PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Budaya politik di indonesia
Advertisements

Disadur dari berbagai sumber
WARGA NEGARA DAN PARTISIPASI POLITIK
BAB 3 JATI DIRI SERTA SITEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PGRI
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
Komponen-Komponen Pendidikan
Komponen-Komponen Pendidikan
Filsafat Pancasila.
Ciri-Ciri Organisasi:
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS :
WAWASAN NUSANTARA Oleh : Aditya Hendra Moh. Khoirul Anwar
KULIAH I Latar belakang : PKN
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
NILAI KEJUANGAN PANGSAR SOEDIRMAN
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
WAWASAN NUSANTARA.
Kurikulum PKN dan Agama
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
NAMA KELOMPOK : Okti Panca Istihanah Ola Desilia Puji Ananda
NILAI DAN PRINSIP Nilai-nilai 1945
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
Aspek Strategis Perencanaan Pembangunan Nasional
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
PERTEMUAN 14 PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
dalam konteks ketatanegaraan Negara RI
Pancasila sebagai Ideologi terbuka
2. Pengaruh Aspek Politik
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
Tujuan dan Fungsi Partai Politik
Pertemuan I Pendahuluan Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si.
APA YG DIMAKSUD DENGAN DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN?
STRUKTUR, FUNGSI DAN TUGAS PENGURUS OSIS
BIMBINGAN KONSELING.
PDGK4201 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS dan Mata Pelajaran Lain   Pertemuan Ketiga.
WUJUD KETAHANAN NASIONAL
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
Visi dan Misi PKN.
PARTAI POLITIK (Kelas B)
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
LANDASAN KURIKULUM.
KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN ATAU KEPENDIDIKAN
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
PERBEDAAN FILSAFAT dan ILMU PENDIDIKAN
TUJUAN DAN MATERI PKN Pertemuan Ke-13 Nurul Febrianti, M.Pd.
DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN
PARTAI POLITIK.
Hakikat Manusia 9/16/ :07 PM.
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
PEMBELAJARAN PKn di SD MODUL 3
Pendidikan Kewarganegaraan
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
pancasila PANCASILA SEBAGAI KERANGKA BERPIKIR
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. Menggali sumber sosiologis & politis tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia Membangun argumen tentang dinamika.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. KONTRAK BELAJAR Perkuliahan / Kehadiran : 30% Tugas / Quiz : 35% UTS : 15% UAS : 20% 2.
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
Transcript presentasi:

PENDIDIKAN POLITIK (KE-PGRI-AN). Drs. Sigit widiatmoko, M.Pd.

Bagaimanakah Arah Pendidikan tinggi ? 1. PT sebagai pusat pengembangan IPTEK, serta pusat kegiatan penelitian sesuai dengan kebutuhan pembangunan masa sekarang dan masa datang, Mendidik mahasiswa agar mampu menguasai IPTEK, berjiwa penuh pengabdian, memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara dalam rangka melaksanakan Tri Darma PT. 2. Mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai masyarakat ilmiah yang berbudaya, bermoral Pancasila dan berkepribadian Indonesia. 3.

Pemahaman Sejarah Historia Vitae Magistra. History is make man wise. History is live teacher. History is miror.

Tujuan Pendidikan yang dicapai COGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTORIK Tujuan Pendidikan yang dicapai

Media/ model Isi/ Kurikulum Sumber/ Sarana Tujuan Guru Metode IQ Minat Bakat Kebiasaan Motivasi INSRUMENTAL INPUT RAW INPUT Kognitif PROSES OUTPUT afektif Psikomotor Kesiapan ENVIRONMENTAL INPUT Kematangan Fisik Sosial Budaya 5

PENDIDIKAN Ke-PGRI-an Bagian integral Pend. Nasional. Arah – sejalan cita-cita bangsa. (mencerdaskan kehidupan bangsa) Pend. Ke-PGRI-an – pend. Nilai, norma, sikap, tingkah laku bangsa. Istilah pertama – GBHN 1978/1983.

GBHN Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, meningkatkan budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air , agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Bagaimanakah pengertian Ke-PGRI-an ?

