Nama Kelompok : Anggun Lia Jenysania. T ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKOOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
Advertisements

PROBLEMATIK EKONOMI Pertemuan 2.
SOSIOLOGI KETENAGAKERJAAN.
Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
PENGANTAR ILMU EKONOMI
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
Proses pembangunan Ekonomi dengan Kelebihan tenaga Kerja
PERTANIAN DALAM TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI: MASHAB EKONOMI KLASIK DAN MASHAB EKONOMI DUALISTIK Oleh Yonariza.
Lima Debat Selama Kebijakan Makroekonomi
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Keseimbangan Empat Sektor
PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
STIE DEWANTARA ASPEK EKONOMI & SOSIAL Studi Kelayakan Bisnis, Sesi 8.
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
MODUL STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pertumbuhan Ekonomi II
Pertumbuhan Ekonomi II
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Garapan Drs. Puji Suharjoko
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
Grassroot Approach considering local context
Tugas Ekonomi Pendapatan Nasional dan Inflasi
INFLASI.
Tahap-Tahap Pertumbuhan Pembangunan
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
PENGANTAR ILMU EKONOMI INFLASI DAN DEFLASI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Grassroot Approach considering local context
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
Teori Ekonomi Klasik dan Keynes
EKONOMI PEMBANGUNAN 1. Apakah sesungguhnya arti pembangunan itu ? 2. Apakah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional ? 3. Manakah teori.
PEMBANGUNAN EKONOMI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
OLEH : KELOMPOK 8 AHMAD FARID RIFA’I ( ) RIFDAH SILFANAH MUKHLISH ( ) RUSDI ( ) NURUL AINI ( )
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Model Pertumbuhan Feldman-mahalanobis
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
. PREPARED BY : H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
PENGERAHAN MODAL UNTUK PEMBANGUNAN
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
Alamat : Banjaran Rt 06 Rw 03 Taman
. PREPARED BY : Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
Teori Tahap Linear.
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
(Makroekonomi) Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
3/23/ Model Pembangunan Ekonomi Dosen: Dr. Sri Endang Kornita, SE, MSi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Pekanbaru 2018.
TEORI EKONOMI MAKRO Bab I Pendahuluan
Kebijakan Pembentukan Modal
Transcript presentasi:

Nama Kelompok : Anggun Lia Jenysania. T (150231100058) Indah Yuni Astutik (150231100076) Rohmad Priyanto (150231100080) Riza Fitriana Dewi (120231100023)

Penawaran Buruh yang Tidak Terbatas TEORI LEWIS Sir william arthur lewis (23 januari 1915 – 15 juni 1991) Lahir di castries, saint lucia Sebagai pemenang ” the nobel memorial prize in economics.” Pada tahun 1979 Penawaran Buruh yang Tidak Terbatas

Ekonomi Dua sektor Professor W.Arthur Lewis Dalam teorinya, Lewis (1954) mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua sektor: sektor tradisional yaitu sektor pertanian subsisten yang surplus tenaga kerja, dan (2) sektor industri perkotaan modern yang tingkat produktivitasnya tinggi dan menjadi penampung transfer tenaga kerja dari sektor tradisional.

Surplus Kapitalis Perkembangan sektor industri menarik tenaga kerja secara tidak terbatas dari sektor pertanian bersedia pindah ke sektor industri karena menerima upah yang lebih tinggi Produktivitas marginal tenaga kerja di sektor industri lebih tinggi dari upah yang mereka terima mengakibatkan terbentuknya surplus sektor industri.

Pembentukan modal tergantung pada surplus kapitalis. Surplus ini diinvestasikan kembali pada aktiva kapitalis baru Pembentukan modal berlangsung dan lebih banyak orang yang diperkerjakan dari sektor subsisten Proses tersebut berlangsung terus menerus sampai rasio buruh-modal naik dan penawaran buruh menjadi tidak elastic Jadi pembentukan modal bergantung pada surplus kapitalis

Gambar.1 Model dua sektor Lewis

Menurut lewis, problem pokok dalam teori pembangunan ekonomi adalah “ memahami” proses bagaimana masyarakat yang sebelumya menabung dan menginvestasikan 4 atau 5 % dari pendapatan nasionalnya atau lebih kecil dari itu, mengubah ke dalam perekonomian dengan tabungan suka rela berkisar 12 atau 15% dari pendapatan nasional atau lebih . Kapitalis Negara/Pemerintah dapat mengakumulasi modal bahkan lebih cepat dibanding kaptalis swasta, karena pengakumulasian modal tidak hanya laba sektor kapitalis tetapi juga apa yang di dapat dari pungutan pajak dari sektor subsisten. kapitalis swasta murni berhubungan erat dengan munculnya kesempatan baru, khususnya sesuatu yang memperluas pasar, yang berkaitan dengan teknologi baru yang meningkatkan produktivitas buruh.

