Polisakarida Posikarida memiliki pola umum (C6H10O5)n yang berarti bahwa zat tersebut mengandung banyak molekul gula sederhana . Golongan utama polisakarida adalah pati dan selulosa meskipun masih banyak lagi yang laiinya. Bila dihidrolisis oleh enzim dan asam polisakarida akan terurai menjadi monosakarida
Pati Pati adalah polisakarida yang sangat penting dalam tumbuh-tumbuhan dan karenanya merupakan salah satu zat yang penting dalam bahan makanan ternak. Hampir semua biji-bijian kaya akan pati terutama butir-butiran, misalnya jagung, gandum, dan sorghum, semuanya hampir mengandung 60% atau lebih pati.
Pati tidak larut dalam air, oleh karena itu perlu diubah menjadi gula oleh suatu enzim sebelum patai tersebut dapat dibawa dalam jaringan tumbuhan. Dalam tubuh hewan tidak terdapat pati, akan tetapi sejumlah kecil makanan cadangan disimpan dalam bentuk glikogen atau pati hewan, disimpan dalam hati dan urat daging. Glikogen ini merupakan kombinasi dari molekul glukosa. Pati→Dekstrin → Maltosa→Glukosa dekstrin dikenal sebagai perekat pada perangko, amplop dsb.
Glikogen Glikogen disebut juga sebagai pati hewan. Glikogen merupakan 33% dari berat kering larva lebah, terdapat pula pada ragi atau jamur tertentu. 3-7 persen dari berat hati adalah glikogen. Glukosa dalam darah diperoleh dari hidrolisis glikogen Darah sapi dan domba biasanya mengandung 0,30 sampai 0,7 bagian glukosa per 1000 bagian.
Glikogen
Dekstrin Dekstrin merupakan suatu golongan zat antara hasil dari hidrolisis dan pencernaan pati. Dapat pula diperoleh dari proses pemanasan. Dekstrin terdapat pada tanaman maupun sebagaian hasil proses-proses metabolisme dan terutama banyak terdapat dalam biji-bijian. Seperti halnya laktosa, dekstrin merupakan suatu medium yang baik untuk perkembangan organisme asidofil dalam alat pencernaan.
Selulosa Selulosa adalah suatu polisakarida yang mempunyai formula umum seperti pati (C6H10O5)n Terdapat sebagaian besar dalam dinding sel dan bagian-bagian berkayu dari tumbuh-tumbuhan. Kapas hampir merupakan selulosa murni. Selulosa tidak dapat dicerna dan tidak dapat digunakan kecuali pada hewan ruminasia. Mikroorganisma pada lambung ruminansia dan caecum kuda dan kelinci sanggup mensisntesis selulose yang dapat mencerna selulosa menjadi selobiosa.
Selulosa
Pentosan Golongan polisakarida ini berbeda dari selulosa, yaitu menghasilkan gula-gula pentosa pada hidrolisis yang sempurna dengan asam. Sebagian pentosan kurang resisten terhadap asam dan alkali. Tersebar pada tumbuh-tumbuhan. Pentosan <20% dari karbohidrta kompleks dalam jerami. Bila pentosan dimasak dengan HCl maka akan diperoleh aldehida, yaitu furfural. Biji jagung mempunyai 7% atau kurang pentosan. Pentosan dibentuk dari pentosa atau gula-gula yang mengandung 5 karbon.
Hemiselulosa Hemiselulosa menunjukkan segolongan zat-zat yang termasuk di dalamnya pentosan dan berbagai heksosan yang kurang peka terhadap zat-zat kimia dibandingkan selulosa. Golongan tersebut bisanya didefinisikan sebagai zat karbohidrat yang tidak larut dalam air mendidih tetapi larut dalam alkali encer dan hancur dalam asam encer. Zat tersebut dihidrolisis oleh asam encer menjadi gula- gula sederhana dan sering kali menjadi asam uronat tersitimewa glukoronat dan galakturonat.
Sejumlah polisakarida termasuk di dalamnya araban, galaktan, mannan, xilan, dan asam uronat terdapat dalam bagian hemiselulosa. Dan yang paling terpenting adalah xilan, dan bila dihidrolisis menghasilkan gula pentosa, yaitu xilosa. Pentosa, xilosa, dan arabinosa murni dapat dikonsumsi dengan baik oleh ayam bila diberikan sejumlah 10% atau kurang.
Lignin Bagian kayu dari tanam-tanaman sepertihalnya bonnggol, kulit gabah dan bagian fibrosa akar, batang dan daun mengandung kompleks yang tak dapat dicerna yaitu lignin. Lignin adalah suatu golongan yang mempunyai struktur dasar yang umum tetapi berbeda dalam hal ikatan unitnya, zat tersebut mengandung C, H dan O, tetapi perbandingan karbonnya lebih tinggi dibandingkan dengan karbohidrat. Terdapat zat nitrogen berkisar antara 1-5% dalam macam- macam produk yang diisolir. Biji-bijian dan sebagaian besar makanan penguat lainnya mengandung sedikit lignin, sedangkan rumput kering mempunyai 8 % lignin dan jermai lebih banyak lagi.
Metabolisme Karbohididrat Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut dimana bahan makanan bercampur dengan ptialin, suatu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saiva. Saliva dari manusia, babi, dan anjing mengandung ptialin (amilase dalam jumlah sedikit). Ptialin mencerna pati menjadi maltosa dan dekstrin. Sebagian besar dari pencernaan tersebut terjadi di mulut dan lambung. Mucin berfungsi sebagai pelumas agar bahan pakan mudah dapat ditelan.
Mikroorganisme dalam rumen merombak selulosa untuk membentuk asam-asam lemak terbang. Mikroorganisme tersebut mencerna pati, gula, lemak, protein dan nitrogen bukan protein memebntuk protein mikrobial dan vitamin B. Tidak ada enzim dari sekresi lambung ruminansia tersangkut dalam sintesis mikrobial. Amilopsin (amilase) dari pankreas dikeluarkan ke dalam bagian pertama dari usus halus (duodenum) yang kemudian terus mencerna pati dan dekstrin menjadi dekstrin sederhana dan maltosa. Enzim lainnya yang mencerna yang berasal dari getah usus mencerna pula karbohidrat. Enzim-enzim tersebut adalah sukrase yang merombak laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Mikroorganisme dalam caecum dan colon mencerna pula selulosa menjadi asam-asam lemak terbang. Enzim-enzim yang dikeluarkan oleh tractus digestivus hewan tidak turut campur dalam pencernaan selulosa tersebut di atas yang dilakukan oleh mikroorganisme caecum dan colon.
Penyerapan dan Metabolisme Gula Heksosa Glukosa dan gula heksosa lainnya diserap usus halus dan kemudian dibawa ke hati, yang kemudisn terus diubah kembali menjadi glukosa. Pembentukan glikogen dari glukosa adalah suatu reaksi enzim yang membutuhkan energi yang disediakan oleh ATP. Glukosa + ATP→ Glikogen +ADP+PO4
Perubahan Gula menjadi Lemak Ksanggupan hati dan jaringan lainnya dalam menyimpan gula sebagai glikogen terbatas. Jadi apabila karbohidrat yang masuk ke tubuh melebihi yang dibutuhkan maka akan diubah menjadi lemak.