Pengertian Ke-PGRI-an. Ke-PGRI-an lebih ditingkatkan agar rakyat sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, shg ikut scr aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, pewarisan/ Ke-PGRI-an– suatu pembentukan, pewarisan/.sosialisasi nilai-nilai dalam rangkan pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga merupakan suatu sarana bagi generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap,norma-norma serta keyakinan politik kepada generasi berikutnya

Simpulan : Jadi ke-PGRI-an dipandang sebagai suatu pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan sikap dan tingkah laku politik dan juga merupakan suatu sarana bagi suatu generasi untuk mengajarkan dan meneruskan sikap-sikap, norma-norma serta keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

Pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai Ke-PGRI-an Pembentukan, pewarisan atau sosialisasi nilai-nilai Sikap-sikap, norma-norma dan keyakinan-keyakinan politik Pembentukan sikap dan tingkah laku Generasi Muda

Bagaimana Sosialisasi Politik itu dijalankan ? : 1. Jalur Keluarga : life long education. 2. Jalur kepemudaan : melalui Organisasi-organisasi pemuda. 3. Jalur Formal : kegiatan ekstra kurikuler disekolah. 4. Jalur Masyarakat : Organisasi kemasyarakatan. 5. Jalur Pemerintah : Peraturan-peraturan pemerintah

Comparative polities to day Sosialisasi politik 1. Keluarga, 2. Sekolah. 3. Kelompok bergaul/bermain. 4. Pekerjaan. 5. Media masa. 6. Kontak politik langsung. Gabriel A Almond Comparative polities to day

Bagaimanakah keberhasilan Pendidikan politik ?

Sosialisasi politik dapat membentuk dan mewariskan kebudayaan politik suatu bangsa atau memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dengan jalan meneruskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya serta dapat pula mengubah kebudayaan politik suatu bangsa. Gabriel A Almond

Dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan. Keluasan dan kedalaman pengertian yang dimiliki mereka dan pada sifat serta corak partisipasi mereka dalam kehidupan politik sehari-hari. dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan. dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan. dilihat pada kualitas pamahaman masyarakat terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam sistem politik ideal yang dicita-citakan. Dr. Alfian

Keberhasilan Ke-PGRI-an Terwariskannya kebudayaan politik bangsa. Terpeliharakannya kebudayaan politik bangsa. Meningkatnya kualitas masyarakat terhadap politik ideal yang dicitakan.

Implementasinya Penetapan dan pemantapan Pancasila sebagai satu-satunya azas bagi semua kekuatan politik dan organisasi kemasyarakatan, maka diharapkan bahwa orientasi, sikap dan tingkah laku politik bangsa Indonesia akan lebih matang dan dewasa.

Bagaimana Pembangunan politik? HADAPI HIDUP DENGAN TERSENYUM

Pembangunan politik Hakikatnya adalah usaha suatu masyarakat dalam mencari, memelihara dan mengembangkan suatu sistem politik yang sesuai dengan cita-cita masyarakat yang bersangkutan. Gerak ke arah cita-cita itu tercapai memerlukan suatu proses transformasi struktural maupun transformasi budaya politik dari generasi ke generasi.

Dalam proses pembangunan Politik/diri itu sering kali menjumpai hambatan atau bahkan menyimpang dari arah cita-cita semula.

Proses pembangunan politik di Indonesia dipengaruhi : 1. Dimensi politik dalam pembangunan nasional, 2. Mekanisme dan proses politik, 3. Peranan ABRI dalam pembangunan politik, 4. Masalah kepemimpinan dalam politik. 5. Masalah Pancasila dan proses transformasi budaya politik.

Bagaimanakah pengembangan diri ?

History Orientasi tujuan hidup TUJUAN Proses HASIL Faktor internt Faktor eksternt HASIL

KE ATAS INDIVIDU KE LUAR KEDALAM Apa yg dikembangkan dalam Orientasi tujuan hidup KE ATAS INDIVIDU KE LUAR KEDALAM

Maksud, Tujuan, ciri dan perlunya pendidikan Ke-PGRI-an.

Maksud Pendidikan Politik Memberikan pedoman kepada Generasi muda Indonesia guna meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa Indonesia.

Tujuan Pendidikan politik Menciptakan generasi muda Indonesia yang sadar akan kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 sebagai salah satu usaha untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

Ciri dan watak kepribadiannya Sadar akan hak dan kewajibannya. Taat pada hukum dan UUD. Disiplin pribadi, sosial dan Nasional. Berpandangan jauh kedepan. Mendukung kehidupan Nasional. 6. Aktif dan Kreatif dalam kehidupan berbangsa. 7. Aktif mengalang persatuan & kesatuan 8. Sadar akan pemeliharaan lingkungan hidup. 9. Mampu melakukan penilaianthd nilai yang bersumber di luar Pancasila & UUD 1945.

Mahasiswa adalah generasi muda yang terdidik, yang memiliki karakter yang khas sesuai bidangnya dan berfungsi sebagai pengisi pembangunan bangsa dan negara. sebagai bagian dari generasi muda dengan sifat-sifat khas yang dimilikinya, pada prinsipnya mempunyai fungsi-fungsi tertentu, terutama, yang berkaitan dengan perkembangan kelangsungan hidup bangsa. Ia berfungsi sebagai penerus, pengemban, tulang punggung bangsa, pengisi pembangunan dan pelestari nilai serta cita-cita bangsa.

