PROLAPSUS UTERI BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2017
PENDAHULUAN Insiden mencapai 40% pada wanita usia diatas 50 tahun. Dilaporkan di Mesir, India, dan Jepang kejadiannya cukup tinggi, sedangkan pada orang Negro Amerika, Indonesia kurang
ANATOMI
Ligamentum penunjang
DEFINISI Prolapsus uteri adalah turunnya uterus kedalam introitus vagina yang diakibatkan oleh kegagalan atau kelemahan dari ligamentum dan jaringan penyokong (fasia). Prolapsus uteri adalah keadaan yang terjadi akibat otot penyangga uterus menjadi kendor sehingga uterus akan turun atau bergeser kebawah dan dapat menonjol keluar dari vagina.
ETIOLOGI Partus yang berulang kali Penurunan kadar estrogen Partus dengan penyulit sehingga menyebabkan partus lama Tekanan intra abdominal yang tinggi Kelainan bawaan
KLASIFIKASI PROLAPSUS UTERUS
SISTEM POPQ (Pelvic Organ Prolapsus Quantification) Enam titik pengukuran (titik Aa, Ba, C, D, Bp dan Ap) Hiatus Genitalis (GH) Badan Perineal (BP) Total Panjang Vagina (TVL)
Kelemahan pada jaringan, otot dan ligamen yang menyokong uterus PATOFISIOLOGI Faktor resiko Kelemahan pada jaringan, otot dan ligamen yang menyokong uterus Prolapsus Uteri
Gejala KLINIS Sesuatu yang turun atau keluar dari liang kemaluan Terasa atau teraba ada benjolan di liang kemaluan Terasa pegal didaerah belakang atau punggung Susah berjalan Perdarahan pervaginam Inkontinensia urin Konstipasi Gangguan bersenggama
Prolaps Uteri Grade III
Prolaps Uteri Grade IV
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN TERAPI KONSERVATIF TERAPI BEDAH OBSERVASI TERAPI KONSERVATIF Latihan otot dasar panggul Pemasangan Pessarium Hormonal Replacement Therapy TERAPI BEDAH Laparoskopi sakrohistropeksi Operasi Manchester Histerektomi vagina Kolpokleisis Transposisi operasi dari Watkins (interposisi operasi dari Wertheim Schauta)
PESSARIUM
CARA PEMASANGAN dan pengeluaran PESSARIUM
PENCEGAHAN Menjaga berat badan dengan merubah gaya hidup Latihan otot dasar panggul ( Kegel Exercise ) Hindari konstipasi Olah raga teratur Berhenti merokok Hindari mengangkat beban berat
KOMPLIKASI Kreatinisasi mukosa vagina dan portio uteri Dekubitus Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli Infertilitas Infeksi saluran kemih Gangguan miksi atau inkontinensia stress
PROGNOSIS Sebagian besar wanita dengan prolapsus uteri ringan tidak mengalami gejala dan tidak butuh pengobatan, meskipun beberapa wanita mungkin membutuhkan pengobatan lagi di masa akan datang untuk prolapsus dinding vagina yang berulang.