EPIDEMIOLOGI DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus : kelompok penyakit metabolik hiperglikemia kelainan sekresi insulin dan atau kelainan kerja insulin bersifat kronis resiko timbul komplikasi ADA 1998
BEBERAPA PENGERTIAN Secara umum diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat gangguan metabolisme glucose karena kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Insulin adalah suatu zat atau hormon yang dikeluarkan oleh sel beta di pancreas. Pankreas adalah sebuah kelenjar yang letaknya di belakang lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau, karena itu disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin, yang sangat berperan dalam mengatur kadar glukosa darah.
MASALAH jumlah penderita diabetes mellitus cenderung meningkat Tahun 1980-an sekitar 1,5 – 1,7 % penduduk Tahun 1990-an sekitar 2,9 – 5,6 %. Tahun 2001-2005 sekitar 12 % Penyakit diabetes bukan penyebab utama kematian. Komplikasi akut merupakan gawat darurat yg tinggi kematiannya Komplikasi yang kronik seperti stoke, kebutaan, penyakit jantung koroner, penyakit ginjal kronik, luka yang sulit sembuh dan impotensi merupakan masalah besar bagi kelangsungan hidup penderita.
Proyeksi WHO tentangPopulasiDiabetes 1995-2025 Negara maju Negara berkembang Umur pasien diabetes paling banyak 45-65 th Umur pasien diabetes paling banyak > 65 th Umur non produktif Umur produktif
Daftar Negara dgn Penderita Diabetes terbanyak tahun 1995 dan 2025 (dalam juta), WHO 1998 1995 2025 India 19 57 Cina 16 38 Federasi Russia 9 12 Japan 6 9 Brazil 5 11 Indonesia 5 12 Pakistan 4 15 Mexico 4 12 Ukraina 4 ? Mesir ? 9
Angka Kejadian Diabetes di Indonesia 1.5% 1.1% 1.6% 1.4% 2.3% 6.1% Angka Kejadian Diabetes di Indonesia SS99 2,9% 5.7% 0.8%
PREVALENSI DIABETES MELITUS DI JAKARTA DAN DEPOK 12,8% 5,7% 1,7% 1982 1992 2001
Faktor faktor penyebab Diabetes keturunan Faktor lingkungan Gaya hidup berisiko: Makan berlebihan Kurang sport Stres Insulin kurang jumlahnya Insulin kurang baik kerjanya DIABETES = Gula (glukosa) darah meningkat
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS-1 Tubuh kita memerlukan energi supaya dapat berfungsi dengan baik. Pada manusia energi tersebut berasal dari bahan makanan yang kita makan, terdiri dari karbohidrat (gula dan tepung-tepungan), protein (asam amino) dan lemak (asam lemak). Pengolahan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian ke lambung dan selanjutnya ke usus. Didalam saluran pencernaan ini makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan. Karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus, masuk ke pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk gunakan oleh organ-organ tubuh sebagai energi.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS-2 Pada proses metabolisme ini insulin memegang peranan yang sangat penting yaitu bertugas memasukan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai energi. Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa itu dimetabolisme menjadi tenaga. Supaya dapat berfungsi sebagai energi zat makanan itu harus masuk dulu kedalam sel. Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Proses ini disebut metabolisme.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS-3 Bila insulin tidak ada Glukosa tak dapat masuk sel akibatnya glukosa tetap berada di pembuluh darah kadar glucosa pd pembuluh darah terus meningkat Badan menjadi lemah krn tdk ada energi dalam sel Bila kadar gula darah melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urine.
