HUTANG/PINJAMAN Roy Salomo
Hutang merupakan pembiayaan yang dilakukan oleh negara untuk membiayai defisit anggaran, dimana pendapatan negara lebih kecil dari pengeluarannya. Hutang dapat berupa hutang luar negeri dan dapat pula berupa hutang dalam negeri.
Tujuan Melakukan Hutang Hutang dilakukan oleh banyak pemerintah di dunia untuk mendorong atau mempercepat pembangunan ekonomi suatu negara.
Alasan Melakukan Hutang Hutang merupakan hal yang wajar dilakukan oleh siapa saja sejauh manageable. Hutang merupakan hal yang sangat menguntungkan bila diterapkan pada proyek-proyek yang bersifat self generating project.
3. Hutang luar negeri yang dilakukan oleh negara-negara berkembang terutama karena terjadi ‘shortfall between savings and the desired level of investment. Keadaan ini di atasi dengan capital inflows. Ini artinya mobilisasi dana domestik yang diwujudkan dalam saving belum dapat menjawab kebutuhan investasi yang ada.
Dalam milyar US Dolar 2004 2005 2006 2007 2008 Pinjaman Luar Negeri 68,10 63,90 62,02 62,25 61,98 Surat Utang Negara 71,28 70,89 82,34 85,26 96,50 Total Utang Pemerintah 139,38 133,98 144,36 147,51 158,47 Dalam Trilyun Rupiah 1.294.844 1.317.052 1.302.157 1.389.415 1.486.172
Perkembangan Ratio Hutang Terhadap PDB 2004 2005 2006 2007 2008 % PDB 57% 47% 39% 35% 33%
Kebijakan Pengelolaan Utang Dalam Jangka Panjang Penurunan ratio hutang terhadap PDB secara bertahap yang dilakukan dengan mempertahankan stabilitas ekonomi makro, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi. Penetapan target tambahan utang maksimal terhadap PDB dengan kisaran kira-kira 1%. Pengurangan secara bertahap terhadap ketergantungan luar negeri
Beberapa Strategi Dalam Pengelolaan Utang Pengurangan utang melalui pelunasan tunai secara bertahap Prioritas penerbitan utang dalam mata uang rupiah. Peningkatan porsi utang dengan bunga tetap. Mengutamakan penerbitan utang negara dengan tenor jangka panjang. Menyederhanakan struktur portofolio utang negara.
Strategi Pengelolaan Pinjaman Mengutamakan pinjaman dengan persyaratan yang wajar. Meningkatkan kapasitas negosiasi pinjaman Peningkatan ketepatan waktu pinjaman Mengoptimalkan pinjaman program yang sudah tersedia. Mengoptimalkan pemanfaatan tawaran untuk melakukan pengurangan pinjaman luar negeri melalui Debt To Development Swap