MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

TUJUAN PENGEMBANGAN MANUSIA Pengembangan Manusia Melalui Peningkatan Kualitas Peningkatan Pilihan Hidup  Karir  Pengaruh  Penghasilan  Prestise 
PENYUSUNAN SWOT.
Loading... DALAM MANAJEMEN SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PERAN DAN TUGAS GURU DALAM MANAJEMEN SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
HOW TO DEVELOP THE SCHOOL COMMUNITY
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
Manajemen Pendidikan Pengertian
(Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd.)
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Prinsip – Prinsip MBS.
GOOD GOVERNANCE.
Oleh : Tim Persiapan Otonomi Pengelolaan Unair Sebagai Badan Hukum Milik Negara OTONOMI PENGELOLAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA.
MANAJEMEN PELAKSANAAN KBK
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
Mutu Pendidikan => Rendah
PELATIHAN MBS UNTUK SATUAN PENDIDIKAN Pelaksanaan : 16 – 18 Mei 2009.
Direktorat Pembinaan SMA PANDUAN PENYELENGGARAAN
A. KONSEP DESENTRALISASI PENDIDIKAN
DASAR HUKUM INFORMATIKA DAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
Standar Proses Pendidikan
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SEKOLAH
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
Pengelolaan Pendidikan: Manajemen Kurikulum
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
EMPOWERING MADRASAH TROUGH Madrasah Base Management
MANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BAB 6 PERENCANAAN 1. PERENCANAAN 2. PROSES PERENCANAAN 3. PERENCANAAN SITUASIONAL 4. PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN 5. HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Dr. RATNAWATI SUSANTO.,M.M.,M.Pd
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PELAKSANAAN DALAM PENGELOLAAN PEMENUHAN SNP
MEMAHAMI TIM KERJA Narti Elisa Andayani
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
VISI,MISI,DAN TUJUAN SEKOLAH/MADRASAH
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS) Oleh Drs. Haryanto, M.Si.
Manajemen Pendidikan Pengertian
Manajemen Pendidikan Pengertian
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
Sistem yang baik harus UTUH dan BENAR
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
ASSALAMU’ALAIKUM WR WB
Keuangan Sekolah/Madrasah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN
SELAYANG PANDANG RENCANA KERJA RA (RKRA). LANDASAN HUKUM Penyusunan RKJM adalah sebagai berikut : 1.UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
Akreditasi institusi.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Akreditasi Institusi.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH OLEH: Dra. Midawati, M.Pd

KELUARGA RAHMANA HERRY

LATAR BELAKANG Tiga Faktor penyebab mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara Merata: 1. Kebijakan Penyelenggara pendidikan nasional menggunakan Education Production Function. Perhatian hanya pada input, kurang memperhatikan proses. 2. Penyelenggaraannya dilakukan secara birokratik-sentralistik 3. Minimnya partisipasi masyarakat( hanya dukungan dana saja), bukan pada proses pendidikan( pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi dan akuntabilitas).

Upaya yang dilakukan: MPMBP MPMBS

PENGERTIAN MPMBS: Model manjemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah(guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tuasiswa, dan masyarakat). TUJUAN MPMBS: 1. meningkatkan mutu melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan Memberdayakan sumber daya yg ada. 2. meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama

Lanjutan…… 3. meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, msyarakat dan pemerintah tentang mutu sekolahnya 4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antara sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai

ALASAN DITERAPKANNYA MPMBS: 1. Sekolah lebih mengetahui SWOT bagi dirinya hingga dapat dioptimalkan pemanfaatan sumber daya yg ada untuk kemajuan sekolah 2. Sekolah lebih mengetahui lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan dikembangkan dan di daya gunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan kebutuhan tingkat perkembangan peserta didik 3. Pengambila keputusan yang dilakukan sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang terbaik bagi sekolahnya.

Lanjutan…… 4. Penggunaan sumber daya pendidikan lebih efektif dan efisien bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat 5. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sekolah menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat 6. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu 7. Berkompetisi yang sehat 8. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat.

LANDASAN YURIDIS 1. UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional 2. UU Nomor 25 tahun 2000 tentang program pembangunan nasional tahun 2000-2004 pada bab VII tentang program pembangunan bidang pendidikan , khususnya sasaran (3) yaitu” terwujudnya manajemen pendidikan yang berbasis pada sekolah dan masyarakat(school/community based management). 3. Kepmendiknas No.44 tahun 2002 tentang pembentukan dewan pendidikan dan komite sekolah. 4. Kepmendiknas No.87 tahun 2004 tentang standar akriditasi sekolah khususnya MBS. 5. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan khususnya tentang standar pengelolaan sekolah yaitu MBS.

