UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN MENGGAMBAR TEKNIK PERTEMUAN KE 11 & 12 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
PENUNJUKAN UKURAN Penunjukan ukuran dalam suatu gambar mempunyai peranan yang sangat penting untuk tercapainya tujuan gambar. Oleh karena itu penunjukan ukuran harus dibuat jelas dan sederhana, sehingga mudah dibaca dan tidak menimbulkan salah tafsir oleh pembaca gambar. A. ATURAN-ATURAN DASAR PENUNJUKAN UKURAN 1. Pandangan yang harus diberi ukuran-ukuran utama Ukuran ditempatkan pada pandangan utama (pandangan depan) Dapat ditampatkan pada pandangan lain apabila tidak dapat ditempatkan pada pandangan depan
2. Komponen –komponen penunjuk ukuran Untuk menunjukan ukuran diperlukan : Garis ukur Garis batas Angka ukuran Simbol ukuran Garis bantu ukuran 3. Arah angka ukuran Posisi angka ukuran horizontal dan Vertikal Harus dapat dibaca dari arah bawah (angka ukuran horisontal), harus bisa dibaca dari arah kanan (angka ukuran vertikal).
Untuk angka ukuran yang tidak horizontal maupun vertikal Penulisannya harus disesuaikan dengan posisi garis ukurnya (gambar 10.4). Untuk ukuran sudut, posisi penunjukan ukurannya seperti (gambar 10.5)
Ukuran Fungsional, Bukan fungsional dan Tambahan Ukuran dalam suatu gambar dikelompokan : Ukuran Fungsional (F) Bukan Fungsional (NF) Dan tambahan (A)
Uraian : a) Ukuran Fungsional adalah Ukuran yang paling penting untuk mencapai fungsi suatu bentuk benda terhadap fungsi bentuk benda pasangannya sesuai dengan kegunaan dalam susunannya. b) Ukuran bukan fungsional adalah Ukuran yang tidak mempengaruhi fungsi bentuk benda secara prinsipil, hanya diperlukan untuk membantu proses pengerjaan, pengukuran atau pemeriksaan. c) Ukuran Tambahan adalah ukuran yang tidak begitu penting dalam proses pengerjaan suatu benda kerja, hanya sebagai bahan informasi ditulis dalam tanda kurung. 5. Satuan Ukuran dan Tanda Desimal -Semua Ukuran menggunakan satuan milimeter (mm) -Untuk ukuran sudut menggunakan derajat (0)
B. CARA-CARA PENUNJUKAN UKURAN 1. Ukuran Linier
2. Susunan Ukuran a) ukuran berantai
b) Ukuran sejajar Digunakan bila semua ukuran mempunyai bidang patokan (referensi) yang sama.
c) Ukuran gabungan Merupakan gabungan dari ukuran berantai dan paralel
d) Ukuran yang berurutan Tujuan untuk menghemat waktu dan ruang, dengan mengambil satu patokan. Bidang patokan ditandai dengan titik dan angka nol.
e) Ukuran koordinat Tujuan untuk memudahkan dalam pengerjaaan
f) Ukuran koordinat Bentuk Benda Tertentu Digunakan untuk memberi ukuran benda yang mempunyai bentuk tertentu (khusus)
g) Ukuran-ukuran terhadap bidang patokan Digunakan untuk keperluan dalam proses pembuatan atau perakitan sehingga menggunakan bidang patokan atau bidang referensi.
3. Ukuran-ukuran yang harus dikerjakan secara khusus Untuk bagian yang dikerjakan khusus : -Untuk lubang yang harus di bor maka pemberian ukurannya dengan garis penunjuk yang disertai angka ukuran dan keterangannya. Benda berbentuk silinder (Panah garis penunjuk mengenai titik potong garis sumbu dan garis benda) Benda berbentuk lingkaran (Panah mengenai garis lingkarannya sendiri) Garis penunjuk membentuk sudut 60 terhadap garis horisontal
Garis penunjuk digunakan juga pada nomor bagian gambar susunan Bila berakhir pada garis benda ujung garis penunjuk diberi tanda panah Bila berakhir di dalam gambar diberi tanda titik
Untuk bagian permukaan benda yang harus dikerjakan khusus (dipoles, disepuh dsb): Bagian permukaan diberi tanda dengan garis sumbu tebal, diberi garis penunjuk dan diberikan keterangan pengerjaan khusus yang diinginkan Ujung panah garis penunjuk berakhir pada garis sumbu tebal (gambar 10.20) Apabila letak dan luas permukaan yang harus dikerjakan khusus sudah jelas, maka pemberian ukuran tidak diperlukan lagi.
4. Simbol pada Angka Ukuran Beberapa simbol pada angka ukuran : Ø (simbol untuk diameter) (simbol untuk bujur sangkar) Lengkung bola (spheric) Pinggulan (chamfer) t (ketebalan) Contoh gambar dengan simbol tertentu
5. Ukuran sudut, busur dan tali busur
6. Ukuran dengan garis bantu khusus Garis bantu khusus ditarik dengan garis tipis hingga berpotongan di satu titik.
7. Angka ukuran yang tidak sesuai dengan skala Angka ukuran yang tidak sesuai dengan skala dibawahnya diberi garis
8. Ukuran kemiringan dan ketirusan a. Kemiringan Kemiringan= b. Ketirusan Ketirusan=
9. Ukuran Sebagian untuk Benda Simetris Untuk menghemat waktu dan ruang gambar maka : Benda simetris dapat digambar setengahnya saja Garis ukur ditarik lebih dari batas garis sumbu simetrinya
10. Ukuran untuk Bagian Dalam dan Luar Benda Pada benda yang dipotong separuh ukuran-ukuran bagian dalam dan bagian luar benda harus dipisahkan. 11. Ukuran Bagian-bagian Alur Pasak pada Poros dan Lubang Cara memberikan ukuran pada alur pasak pada poros dan lubang dapat dilihat pada gambar.
12. Ukuran untuk Pembagian jarak yang Sama -Bila ukuran jarak lubang dan diameter sama maka dapat ditampilkan seperti gambar (a) -Jika dikhawatirkan angka jumlah tertukar dengan angka jarak, maka salah satu jarak dapat ditampilkan. -Untuk pembagian sudut yang sama maka dapat ditulis seperti ukuran panjang -Untuk ukuran lubang, lubang ulir, celah dan bentukan lain dengan pembagian yang sama dapat langsung ditunjukan berapa jumlah dan berapa ukurannnya dengan menggunakan garis penunjuk
13. Menunjuk Ukuran dengan Memperhatikan Proses Pembuatannya a. Ukuran-ukuran Lubang pada Flens Penempatan ukuran lubang dan diameter lingkaran ditempatkan bersama-sama pada gambar pandangan yang menunjukan jaraknya.
b. Ukuran menurut Proses Pembuatannnya Pengelompokan ukuran-ukuran dari bagian yang proses pengerjaannya sama. 14. Ukuran Benda yang dilengkungkan Pelat atau batang yang dilengkungkan harus diberi ukuran dalam keadaan terentangnya
15. Penunjukan Ukuran pada Bagian-bagian dalam Susunan Pada benda-benda yang digambar dalam susunannya (rakitan), ukuran-ukuran tiap bagiannya dipisahkan seperti pada gambar.
16. Contoh cara penunjukan ukuran yang salah dan benar Disini ditampilkan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam praktek, disertai koreksi kesalahannya.