SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Workshop Wakasek Kurikulum
Advertisements

PENYUSUNAN INSTRUMEN TES
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Kata kerja operasioanal
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(The Curiculum staf of Babadan 2 State Junior High School)
GENERALISASI KONSEP DISIPLIN ILMU SOSIAL DAN KETERHUBUNGANNYA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENILAIAN.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN
INDRI OKTAVIAN, PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBAWAKAN ACARA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK DENGAN TEKNIK SIMULASI PADA SISWA KELAS VIII D SMP.
PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN PAI
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
IPS Untuk Anak Usia Dini
Lilik Sri Hariani Kisi-kisi Soal Lilik Sri Hariani
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pengembangan Portofolio
ANALISIS KURIKULUM IPBA KELAS TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS / SUPLEMEN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PERENCANAAN PENGAJARAN SEJARAH
PENGEMBANGAN SILABUS.
Persiapan & Pelaksanaan PKM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
PENGEMBANGAN SILABUS.
PEMBELAJARAN Pengembangan Silabus.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Workshop Pembuatan RPP
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
2.1.D ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
Penulisan Butir Soal dan Analisis Butir Soal
Pengembangan Portofolio
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
MERANCANG EVALUASI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PROGRAM AKSELERASI.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete
PEMBELAJARAN Pengembangan Silabus.
Pengembangan Portofolio
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
MATA KULIAH SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN JUDUL Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Geografi pokok bahasan Litosfer.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
HAKIKAT PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL HAKIKAT PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu dari.
Direktorat Pembinaan SMA PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
PENGEMBANGANSILABUS. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi.
Transcript presentasi:

SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN 9 November 2010 SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: SOLEKHA 3101409036 Pend.Sejarah Rombel 02 JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

PENGUKURAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN HARUS SESUAI DENGAN TUJUAN PROGRAM Tujuan khusus pengajaran harus disusun secara komprehensif sesuai dengan tujuan khusus memberikan kemampuan dalam pengetahuan, sikap, keterampilan. Dalam merumuskan tujuan pengajaran khusus diharapkan dapat mendorong pelajar untuk dapat mendorong pelajar mendalami materi pelajaran, memahami proses belajar mengajar sendiri dan menemukan sesuatu yang baru.

Lanjutan. . . Skema penyusunan tujuan dari tingkat tertinggi sampai tingkat operasional: UU No 2/1989 Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan Pendidikan Lembaga Tujuan Kurikuler Tujuan Pengajaran Umum (TPU) Tujuan pengajaran khusus (TPK)

Lanjutan. . . Perumusan TPK diusahakan berdasarkan pengalaman pendidikan, kemudian diklasifikasikan berdasarkan prioritas mana yang paling penting dan mana yang kurang penting, mana yang aktual, mana yang efektif, dan mana yang kurang efektif (Flanagan, 1950). Perumusan tujuan pengajaran khusustergantung pada mata pelajaran tingkat sekolah dan keadaan aktual

Tujuan proses Belajar dan Cara Mengukur 2. TATA CARA PENGUKURAN Pengukuran pendidikan dengan sendirinya disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan, tidak diukur dengan tolok kesiapan orang untuk bekerja, karena tujuan pendidikan bertingkat-tingkat sesuai dengan jenis lembaga, maka tingkat pengukurannya juga harus menyesuaikan. Tujuan proses Belajar dan Cara Mengukur Tujuan Proses Belajar Cara Mengukur Pengetahuan Konsep Fakta Sebab akibat Proses analisis Pengamatan Mengungkapkan membandingkan Tes tertulis Tes tertulis/lesan

Lanjutan. . . keterampilan Menulis rumus Bercakap-cakap Mengetik Menggambar Berenang Mencoba menulis Wawancara Praktek Mengamati/praktek praktek Tes tertulis Tes lisan Pengamatan pengamatan Sikap Kebiasaan Nilai Meniru/mencoba Menyesuaikan diri perilaku

Lanjutan . . . Studi sosial untuk tingkat sekolah menengah telah dirintis oleh sebuah lembaga yang bernama California State Central Committee on Social Studies(1961) dengan program utama: Pemahaman manusia terhadap masa kini dan kebijaksanaan untuk merencanakan masa depan tergantung pada pengetahuan terhadap kejadian masalalu, beberapa kekuasaan dan penguasa yang berpengaruh masa kini. Perubahan kondisi masyarakat, kebangkitan dan tenggelamnya perbaikan sistem nilai atau merusaknya dan variasi kecepatan perubahan kebudayaan dan waktu sejarah.