Pembentukan modal melalui kredit bank Modal tidak hanya diciptakan dari laba, akan tetapi juga dapat diciptakan dari kredit bank. Dalam suatu ekonomi terbelakang yang memiliki sumber daya melimpah yang belum di manfaatkan dan kekurangan modal, penciptaaan kredit mempunyai dampak yang sama bagi pembentukan modal , seperti laba. Ia akan meningkatkan output dan lapangan kerja . Namun kenaikan modal melalui kredit bank mengakibatkan kenaikan inflasioner harga pada beberapa waktu.

Inflasioner merupakan gejala sementara : 1.Setalah barang-barang modal mulai memproduksi barang-barang konsumsi harga akan mulai turun. 2.Bilamana tabungan sukarela naik sampai ke tingkat yang sama dengan tingkat investasi yang tertinggi.

Akhir proses pertumbuhan Teori ini menunjukan bahwa : “jika penawaran buruh yang tak terbatas tersedia pada upah riil yang konstan, dan jika suatu bagian dari laba diinvestasikan kembali dalam kapasitas produktif, laba akan tumbuh terus-menerus di banding pendapatan nasional, dan pembentukan modal juga akan tumbuh dibanding dengan pendapatan nasional.

Pada ekonomi terbuka Akumulasi modal dapat diteruskan dengan mendorong imigrasi massal atau dengan mengekspor modal kepada negara yang mempunyai buruh melimpah, akan tetapi di kesampingan oleh lewis sendiri. Imigrasi massal buruh tidak terampil tidaklah mungkin karena negara lain dengan upah yang lebih tinggi tidak akan mengizinkanya. Ekspor modal berarti impor lebih tinggi daripada ekspor dan berarti beban bagi neraca pembayaran

Tingkat upah di sektor kapitalis tidak konstan Teori Lewis dapat diterapkan di negara berkembang yang berpenduduk padat dengan syarat- srayat : Tidak setiap negara terbelakang mempunyai penawaran buruh yang tidak terbatas Tingkat upah di sektor kapitalis tidak konstan Tidak dapat di terapkan jika akumulasi modal bersifat menghemat-buruh Buruh terampil bukanlah kesulitan sementara.

5. Kurangnya usaha dan inisiatif Teori Lewis dapat diterapkan di negara berkembang yang berpenduduk padat dengan syarat- srayat : 5. Kurangnya usaha dan inisiatif 6.Proses multiplikasi tidak berlangsung di negara terbelakang 7. Mengabaikan permintaan total 8. Mobilitas buruh tidaklah mudah 9. Produktivitas marginal buruh tidak nihil

Teori Lewis dapat diterapkan di negara berkembang yang berpenduduk padat dengan syarat- srayat : 10. Produktivitas turun bersama migrasi buruh di sektor pertanian 11. Kelompok berpendapat rendah juga menabung 12. Inflasi tidak membunuh diri sendiri 13. Administrasi pajak yang tidak efesien

Studi Kasus Lewis menganggap di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berlebihan, akan tetapi sebaliknya menghadapi masalah kekurangan modal. Lewis tidak menyangkal bahwa beberapa negara berkembang, misalnya di negara-negara Afrika dan Amerika Latin, terdapat masalah kekurangan tenaga kerja. Akan tetapi di banyak negara berkembang lainnya, seperti misalnya India, Mesir, Jamaika dan negara kita sendiri, terdapat penawaran tenaga kerja yang berlebih-lebihan. Dan juga penerapannya terjadi di Moldova dan Rumania

