Pokok-pokok Pemahaman Narkoba

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Social Skills Shared by: Sarjuni.
Advertisements

PSIKOTERAPI UNTUK PENYALAHGUNAAN NAPZA
INTERPERSONAL COMMUNICATION (KOMUNIKASI ANTARPERSONA) PERTEMUAN KE-5 Ami Purnamawati.
Pelayanan yang ditawarkan oleh pekerja sosial dengan individu dan keluarga sifatnya real, nonreal atau kombinasi dari keduanya Bentuk pelayanan pekerjaan.
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KIP / K
Saya belajar,bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya.
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”
Psychological Problem
MEMAHAMI DIRI SENDIRI 2. KOMUNIKASI KONSELING KIP/K
KONSELING DI BIDANG KESEHATAN
Teori-teori Konseling
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
Client-Centered Approach (Carl Rogers)
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
DIRI, KONSEP DIRI, dan PENYESUIAN DIRI
Konsep dan Prinsip Dasar BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK
Pengertian Komunikasi Interpersonal
Kepercayaan Diri.
Konseling Pengertian : Pertemuan secara tatap muka (face to face of relation) antara konselor dengan klien, dan diharapkan klien dapat menentukan keputusan.
Case Work.
Memelihara Kepercayaan Pertemuan 12
ASSALAMUALAIKUM Wr. Wb..
PENGEMBANGAN KARAKTER DOSEN PGPAUD
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
KONSEP DIRI By Slametiningsih, M.Kep, Sp. Kep. J
KONSELING KELOMPOK.
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
ASPEK PSIKOSOSIOSPIRITUAL PERAWATAN PALIATIF
Pengertian gestalt Gestalt merupakan salah satu aliran psikologi yang mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas, data-data dalam.
Personality Development
TEKNIK KONSELING PENYAKIT HEPATITIS B DAN C
Speak Your Mind Program Quality System
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Konsep dan Prinsip Dasar BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK
SELAMAT DATANG DI KELAS PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
Pengantar.
DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
Ramalan Bintang Bulan November 2016
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
Standar Pelayanan Pekerjaan Sosial di bidang kesehatan.
T E K N I DASAR.
BIMBINGAN KONSELING.
Pemberdayaan Diri Suksma Ratri.
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
BIMBINGAN KONSELING INDONESIA.
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
Coping.
PENDEKATAN NON DIRECTIVE
ETIKA PROFESI PERAN KEMAMPUAN BEKERJA UNDER PRESSURE TERHADAP PROFESI
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
LANDASAN KONSELING LINTAS AGAMA BUDAYA
KONSELING MULTIKULTURAL DAN MULTIAGAMA
SELF THEORY Neka Erlyani.
Titin Komalasari (14012) Windi Sri Asih (14013) Hubungan Antar Manusia
FILOSOFI PEMBELAJARAN
Tugas Bimbingan dan Konseling ROLE PLAY KASUS SISWA YANG MENJADI PECANDU NARKOBA” Kelompok 3 Kelas B6 gabung di C5 Nama Anggota: Restu Bure Lelepadang.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) Tri Yunita FD STr. Keb.
Perbedaan konseling dengan nasehat. Konseling Konseling adalah proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
Tony Thampi 1 Peran Konseling pada IVA Refreshing and Evaluation “See and Treat” Course.
Transcript presentasi:

Pokok-pokok Pemahaman Narkoba Drugs dan efeknya Riwayat kecanduan Karakter pecandu Therapeutic Community

Ditinjau dari kapan seseorang memakai napza Derelict = Pecandu jalanan (popu lasi 5% dari total pecandu) Kronis = Tiada hari tanpa napza Periodik = Pakai – Berhenti – Pakai - Berhenti Situasional = Memakai napza saat ada situasi Darurat, Dramatis, Traumatis Sosial = Memakai napza untuk kegiatan sosial

Karakteristik Pecandu Karekteristik kognitif dan behavioral (50): Lack of awareness (Kesadaran yang rendah) Faulty Judgment (pandangan yang salah) Lack of insight (pemahaman yang salah) Poor reality testing (moral yang buruk) Perceptual Characteristic Low self esteem Negative identity

Karakteristik Pecandu Emotional Characteristic Intolerance at discomfort Varieties of guilt Guilt to self Guilt to significant others Guilty to society Hostility and Anger Loss of Feelings Poor Emotional Management

Karakteristik Pecandu Social Characteristic Tanggung Jawab, Consistency Trust Deviant Coping Strategies Lying and Manipulation Defences Rationalization Externalisation Projection Somatitation

Kepribadian mereka seakan-akan terpecah: kepribadian lama dan kepribadian pecandu Berhubungan dengan pecandu adalah menghadapi dua kepribadian sekaligus yang benar-benar terpisah satu sama lainnya. kepribadian lama (kepribadian mereka sebelum menjadi pecandu) dan kepribadian pecandu (manipulatif) Perlu mengenali kepribadian mana yang sedang dihadapi saat kapanpun berbicara dengan mereka.

