Manajemen Risiko dalam Industri Pariwisata Budhi Pamungkas Gautama, SE., M.Sc
Risiko adalah Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa Konsep tentang RISIKO Apa itu Risiko? Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss) Risiko adalah Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Arthur Williams, Rissk Management)
Apa itu Risiko? Dengan demikian risiko mempunyai karakteristik Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa Merupakan Ketidakpastian Yang bila terjadi Akan Menimbulkan kerugian Dengan demikian risiko mempunyai karakteristik
Ketidakpastian ekonomi (Economic Uncertainty Jenis ketidakpastian Ketidakpastian ekonomi (Economic Uncertainty Ketidakpastian alam (Natire Uncertainty) Ketidakpastian perilaku manusia (human Uncertainty)
Wujud dari Risiko Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan Berupa penderitaan seseorang Berupa tanggungjawab hukum
Sifat Risiko Risiko Murni (risiko yang Tidak Disengaja) Risiko yang apabila terjadi menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja. Umumnya bisa diasuransikan Risiko Spekulatif (risiko yang Disengaja) Risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan peluang keuntungan kepadanya. Umumnya tidak bisa diasuransikan.
Jenis – jenis Risiko Risiko Keuangan Risiko Operasional Risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat suku bunga dan mata uang Risiko Operasional Risiko yang tidak masuk dalam kelompok resiko keuangan, Risiko operasional disebabkan oleh faktor manusia, alam. Dan teknologi
Sumber Risiko Risiko Internal Risiko Eksternal Risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor didalam perusahaan seperti perilaku karyawan, kesalahan manajemen, kecelakaan kerja, dll Risiko Eksternal Risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor diluar perusahaan seperti perubahan regulasi, fluktuasi harga, tingkat inflasi
Enterprise Risk Management Suatu proses yang diterapkan dalam penyusunan strategi diseluruhan organisasi yang dirancang untuk mengidentifikasi risiko – risiko yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya, dan mengelola risiko-risiko tersebut agar berada dalam tingkat yang dapat diterima (Buku Pedoman Good Corporate Governance PLN hal.95)
Manfaat Manajemen Risiko Manfaat Manajemen Risiko bagi perusahaan: Evaluasi dari program pengendali risiko akan dapat memberikan gambaran mengenaikeberhasilan dan kegagalan operasi perusahaan Memberikan sumbangan bagipeningkatan keuntungan perusahaan
Manfaat Manajemen Risiko Ketenangan hati yang dihasilkan oleh manajemen resiko yang baik akan membantu meningkatkan produktifitas dan kinerja Menunjukkan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap karyawan, pelanggan dan masyarakat luas
Peril Beberapa Istilah Kunci dalam Manajemen Risiko Peril adalah peristiwa atau kejadian yang menimbulkan kerugian. Jadi, merupakan kejadian/peristiwa sebagai penyebab langsung terjadinya suatu kerugian. Misal: kebakaran, pencurian, kecelakaan, dll.
Beberapa istilah kunci Exposure Keadaan atau obyek yang mengandung kemungkinan terjadinya peril, sehingga merupakan keadaan yang menjadi obyek dan upaya penanggulangan risiko
Beberapa istilah kunci Hazard Hazard adalah keadaan dan kondisi yang memperbesar kemungkinan terjadinya peril. Contoh: letak pulau Sumatera yang dekat dengan patahan benua memperbesar peluang terjadinya tsunami dipulau tersebut
Beberapa istilah kunci Hazard Physical Hazard: hazard yang ditimbulkan dari objek fisik, misal: jalan licin, tikungan tajam memperbesar terjadinya kecelakaan Moral Hazard: Hazard yang ditimbulkan dari sikap mental atau pandangan hidup seseorang. Misal: karena seseorang mengambil kebijakan yang terlalu longgar, maka kemungkinan memperbesar risiko
Beberapa istilah kunci Hazard Jenis – jenis Hazard: Legal Hazard: Hazard yang ditimbulkan karena kita mengabaikan peraturan yang berlaku
Tujuan Manajemen Risiko Tujuan sebelum terjadinya peril: Mengidentifikasi dan mengukur potensi resiko Melakukan serangkaian langkah yang sistematis untuk mengurangi peluang terjadinya peril
Tujuan Manajemen Risiko Tujuan setelah terjadinya peril: Menyelamatkan operasi perusahaan; melakukan contigency plan agar operasi perusahaan tetap berlanjut sesudah perusahaan terkena peril Melakukan tanggungjawab sosial dari perusahaan. Menyusun mekanisme untuk meminimalkan dampak buruk dari terjadinya suatu peril
