Paliative Care dan Menjelang Ajal STIKes St. Borromeus Paliative Care dan Menjelang Ajal Image courtesy of uwhealth.org
??? Banyak orang (petugas kesehatan, pasien dan keluarga) yang masih ‘awam’ dengan istilah ini.
1. Pengertian Umum (Kamus Kesehatan) Perawatan paliatif adalah perawatan interdisipliner yang berfokus pada pasien dengan penyakit serius atau mengancam jiwa, dengan tujuan mengurangi beban penyakit, meringankan penderitaan, dan mempertahankan kualitas hidup dari saat setelah terdiagnosis. Tujuan ini dicapai melalui intervensi yang mempertahankan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual, meningkatkan komunikasi dan koordinasi pelayanan, memastikan perawatan yang layak secara budaya dan konsisten dengan nilai-nilai dan preferensi pasien, memberi bantuan konkrit jika diperlukan dan meningkatkan kemungkinan bahwa pasien meninggal dengan penderitaan minimal.
Paradigma lama: Dulu definisi Perawatan palliative menurut WHO (1990) adalah perawatan total dan aktif penderita yang penyakitnya tidak lagi responsive terhadap tindakan kuratif, artinya sudah tidak dapat disembuhkan dengan upaya kuratif apapun.
What is Palliative Care? The World Health Organization describes palliative care as "an approach that improves the quality of life of patients and their families facing the problems associated with life-threatening illness, through the prevention and relief of suffering by means of early identification and impeccable assessment and treatment of pain and other problems, physical, psychosocial and spiritual." Statement from the World Health Organization’s website is at http://www.who.int/en/. The World Health Organization leads the world alliance for health for all. A specialized agency of the United Nations with 191 Member Sates, WHO promotes technical cooperation for health among nations, carries out programmes to control and eradicate disease, and strives to improve the quality of human life.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini: Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal Bukan mempercepat atau menunda kematian Mengurangi nyeri dan keluhan lain yang menganggu Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual Berusaha agar penderita tetap ‘aktif’ sampai akhir hayatnya Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga
Buku Pedoman PKTP (DepKes RI, 1997) Perawatan Paliatif ialah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita kanker terutama yang tidak mungkin disembuhkan. Tindakan aktif yang dimaksud ialah antara lain; menghilangkan rasa nyeri dan keluhan-keluhan lain perbaikan dalam aspek psikologis, sosial dan spiritual. Semua ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup yang maksimal bagi penderita dan keluarganya.
Pelayanan palliative care mencakup pelayanan terintegrasi; perawatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif dan menyeluruh, dengan pendekatan multi disiplin. Perawatan Paliatif diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat. Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut, masih dapat disembuhkan atau tidak, mutlak Perawatan Paliatif harus diberikan kepada penderita itu. Perawatan Paliatif bahkan tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang berduka.
Tujuan dari perawatan palliative ??? untuk mengurangi penderitaan pasien memperpanjang umur meningkatkan kualitas hidup (quality of life - quality of death). Apa maksud quality of death itu ? Jika pasien meninggal, maka ia akan meninggalkan keluarga dan keluarganya pun siap ditinggalkan. jika pasien meninggal pada kondisi dignity (bermartabat)Palliative care Mother Teresa.flv memberikan support kepada keluarganya meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
B. Terminal illness Kondisi Terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu. (Carpenito ,1995 ) Pasien Terminal adalah: Pasien–pasien yang dirawat, yang sudah jelas bahwa mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk ,hal 282, 1999 )
pengobatan medis sudah tidak mungkin dapat menyembuhkan lagi pengobatan medis sudah tidak mungkin dapat menyembuhkan lagi. Oleh karena itu, pasien terminal illnes harus mendapatkan perawatan paliatif yg bersifat meredakan gejala-gejala penyakit, namun tidak lagi berfungsi untuk menyembuhkan.
2. Sejarah Palliative Care - Trend Sudah dimulai sejak abad ke 4 oleh Fabiola, Romawi 1967 Modern Hospice Movement – St Christopher’s Hospice, London – Dame Cicely Saunders – Total Pain sebagai dasar pelayanan
Lanjutan Sejarah Palliative Care - Trend Started as a hospice movement in the 19th century, religious orders created hospices that provided care for the sick and dying in London and Ireland. In recent years, Palliative care has become a large movement, affecting much of the population. Began as a volunteer-led movement in the United states and has developed into a vital part of the health care system. The first US hospital-based palliative care programs began in the late 1980s at a few establishments including the Cleveland Clinic and Medical College of Wisconsin. Since then there has been a dramatic increase in hospital-based palliative care programs, now numbering more than 1400.
Who receives Palliative Care? Individuals struggling with various diseases Individuals with chronic diseases such as cancer, cardiac disease, kidney failure, Alzheimer's, HIV/AIDS and Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) Resources from the National Hospice and Palliative Care Organization are available at: http://www.nhpco.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=5994
3. Trend Palliative Care The Western Pacific Regional Office (WPRO) represents the WHO in 37 countries of Asia Pacific. About a quarter (25%) of the countries in the WPRO region have an established system (“approaching integration”) for palliative care that encompasses the entire country or have services typically in large cities or highly populated regions (“localized provision”). http://www.wpro.who.int/about/about.htm http://cuidadospaliativos.org/archives/Mapping%20levels%20of%20palliative%20care%20development,%20a%20global%20view.pdf Lancaster University (United Kingdom) published a document entitled “Mapping levels of palliative care development: a global view”. This document, from November 2006, provides an overview of palliative care in all countries around the world. They classified each country into one of four categories based on level of hospice-palliative care services available. The four classifications are: 1. No known hospice-palliative care activity 2. Capacity building activity (but no service yet) 3. Localized provision of hospice-palliative care 4. Hospice and palliative care activities are approaching integration with the wider health system
Disco... Pembagian kelompok 1: 36, 9, 33, 29, 15 (Linda 2: 20, 26, 32, 13, 11 3: 25, Esi 6, 14 Bowo, 27, 16 Doni 4: 34, 22, 17, 8, 10 5: 30, 18, 5, 21, Lusi 2 6: 1, 3, 19, 24 Richard, Basilius 7: 23, 12, Victorinus Dangga, 7, 31
Kelp 1: Apa yang Kelp ketahui tentang Perawatan Paliatif dan Terminal illness di Indonesia ? Kelp 2: Adakah Undang-undang dan hukum yang mengatur tentang hal tersebut dan bagaimana penerapannya (aspek etik legal)? Kelp 3: Siapa saja yang dikatakan sebagai pasien paliatif dan terminal illness dan unsur mana saja yang terlibat? Kelp 4: Bagaimana sejarah paliative care dan terminal illness di Indonesia? Kelp 5: Bagaimana telaah ilmiah/tinjauan jurnal tentang Perawatan Paliatif Nasional - International? Kelp 6: Bagaimana telaah ilmiah/tinjauan jurnal tentang Terminal illness Nasional - International? Kelp 7: Bagaimana cost effective of palliative care dan terminal illness?