Penerus artinya GM sebagai penerus/melanjutkan pembangunan bangsa, Pengemban artinya Gm dengan Kemampuanya sebagai pembawa amanat pembanguan bangsa, Tulang punggung bangsa artinya Gm merupakan Kekuatan pembangunan bangsa, Pengisi pembangunan artinya GM merupakan pengisi pembangunan Masa depan krn masa depan milik GM. Pelestari nilai dan cita-cita artinya Gm merupakan pewaris nilai dan yang Melanjutkan cita-cita yg diharapkan bangsa.

MASALAH GENERASI MUDA : Sosio politik. Sosio Budaya, Sosio Ekonomi, Sosio Psikologis.

Masalah yang sedang dihadapi oleh generasi muda pada hakikatnya adalah juga kepentingan Nasional. Pendidikan politik merupakan bagian pembangunan nasional dan sebagai salah satu perwujudan usaha untuk menunjang tercapainya stabilitas nasional.

PERLUNYA PENDIDIKAN POL Pendidikan politik pada dasarnya berlangsung secara alamiah dalam masyarakat dan dilakukan oleh organisasi sosial politik, keluarga atau pribadi. Pendidikan politik secara sendiri-sendiri dari berbagai aspirasi politik yang berbeda, bahkan saling bertentangan, dan akhirnya membahayakan bangsa

Perlunya pendidikan politik yang diusahakan secara sadar dan berencana, bersumber dari aspirasi yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri dan yang telah disepakati secara nasional.

Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa. Pendidikan politik yang dilakukan secara sadar dan berencana ini menjadi lebih penting lagi apabila dikaitkan dengan berbagai peristiwa pada masa lalu, berdasarkan sejarah bangsa Indonesia

Pendidikan politik yang demikian jelas akan menunjang terpeliharanya stabilitas nasional dan memperlancar usaha pencapaian cita-cita bangsa.

LANDASAN POKOK Ke – PGRI - an. Landasan pokok yang dipergunakan dalam melaksanakan pendidikan Ke-PGRI-an ialah landasan yang pada prinsipnya telah mendasari kehidupan nasional bangsa Indonesia.

Landasan pokok Ke-PGRI-an ialah : Idiil : Pancasila Konstitusional : UUD’45 Operasional : GBHN Historis : Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 Sumpah Pemuda Proklamasi

LANDASAN HISTORIS MEMILIKI ARTI. Inspiratif perjuangan. Cermin berkarya. Semangat/Heroik. Perenungan. Secara potensial maupun secara nyata merupakan dasar untuk mewujudkan terutama yang berkaiatan dengan sikap patriotisme, nasionalisme serta idealisme.

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN Dalam Ke-PGRI-an. 1. Jumlah manusia Indonesia 2. Kondisi obyektif. 3. Iklim dan dinamika kehidupan politik bangsa. 4. Partisipasi yang semakin besar dari masyarakat

FAKTOR PENUNJANG Keanekaragaman bangsa Indonesia, baik etnis, budaya maupun agama, disamping kenyataan lain, yaitu kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan palau yang besar dan kecil. Tingkat ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta taraf ekonomi bangsa yang masih berada dalam taraf perkembangan Meluasnya jaringan perhubungan dunia dewasa ini, yang mengharuskan bangsa Indonesia selalu berada di dalam segala bidang perkembangan dunia

FAKTOR YANG PERLU DIKEMBANGKAN Sikap keterbukaan dalam politik antara pemerintah dan masyarakat. Pengembangan lembaga politik, dan pemerintahan. Institusionalisasi lembaga politik dan pemerintahan dalam rangka menampung dan mewujudkan kehendak masyarakat Keterbukaan masyarakat terhadap gerak sosial ekonomi vertikal dan horisontal. Keteladanan para pemuka masyarakat dan kepemimpinan nasional. Perasaan ikut memiliki program pendidikan ini pada generasi muda.

APAKAH POLITIK ITU? Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia memakai psikologi untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.

Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam perubahan itu. (A. Hoogerwerf, 1985)

Masalah-masalah yang mempengaruhi pemikiran politik pada dewasa ini antara lain adalah pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya.

Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam perubahan itu.

Masalah-masalah yang menantang pemikiran pada dewasa ini antara lain adalah pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir dan lain sebagainya. Dilema-dilema ini tidak hanya menguji kemampuan berpikir rasional saja, tetapi juga menuntut agar pemikiran semacam itu menjadi lebih tanggap dan lebih seksama dimasa sebelumnya. Dan ilmu politik meramalkan akibat-akibat dari perubahan itu.

