Teknologi Dan Rekayasa MELAKSANAKAN PEKERJAAN MENGECAT
Pendahuluan Pekerjaan mengecat diawali dengan membersihkan semua kotoran yang bertindak sebagai isolator, misalnya : pelumas, debu dan pengotor lainnya. Permukaan kayu diamplas dengan amplas nomor 80 – 150. setelah bersih selanjutnya dilakukan tahapan finishing cat. Teknologi dan Rekayasa
Pekerjaan mengecat : Pelapisan sealer pada permukaan kayu dengan kuas, pelapis sealer ini disebut cat meni, primer, atau under coat. Meni berfungsi sebagai lapisan penambah daya rekat bagi cat tahap berikutnya. Setelah 3 – 4 jam, meni akan mongering. Untuk meratakannya maka meni diamplas nomor 150. Tahap ketiga adalah pengisian pori kayu dan meratakan permukaan dengan plamir yang diaplikasikan dengan skrap. Teknologi dan Rekayasa
Setelah 12 jam, permukaan benda sudah bias diamplas nomor 180 – 240, untuk mempermudah pengamplasan digunakan balok kayu atau sanding block yang terbuat dari karet keras. Tahap selanjutnya dilakukan pengecatan antar media dengan cat dasar alkid, cat dasar alkid biasanya berwarna putih dan menggunakan pelarut afdunner. Setelah 4 – 5 jam cat dasar boleh dimplas nomor 240 – 320 dengan cara basah. Pelapisan akhir, adalah tahapan finishing yang paling penting. Sebab tahapan ini akan tampak baik dan buruknya pekerjaan finishing. Pada pelapisan akhir ini cat alkid yang telah ditentukan warnanya dioleskan dengan metode lintang bujur. Teknologi dan Rekayasa
Melaksanakan pekerjaan mengecat dengan system spray Langkah awal tidak berbeda dengan cat kuas, pekerjaan spray hanya dilakukan pada cat alkid dasar dan cat alkid akhir. Untuk mendapatkan hasil yang baik, kekentalan cat harus diperhatikan. Jangan sampai cat terlalu kental, karena kalau terlalu kental cat tidak bisa disemprotkan ke permukaan benda kerja dengan baik. Teknologi dan Rekayasa