KELOMPOK 1 TINGKAT 1A DIII KEBIDANAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SIKLUS HIDUP, KESEHATAN DAN PERAN SOSIAL
Advertisements

Peran dan Fungsi Bidan.
dr. Thontowi Djauhari NS, MKes Universitas Muhammadiyah Malang
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB
Selamat Pagi.
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS
KONSEP UMUM TUMBUH KEMBANG dr. Ayling Sanjaya,M.Kes,SpA Departement of Child Health Medical School of Wijaya Kusuma University Surabaya
Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya
Judul. Faktor Risiko yang Diwariskan Faktor Risiko Perilaku Faktor Risiko Hormonal Gen BRCA 1 dan BRCA 2 Konsumsi makanan berlemak Konsumsi alkohol Perilaku.
DASAR KESPRO/KIA HASTUTI MARLINA. PERTEMUAN 6 1.KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN 2.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KEHIDUPAN.
 ADE ERMAWATI  BERLIANI REGINA NILOPA  CICI  DESI RAHMAWATI  LITA OCKTARIA  NURJANAH  SELLY  WARDHATILLAH KELOMPOK 1.
Rusmanefendi.wordpress.com Gizi Ibu Hamil.
TUGAS TAMBAHAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Metha Dwi Tamara, S.ST., M.KM
Dasar Kesehatan Reproduksi
KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI & KB BY : DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST.
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
akan mengalami pubertas tahun Pubertas
MASALAH PELAYANAN KEBIDANAN di TINGKAT PELKES PRIMER
KESEHATAN REPRODUKSI Analisis & Hasil RISKESDAS 2010.
Asuhan Kebidanan Pada Masa Klimakterium atau Menopause
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan Pranikah.
Resiko Pernikahan Dini
PERTEMUAN KE-6 ASKEB IV PATOLOGI “KILAMKTERIUM DAN MENOUPOSE”
Dasar Kesehatan Reproduksi
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
MORTALITAS.
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DALAM KONTEKS KESEHATAN MASYARAKAT
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Klinefelter dan turner
Laktasi & Kelainan pada Sistem Reproduksi
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
TUMBANG PReNATAL, NEONATAL, BAYI
Isu – Isu Kesehatan Wanita
Konsep Kesehatan Reproduksi
OLEH : YUMNIA RACHMAWATI. Masa remaja  masa topan badai & stress (storm & stress) Fisik (12 – 24 tahun)  remaja awal (12 – 17 th); remaja akhir (18.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “PERTUMBUHAN FISIK”
MENGERTI SIKLUS HAID.
PUBERTAS.
Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan
PEMANFAATAN DATA SURVEI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Pelayanan kesehatan pada wanita sepanjang daur kehidupannya
oleh: NI’MAL BAROYA, M. PH.
PEREMPUAN, PEMISKINAN, DAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
MATA KULIAH TINDAK PIDANA KHUSUS
ANAK – REMAJA
SISTT(SEKOLAH IBU SEHAT TERPADU) PUSKESMAS MUNTOK.
ANAK – REMAJA
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
Tumbuh Kembang Remaja dan Risiko Reproduksi. REMAJA? Menurut Kartono (1990) senada dengan pendapat Konopka dan Ingersoll dalam Hurlock (2004) 1.Remaja.
SISTEM REPRODUKSI WANITA
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA.
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI Oleh Susianti Asry, S.ST.,M.Keb.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 1 TINGKAT 1A DIII KEBIDANAN DIAH ROFIDA (13211340) FAMALISA DESSIA (13211346) VISKY AFRINA (13211386) SRI WAHYUNI (13211380) WITRI NOFIKA ROSA (13211388) MERI WAHYUNI (13211358) INDAH PURMADENI (13211352) INTAN MURNIKA ARDI (13211353) HENDRIYANI (13211350) MONDA FIFIRONIKA (13211359) IIS SHOLIHAT (13211351) NESA PUTRI RISMAYANTI (13211362) FILZA RAHMATILLAH (13211347) ERVINA FERANIZA (13211345) DELLA FITRIAH (13211338)

KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SETIAP TAHAPNYA SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

KONSEPSI a. Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan b. Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir. c. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi (malnutrisi). d. Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.

BAYI Pada minggu pertama dan kedua kehidupan di dunia luar ,bayi masih mengalami pengaruh estrogen yang sewaktu hamil ,memasuki tubuh janin melalui placenta. Karena itu, uterus bayi baru lahir lebih besar dibandingkan dengan uterus anak kecil. Disamping itu estrogen juga menyebabkan pembengkakkan pada payudara bayi wanita maupun pria selama 10 hari pertama dari kehidupannya, kadang-kadang disertai dengan sekresi cairan seperti air susu. Selanjutnya 10-15 % dari bayi wanita dapat timbul pendarahan pervagina dalam minggu-minggu pertama yang bersifat withdrawal bleeding

KANAK-KANAK Yang khas pada masa kanak-kanak ini ialah bahwa perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil , dan memang kadar estrogen dan gonadotropin sangat rendah PUBERTAS Secara klinis pubertas mulai dengan timbulnya ciri-ciri kelamin skunder , dan berakhir kalau sudah ada kemampuan reproduksi.