Kaitan Manajemen Risiko dengan Fungsi Lain Dengan bagian Keuangan Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya keuntungan dan cash flow Menganalisa risiko murni terhadap pembelian alat-alat produksi tahan lama atau investasi baru Menganalisa risiko yang berkaitan dengan pinjaman yang menggunakan harta perusahaan sebagai jaminan
Kaitan Manajemen Risiko dengan Fungsi Lain Dengan bagian operasi Pencegahan adanya produk jasa yang tidak memenuhi persyaratan mutu Pencegahan terhadap pemborosan penggunaan peralatan dan bahan baku Pencegahan terhadap keselamatan kerja karyawan
Kaitan Manajemen Risiko dengan Fungsi Lain Dengan bagian Maintenance dan Engineering Bertanggungjawab atas desain gedung, pemeliharaan terhadap fasilitas distribusi listrik, serta peralatan – peralatan kelistrikan lainnya. Amat vital untuk mengurangi frekuensi maupun impak dari suatu kerugian/peril
Kaitan Manajemen Risiko dengan Fungsi Lain Dengan bagian SDM/Personalia Bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan kerja karyawan Mendesain program kesejahteraan karyawan untuk mengurangi risiko pemogokan, penurunan kinerja yang dapat berakibat pada munculnya bahaya
Tahapan dalam Manajemen Risiko Mengidentifikasi Risiko Mengukur Risiko Mengendalikan Risiko
Mengidentifikasi risiko dalam industri pariwisata Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja pada proyek karena kesalahan operasi, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement, dan sebagainya. b. Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko hukum, risiko bisnis, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya.
Bentuk-bentuk Risiko Internal Risiko operasional Risiko finansial Risiko kerja Risiko modal
Bentuk-bentuk Risiko Ektrenal Problem yang di munculkan oleh Konsumen Peraturan pemerintah Kerusuhan dan banyaknya bencana alam.
Proses Manajemen Risiko (risiko operasional) Identify mendefinisikan dan identifikasi semua sumber risiko aktual, diantisipasi dan dipahami 2. Measure/quantify (ukur) kuantifikasi/estimasikan dampak finansial atas kinerja perusahaan yg diakibatkan oleh semua risiko murni dan yg spesifik telah diidentifikasikan
Proses Manajemen Risiko (risiko operasional) Manage/control memutuskan cara mengelola risiko murni dan spesifik melalui pengendalian kerugian , penganggaran dan pengurangan risiko Monitor/Evaluasi menelusuri dan menilai (asses) kinerja strategi manajemen risiko dengan pengalaman aktual perusahaan
identification Tujuan dilakukan identifikasi risiko adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko yg melekat pada tiap aktivitas fungsional, produk, proses dan sistem informasi yg berpotensi merugikan usaha pariwisata, baik yg bersifat internal maupun eksternal
identification Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam identifikasi risiko : bersifat proaktif (anticipative) bukan reaktive mencakup keseluruhan aktivitas fungsional (kegiatan operasional) menggabungkan dan menganalisa informasi yg tersedia menganalisa probabilitas munculnya risiko dan konsekuensinya
Kerangka kerja Operational Risk Management (ORM) Strategi : tujuan : visi &misi definisi risiko risk appetite Struktur organisasi : Divisi/Departemen Komite Reporting lines Peran/Tanggung jawab Keahlian/sumber daya
Kerangka kerja Opertional Risk Management (ORM) Policies &guidelines : identifikasi risiko pengukuran risiko pembatasan/kontrol risiko monitoring risiko komunikasi Infrastructure : metodologi sistem teknologi MIS struktur limit/kewenangan kontrol
Strategi Visi & misi : Mendukung pencapaian tujuan pariwisata Perlindungan terhadap kerusakan finansial & reputasional Keunggulan kompetitif melalui keunggulan dalam manajemen risiko operasional Meminimalkan hal-hal negatif yang tidak terduga
Strategi Risk appetite adalah preferensi manajemen dalam menghadapi risiko, yaitu : Risk avese yaitu sikap manajemen yang membatasi diri atas risiko yg sanggup dikelola Risk taker yaitu sikap manajemen yang berani mengambil risiko tinggi yang sanggup dikelola Risk avoider yaitu sikap manajemen yang cenderung menghindari risiko