduk yang tinggal disuatu negara dan menyatakan menegara (hidup bermasyarakat,berbangsa dan bernegara
Raison d’ etre "kebenaran politik" (political legitimacy). Nasionalisme paham menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") mewujudkan identitas bersama untuk sekelompok manusia. Raison d’ etre "kebenaran politik" (political legitimacy). Teori romantisme "identitas budaya", kebenaran politik kehendak rakyat, atau gabungan keduamya.
NASIONALISME Persepsi identitas seseorang terhadap suatu kolektifitas politik yang terorganisasi secara teritorial. Lambang nasionalisme adalah makna kedaerahan yang dimanifestasikan melalui cinta seseorang terhadap tanah air, dan juga kekhawatiran pada “ancaman musuh” (real atau imajiner, immediate atau future ) thd keamanan negara bangsa tsb Nasionalisme dapat dianalisis secara subyektif dan obyektif. Nasionalisme terkait erat dgn teritori dan bangsanya
RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA ( Nation state/NS) MAKNA NASIONALISME : POLA PIKIR,POLA SIKAP, POLA TINDAK MENAMPILKAN CITRA KESETIAAN TERTINGGI SESEORANG DIBERIKAN KEPADA NEGARA DAN BANGSANYA. MAKNA PATRIOTISME : RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA ( Nation state/NS) Elemennya rakyat, wilayah,pemerintahan,konstitusi dan pengakuan dunia internasional
DISATUKAN ATAS DASAR KEHENDAK MENEGARA NATION SATUAN KOMUNITAS TERBESAR DITANDAI DENGAN KESATUAN BUDAYA SATUAN POPULASI DIIKAT OLEH KESATUAN NEGARA (STATE MERUJUK PADA TERITORI) VARIAN BANGSA DISATUKAN ATAS DASAR KEHENDAK MENEGARA BANYAK ETNIK BANYAK SUKU (TRIBES) BANYAK BUDAYA LOKAL NEGARA BANGSA/NATION STATE
Bennedict Anderson, 1991 nasionalisme ide atas komunitas yang dibayangkan imagined communities menjadi referensi identitas sosial imajinasi kolektif dalam membangun batas antara kita dan mereka, dikonstruksi secara budaya bukan semata-mata fabrikasi ideologis dari kelompok dominan.
BUDAYA YANG DIANUT BRSAMA KPTINGAN KEBENARAN POLITIK ETNISITAS INTEGRASI RAS, BUDAYA BUDAYA YANG DIANUT BRSAMA M BENTUK UNIT POLITIK DEMOKRATIS KESAMAAN AGAMA NAS ROMANTIK MS. DEPAN NAS. SIPIL NASIB NAS. ETNIK KEHENDAK UNTUK BERBANGSA BERNEGARA INDIVIDU MASYARAKAT NA SI O NAL ISME NAS. BUDAYA NAS. KENEGARA AN NAS. AGAMA KONTRAK SOSIAL IMMAGINED COMMUNITY
SIKAP YANG SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. SETIA MEMAKAI PRODUKSI DALAM NEGERI. RELA BERKORBAN DEMI BANGSA DAN NEGARA. BANGGA SEBAGAI BANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA.
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN NEGARA DAN BANGSA DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI atau GOLONGAN MENJAGA NAMA BAIK BANGSA DAN NEGARA. BERPRESTASI DALAM BERBAGAI BIDANG UNTUK MENGHARUMKAN NAMA BANGSA DAN NEGARA. SETIA KEPADA BANGSA DAN NEGARA TERUTAMA DALAM MENGHADAPI MASUKNYA DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI KE INDONESIA .
SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME : EGOISME : Sikap mementingkan diri sendiri. EKSTRIMISME : Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan pribadi. TERORISME : Tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan, keresahan dan suasana tidak aman dalam masyarakat.
SIKAP YANG TIDAK SESUAI DENGAN NASIONALISME DAN PATRIOTISME SEKTARIANISME-PAROCHALIANISME sikap mementingkan daerah, suku, agama ,ras ,antar golongan sendiri . SEPARATISME : Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI PROVINCIONALISME : Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak mempedulikan kepentingan propinsi lain.
NEGARA–BANGSA Nasionalisme, Pluralisme Etnis, Kepentingan Nasional, Kekuatan Nasional
NEGARA–BANGSA /NATION STATE Istilah “bangsa” dan “negara” secara konseptual berbeda, tetapi seringkali digunakan bergantian untuk maksud yang sama. Bangsa: konsep yang mengartikan identitas etnik dan kultur yang sama yang dimiliki orang-orang tertentu. Negara: unit politik yang didefinisikan menurut teritorial, populasi, dan otonomi pemerintah yang secara efektif mengontrol wilayah dan penghuninya tanpa menghiraukan homogenitas etnik.
NEGARA–BANGSA Negara jurisdiksi politik dan hukum dalam bentuk kewarganegaraan, Bangsa hubungan emosional melalui identitas kultural. Negara dan bangsa tidak selalu memiliki kultur maupun batas-batas teritorial yang sama. “Nation-state” atau “negara-bangsa” digunakan ilmuwan sosial untuk mengartikan tahap-tahap pembauran atau perpaduan yang mungkin terjadi antara batas-batas kultur dan politik dalam kesinambungan kontrol politik yang dilakukan oleh suatu otoritas sentral dalam suatu wilayah tertentu beserta penghuninya.
PLURALISME ETNIS Secara etnis, negara-bangsa bisa bersifat homogen atau heterogen. Namun, sebagian besar bersifat heterogen. Termasuk dalam kategori heterogen ini adalah sejumlah kelompok etnik yang memiliki rasa kebangsaan yang diaktualisasikan atau yang baru tumbuh. Hanya sekitar 9% negara di dunia yang bisa dikategorikan homogen secara etnis. Terdapat disparitas yang besar antara batas-batas etnis dan batas-batas politik di seluruh dunia.