BAB NIKAH Menjaga pandangan Tentang Zina Pernikahan dan Pernak Perniknya Perihal Thalaq Tentang Anak, dll 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah
Menjaga Pandangan Para ulama mengatakan: فالعين مرآة القلب، فإذا غض العبد بصره غض القلب شهوته وإرادته، وإذا أطلق العبد بصره أطلق القلب شهوته وإرادته Mata adalah cerminan hati, jika seseorang menjaga pandangannya maka terjaga hati syahwat dan keinginannya, tapi bila seorang hamba melepas pandangannya maka di telah melepas syahwat dan keinginan hatinya. Allah swt: يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat [pandangan yang dilarang, seperti memandang kepada wanita yang bukan muhrimnya] dan apa yang disembunyikan oleh hati (Qs. Ghafir, 19) Dalam ayat ini dijelaskan kaitan antara pandangan dengan hati, oleh karena itu Allah swt memerintahkan kepada hamba-Nya untuk menjaga pandangan terlebih dahulu sebelum kemaluannya
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ () وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangan dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.. (Qs.An-Nur, 30-31) Ibnu Qayyim rhm: فإن كل الحوادث مبدؤها من النظر، كما أن معظم النار من مستصغر الشرر، تكون نظرة.. ثم خطرة.. ثم خطوة.. ثم خطيئة Sungguh semua kejadian bermula dari pandangan, sebagaimana sebagian besar penyebab masuk neraka dari kejahatan yang dianggap kecil. Pertama melihat… kemudian berpikir… kemudian melangkah… kemudian kesalahan. 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ الصبر على غض البصر أيسر من الصبر على ألم ما بعده. Bersabar menahan pandangan lebih mudah daripada bersabar atas sakitnya apa yang terjadi setelahnya. BAHAYANYA PANDANGAN Fitnah Terberat Usamah bin Zaid ra, Rasul saw: مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ Aku tidak meninggalkan setelahku sebuah fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita. (HR.Bukhari dan Muslim) Fitnah Yang Pertama Terjadi Abu Said al-Khudri ra, Rasul saw: إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah
Sungguh dunia ini manis dan hijau (sedap dipandang), dan sungguh Allah swt menjadikan kalian sebagai khalifah di dalamnya, maka (untuk) melihat bagaimana kalian berbuat. Takutlah kalian terhadap dunia dan takutlah kalian terhadap wanita, sungguh pertama fitnah yang terjadi pada Bani Israil terhadap wanita. (HR.Muslim) Allah swt: الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah (Qs.An-Nisa, 76) Di ayat lain: فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu (wanita) adalah besar.“ (Qs.Yusuf, 28) 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah
Memalingkan Pandangan Jarir bin Abdullah ra: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَظْرَةِ الفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِي أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِي Aku bertanya kepada Rasul saw tentang pandangan yang mendadak, maka beliau memerintahkan kepadaku untuk memalingkan pandanganku. (HR.Ahmad dan Thurmudzi, Shahih) Pandangan Pertama Tidak berdosa Rasul saw berkata kepada Ali bin Abi Thalib ra: يَا عَلِيُّ لَا تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ، فَإِنَّ لَكَ الْأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الْآخِرَةُ Wahai Ali, janganlah diikuti pandangan dengan pandangan, sungguh yang pertama bagimu dan bukan yang kedua (HR.Abu Daud dan Thurmudzi, Hasan) Zinanya Mata adalah Pandangan Abu Hurairah ra, Rasul saw: لِكُلِّ بَنِي آدَمَ حَظٌّ مِنَ الزِّنَا، فَالْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ Bagi setiap manusia ada bagian dari perbuatan zina, kedua mata berzina dan zina keduanya adalah pandangan..(HR.Ahmad) 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah
