CARL ROGERS TEORI YANG BERPUSAT PADA PRIBADI 1. Wiwin Rizky O (1511414123) 2. Bella Abdi Negara (1511414131) 3. Silvana Wara Mustika (1511414140) 4. Swasti Masayu Puji Savitri (1511414153)
Biografi Carl rogers lahir lahir pada tangga 8 Januari 1902 di Oak , Illionis, sebuah daerah pinggiran Chicago, sebagai anak keempat dari eman bersaudara. Saat Carl berusia 12 tahun, keluarganya pindah ke sebuah daerah pertanian 30 mil sebuah timur Chicago, dan ditempat inilah dia menghabiskan masa. Dia menjabat professor penuh di Negara Bagian Ohio pada tahun 1940. Tahun 1942, dia menulis buku pertamanya, Counseling and Psychoterapy. Kemudian, tahun 1945, dia diundang untuk mendirikan pusat konseling di University of Chicago. Saat bekerja di
sinilah bukunya yang sangat terkenal Client-Centered Therapy diluncurkan, yang memuat garis besar teorinya. Tahun 1957, dia kembali mengajar di almamaternya. University of Wisconsin. Sayangnya, saat itu terjadi konflik internal dalam fakultas psikologi dan Rogers merasa sangat kecewa dengan system pendidikan tinggi yang dia tangani. Tahun 1964, dengan senang hati dia menerima posisi sebagai peneliti di La Jolla, California. Di sini dia memberikan terapi, ceramah-ceramah, dan menulis karya-karya ilmiah sampai ajal menjemputnya tahun 1987.
Kecenderungan Formatif Kecenderungan Aktualisasi Asumsi Dasar Kecenderungan Formatif Kecenderungan Aktualisasi
Aspek Aspek Kepribadian 1. Organisme Rogers memandang bahwa setiap makhluk hidup tahu apa yang terbaik baginya. Organisme yaitu makhluk fisik (physical creature) dengan semua fungsi-fungsinya, baik fisik maupun psikis. Organisme ini juga merupakan locus (tempat) semua pengalaman, dan pengalaman ini merupakan persepsi seseorang tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri sendiri dan juga di dunia luar (ekternal world). totalisan pengalaman, baik yang disadari maupun yang tidak disadari membangun medan fenomenal (fenomenal field). Perilaku itu bukan fungsi (pengaruh) dari realitas eksternal, atau stimulus lingkungan, tetapi realitas subjektif atau medan fenomenal.
2. Diri (self) Menurut Rogers, individu memahami objek dan pengalaman eksternal, dan memberikan makna kepada mereka. Keseluruhan sistem persepsi dan makna menciptakan medan fenomenal individual. Diri atau konsep diri merepresentasikan pola persepsi yang terorganisasi dan konsisten Konsep diri meliputi seluruh aspek dalam keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari (walaupun tidak selalu akurat) oleh individu. Diri ideal didefinisikan sebagai pandangan seseorang atas diri sebagaimana yang diharapkannya. Diri ideal meliputi semua atribut, biasanya yang positif yang ingin dimiliki oleh seseorang
Dinamika Kepribadian Penerimaan Positif (positif regard) Orang merasa puas menerima regard positif , kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif pada orang lain. Ketika regard positif di internalisasi, orang dapat memperoleh kepuasan dari menerima dirinya sendiri, atau menerima diri positif (positif self regard) Konsistensi dan Salingsuai Self (Self Consistency dan Congruence) Menurut Roger, organisme berfungsi untuk memelihara konsistensi (keajegan = keadaan tanpa konflik) dari persepsi diri, dan kongruen (salingsuai) antara persepsi self dengan pengalaman.
Aktualisasi Diri Motif aktualisasi diri ini berfungsi : untuk mendorong perkembangan manusia melalui diferensial organ-organ fisik, perkembangan fungsi-fungsi psikis, dan pertumbuhan seksual masa remaja. Kecenderungan aktualisasi merujuk pada pengalaman organisme dari individu; sehingga hal tersebut merujuk pada manusia secara keseluruhan-kesadaran dan ketidaksadaran, fisiologis, dan kognitif. Aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri bagaimana yang dirasakan dalam kesadaran. Konsep aktualisasi mencakup : Kecenderungan organisme untuk tumbuh dari sebuah entitas sederhana menjadi kompleks Bergerak dari kebergantungan kepada kemandirian, dari kekakuan ke proses perubahan, dan kebebasan ekspresi.
1. Pribadi yang berfungsi utuh (fully functioning person) Perkembangan Kepribadian 1. Pribadi yang berfungsi utuh (fully functioning person) Menurut Rogers tujuan hidup adalah mencapai aktuaisasi diri, atau memiliki ciri-ciri kepribadian yang membuat kehidupan menjadi sebaik-baiknya. Berfungsi utuh adalah istilah yang dipakai Roger untuk menggambarkan individu yang menggambarkan individu yang memakai kapasitas dan bakatnya , merealisasi potensinnya dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya . Roger memiliki 5 ciri kepribadian orang yang berfungsi sepenuhnya : 1. terbuka untuk mengalami (openess to experience) 2. hidup menjadi (existential living) 3. keyakinan organismik (organismic trusting ) 4. pengalaman kebebasan (experiental freedom) 5. kreativitas ( kreativity)
2. Perkembangan Psikopatologi 1. Tak saling suai (incongruence) 2. Kecemasan dan ancaman 3. tingkah laku bertahan (defensiveness) 4. disorganisasi
Inkongruensi Inkongruensi antara konsep diri dan pengalaman organismik adalah sumber dari gangguan psikologis. Konsep diri yang muncul meliputi persepsi yang tidak jelas dan tidak selaras dengan pengalaman organismik kita,serta inkongruensi antara diri dan pengalaman dapat berakibat pada perilaku yang terlihat tidak konsisten dan berbeda.
