HARA NITROGEN Kandungan nitrogen dalam tanaman paling banyak dibanding hara mineral yang lain, sebanyak 2-4% dari berat kering tanaman. Kecuali bentuk yang melalui proses fiksasi nitrogen pada tanaman legum, tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau amonium (NH4+). Senyawa organik seperti asam amino dan urea dapat juga diserap oleh akar. Dari semuanya itu, nitrat merupakan bentuk ion N yang paling merajai dan sumber yang paling penting bagi tanaman. Tanaman tertentu seperti padi, yang hidup dalam keadaan tanah tergenang, anaerob, menggunakan amonium lebih efektif dibanding nitrat pada semua tahap pertumbuhannya.
HARA NITROGEN Nitrat yang diserap melalui akar direduksi baik di daerah akar atau ditransportasikan ke bagian atas tanaman dan direduksi disana, atau reduksi dapat terjadi di dua tempat tersebut. Nitrat direduksi menjadi asam amino (NH2) oleh ensim nitrat reduktase yang membutuhkan energi kegiatan metabolisme seluler. Asimilasi amonium berlangsung cepat sekali, membentuk senyawa N organik, asam glutamat. Asam-asam amino kemudian dapat disusun menjadi protein-protein tanaman dalam ribosom.
HARA NITROGEN Bentuk utama N dalam tanaman adalah bentuk yang tereduksi, yang secara kovalen terikat pada dua hidrogen dan satu karbon. Peran utama N dalam tanaman adalah sebagaiunsur penyusun protein, yang merupakan senyawa dengan berat molekul tinggi yang mengandung 15-18% N, dan terdiri atas rantai-rantai asam amino yang terikat dengan ikatan peptida. Protein sangat vital dalam fungsi tanaman. Ensim merupakan protein yang berperan sebagai katalisator reaksi-reaksi biokimia yang berlangsung dalam sel tanaman. Secara struktural, protein berada dalam membran tersebut. Penimbunan protein berlangsung pada bagian tertentu dalam tanaman, seperti biji, dan sebagai sumber N yang sewaktu dibutuhkan tersedia untuk proses metabolisme dalam sel.
HARA NITROGEN Nitrogen juga merupakan unsur penting dalam senyawa molekuler yang lebih kecil seperti purin, pirimidin (dalam DNA dan RNA) dan nukleotida (ADP, ATP), dalam berbagai koensim dan hormon tanaman seperti IAA dan sitokinin. Nitrogen ditransportasikan ke kanopi daun sebagai ion anorganik atau dapat direduksi di daerah akar dan ditransportasikan dalam bentuk organik N, seperti asam amino atau amida. N mobil dalam floem, sehingga mudah ditransportasikan dari daun tua ke daun muda kalau terjadi defisiensi N, dan ditransportasikan dari daun muda ke biji. Bentuk senyawa N organik dalam floem adalah amidam asam amino dan ureida; nitrat dan amonium tidak ada dalam pembuluh tersebut.
HARA NITROGEN Defisiensi N menyebabkan kecepatan pertumbuhan sangat terganggu, dan tanaman nampak kurus, kering. Sebagai akibat N merupakan unsur dalam molekul klorofil, defisiensi N mengakibatkan menguning atau klorosis daun. Ini biasanya dimulai dari daun bagian bawah, dan defisiensi yang kuat menyebabkan semua daun menjadi kuning, kemudian coklat dan mati. Pengaruh keracunan N jarang ada dibanding peristiwa defisiensi. Apabila ada, tanaman akan lebih lambat masak. Karena reduksi nitrat membutuhkan karbon dari hasil respirasi karbohidrat, kelebihan nitrat dapat mengakibatkan penurunan karbohidrat tanaman.
HARA NITROGEN Defisiensi N terjadi pada pertanaman yang suplai N nya dalam tanah rendah (tanah pasiran dan tanah organik curah hujan tinggi) dan kebutuhan tanaman tinggi, seperti kultivar unggul hasil tinggi yang ditanam di tanah beririgasi. Dalam kenyataannya respon N dapat diharapkan dari sebagian besar tanah asalkan faktor pertumbuhan yang lainnya tidak membatasi dan kadar N tanah tidak tinggi. Tanaman legum kurang nampak menunjukkan respon terhadap pemupukan N. Dalam pertanaman non legum, karena banyak kehilangan nitrogen, hilang sebagai produk yang dimanfaatkan, pencucian atau denitrifikasi, kehilangan nitrogen harus diimbangi dengan pemasukan N yang cukup dari pupuk N kalau diharapkan hasil pertanaman tetap tinggi.