Moldova mengalami ekonomi kemunduran karena korupsi, hubungan perdagangan tegang dengan Rusia migrasi tenaga kerja intens luar negeriyang semuanya hanya menghambat pertumbuhan ekonomi di negara (CIA, 2011). . Moldova hanya pada tahap awal dari proses ini dan memiliki potensi untuk berkembang selama industri dan bisnis mempertimbangkan fakta bahwa mereka harus menginvestasikan kembali keuntungan mereka ke ibukota bukannya menghabiskan pada keuntungan pribadi. menurut model ini, dalam proses nya ekonomi pembangunan karena masih sangat bergantung pada produksi pertanian, dan pada tingkat lebih rendah, pada sektor industri atau jasa. Rumania, memiliki jumlah penduduk jauh lebih tinggi daripada Moldova. memiliki tingkat kemiskinan yang sangat tinggi dengan perkiraan 25% dari populasi yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2005 (CIA, 2011). PDB Rumania telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kenaikan industry dan sektor jasa dan telah memacu penciptaan kelas menengah. saat ini, sektor industri di Rumania kontribusi 37,6% terhadap PDB dan mempekerjakan 23,2% dari angkatan kerja, sedangkan sektor pertanian hanya memberikan kontribusi 12,2% terhadap PDB.

Teori upaya minimum kritis leibenstein Harvey leibenstein (1922 – february 28, 1994) lahir di ukraina Salah satu kontribusi terhdap perekonomian yaitu konsep of X- effesiensi dan tesis upaya minimum kritis dalam ekonomi pembangunan.

Profesor Harvey Leiberstein mangajukan tesis bahwa negara terbelakang dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang membuat mereka tetap berada di sekitar tingkat keseimbangan pendapatan perkapita yang rendah. Jalan keluar dari kebuntuan ini adalah “upaya minimum kritis” tertentu yang menaikkan pendapatan perkapita pada tingkat dimana pembangunan yang berkesinambungan dapat dipertahankan

Menurut Leiberstein, setiap ekonomi tunduk pada “goncangan” dan “rangsangan”. Goncangan berdampak menurunkan pendapatan perkapita sebelumnya, sementara rangsangan cenderung meningkatkan. Negara tertentu menjadi terbelakang karena jumlah rangsangan terlalu kecil dan jumlah goncangan di dalamnya terlalu besar. Hanya bila faktor-faktor yang dapat meningkatkan pendapatan itu mendapat rangsang yang lebih kuat daripada faktor-faktor yang menurunkan pendapatan, maka minimum kritis itu tercapai dan ekonomi akan berada pada garis pembangunan

pertumbuhan penduduk suatu fungsi dari pendapatan per kapita Jika pendapatan perkapita naik di atas posisi keseimbangan, maka tingkat mortalitas akan turun tanpa adanya penurunan tingkat kesuburan. Akibatnya laju pertumbuhan penduduk meningkat. Jadi, kenaikan pendapatan per kapita cenderung menaikkan laju pertumbuhan penduduk

Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Pendapatan Perkapita Skala disekonomis internal Faktor ini timbul akibat dibaginya faktor produksi Skala disekonomis eksternal Timbul akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di Negara Sedang Berkembang. Skala disekonomis internal Faktor ini timbul akibat dibaginya faktor produksi Skala disekonomis eksternal Timbul akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di Negara Sedang Berkembang. Skala disekonomis internal Faktor ini timbul akibat dibaginya faktor produksi Skala disekonomis eksternal Timbul akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di Negara Sedang Berkembang. Skala disekonomis internal Faktor ini timbul akibat dibaginya faktor produksi Skala disekonomis eksternal Timbul akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di Negara Sedang Berkembang. Skala disekonomis internal Faktor ini timbul akibat dibaginya faktor produksi Skala disekonomis eksternal Timbul akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di Negara Sedang Berkembang. Faktor tersebut adalah : Skala disekonomis internal Faktor ini timbul akibat tak dapat dibaginya faktor produksi. Skala disekonomis eksternal timbul akibat adanya ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan yang ada di Negara Sedang Berkembang. Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Pendapatan Perkapita

dapat di lakukan jika ada dukungan dari kondisi ekonomi yang relevan terhadap kegiatan usaha, sehingga laju kekuatan pendorong berkembang lebih cepat daripada kekuatan penghambat pendapatan. Agen-agen tersebut adalah para pengusaha, investor, penabung, dan innovator. Kegiatan-kegiatan produktif tersebut di nilai mampu menghasilkan kewiraswastaan, peningkatan sumber daya pengetahuan, pengembangan keterampilan produktif masyarakat, serta peningkatan laju tabungan dan investasi. Agen Pertumbuhan Dapat di lakukan jika ada dukungan dari kondisi ekonomi yang relevan terhadap kegiatan usaha Sehingga laju kekuatan pendorong berkembang lebih cepat daripada kekuatan penghambat pendapatan Kegiatan-kegiatan produktif tersebut di nilai mampu menghasilkan kewiraswastaan, peningkatan sumber daya pengetahuan, pengembangan keterampilan produktif masyarakat, serta peningkatan laju tabungan dan investasi. Agen-agen tersebut adalah para pengusaha, investor, penabung, dan innovator

