PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN HAK ASASI MANUSIA PELATIHAN ADVOKASI PAHAM JAKARTA BOGOR 21 JANUARI 2005 By : Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Advokat/ Pengacara pada PAHAM Indonesia
PERJALANAN MENGGAPAI MARTABAT KEMANUSIAAN History of human civilization is a history of search for dignity (Minar Pimple)
DIGNITY Dignity consist of Freedom from fear (bebas dari rasa takut) Freedom from want (bebas berkeinginan)
FREEDOM FROM FEAR
FREEDOM FROM FEAR
FREEDOM FROM WANT
FREEDOM FROM WANT
FREEDOM FROM WANT
WAJAH DUNIA KONTEMPORER...
WAJAH DUNIA SAAT INI (1)
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
HIDUP DALAM MASYARAKAT MAJEMUK, Penting untuk memiliki kesadaran akan : Keragaman (plurality) Kesetaraan (equality) Kemanusiaan (humanity) Keadilan (justice) Nilai2 demokrasi (democration values)
PENANAMAN KESADARAN MULTIKULTURAL Toleransi dalam beragama Menghargai keragaman bahasa Membangun sikap sensitif gender Membangun pemahaman kritis terhadap ketidakadilan dan perbedaan status sosial Membangun sikap anti diskriminasi etnis dan rasial Menghargai perbedaan kemampuan (differently abled) Menghargai perbedaan umur
WACANA MULTIKULTURALISME Berusaha untuk memahami perbedaan yang ada pada sesama manusia, Serta bagaimana agar perbedaan itu diterima sebagai hal yang alamiah (natural) dan tidak menimbulkan sikap diskriminatif.
APA YANG INGIN DICAPAI OLEH PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Transformasi dalam hal : Knowledge (pengetahuan) Skill (ketrampilan) Attitude (sikap tindak) Perspective (perspektif/ wawasan) Self awareness (kesadaran diri/pribadi)
Pendidikan (Paolo Freire) Hakikat pendidikan : Membangkitkan kesadaran kritis Landasan pendidikan : Proses memanusiakan manusia kembali; gagasan ini berangkat dari suatu analisis bahwa sistem kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya membuat masyarakat mengalami proses ‘dehumanisasi.’