DARAH
Cairan tubuh Cairan Intraseluler Cairan Ekstraseluler
Aquous humor dan vitreus humor Cairan Tubuh Plasma darah Cairan interstisial Cairan limfa Cairan serebrospinal Cairan sinovial Aquous humor dan vitreus humor Endolimfa Perilimfa
Darah fluida (cairan) yang beredar di seluruh tubuh untuk mengangkut gas, nutrient, dan sisa metabolisme. Pada vertebrata: peredaran darah tertutup Insekta: peredaran darah terbuka (hemolimfa)
Komponen darah manusia Plasma darah (92% air, 7% protein plasma, 1% zat lain) Elemen-elemen seluler (99,9% eritrosit, sisanya adalah leukosit dan trombosit) Protein plasma: albumen, fibrinogen, enzim, hormon) Zat lain: elektrolit, nutrient organik dan bahan organik sisa metabolisme Elemen seluler leukosit (basofil, neutrofil, eosinofil, limfosit, monosit) Elektrolit: aktivitas sel-sel dan menjaga tekanan osmotik cairan tubuh Nutrien: karbo, dll
Burung, Amfibi, dan Mamalia: volume darah dan cairan interstitialnya berkisar 7-10% berat tubuhnya. Volume darah ikan bertulang rawan: 5% dari berat tubuhnya. Volume darah ikan bertulang sejati: 1,4-3% dari berat tubuhnya.
Hewan sirkulasi terbuka: volume darah = total cairan ekstraseluler. Crustaceae: 25-30% dari berat tubuhnya. Insekta dewasa lebih sedikit dari masa larva. Lalat Celerio: larva (18,6%), dewasa (7,2-7,8%) Lalat Sarchophaga: larva (35-42%), pupa (24-33%)
Fungsi darah Alat transportasi yang berkaitan dengan nutrisi, respirasi, ekskresi, dan regulasi Mengatur keseimbangan antara darah dengan cairan jaringan (osmoregulasi) Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh Termoregulasi Alat pertahanan tubuh dengan adanya antibodi Mencegah pendarahan dengan trombosit
Komposisi Darah Sel darah merah (eritrosit) Sel darah putih (leukosit) Keping darah (trombosit/platelets)
Viskositas darah Mempengaruhi kecepatan laju endapan darah Viskositas darah > air (elemen seluler dan protein plasma) pH 7,35 – 7,45 pada suhu normal Viskositas tinggi karena interaksi antara protein terlarut yang membentuk elemen yang mengelilingi molekul air
Hemolisa
Krenasi
Fragilitas Fragilitas (kerapuhan eritrosit) gambaran kemampuan membran eritrosit dalam menahan bertambanhnya tekanan osmosis dalam sel akibat masuknya air dari medium
Laju Endapan Darah Laju endapan darah dapat meningkat apabila kita dalam kondisi: mengandung, menstruasi, mengidap tbc paru-paru, anemia, adanya tumor atau infeksi lainnya.
Faktor yang mempengaruhi laju endapan darah Massa jenis darah Viskositas Besar dan bentuk eritrosit Suhu pengukuran Jumlah eritrosit Rasio antara lecitin dengan kolesterol Kecenderungan pembentukan rouleaux Rouleaux : gumpalan eritrosit krn saling tarik menarik di antara permukaan sel
Hemostasis Kekejangan pembuluh darah Pembentukan Sumbat Trombosit Hemostasis: peristiwa penghentian pendarahan akibat putusnya/robeknya pembuluh darah atau mekanisme alami tubuh menghentikan kehilangan darah. 1. Cedera pembuluh lalu mengalami kejang. 2. Trombosit menuju ke bagian luka dan berkumpul membentuk sumbatan Koagulasi
Hematokrit Jumlah persen sel darah merah dari sejumlah dari sejumlah darah Contoh: hematokrit 40 artinya darah terdiri dari 40% sel darah merah dan 60% plasma Nilai hematokrit pria ± 47, wanita ± 45
Hemoglobin Terdiri atas protein globin yang berkombinasi dengan heme (porfirin yang mengandung Fe) Pembentukan hemoglobin Sintesis Hb dimulai saat sel darah pada tingkat eritoblast sampai tingkat normoblast. Tahapan sintesisnya yaitu: 2 asam ketoglutarat + glisin = pirol 4 pirol = protoporfirin III Protoporfirin III + fe = heme 4 heme + globin = hemoglobin Substansi yg berperan sbg enzim: Cu, piridoksin. Heme: pigmen yg mengandung besi dlm eritrosit
Hb merupakan pigmen respirasi untuk mengikat oksigen Reaksinya : Hb + O2 HbO2 Setiap molekul Hb mempunyai 4 gugus heme Tiap gugus heme dapat berkombinasi dengan 1 molekul O2 Jumlah O2 yang dapat diikat oleh Hb tergantung pada besarnya tekanan partial O2 dalam darah Bila semua gugus heme dari Hb berikatan dengan O2, maka darah dikatakan 100% jenuh
Afinitas Hb terhadap O2 dipengaruhi oleh: Tekanan partial CO2 Suhu tubuh pH darah Kadar 2,3 fosfogliserat dalam darah Kapasitas O2 = jumlah O2 yang diikat oleh Hb dalam 100 ml darah Kandugan total O2 dalam darah = kandungan O2 yang terlarut dalam plasma + kandungan O2 yang terikat pada Hb Bunsen solubility coeficient (koefisien kelarutan O2) = 2,4 ml O2 dalam 100 ml darah
Derivat Hemoglobin Variasi ikatan Hb dengan substansi lain yaitu: Oksihemoglobin Hemoglobin tereduksi Methemoglobin Karboksihemoglobin Sianmethemoglobin Sulfhemoglobin
Pigmen respirasi lain Klorokruorin Eritokkruorin Hemeritrin Hemosianin Hemokrupein
Jumlah Eritrosit Pada pria: 5juta per mm3 Pada wanita: 4,5 juta per mm3 Hemositometer dengan larutan pengencer hayem (NaCl 1 gram, Na2SO4 5 gram, HgCl2 0,5 gram, Aq dest 200 ml)
Standar Normal Darah 1. Volume rata-rata sel darah merah (MCV = Mean Corpuscular Volume) 2. Jumlah hemoglobin rata-rata setiap sel darah merah (Mean Corpuscle Hemoglobin = MCH)
3. Jumlah hemoglobin rata-rata per unit volume sel darah merah (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration Percent = MCHC)
TERIMA KASIH