BAB 3 Electric Flux Density Hukum Gauss Divergensi
Electric flux density Sekitar tahum 1873, Michael Faraday sangat tertarik untuk mengkaji fenomena medan listrik statis yang ditimbulkan oleh bahan isolator pada medan. Ia membuat alat yang terdiri dari sepasang bola logam konsentris. Ia juga menyiapkan sejumlah kulit pelapis dari berbagai bahan penyekat, yang digunakan untuk mengisi ruang setebal bebrapa centimeter di antara kedua bola konsentris. Faraday mendapatkan bahwa total yang ada dipermukaan bola bagian luar ternyata persis sama magnitudonya dengan muatan awal yang diberikan pada bola bagian dalam. Ia menyimpulkan terjadinya suatu “perpindahan” muatan dari bola dalam ke bola luar dan perpindahan ini tidak dipengaruhi jenis medium yang dilewati. Kita menyebut aliran itu sebagaifluks listrik.
Faraday menyimpulkan bahwa fluks listrik sebanding dengan nilai muatan pada bola bagian dalam .jadi fluks listrik di lambangkan Ψ (psi) dan muatan total pada nagian bola dalam adalah Q dan fluks dinyatakan dalam satuan coulomb. Ѱ= Q
Hukum Gauss berbunyi "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang permukaan tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding dengan muatan lisfiik (netto) total di dalam permukaan itu".
Hukum Gauss Hukum Gauss adalah hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang melalui sebuah bidang. Hukum gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang melalui sebuah bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik yang menembus bidang, berbanding lurus dengan area bidang dan berbanding lurus dengan cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik terhadap garis normal. Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah salah seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.