Lanjutan. . . Kurikulum untuk SD yang dikembangkan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G Jakarta, 1980) menyebutkan bahwa IPS untuk SD meliputi aspek utama geografi, sejarah, sosiologi pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan. Untuk SMP kurikulum yang tercantum sama dengan kurikiulum SD ditambah aspek politik, sedangkan unsur SMU tidak ada tambahan yang berarti kecuali tambahan secara kuantitas yaitu akuntansi.

PENYUSUNAN ALAT Untuk menyusun alat tes diperlukan latihan khusus dengan mendapatkan bimbingan dan masukan yang cukup. Disamping menyusun tes, guru juga diharapkan dapat menyusun tes baku, yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar, baik untuk ujian semester maupun untuk ujian akhir tingkat nasional (EBTANAS)

Lanjutan . . . 1. MERENCANA Langkah perencanaan pembuatan tes: Mengidentifikasi tujuan pengajaran yang akan diukur. Mendefinisikan tujuan pelajaran dalam kalimat khusus sehingga dapat diukur. Membuat rambu-rambu garis besar faktor-faktor yang akan diukur. Untuk mengevaluasi, seorang guru harus terlebih dahulu membuat rencana tentang apa yang harus diukur. Kemudian mereka memberikan deskripsi tentang masalah tersebut secara rinci.

Lanjutan . . . PENYUSUNAN TES Tes Jawaban Terbuka Syarat penyusunan alat tes melengkapi Seberapa banyak kalimat pernyataan yang dikehendaki untuk jawaban. Bagaimana menghindarkan jawaban yang salah tafsir. Bagaimana memberikan tingkat skor untuk tiap-tiap jawaban.

Lanjutan . . . Di samping itu perlu diusahakan hal-hal sebagai berikut: Hindarkan pertanyaan yang kurang jelas. Hindari pertanyaan yang mengandung banyak tujuan. Kata kunci yang dimaksud diharapkan lebih kecil. Hindarilah kalimat yang diambil dari teks. Hindarilah susuna kalimat pernyatan yang kurang benar. Pilihan pernyataan yang hanya dapat diisi dengan jawaban yang benar, d.l.l

Jawaban Tersedia Lanjutan . . . Kekurangan dan klebihannya: Tidak dapat digunakan untuk mengukur banyak masalah. Tes benar-salah sulit untuk dijadikan tes diagnotis, karena alternatif-alternatif jawabannya tidak ada. Dapat dibuat dengan cepat, karen tidak perlu alternatif yang banyak. Kurang dipercayai oleh banyak ahli tes.

Lanjutan. . . Pilihan Ganda Butir pilihan ganda adalah butir yang memiliki dua atau lebih jawaban, yang satu merupakan kunci dan yang lain merupakan jawaban yang kurang baik atau salah. Butir pilihan ganda berbeda dengan butir jawaban ganda, karena butir jawaban lebih dari satu. Tes pilihan ganda sering digunakan dalam tes baku.

Lanjutan. . . Syarat menyusun pilihan ganda: Apa yang akan menjadi masalah pokok harus jelas dan berkualitas, termasuk kata yang digunakan dalam alternatif. Setiap butir diharapkan dibuat sependek mungkin tetapi jelas. Usahakan menghindari pernyataan yang negatif, dan apabila digunakan harap diberu garis bawah. Pernyataan jangan ditumpangi anak kalimat atau masalah-masalah lain.

Lanjutan . . . Tes menjodohkan Keterbatasan dari tes menjodohkan adalah sulit untuk mengungkapkan masalah-masalah yang dalam, mengukur pengertian yang tinggi dan hubungan yang kompleks. Penyusunan teks menjodohkan dapat merupakan sebagian dari satu set tes yang terdiri dari jenis tes lain.

-TERIMAKASIH-