Lansia dan tugas perkembangan keluarga Ns. I Gede Yudiana Putra, S.Kep, M.Kes
Tipe Lansia Tipe Arif Bijaksana Tipe Mandiri Tipe Tidak puas Tipe Pasrah Tipe bingung
Tipe Arif Bijaksana Kaya dengan hikmah Pengalaman Menyesuaikan diri dengan perubahan Mempunyai kesibukan yg jelas Bersikap ramah Rendah hati Sederhana Dermawan Menjadi panutan
Tipe Mandiri Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru Selektif dalam mencari pekerjaan Bergaul dengan teman dan lingkungan sekitar Ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya
Pengkajian tingkat kemandirian Untuk megukur tingkat kemandirian ADL (Activity Daily Living) lansia dapat gunakan indeks Katz dan Barthel Skala yang ditetapkan pada katz index terdiri dari tujuh skala A sampai dengan G. Skalanya terdiri dari dua katagori yaitu kemandirian tinggi (Index A,B,C,D) Dan kemandirian rendah (Index E,F,G) Indeks Barthel suatu instrument pengkajian yang berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas yg menggunakan 10 indikator,
Indeks katz Skor Kriteria A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK),berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan D Kemandiriani, dalam semua hal keculi mandi, berpakaian dan satu fungsi tamabahan E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut Penilaian Index Katz menurut Maryam, R. Siti. Dkk 2011
Indeks barthel BAHAN AJAR\AKPER\KEP. KELUARGA DAN GERONTIK\PPT KELUARGA DAN GERONTIK\INDEKS BARTHEL.docx
Tipe Tidak puas Konflik lahir batin menentang proses penuaan Menjadi pemarah Tidak sabar Mudah tersinggung Sulit dilayani Pengkritik Banyak menuntut
Tipe Pasrah Menerima dan menunggu nasib Mengikuti kegiatan agama Melakukan pekerjaan apa saja
Tipe bingung Kaget Kehilangan kepribadian Mengasingkan diri Minder Menyesal Pasif Acuh tak acuh
Faktor Yang Mempengaruhi Tipe Lansia Karakter Pengalaman hidup Lingkungan Kondisi fisik Mental Sosial ekonomi
Mitos dan Stereotip Seputar Lansia Mitos Kedamaian dan Ketenangan Mitos Konservatif dan Kemunduran Mitos Berpenyakitan Mitos Senilitas Mitos tidak Jatuh Cinta Mitos Aseksualitas Mitos ketidakproduktifan
Mitos Kedamaian dan Ketenangan Anggapan : para lansia dapat santai menikmati hidup, hasil kerja, dan jerih payahnya di masa muda, berbagai cobaan seakan-akan sudah berhasil dilewati Kenyataan : sering ditemui lansia yang mengalami stres karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan karena penyakit
Mitos Konservatif dan Kemunduran Konservatif berati kolot, bersikap mempertahankan kebiasaan, tradisi dan keadaan yang berlaku Anggapan : para lansia itu tidak kreatif, menolak inovasi, berorientasi kemasa silam, kembali kemasa kanak’’, sulit berubah, keras kepala dan cerewet Kenyataan : tidak semua lansia bersikap dan mempunyai pikiran demikian
Mitos Berpenyakitan Anggapan : masa tua dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai berbagai penyakit Kenyataan : tidak semua lansia berpenyakitan, saat ini sudah banyak jenis pengobatan serta lansia rajin melakukan pemeriksaan berkala shg lansia tetap sehat dan bugar
Mitos Senilitas Anggapan : para lansia sering dianggap sudah pikun Kenyataan : banyak yg masih tetap cerdas, bermanfaat bagi masyarakat, karena banyak cara untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan daya ingat
Mitos tidak Jatuh Cinta Anggapan : para lansia sudah tidak lagi jatuh cinta dan bergairah kepada lawan jenis Kenyataan : perasaan dan emosi setiap orang berubah sepanjang masa serta perasaan cinta tidak berhenti hanya karena menjadi tua
Mitos Aseksualitas Anggapan : pada saat lansia hubungan seks menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan, dan daya seks berkurang Kenyataan : kehidupan para seks lansia normal saja, dan tetap bergairah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya lansia yang ditinggal mati oleh pasangan, namun masih ada rencana ingin menikah lagi
Mitos ketidakproduktifan Anggapan : bahwa para lansia tidak produktif lagi Kenyataan : banyak para lansia yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktivitas mental maupun material
Tugas Perkembangan Lansia Menurut Erickson kesiapan lansia untuk beradaptasi thdp tugas perkembangan lansia dipengaruhi oleh proses tumbang pada tahap sebelumnya Apabila tumbang lansia sebelumnya baik dan teratur maka pada usia lanjut akan dapat melakukan kegiatan seperti biasa begitu pula sebaliknya
Tugas Perkembangan Lansia Mempersiapak diri untuk kondisi yang menurun Mempersiapkan diri untuk pensiun Membentuk hubungan baik dengan seusianya Mempersiapkan kehidupan baru
Peran Anggota Keluarga Terhadap Lansia 1 Melakukan pembicaraan terarah Mempertahankan kehangatan keluarga Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia Membantu dalam hal transportasi termasuk rekreasi Membantu memenuhi sumber’’ keuangan Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu dan perhatian Menghormati dan menghargai Bersikap sabar dan bijaksan terhadap perilaku lansia
Peran Anggota Keluarga Terhadap Lansia 2 9. Jangan menganggap sebagai beban Memberikan kesempatan untuk tinggal bersama Mintalah nasehat dalam peristiwa’’ penting Mengajaknya dalam acara keluarga’’ Membantu mencukupi kebutuhannya Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan diluar rumah termasuk pengembangan hobi Membantu mengatur keuangan
Peran Anggota Keluarga Terhadap Lansia 3 16. Memeriksakan kesehatan secara teratur 17. Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat 18. Mencegah terjadinya kecelakaan baik di dalam maupun di luar rumah 19. Pemeliharaan kesehatan lansia adalah tanggung jawab bersama 20. Memberikan tauladan kepada anak’’ dalam memberi perhatian yang baik kepada lansia
Peran Keluarga Dalam Perawatan Lansia Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan Penyesuain terhadap pendapatan yang menurun Mempertahankan hubungan perkawinan Penyesuaian diri terhadap kehilangan pasangan Pemeliharaan ikatan kelurga antar generasi Meneruskan untuk memahami eksistensi lanjut usia