SEKOLAH SEBAGAI SEBUAH SISTEM Sekolah sebagai sebuah sistem tersusun dari komponen; konteks, input, proses, out put dan out come. 1. Konteks( eksternalitas yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenannya harus diinternalisasikan kedalam penyelenggaraan sekolah); tuntutan pengembangan diri dan peluang tamatan, dukungan pemerintah dan masyarakat, kebijakan pemerintah, landasan hukum, kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, tuntutan otonomi, tuntutan globalisasi

INPUT Segala sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses pendidikan, khususnya PBM. - yang diolah: siswa - pengolahnya: visi, misi, tujuan, sasaran, kurikulum, ketenagaan, sarana prasarana, dana, regulasi sekolah, organisasi sekolah, adm sekolah, budaya sekolah, peranserta masyarakat. PROSES Proses adalah kejadian berubahnya siswa belum terdidik menjadi siswa terdidik. Khususnya PBM.

Out put Hasil belajar(prestasi belajar) yang merefleksikan seberapa efektif PBM diselenggarakan. Contoh: Prestasi akademik, prestasi non akademik, angka mengulang dan angka putus sekolah. Prestasi belajar ditunjukkan oleh peningkatan kemampuan dasar( daya pikir, daya kalbu, daya raga yang diperlukan siswa untuk terjun dimasyarakat dan pengembangan dirinya) dan kemampuan fungsional(kemampuan teknologi, mengelola sumber daya, kerjasama, memanfaatkan informasi, menjaga lingkungan, karir, menyatukan bangsa berdasarkan pancasila.

Out come memiliki dua dimensi ; Dampak jangka panjang dari out put, baik dampak bagi individu tamatan maupun bagi masyarakat. Out come memiliki dua dimensi ; Kesempatan melanjutkan pendidikan dan kesempatan kerja Pengembangan diri tamatan.

Kinerja sekolah dapat diukur dari dimensi-dimensi berikut ini: Kualitas: Dalam konteks pendidikan kualitas yang dimaksud meliputi; input, proses dan out put. Khusus kualitas out put seperti akademik(NUAN dan LKIR) dan non akademik (misal;olahraga, kesenian). Produktivitas: perbandingan kelulusn tahun ini dengan tahun sebelumnya dengan input yang sama(jumlah guru, fasilitas, dll) Efektivitas: ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan(kualitas, kuantitas dan waktu) telh dicapai.misal NUAN idealnya 60, diperoleh hanya 45, berarti efektivitasnya 45/60=75%

efisiensi Efisiensi Internal: misalnya dengan biaya yang sama, tetapi NUAN tahun ini lebih baik dari pada NUAN tahun lalu. Berarti sekolah telah efisien secara internl dari pada tahun lalu. Efisien Eksternal: hubungan antara biaya yang digunakan untukmenghasilkan tamatan dan keuntungan kumulatif(individual, sosial, ekonomik, dan non ekonomik), misalnya dua sekolah SMP1 dan SMP2 dengan menggunakan biaya yang sama, ternyata tamatan SMP1 mendapat upah lebih tinggi dari tamatan SMP2 setelah mereka bekerja.dikatakan SMP1 Lebih efisien secara eksternal dari pada SMP2

POLA BARU MANAJEMEN PENDIDIKAN Dimensi-dimensi perubahan manajemen pendidikan Pola lama Pola baru Sub ordinasi Pengambilan keputusan terpusat Rung gerak kaku Birokratik-sentralistik Diatur Overregulasi Mengontrol Mengarahkan Hindari resiko Gunakan uang habis Individual yg cerdas Informasi terpribadi Pendelegasian Organisasi hirarkis Otonomi Pengambilan keputusan partisipatif Ruang gerak luwes Profesional-desentralistik Motivasi diri Deregulasi Mempengaruhi Memfasilitasi Kelola resiko Gunakan uang efiisien Tim work yg cerdas Informasi terbagi Pemberdayaan Organisasi datar

Lanjutan….. Rumus Peningkatan Mutu: MPMBS = OS + PKpMSMu Ket: OS= Otonomi sekolah PKpMSMu= pengambilan keputusan partisipatif untuk mencapai sasaran mutu

Lanjutan…… OTONOMI = KEMANDIRIAN(KEWENANGAN LEBIH BESAR)

TUGAS MANDIRI: 1. Identifikasi dimensi-dimensi perubahan pola manajemen pendidikan disekolah saudara, yang sudah berlangsung dan yang belum berlangsung, dan beri alasan saudara! 2. Jika saudara diberi amanah menjadi kepala sekolah, apa yang saudara kerjakan dihari pertama menjabat sebagai kepala sekolah? 3. Setujukah saudara dengan sekolah gratis,berikan pendapat saudara?

kesimpulan Sekolah sebagai sistem: Kualitas dan inovasi efektifitas Produktivitas efisiensi internal efisiensi external Kon tek In put Pro ses Out put Out come

Perhatikan sekolah sebagai sebuah sistem. Tugas kelompok Perhatikan sekolah sebagai sebuah sistem. Jelaskan apakah maksud dari skema diatas, berikan pendapat anda!