Menurut Leibenstein “apakah agen pertumbuhan itu berkembang atau tidak akan bergantung pada hasil yang diharapkan dari kegiatan seperti itu dan pada rangsangan untuk pengembangan atau penyusutan selanjutnya yang timbul melalui interaksi melalui harapan, kegiatan, dan hasil rangsangan.”

Rangsangan zero-sum yang tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi hanya upaya distributive. Rangsangan positif-sum yang berarti terdapat upaya pengembangan pendapatan nasional. Positif-sum dinilai mampu menghasilkan pembangunan ekonomi. Namun, pengusaha di NSB lebih sering menerapkan zero sum, seperti: • Kegiatan bukan dagang untuk menjamin posisi monopolistic yang lebih besar, kekuatan politik, dan prestise sosial. • Kegiatan dagang yang membawa ke posisi monopolistic yang lebih besar yang tidak menambah sumber-sumber agregat. • Kegiatan spekulatif yang tidak memanfaatkan tabungan, dan tidak memanfaatkan sumber kewirausahaan yang langka. • Kegiatan yang menggunakan tabungan neto, tetapi investasinya hanya mencakup bidang-bidang usaha yang nilai sosial nya nol atau lebih rendah daripada nilai privatnya.

Teori Leibenstein ini juga memiliki kelamahan, di antaranya: Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kematian Penurunan tingkat kelahiran bukan dikarenakan kenaikan pendapatan perkapita. Mengabaikan usaha pemerintah untuk turunkan tingkat kelahiran Tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada 3% tidak menyebabkan lepas landas. Mengabaikan unsur waktu. Hubungan komplek antara pendapatan perkapita dan laju pertumbuhan Dapat diterapkan pada ekonomi tertutup

Studi Kasus Pengalaman jepang menunjukan, negara terbelakang tidak akan mampu menunggu saat pendapatan perkapita naik diatas tingkat minimim kritis sehingga tingkat kelahiran menurun dengan sendirinya, dan juga laju pertumbuhan penduduk yang terjadi lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan. Kenaikan pendapatan perkapita yang terjadi tidak akan berdampak ketika laju pertumbuhan lebih tinggi.Pada situasi seperti itu, negara sebaliknya dapat mengalami peledakan penduduk dengan demikian menciptakan problem lebih besar daripada apa yang dapat selesaikan melalui kenaikan pendapatan.

Daftar pustaka Derick Boyd.2007. W. Arthur Lewis’s Theory of Economic Growth: a Review with 50 years of Foresight. University of East London https://www.scribd.com/doc/33695739/The-Lewis-Theory-of-Development (Diakses pada tanggal 20 november 2011) Piawati, Reno.Strategi Pertumbuhan Dan Pembanguanan Ekonomi.Palangkaraya.Universitas muhammadiyah palangkaraya https://www.academia.edu/5491623/The_Lewis_Growth_Model_-_a_critical_analysis (Diakses pada tanggal 20 november 2011) Jhingan, M.L.2007. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta : Rajawali Press.

Daftar pustaka Puji Iswanto.The Strategy of Growth and Economic Development in Indonesia. Jakarta; Universitas Negeri Jakarta https://indahainunnikmah.files.wordpress.com/2013/06/makalah-strategi-pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi.pdf (Diakses pada tanggal 22 november 2011) Xiaobing Wang,Jenifer Piesse. Economic Development and Surplus Labour:A Critical Review of the Lewis Model. South Africa : University of Stellenbosch https://ideas.repec.org/p/bwp/bwppap/8909.html (Diakses pada tanggal 20 november 2011) http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.%20Endang%20Mulyani,%20M.Si./EKO.%20PEMB%20-%20Teori%20Pembangunan.pdf (Diakses pada tanggal 22 november 2011)