Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian (1981)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
P E L A B U H A N.
Advertisements

NORMA STANDAR PEDOMAN MANUAL
Sumberdaya Dapat Pulih
KULIAH TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN IKAN VI
KONDISI USAHA PERIKANAN
MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
PENDIDIKAN SOSIAL GEOGRAFI KELAS VIII
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
Kebijakan dan Peraturan Perikanan
Prospek Perusahaan Perkebunan
Kesesuaian lahan dan penentuan lokasi kawasan budidaya
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
STATISTIK PERIKANAN Subdirektorat Statistik Perikanan
Anita Sisilia Silitonga Hilda Oktavia Simbolon Febri Firsandi Putra
STATISTIK PERIKANAN Subdirektorat Statistik Perikanan
DISTRIBUSI AIR LIMBAH KOTA BANDUNG
PENGENALAN ANALISIS OPERASI & EVALUASI SISTEM TRANSPORTASI
Pertemuan ke I Pendahuluan
06 PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
PELABUHAN KHUSUS (PERIKANAN)
MANAJEMEN PELABUHAN PERIKANAN
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
MODEL PELELANGAN IKAN OPTIMAL DI PELABUHAN PERIKANAN DALAM RANGKA
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
KEDAULATAN PANGAN DAN KEMARITIMAN
RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
Basis Data Sosial Ekonomi
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PELAYANAN DI PELABUHAN PERIKANAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
I. PENGERTIAN PELABUHAN
03. SISTEM PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
Pengelompokan Industri Kelautan
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
PERIKANAN + PER + IKAN + AN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ORGANISASI DAN TATAKERJA PELABUHAN PERIKANAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERANAN MANUSIA DALAM TRANSPORTASI
FUNGSI DAN PERANAN PELABUHAN PERIKANAN
DEFINISI PELABUHAN MACAM – MACAM PELABUHAN JENIS MUATAN PELABUHAN
BAB VII TINJAUAN AKHIR: MUNDURNYA SEKTOR PENANGKAPAN IKAN
OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN
ADMINSTRASI PELABUHAN PERIKANAN
Landasan Kontinen O L E H Tim Pengajar Kelompok 9.
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN PERIKANAN
Pembangunan Energi Deputi Bidang Operasi Kebijakan :
Industri Berbasis Kelautan, mengapa ?
Sub sistem transportasi laut.
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN
SEJARAH DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KEBUMEN
danielta maulana cahya wirani dhinar wika lukman najhan
Peraturan undang-udang TENTANG PERIKANAN
I. PENGERTIAN PELABUHAN
FINNY REDJEKI , S.E.,M.M. PERTEMUAN 9
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Deskipsi Menjelaskan tentang Pengertian Pelabuhan meliputi : Perkembangan Pelabuhan, Arti penting pelabuhan, Definisi Pelabuhan, Macam pelabuhan, Pelabuhan.
POTENSI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TUNA POLE AND LINE DI KABUPATEN FLORES TIMUR O L E H BUPATI FLORES TIMUR KABUPATEN FLORES TIMUR LARANTUKA
MELAKSANAKAN KEGIATAN DI PELABUHAN PERIKANAN (BS)
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM. Pengertian Poros Maritim Dunia.
Program Pemberdayaan Nelayan SEBAGAI USULAN ATAS DISKUSI PERIHAL POTENSI YANG HASIL LAUT YANG MELIMPAH RUAH.
Transcript presentasi:

Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Pertanian (1981) Pelabuhan Perikanan Adalah Pelabuhan yang Secara Khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasaranya

Menurut Departemen Pertanian dan Departemen Perhubungan (1996) Pelabuhan Perikanan Sebagai Tempat pelayanan umum bagi masyarakat nelayan dan usaha perikanan, sebagai pusat pembinaan dan peningkatan kegiatan ekonomi perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas di darat dan di perairan sekitarnya untuk digunakan sebagai pangkalan operasional tempat berlabuh, bertambat, mendaratkan hasil, penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran hasil perikanan.

KLASIFIKASI PELABUHAN PERIKAN Berdasarkan klasifikasi skala usaha : Pelabuhan Perikanan Samudera (Tipe A) Pelabuhan Perikanan Nusantara (Tipe B) Pelabuhan Perikanan Pantai ( Tipe C) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA Pelabuhan Perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal- kapal perikanan yang beroperasi di perairan samudera yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak jauh sampai ke perairan ZEEI (Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia) dan perairan Internasional, mempunyai perlengkapan untuk menangani (handling) dan mengolah sumberdaya ikan sesuai kapasitasnya yaitu jumlah hasil ikan yang didaratkan. Ciri cirinya : Jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 200 ton / hari untuk pemasaran DN maupun LN (Eksport) Bisa menampung kapal berukuran lebih dari 60 GT sebanyak 100 unit kapal sekaligus Mempunyai cadangan lahan untuk pengembangan Contoh : PPS Jakarta

PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA Pelabuhan Perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal – kapal perikanan yang beroperasi di perairan Nusantara yang lazim digolongkan ke dalam armada perikanan jarak sedang sampai ke perairan ZEEI, serta mempunyai perlengkapan untuk menangani dan atau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya yaitu jumlah ikan yang didaratkan. Ciri – cirinya : Jumlah ikan yang didaratkan minimum 50 ton / hari atau untuk pemasaran dalam negeri Bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 60 GT sebanyak 50 unit kapal sekaligus Mempunyai cadangan lahan darat untuk pengembangan seluas 5 Ha

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI Pelabuhan Perikanan yang diperuntukkan terutama bagi kapal – kapal perikanan yang beroperasi di perairan pantai serta mempunyai perlengkapan untuk menangani dan atau mengolah ikan sesuai dengan kapasitasnya Ciri – cirinya Jumlah ikan yang didaratkan minimum sebanyak 20 ton /hari untuk pemasaran daerah sekitar atau untuk dikumpulkan dan dikirimkan ke pelabuhan perikanan yang lebih besar Bisa menampung kapal berukuran sampai dengan 15 GT sebanyak 25 unit kapal sekaligus Mempunyai cadangan lahan darat untuk pengembangan seluas 5 Ha

PANGKALAN PENDARATAN IKAN Pangkalan untuk pendaratan ikan hasil tangkapan yang berskala lebih kecil dari Pelabuhan Perikanan Pantai ditinjau dari segi kapasitas penanganan jumlah produksi ikan, maupun fasilitas dasar dan perlengkapanya Ciri – ciri : Jumlah Ikan yang didaratkan minimum sampai dengan 5 ton/hari Dapat menampung kapal sampai dengan ukuran 5 GT sejumlah 15 unit sekaligus

KLASIFIKASI PELABUHAN PERIKANAN Kriteria Kelas Pelabuhan Perikanan Samudera Nusantara Pantai PPI Kapasitas kapal > 60 GT 15 – 60 GT 5 – 15 GT 10 GT atau lebih Daya Dukung 100 unit 75 unit 50 unit Skala kecil Jangkauan Operasional ZEEI / Internasional Nusantara / ZEEI Pantai / Nusantara Jumlah Ikan (Ton/hari/thn) 200 40 -50 15 - 20 10 Pemasaran Lokal & LN LOkal & Antar daerah Lokal Tanah Prasarana, Industri, pemukiman Prasarana, Industri Prasarana, Industri kecil prasarana