Insulin NORMAL Tenaga Glukosa dibakar Transporter glukosa Pintu terbuka Insulin Insulin Insulin Tenaga Glukosa dibakar Transporter glukosa Glukosa darah Pintu masuk sel
Insulin DIABETES Tenaga Tak ada yang dibakar Transporter glukosa Pintu tertutup Tenaga Tak ada yang dibakar Transporter glukosa Glukosa darah Pintu masuk sel
Klasifikasi etiologis DM Tipe 1 : destruksi sel beta absolut - autoimun - idiopatik Tipe 2 : resistensi insulin defisiensi insulin jumlah penderita >> Tipe lain : kel. Endokrin lain efek obat infeksi kel fungsi dan kerja insulin DM gestasional pada kehamilan PIT-2000
Pada penderita DM Tipe 2 (Tidak tergantung Insulin) Jumlah insulin normal. Tapi jumlah reseptor insulin pd permukaan sel kurang (Reseptor insulin diibaratkan lubang kunci pintu masuk ke dalam sel) Pada keadaan ini jumlah lubang kuncinya yang kurang Sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) cukup, tetapi krn lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk ke dalam sel akan sedikit Glukosa di dalam pembuluh darah meningkat Kondisi tubuh melemah
Gejala diabetes Rasa haus yang berlebihan Sering kencing terutama malam hari Berat badan yang turun dengan cepat. Keluhan lemah Kesemutan pada jaringan tangan dan kaki Cepat lapar Gatal-gatal Penglihatan jadi kabur Gairah seks menurun Luka sukar sembuh Pada ibu-ibu sering melahirkan bayi di atas 4kg. Masalah Kadang-kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan Mereka mengetahui adanya diabetes hanya karena pada saat chek up ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi.
Kriteria Diagnosis Anamnesis Gejala khas : poliuria, polifagia,polidipsi ( 3 P ) penurunan berat badan Gejala tidak khas : lemas, semutan, gatal-gatal, mata kabur, keputihan, gairah seksual menurun, luka sulit sembuh, cepat capai
Pemeriksaan laboratorium Kadar GD sewaktu ( vena ) : 200 mg/dl Kadar GD puasa ( vena ) : 126 mg/dl kadar GD 2 jam pp ( vena ) : 200 mg/dl, ssd pembebanan 75 gr glukosa
Formulasi diagnosis 1. Klasifikasi etiologis : DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, DM gestasional 2. Status nutrisi : BB normal, kurang, lebih 3. Status GD : terkontrol, tdk terkontrol - contoh : DM tipe 2, BB lebih, GD terkontrol
Pengendalian Diabetes TUJUAN Jangka pendek : Menghilangkan gejala Menpertahankan rasa sehat /nyaman Jangka panjang : Mencegah komplikasi Mengurangi angka kesakitan dan kematian Cara: Menormalkan kadar glukosa darah, Lipid (kolesterol, trigliserid), dan kadar insulin
Pengendalian Diabetes Mengatur makan Penyuluhan Gerak badan Obat-obatan
Pendidikan Kesehatan DM: sepanjang hayat di kandung badan Perlu mengerti dan memahami apa itu diabetes dan bagaimana mengendalikannya Penyuluhan berkelanjutan membimbing orang dengan diabetes menjadi mandiri Ditujukan thd pasien dan keluarga
Mengatur Makanan (Dahulu) Mitos : Diet = penderitaan Tidak boleh makan enak Harus makan kentang Tidak boleh menyentuh gula Makan terpisah dari keluarga
Mengatur Makanan (Sekarang) Tidak lagi suatu derita Anjuran makan seimbang = makanan semua orang Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan kalori Menu = menu keluarga Gula dalam bumbu tak dilarang
Gerak Badan Menurunkan kadar gula darah Menurunkan berat badan Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi Bukan sekedar bergerak, ada aturannya (hati-hati bila ada penyakit jantung)
