Maksimasi Laba dan Penawaran PERTEMUAN VII Maksimasi Laba dan Penawaran
Sifat Perusahaan Karena perusahaan adalah suatu institusi yang kompleks, pendekatan untuk mempelajari perilaku produsen oleh ekonom adalah dengan mengasumsikan bahwa keputusan perusahaan dibuat oleh seorang manajer diktator yang secara rasional mengejar tujuan tertentu, yang biasanya adalah untuk maksimasi laba ekonomis
Marjinalisme Jika perusahaan benar-benar merupakan pemaksimal laba, mereka akan mengambil keputusan dengan cara marjinal. Manajer mencari, misalnya, laba marjinal dari produksi satu tambahan output, atau tambahan laba karena mempekerjakan satu tenaga kerja lagi. Bila laba tambahan dari suatu kegiatan menjadi nol, maka laba akan maksimal.
Keputusan Output Laba ekonomis () didefinisikan sebagai: = R(q) - TC(q) dimana R(q) jumlah pendapatan yang diterima dan TC(q) biaya ekonomis yang dikeluarkan, keduanya tegantung pada tingkat output (q) yang diproduksi. Perusahaan akan memilih jumlah output yang menghasilkan laba ekonomis sebesarbesarnya.
Gambar 1: MR = MC untuk laba maksimal Costs (TC) Revenues (R) Costs, Revenue (a) Output Profits (b) Output q1 q* q2 Profits
Kaidah Pendapatan Marjinal/Biaya Marjinal Tampak pada gambar 1, laba akan maksimum pada tingat output q*. Pada tingkat output dibawah q* kenaikan output akan menyebabkan kenaikan laba, maka perusahaan yang ingin memaksimalkan laba tidak akan pernah berhenti dibawah q*. Kenaikan tingkat output lebih dari q* labanya akan berkurang, jadi perusahaan yang memaksimalkan laba tidak akan berproduksi pada tingkat output lebih dari q*.
Kaidah Pendapatan Marjinal/Biaya Marjinal Pada q* biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal, pendapatan tambahan yang diperoleh karena menjual satu unit tambahan. Guna memaksimalkan laba, perusahaan harus memproduksi tingkat output dimana pendapatan marjinal karena menjual satu unit output tambahan persis sama dengan biaya marjinal memproduksi unit tersebut.
Kaidah Pendapatan Marjinal/Biaya Marjinal Tingkat output yang memaksimalkan laba: Pendapatan Marjinal = Biaya Marjinal atau MR = MC Perusahaan, dimulai pada tingkat output nol, perusahaan dapat terus menambah output selama pendapatan marjinal lebih besar dari biaya marjinal, tetapi jangan diteruskan menambah output jika MR=MC.
Pendapatan Marjinal Pengikut Harga (price taker) perusahaan atau individu yang keputusannya tentang pembelian dan penjualan tidak mempengaruhi harga pasar yang berlaku untuk suatu barang atau jasa. Untuk perusahaan pengikut harga: MR = P.
Pendapatan Marjinal untuk Kurva Permintaan Berkemiringan Menurun Sebuah perusahaan tidak selalu mampu menjual semua yang diinginkannya dengan harga pasar yang berlaku. Jika perusahaan memiliki kurva permintaan akan produk berkemiringan menurun, ia hanya dapat menjual lebih banyak dengan menurunkan harga jualnya. Dalam kasus ini pendapatan marjinal akan lebih rendah daripada harga pasar MR < P.
Pendapatan Marjinal dan Elastisitas Harga Elastisitas permintaan terhadap harga didefinisikan sebagai:
Pendapatan Marjinal dan Elastisitas Harga Jika struktur permintaan sebuah perusahaan adalah inelastis (0 eq,P > -1), Kenaikan harga akan menyebabkan kenaikan total pendapatan. Jika permintaannya elastis (eq,P < -1), Kenaikan harga akan menyebabkan penurunan total pendapatan.
Tabel 1:Hubungan antara MR dan Elastisitas
Pendapatan Marjinal dan Elastisitas Harga Hubungan antara pendapatan marjinal dan elastisitas dapat dirumuskan sebagai berikut: Contoh, jika eq,P < -1 (elastis), persamaan diatas menunjukkan bahwa MR positif.