ULAMA SALAF DALAM MENJAGA PANDANGAN وكان الربيع بن خثيم رحمه الله يغض بصره، فمر به نسوة، فأطرق - أي أمال رأسه إلى صدره - حتى ظن النسوة أنه أعمى، فتعوذن بالله من العمى!! Rabi’ bin Khaizam ra menjaga pandangannya, jika melewati wanita maka beliau menundukkan kepalanya ke dadanya sehingga para wanita itu mengira beliau buta. Para wanita itu berlindung kepada Allah swt dari kebutaan. Ibnu Abbas ra: أَرْدَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الفَضْلَ بْنَ عَبَّاسٍ يَوْمَ النَّحْرِ خَلْفَهُ عَلَى عَجُزِ رَاحِلَتِهِ، وَكَانَ الفَضْلُ رَجُلًا وَضِيئًا، فَوَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلنَّاسِ يُفْتِيهِمْ، وَأَقْبَلَتِ امْرَأَةٌ مِنْ خَثْعَمَ وَضِيئَةٌ تَسْتَفْتِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَطَفِقَ الفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا، وَأَعْجَبَهُ حُسْنُهَا، فَالْتَفَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا، فَأَخْلَفَ بِيَدِهِ فَأَخَذَ بِذَقَنِ الفَضْلِ، فَعَدَلَ وَجْهَهُ عَنِ النَّظَرِ إِلَيْهَا، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ فَرِيضَةَ اللَّهِ فِي الحَجِّ عَلَى عِبَادِهِ، أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا، لاَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَسْتَوِيَ عَلَى الرَّاحِلَةِ، فَهَلْ يَقْضِي عَنْهُ أَنْ أَحُجَّ عَنْهُ؟ قَالَ: «نَعَمْ» Fadhl bin Abbas ra pergi mendampingi Rasul saw di hari Qurban dan dia duduk di belakang kendaraannya, Fadhl bin Abbas ra adalah seorang laki-laki yang tampan. Rasul saw berdiri memberikan fatwa kepada manusia. Tiba-tiba menghadap padanya seorang wanita dari suku Khats’am yang cantik meminta fatwa kepada Rasul saw. 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah
Fadhl melihat dengan memperhatikan kepadanya dan beliau mengagumi kecantikannya, maka Nabi berpaling melihat wanita itu dan Fadhl juga melihatnya lalu Nabi memalingkannya dengan mengambil dagu Fadhl dan mengarahkan ke arah yang lain. Wanita itu berkata: Wahai Rasul, apakah bagiku wajib melaksanakan Haji sedang ayahku sudah tua yang sudah tidak mampu mengendarai kendraan, apakah aku wajib menggadhanya untuknya ? Rasul saw: iya. (HR.Bukhari) قال ابن عباس رضي الله عنهما: الشيطان من الرجل في ثلاثة منازل: في بصره، وقلبه، وذكره، وهو من المرأة في ثلاثة منازل: في بصرها، وقلبها، وعجزها. Berkata Ibnu Abbas ra: Setan pada pria di tiga tempat; pada pandangan, hati dan kemaluannya. Sedang pada wanita di tiga tempat; pandangan, hati dan kelemahannya. وقال عيسى ابن مريم: النظر يزرع في القلب الشهوة، وكفى بها خطيئة. Berkata Isa bin Maryam as: Pandangan menanamkan dalam hati syahwat dan cukuplah itu sebuah dosa وقال معروف: غضوا أبصاركم ولو عن شاة أنثى!! Berkata Ma’ruf rhm: Jagalah pandangan kalian walaupun dari kambing betina وخرج حسان بن أبي سنان يوم عيد، فلما عاد قالت له امرأته: كم من امرأة حسناء قد رأيت؟ فقال: والله ما نظرت إلا في إبهامي منذ خرجت من عندك إلى أن رجعت إليك Hasan bin Abi Sinan keluar di hari Ied, ketika kembali, berkata kepadanya istrinya: Berapa wanita cantik yang telah kamu lihat? Beliau berkata: Demi Allah, aku tidak melihat kecuali pada jariku sejak aku keluar dari sisimu hingga aku kembali padamu. 10/17/2012 Kajian Fiqh Nikah