Cara Gerak Badan yang Baik Latihan harus berkesinambungan Berirama Dilakukan selang-seling gerak cepat-lambat Peningkatan bertahap sesuai kemampuan Perlu latihan daya tahan
Gerak Badan 30 menit : 3 - 4 kali/minggu (tiap hari lebih baik)
Intervensi Farmakologis Jika sth diet dan latihan jasmani GD belum optimal bersamaan dgn diet dan latihan jasmani Terdiri dari : anti diabetik oral ( ADO ) : - insulin sekretagogue ( sulfonil urea, glinid ) - meningkatkan sensitivitas insulin ( metformin, tiazolidindion ) - penghambat glukosidase alfa ( acarbose ) insulin
Anti Diabetik Oral (ADO) Bila gagal dengan pengaturan makan dan olah-raga obat-obatan Obat-obatan tidak untuk menggantikan pengaturan makanan dan olahraga Ketiganya dilaksanakan bersama-sama Perlu kontrol gula darah lebih ketat
Penggolongan ADO Terdapat 3 golongan ADO : 1. Pemicu sekresi insulin : sulfonil urea dan glinid 2. Penambah sensitifitas thd insulin : metformin, tiazolidindion 3. Penghambat absorbsi glukosa : penghambat glukosidase alfa
Sulfonilurea stimulasi pelepasan insulin menurunkan ambang sekresi insulin meningkatkan sekresi insulin oleh rgs glukosa pada penderita dgn BB kurang atau normal dapat juga untuk BB lebih waspada pada gangguan fungsi hati dan ginjal efek samping hipoglikemia menurunkan GD puasa dan post prandial dapat menaikan BB kegagalan sekunder kombinasi dg golongan lain
glinid ADO generasi baru meningkatkan sekresi insulin fase pertama absorbsi cepat melalui oral ekskresi cepat melalui hati terdapat 2 macam obat : - repaglinid ( derivat as benzoat ) - nateglinid ( derivat fenilalanin )
Metformin Menurunkan glukoneogenesis GD puasa up take glukosa oleh perifer efek hipoglikemia minimal tidak menaikan BB menurunkan : CT, TG, Ch. LDL kombinasi dg ADO gol lain efek samping : keluhan gastrointestinal KI : - gg fungsi hati, ginjal - penyakit hipoksemia
Tiazolidindion Menurunkan resistensi insulin meningkatkan glucose transporter meningkatkan uptake glukosa di otot dan lemak Untuk kombinasi dengan gol lain KI : penyakit jantung, gg fungsi hati ES : retensi cairan
Alfa glucosidase inhibitor acarbose menghambat enzim alfa glukosidase di usus halus menghambat absorbsi glukosa menurunkan GD post prandial tidak ada efek hipoglikemia ES : flatulence, diare dapat dikombinasi dg gol lain
Mengobati Diabetes Tidak Hanya Menurunkan Gula Darah Bila faktor risiko lain tidak diatasi komplikasi tetap bisa timbul walaupun gula darah sudah stabil. Pertama : Kendalikan gula darah Kedua : Hilangkan/kurangi faktor risiko Faktor risiko ada yang bisa diobati dan ada yang tidak bisa diobati
MENGOBATI DIABETES TIDAK HANYA MENURUNKAN GULA DARAH Faktor Risiko yang Bisa Diobati: Tekanan Darah Kadar Lemak Darah Kegemukan
FAKTOR KEJIWAAN Awalnya menolak dan menyangkal Menerima dengan marah, jengkel, takut, frustasi, dan depresi Sabar dan Tawaqal
Dasar Optimisme Motto : Jangan mau dikendalikan oleh penyakit, justru sebaliknya kita harus dapat mengendalikan penyakit Selalu berpikiran positip : ‘Tidak ada kata tidak bisa’ dan ‘selalu ada jalan keluar’
Untuk Bisa Hidup Bahagia dengan Diabetes, perlu : Memahami Apa Itu Diabetes Trampil Mengelolanya secara Mandiri Mampu Mengendalikan Masalah Kejiwaan
PENATALAKSANAAN Perlu Kerjasama Dokter-Pasien dan Keluarganya --> Pasien diselamatkan dan Diperpanjang Hidupnya Ditingkatkan kualitas hidupnya Diringankan beayanya