Pendapatan Marjinal dan Elastisitas Harga Jika permintaan elastis tak terhingga (eq,P = -), MR akan sama dengan harga, karena perusahaan merupakan “price taker”.
Kurva Pendapatan marjinal Adakalanya lebih mudah membayangkan kurva permintaan sebagai suatu kurva pendapatan rata-rata dalam arti bahwa kurva ini memperlihatkan pendapatan per unit. Kurva pendapatan marjinal adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang dijual perusahaan pendapatan tambahan yang diberikan oleh unit terakhir yang terjual. Kurva MR diturunkan dari kurva permintaan.
Kurva Pendapatan marjinal Pada kasus kurva berkemiringan menurun yang biasa, kurva tambahan pendapatan (MR) akan terletak dibawah kurva permintaan karena pada sebarang tingkat output, tambahan pendapatan lebih kecil daripada harga Pada Gambar 2: Untuk output yang lebih besar dari q1, MR negatif.
Gambar 2: Kurva Pendapatan Marjinal yang Terkait dengan Suatu Kurva Permintaan D (AR) q1 Q MR
Pergeseran Permintaan dan Pendapatan Marjinal Karena kurva MR diturunkan dari kurva permintaan, maka jika kurva permintaan bergeser, kurva MR juga bergeser.
Maksimasi Laba Jangka Pendek Ketika keputusan perusahaan tentang output tidak memiliki pengaruh terhadap harga, keinginan perusahaan untuk memaksimalkan laba akan menentukan bahwa perusahaan harus memproduksi output dimana biaya marjinal sama dengan harga. Pada tingkat harga tertentu, P* pada gambar 3, kurva permintaan perusahaan adalah garis horisontal melalui P*.
Gambar 3: Kurva Penawaran Jangka Pendek untuk Perusahaan yang Mengambil harga (Price Taker) SMC SAC P* = MR E q* Q
Maksimasi Laba Jangka Pendek Pada P* = MR, perusahaan memaksimalkan laba dengan memproduksi sebanyak q*, dimana harga sama dengan biaya marjinal jangka pendek. Pada P* laba akan positif jika P > SAC, tetapi pada tingkat harga P***, laba jangka pendek akan negatif. Jika harga sama dengan biaya rata-rata (dan biaya marjinal), laba jangka pendek adalah nol.
Gambar 4: Kurva Penawaran Jangka Pendek untuk Perusahaan yang Mengambil harga (Price Taker) SMC P** SAC P* = MR E A F P*** P1 q1 q*** q* q** Q
Kurva Penawaran Perusahaan dalam Jangka pendek Kurva penawaran perusahaan dalam jangka pendek adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga dan jumlah yang ditawarkan oleh perusahaan dalam jangka pendek. Untuk perusahaan pengikut harga, kurva penawaran adalah bagian berkemiringan positif dari kurva biaya marjinal jangka pendek. Untuk semua tingkat harga, kurva biaya marjinal menunjukkan berapa banyak output perusahaan harus ditawarkan.
Keputusan Penutupan (Shutdown Decision) Untuk tingkat harga yang sangat rendah,perusahaan dapat tidak memproduksi output satupun (Q=0). Ketika dalam proses prduksi masih ada biaya tetap (fixed costs) meskipun tidak ada barang yang diproduksi, maka keputusan produsen tergantung pada biaya variabel jangka pendek.
Keputusan Penutupan (Shutdown Decision) Perusahaan akan optmum untuk q > 0 dimana
Keputusan Penutupan (Shutdown Decision) Harga penutupan (shutdown price) adalah harga dibawah mana perusahaan akan memilih untuk tidak menghasilkan output dalam jangka pendek. Pada gambar 4, P1 adalah harga penutupan. Untuk semua P P1 perusahaan akan mengikuti aturan P = MC, jadi kurva penawaran akan menjadi kurva biaya marjinal jangka pendek.
Keputusan Penutupan (Shutdown Decision) Catatan, perusahaan akan tetap berproduksi jika P < SAC, selama dapat menutup biaya tetap. Demikian juga, jika harga dibawah harga penutupan (P < P1 pada ganbar 4), perusahaan akan menderita kerugian yang lebih kecil jika metutup usaha (0P1)