Sikap Desensif Sikap desensif adalah perlindungan atas konsep diri dari kecemasan dan ancaman, dengan penyangkalan atau distorsi dari pengalaman yang tidak konsisten dengan konsep diri (Rogers,1959). Dua perlindungan yang utama adalah distorsi dan penyangkalan. Dengan distorsi, kita melakukan kesalahpahaman dari sebuah pengalaman, agar sesuai dengan salah satu aspek konsep diri kita. Dengan penyangkalan , kita menolak untuk menghayati pengalaman dalam kesadaran atau setidaknya kita menahan beberapa aspek dari pengalaman tersebut agar tidak mencapai simbolisasi.
Disorganisasi Perilaku disorganisasi , mempunyai asal yang sama dengan perilaku defensif normal, yaitu perbedaan antara pengalaman organismik manusia dengan pandangan mereka terhadap diri. Penyangkalan dan distorsi cukup untuk menjaga manusi normal dari menyadari perbedaan tersebut, tetapi saat terjadi inkongruensi antara diri yang dirasakan dan pengalaman organismik yang terlalu jelas atau terlalu mendadak untuk dapat disangkal atau didistorsi , perilaku mereka mulai tidak terorganisasi. Dalam kondisi disorganisasi, manusi kadang berperilaku secara konsisten dengan pengalaman organismiknya dan kadang sesuai dengan konsep diri yang hancur. Perilaku dapat menjadi tidak terorganisasi atau bahkan menjadi psikotik saat pertahanan seseorang tidak bekerja dengan benar.
Kesadaran Tingkat Kesadaran : Kesadaran sebagai “representasi simbolik (walaupun tidak selalu dalam simbol verbal) dari sebagian pengalaman kita” Tingkat Kesadaran : Beberapa kejadian dialami di bawah batas kesadaran dan biasanya diabaikan atau disangkal Membuat sebuah hipotesis bahwa beberapa pengalaman akan disimbolisasikan secara akurat dan dimasukkan dengan bebas ke dalam struktur diri Pengalaman yang diterima dalam bentuk yang terdistorsi
Psikoterapi Teori Client-Centered Dalam konseling individual , teori client centered merupakan psikoterapi nondirective yaitu metode perawatan psikis dengan berdialog anara konselor dengan konseli agar tercapai gambaran yang serasi antara ideal self dengan actual self. Tujuan konseling untuk membina kepribadian konseli secara integral, berdiri sendiri dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah sendiri. Integral berarti struktur kepribadian tidak terpecah antara gambaran tentang diri dengan kenyataan. tanggung jawab dan kemampuan dirinya. Dalam hal ini diperlukan kemampuan dan keterampilan konselor, kesiapan konseli untuk menerima bimbingan dan taraf intelegensi konseli yang memadai.
Teknik Konseling Acceptance : Konselor menerima konseli sebagaimana adanya dengan segala masalahnya, menerima secara netral. Congruance : Karakteristik konselor adalah terpadu, sesuai kata dengan perbuatan dan konsisten. Understanding : Konselor dapat secara akurat dan memahami secara empati dunia konseli sebagaimana dilihat dari dalam diri konseling itu. Non judge mental : Memberi penilaian terhadap konseli, akan tetapi konselor selalu objektif.
Ciri-ciri Pendekatan Client-centered (person centered) Ditujukan kepada konseli yang sanggup memecahkan masalahnya agar tercapai kepribadian yang terpadu Sasaran konseling adalah aspek emosi dan perasaan bukan segi intelektualnya Titik tolak konselor dan keadaan individu termasuk kondisi social Proses konseling bertujuan untuk menyesuaikna antara ideal self dengan actual self Peranan yang aktif dalam konseling dipegang oleh konseli sedangkan konselor adalah Pasif-Reflektif
Perbedaan Teori Psikoanalisis Teori Rogers Menekankan dorongan biologis, bawah sadar, peredaan ketegangan, dan perkembangan karakter di usia awal Menekankan persepsi dasar, perasaan berkaitan dengan interaksi sosial, motif, aktualisasi diri, dan proses perubahan Metode riset, psikoanalis percaya bahwa wawancara klinis atau tes proyektif harus digunakan untuk menghalangi tindakan mekanisme pertahanan diri Bahwa orang memiliki kapasitas untuk melaporkan karakteristik pengalaman psikologis mereka dengan cara yang amat bermanfaat, dengan demikian riset dapat menggunakan metode self-report (evaluasi diri) yang sederhana