FUNGS-FUNGSI YANG DIDESENTRALISASIKAN KE SEKOLAH Perencanaan Dan Evluasi - perencanaan sesuai kebutuhan(school based plan): Untuk Peningkatan mutu dll - Evaluasi internal(evaluasi diri) Pengelolaan Kurikulum - Pusat membuat kurikulum standar - dalam implementasinya sekolah dapat mengembangkannya sendiri sesuai kebutuhan sekolahnya(KTSP). Pengelolaan PBM - Diharapkan student centered(dgn metode, strtegi/teknik pembeljaran sendiri.

Lanjutan ……. 4. Pengelolaan Ketenagaan - analisis kebutuhan, rekrutmen, pengembangan, hadiah dan sangsi, hubungan kerja, evaluasi kinerjatenaga kerja. 5. Pengelolaan Fasilitas - Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan hinggga pengembangan. 6. Pengelolaan Keuangan - Pengalokasian dana dan penggunaannya seharusnya sudah menjadi wewenang sekolah. - sekolah perlu menghasilkan sesuatu(IGA) 7. Pelayanan Siswa - PSB, Pengembangan/pembimbingan, lanjut sekolah, memasuki dunia kerja, serta urusan alumni.

Lanjutan …… 8. Hubungan Sekolah- Masyrakat - Dukungan Moral dan Finansial 9. Iklim Sekolah - aman dan tertib, optimisme tinggi, kesehatan sekolah, kegiatan-kegiatan yg terpusat pada siswa.

MANAJEMN BERBASIS SEKOLAH Memilik 3 unsur penting: 1. Otonomi: Bearti merdeka/tidak tergantung. Kemandirian dalam program dan pendanaan. Otonomi harus didukung oleh beberapa kemampuan: a. Pengambilan keputusan yg terbaik, b. berdemokrasi, c.. memobilisasi sumber daya, d. berkomunikasi yang efektif, e. memecahkan masalah,f. berkolaborasi, g. memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. 2. Peningkatan Partisipasi Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam hal” a.Pengambilan keputusan, b. pelaksanaan dan c. evaluasi. Akibatnya: tercipta keterbukaan, kerjasama yg kuat, akuntbilitas, dan demokrasi.

3. Fleksibilitas Bermakna keluwesan-keluwesan yg diberikan kepada sekolah untuk mengelola, memanfaatkan, memberdayakan sekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah. Dati tiga hal diatas, maka sekolah merupakan unit utama pengelolaan proses pendidikan. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional(kota/kab, prop, pusat) merupakan pendukung dan pelayan sekolah, khususnya dalam pengelolaan peningkatan mutu.

Ciri-ciri sekolah berdaya(mandiri) 1. Tingkat ketergantungannya rendah 2. Bersifat adaptif, antisipatif/proaktif, 3. punya jiwa kewirausahaan(ulet, inovatif, gigih, berani mengambil resiko,dsb),4. bertanggung jawab terhadap kinerja sekolah, 5. memiliki kontrol yang kuat terhadap kondisi kerja, 6. komitmen yang tinggi pada dirinya, 7. prestasi merupakan acuan bagi penilaiannya.

Prinsip-prinsip tata kelola yang baik Peningkatan Partisipasi Peningkatan Tranparansi Peningktan Akuntabilitas

Tahap-tahap pelaksanaan mpmbs MELAKUKAN SOSIALISASI a. Baca dan pahamilah sistem, budaya, dan sumber daya yang ada disekolah secara cermat dan refleksikan kecocokannya dengan yang diharapkan. b. Identifikasi mana yang perlu diperkuat dan diubah c. buat komitmen jika terjadi perubahan d. bekerja kearah visi dan misis sekolah e. hadapilah” status qou “ terhadap perubahan. f. garis bawahi prioritas yang mendukung visi, misi g. pantau dan arahkan proses perubahan

MENGIDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA Kegiatan ini adalah melakukan analisis output. Tantangan dirumuskan sebagai berikut: T = H – K T = tantangan nyata, H= Output harapan masa depan(tujuan sekolah), K= Output saat ini(kondisi saat ini). Contoh:1. Output diharapkan: Jumlah produktivitas 98% lulus Output saat ini : Jumlah produktivitas 95% lulus Jadi Tantangan nyata besarnya(T) = 98%-95%=3% Contoh.2 Output diharapkan: Juara 1 Olimpiade matematika Tk.kota Output saat ini : Juara harapan 2(N0,5) Tk kota Besar tantangan nyata (T) = 1 – 5 = -4( masih kurang 4 tingkat)

Merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah

Gambaran tersebut harus berlandaskan: visi Adalah gambaran masa depan yang dinginkan sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya. Gambaran tersebut harus berlandaskan: - Tujuan pendidikan nasional(penyatu) Profil sekolah(keberagaman) Visi dirumuskan dalam kalimat yang filosofis, yang sering memiliki aneka tafsir.