Dari Napza Ke HIV-AIDS The big five (the egg of addiction) Tidak terlalu sulit bagi pecandu yang mengidap HIV untuk menularkan pada beberapa orang lain yang kemudian akan menularkan kepada ribuan orang lain lagi, demikian seterusnya Drugs and alcohol market Health (HIV-AIDS-Hep C) - sex Crime Violence Money

HIV - Spreading

Prinsip Konseling Addict Basic Counseling Skills Memahami addict dan addiction Resistan, pasif, ambivalen, curiga, menantang, berpura-pura Memahami prinsip rehabilitasi Aspek psikologis yang mendasari Menguasai ketrampilan dasar konseling Bahasa verbal dan nonverbal serta ketrampilan lain Karakter konselor

Konseling Individual Konseling individual Tidak menyalahkan orang lain atas kecerobohan dan kesalahannya mengkonsumsi narkoba, Menumbuhkan kesadaran untuk mengambil tanggung jawab atas perbuatannya yang destruktif yang dilakukan selama ini dengan menerima segala akibatnya (seperti: keluar dari sekolah/kuliah, kehilangan pekerjaan, dijauhi orang-orang yang dicintai, dsb), Menerima realita hidup dengan jujur, Membuat rencana-rencana hidup secara rasional dan sistematik untuk keluar dari cengkraman setan narkoba dan menjadi manusia yang baik, dan Menumbuhkan keinginan dan kepercayaan diri untuk melaksanakan rencana hidup tersebut (Dyere & Vriend, 1977).

Bimbingan kelompok Konseling individual Mampu menceritakan permasalahan yang ada dalam dirinnya Berdiskusi tentang perasaan, pikirannya, permasalahannya, kesulitanya, usaha usahannya dan kedepannya Saling memberikan masukan Memikirkan solusi bersama Meningkatkan kepercayaan dirinya

Konseling keluarga Konseling individual Menyiapkan mental menghadapi keluarganya Memberikan kesempatan keluarga menyampaikan perasaannya terpendam, kritikan dan masukannya Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan segala isi hatinya, berupa kata kata yang jujur, kesalahan kesalahannya, dll yang berhub dengan masa lalu Evaluasi bersama.

Pendidikan dan pelatihan Konseling individual Menerima kenyataan hidup sec baik Menerima keadaan dri apa adanya Bersifat alami Mandiri Memiliki rasa dan kasih sayang Punya rasa humor

Kunjungan Konseling individual Lebih mempersiapkan mental Belajar menerima diri dan tanggung jawab Belajar menyesuaikan dengan lingkungan yang baru Evaluasi

Partisipasi sosial Konseling individual Belajar menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri klien Evaluasi

Terapeutic Community Sekelompok orang yang hidup bersama dengan satu rangkaian hukum dan aturan dan keyakinan yang disusun dalam satu filosofi dan semangat yang sama Dasar pemikiran: Individu dapat berubah Kelompok dapat mendukung perubahan Individu mempunyai tanggung jawab Struktur dapat membantu mengubah seseorang Bertindak sebagai anggota keluarga (as if)

TC – 5 pilar Konsep: lingkungan keluarga Peer pressure Sesi teraputik Menggunakan konsep keluarga untuk proses terapi Peer pressure Kelompok – tekanan kelompok sebagai cara untuk berubah Sesi teraputik Secara terstruktur mengikuti pertemuan-pertemuan sebagai bagian dalam proses perubahan Sesi spiritual Menumbuhkan semangat untuk hidup lebih baik Menggunakan model Tokoh dalam community sebagai model

NA: 12 Steps Menumbuhkan kejujuran (Ketidak berdayaan terhadap adiksi – ketidak jujuran) Menumbuhkan harapan (Ada kekuatan lebih besar yang mampu mengembalikan kepada kewarasan) Menumbuhkan keyakinan (membuat keputusan untuk mengalihkan niat dan kehidupan pada kasih Tuhan sebagaimana kami memahami Tuhan) Menumbuhkan keberanian (Membuat inventaris moral diri secara penuh, menyeluruh tanpa rasa gentar) Menumbuhkan integritas pribadi (Mengakui kepada Tuhan, diri sendiri dan teman sifat-sifat dan kesalahan yang dilakukan. Menghindar – integritas prib) Menumbuhkan sikap ketersediaan untuk berubah (Menjadi siap secara penuh untuk mendapatkan bantuan Tuhan menyingkirkan segala karakter buruk – modal untuk perubahan)

NA: 12 Steps Menumbuhkan kerendahan hati (dengan rendah hati meminta kepada tuhan untuk menyingkirkan kelemahan: mengubah karakter keangkuhan) Menumbuhkan sikap memaafkan (membuat daftar nama orang-orang yang pernah disakiti dan menyiapkan diri untuk “menebus” kepada mereka – meminta maaf) Menumbuhkan tanggung jawab (menebus kesalahan pada orang lain kecuali jika hal ini justru melukainya) Menumbuhkan disiplin (secara terus menerus membuat inventaris pribadi dan mengakui kesalahan) Menumbuhkan kesabaran (melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar dengan Tuhan sebagaimana kami memahami Tuhan) Menumbuhkan rasa cinta kasih (mencoba membawa psan kepada addict lain dan menerapkan dalam kehidupan keseharian)

Mempertahankan kebersihan dan kewarasan Recovery From Addiction is a Journey Not A Destination.