REPRODUKSI KLIMAKTERIUM Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlansung kira- kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan  kehamilan. KLIMAKTERIUM Klimakterium bukan suatu keadaan patologi, melainkan suatu masa peralian yang normal, berlangsung beberapa tahun sebelum dan beberapa tahun sesudah menoupose.

MENOPOUSE Menopouse  Haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. Terjadinya menopouse ada hubungannya dengan menarche. Makin dini menarche terjadi, makin lambat menopouse timbul. Pada abad ini tampak bahwa menarche makin dini timbul dan menopouse makin lambat terjadi, sehingga masa reproduksi makin panjang.

SENIUM Senium  Masa sesudah pasca menopouse , ketika telah tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita , sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KESEHATAN WANITA 1. Faktor genetik 2. Faktor lingkungan 3. Faktor perilaku

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN PEREMPUAN Kemiskinan Hal ini menghambat akses terhadap pelayanan kesehatan yang pada akhirnya dapat berakibat kesakitan, kecacatan dan kematian.

2. Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat ditentukan oleh banyak hal. Dewasa ini masih banyak ditemukan diskriminasi terhadap perempuan, antara lain: Perempuan dinomor-duakan dalam segala aspek kehidupan Perempuan seringkali terpaksa menikah pada usia muda, Keterbatasan perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kepantingan dirinya, Tingkat pendidikan perempuan yang belum merata dan masih rendah menyebabkan informasi yang diterima tentang kesehatan reproduksi sangat terbatas.

3. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan a 3. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan a. Jarak ke fasilitas kesehatan yang cukup jauh dan sulit dicapai b. Kurangnya informasi tentang kemampuan fasilitas kesehatan c. Keterbatasan biaya d. Tradisi yang menghambat pemanfaatan tenaga dan fasilitas kesehatan

4. Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang memadai Antara lain karena: a. Pelayanan kesehatan yang kurang memperhatikan kebutuhan klien b. Kemampuan fasilitas kesehatan yang kurang memadai

5. Akses untuk pelayanan kespro rendah karena: Pengetahuan tentang seksualitas dan informasi mengenai hak reproduksi masih rendah. Menonjolnya perilaku seksual resiko tinggi Diskriminasi social Sikap negatif terhadap perempuan dan anak perempuan Rendahnya kemampuan dalam pengendalian kahidupan seksual pada reproduksi

6. Kurangnya penanganan kespro dan seksual pada laki- laki dan perempuan usia lanjut 7. Kebijakan dan program kesehatan masih belum mempertimbangkan perbedaan sosial, ekonomi dan perbedaan lainnya antara perempuan dan masih rendahnya kemandirian perempuan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KESEHATAN WANITA DARI KONSEPSI SAMPAI USIA LANJUT Dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Keturunan Fertilitas kecukupan gizi kondisi sperma dan ovum faktor hormonal faktor psikologis

2. BAYI Lingkungan kondisi ibu sikap orang tua aspek psikologis pada masa bayi sistem reproduksi

3. KANAK-KANAK a.Faktor dalam: hal-hal yang diwariskan dari orang tua , misalnya bentuk tubuh kemampuan intelektual keadaan hormonal tubuh emosi dan sifat b. faktor luar : keluarga gizi budaya setempat kebiasaan anak dalam hal personal hyangiene

4. REMAJA a.masalah gizi: anemia dan kurang gizi kronis pertumbuhan yang terlambat pada remaja putri b.masalah pendidikan: buta huruf pendidikan rendah   c.masalah lingkungan dan pekerjaan lingkungan dan susunan yang kurang memperhatikan kesehatan remaja dan bekerja yang akan mengganggu  kesehatan remaja. Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional remaja.

MASALAH SEKS DAN SEKSUALITAS Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tentang masalah seksualitas , misalnya mitos yang tidak benar Kurangnya bimbingan untuk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan seksualitas Penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA yang mengarah pada penularan HIV/AIDS Penyalahgunaan seksual Kehamilan remaja Kehamilan pra nikah atau diluar ikatan pernikahan MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA Ketidakmatangan secara fisik dan mental Risiko komplikasi dan kematian ibu dan janin lebih besar Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri Risiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak aman 

5.DEWASA 6. USIA LANJUT a.perkembangan organ reproduksi b.tanggapan seksual c.kedewasaan psikologis 6. USIA LANJUT a.faktor hormonal b.kejiwaan c.lingkungan d.pola makan e.Aktifitas fisik (olah raga)

TERIMA KASIH