APAKAH POLITIK ITU? Inti politik adalah “kebijakan” yaitu suatu usaha manusia untuk tidak hanya menyesuaikan diri secara pasif terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungannya, melainkan secari aktif mengadakan, menghalangi, memperlambat, mempercepat, mengendalikan atau merubah arah dalam perubahan itu.

Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi Ilmu politik memanfaatkan teori ekonomi. Ilmu politik memperhatikan ilmu sejarah. Ia memakai psikologi untuk memahami mengapa orang percaya dan bertindak sebagaimana yang dilakukannya. Tetapi ilmu politik tetap memelihara ciri-ciri dan azas-azasnya sendiri sebagai ilmu.

Masalah yang mempengaruhi pemikiran politik : pertumbuhan penduduk, tansformasi masyarakat industri, meningkatkan ketegangan antara bangsa-bangsa miskin dan kaya, meluasnya masalah-masalah yang semula terbatas pada negara tertentu, meruncingnya perubahan-perubahan kelas, urbanisasi secara besar-besaran, teknologi informasi baru, penyebarluasan persenjataan nuklir

Dasar pemikiran ilmu politik adalah tujuan dan prioritas moral secara timbal balik serta kemampuan manusia untuk memahami masalah-masalah bersama sambil bergabung dan bekerjasama untuk mencapai keberhasilan.

PARTAI POLITIK Etimologis kata “partai” berasal dari bahasa latin “pars” yeng berarti “bagian”.

Sigmund Neumann : Partai Politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada pengendalian kekuasaan pemerintah dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.

Huszar dan Stevenson : Partai politik ialah sekelompok orang yang terorganisasikan serta berusaha untuk mengendalikan pemerintah agar dapat melaksanakan program-program dan menempatkan/mendudukan anggota-anggota dalam jabatan pemerintahan.

Komponen pengertian partai politik sebagai berikut : Sekelompok warga negara yang terorganisasikan, 2. Mempunyai cita-cita, tujuan dan orientasi yang sama, 3. Merebut dukungan rakyat untuk memperoleh kekuasaan pemerintahan. 4. Untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, 5. Menempatkan anggotanya dalam jabatan pemerintahan, 6. Cara memperoleh kekuasaan dengan jalan konstitusional atau instituasional.

BAGAIMANAKAH FUNGSI PARTAI POLITIK ?

1. Partai Politik sebagai sarana komunikasi politik : Partai politik bertindak sebagai penghubung antara pihak yang memerintah dan pihak yang diperintah, yaitu menampung arus informasi dari masyarakat disalurkan ke pihak penguasa dan sebaliknya informasi yang berasal dari penguasa kepada masyarakat.

2. PartaiPolitik sebagai sarana artikulasi dan agregasi kepentingan : Partai politik mempunyai fungsi menyalurkan berbagai macam pendapat, aspirasi dan tuntutan masyarakat. Proses untuk mengolah, merumuskan dan akhirnya menyalurkan pendapat, aspirasi atau tuntutan itu kepada pemerintah dalam bentuk atau tuntutan dinamakan “artikulasi Kepentingan”.

3. Partai Politik sebagai sarana sosialisasi politik: Disamping menanamkan ideologi partai kepada pendukungnya, maka partai politik harus pula menyampaikan atau mengajarkan nilai-nilai dan keyakinan politik yang berlaku di negaranya. Partai politik juga harus mendidik masyarakat agar mempunyai kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Proses penyampaian ini dinamakan “sosialisasi politik”.

4. Partai Politik sebagai sarana rekrutmen politik : Partai politik berusaha untuk menarik warga negara menjadi anggota partai yang berarti memperluas partisipasi warga negara dalam kehidupan bidang politik. Rekrutmen politik merupakan salah satu cara untuk menyeleksi anggota-anggota partai yang berbakat untuk dipersiapkan menjadi calon-calon pemimpin

5. Partai Politik sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan : Partai politik disebut sebagai sarana pembuatan kebijaksanaan apabila partai yang bersangkutan merupakan mayoritas dalam badan perwakilan atau memegang pemerintahan.

Partai Politik sebagai sarana pengatur konflik : Dinegara yang menganut faham demokrasi, perbedaan pendapat dan persaingan adalah merupakan suatu hal yang wajar, adanya perbedaan pendapat dan persaingan itu seringkali juga timbul konflik atau pertentangan, maka partai politik berfungsi sebagai sarana pengatur konflik, guna mencari konsensus/kesepakatan politik.